Anda di halaman 1dari 13

Pendidikan Biologi

Kelas A

KELOMPOK 2
ANISA HANDANI UNO 431419052
SHANTI ANGGOWA 431419024
SELLY SAFITRI 431419002
Dalam fisika, elastisitas adalah
kecenderungan bahan padat untuk kembali
ke bentuk aslinya setelah terdeformasi.
Benda padat akan mengalami deformasi
ketika gaya diaplikasikan padanya. Jika
bahan tersebut elastis, benda tersebut akan
kembali ke bentuk dan ukuran awalnya
ketika gaya dihilangkan.
A. Modulus Young
Modulus Young adalah besamya gaya yang bekerja pada
luas penampang tertentu untuk meregangkan benda.
Dengan kata lain, Modulus Young merupakan perbandingan
antara tegangan dan regangan pada benda. Nilai modulus
Young menunjukkan tingkat elastisitas suatu benda.
Semakin besar nilai modulus Young, semakin besar pula
tegangan yang diperlukan untuk meregangkan benda.
Modulus Young dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
 Y = Modulus Young (N/m2)
 F = Gaya (N)
 A = Luas (N2)
 ∆ℓ = Pertambahan Panjang (m)

ℓ = Panjang awal (m)


B. Tegangan
Tegangan adalah besamya gaya yang bekerja
pada suatu benda pada luas penampang tertentu.
Secara matematis, tegangan dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan :
F : besar gaya tekan/tarik (N)
A : luas penampang (m2 )
δ : Tegangan (N/m2 )
D. Hukum Hooke
Pada tahun 1678, Robert Hooke menyatakan apabila pegas ditarik dengan suatu
gaya tanpa melampaui batas elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya pemulih
yang sebanding dengan simpangan benda dari titik seimbangnya tetapi arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda. Pernyataan ini dikenal dengan hukum
Hooke. Secara matematis, hukum Hooke dinyatakan sebagai berikut.

Tanda negatif pada hukum Hooke


bermakna bahwa gaya pemulih pada
pegas selalu berlawanan dengan arah
simpangan pegas. Tetapan pegas (k)
menyatakan ukuran kekakuan pegas.
Pegas yang kaku memiliki nilai k yang
besar, sedangkan pegas lunak memiliki
k kecil.
C. Regangan
Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami
tegangan. Regangan dihitung dengan cara membanding- kan
pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang awalnya. Secara
matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan : e : regangan strain (tanpa sentuhan)


∆ℓ : pertambahan panjang (m)
ℓo : panjang awal (m)
E. ENERGI POTENSIAL PEGAS
Pada pegas yang ditarik, bekerja pada gaya pemulih. Gaya pemulih
Yang menyebabkan pegas memiliki energi potensial . Energi potensial
dapat ditentukan dari grafik hubungan gaya F dengan pertambahan
Panjang pegas ∆x. dapat dirumuskan :

Ep = ½ F.∆x

Keterangan :
Ep : energi potensial
F : gaya (N)
∆x : pertambahan panjang (m)
Contoh Soal

1. Sebuah pegas memiliki sifat elastisitas dengan


luas penampang 100 m2. jika pegas ditarik
dengan gaya 150 N. Berapakah tegangan
dialami pegas ?
Diketahui : A = 100 m2
F = 150 N
Ditanya : σ …?
Jawab : σ = F/A
= 150 N/100 m2
= 1,5 N /m2
3. Diketahui panjang pegas 25 cm. Sebuah balok bermassa 20
gram digantungkan pada pegas kemudian pegas bertambah
panjang 5 cm. Tentukan modulus elastisitas andai luas
penampang pegas 100 cm2 !
Diketahui :
Lo = 25 cm
ΔL = 5 cm
m = 20 gram : 0.02 kg
F = w : m . g : 0.02(10) : 0.2 N
A = 100 cm : 0.01 m
Ditaya : E . . . .?
Jawab :
E = σ/e
E = (F /A ) / (ΔL/Lo)
E = ( 0.2 N/ 0.01 m2) / (5 cm /25 cm )
E = (20 N /m2 )/ (0.2)
E = 100 N/m2
4. Sebuah pegas memiliki panjang 20 cm. Jika modulus elastisitas
pegas 40 N/m2 dan luas ketapel 1 m2. berapakah besar gaya
yang dibutuhkan agar pegas bertambah panjang 5 cm
Diketahui :
Lo: 20 cm
E : 40 N/m2
A : 1 m2
ΔL : 5 cm
Ditanya : F . . . . ?
Jawab :
E = σ/e
E = (F /A ) / (ΔL / Lo)
40 N/m2 = (F / 1 m2) / (5cm/20 cm)
40 N/m2 =( F/ 1 m2 ) / ¼
160 N/m2 =F/1 m2
F = 160 N
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai