Anda di halaman 1dari 38

Masalah – Masalah Tumbuh

Kembang Pada Anak Dengan


Kesulitan Makan, Tumb Sucking,
Temper Tantrum dan Disleksia
Oleh Kelompok 2
Nama Kelompok :
1.Rhisma Nandya Marsiela ( P27824218007 )
2.Yola Diva Meiselviana ( P27824218014 )
3.Ridha Cahyaning Wulan ( P27824218016 )
4.Alifah Admiral Amanda ( P27824218019 )
5.Ainayya Putri Damayanti ( P27824218020 )
6.Renanda Ayu Dara Yasa ( P27824218027 )
7.Debby Rahmawati ( P27824218029 )
8.Yunia Puspitasari ( P27824218032 )
9.Salsa Bella Rahmadanti ( P27824218035 )
10.Ryestilia Oktavian Anjiriyanti ( P27824218036 )
KESULITAN MAKAN
Definisi
Menurut Judarwanto (2006), kesulitan makan
adalah jika anak tidak mau atau menolak
untuk makan, atau mengalami kesulitan
mengkonsumsi makanan atau minuman
dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara
fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu
• mulai dari membuka mulut tanpa
paksaan, mengunyah, menelan hingga
sampai terserap dipercernaan secara baik
tanpa paksaan dan tanpa pemberian
vitamin dan obat tertentu.
Gejala Kesulitan Makan
Menurut Carruth, & Jean, et al (1998) gejala
kesulitan makan adalah :
• Makan hanya sedikit
• Sulit untuk mencoba makanan baru
• Secara total menghindari beberapa jenis
makanan
• Memiliki makanan yang sangat disukainya
Penyebab Kesulitan Makan
a. Hilang nafsu makan
Berkurang atau hilangnya nafsu makan ini sering diakibatkan
karena gangguan fungsi saluran cerna.

b. Gangguan proses makan di mulut

c. Pengaruh psikologis
Gangguan pskologis bisa dianggap sebagai penyebab bila
kesulitan makan itu waktunya bersamaan dengan masalah
psikologis yang dihadapi. Bila faktor psikologis tersebut
membaik maka gangguan kesulitan makanpun akan membaik
Faktor yang menyebabkan masalah kesulitan
makan:
• Faktor organik
Proses makan terjadi mulai dari memasukkan makan di mulut,
mengunyah, dan menelan.

• Faktor nutrisi
Balita merupakan golongan konsumen semi pasif atau semi aktif
sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi masih bergantung pada
orang lain, khususnya ibu atau pengasuhnya

• Faktor psikologis
Seringkali terjadi kelainan psikologi disebabkan kekeliruan
pengelolaan orang tua dalam hal mengatur makan anaknya. Ada
orang tua yang bersikap terlalu melindungi dan ada orang tua yang
terlalu memaksakan anaknya makan terlalu banyak melebihi
keperluan anak
Menurut Haryanto (2012) penyebab anak
susah makan dilihat dari segi psikologis,
adalah :
1. Cemas
Rasa cemas ini paling sering dialami anak batita.
Contoh, cemas berpisah dari orangtua karena berpikir akan terjadi
sesuatu yang buruk menimpa orangtuanya; cemas berada di
lingkungan baru, semisal ketika mulai bersekolah, dan
sebagainya
2. Depresi
Anak yang depresi bisa mengalami dua masalah makan, yaitu
makan berlebihan/tidak terkendali sehingga membuatnya
obesitas atau ia menjadi sulit makan. Depresi banyak dialami
anak usia sekolah. Penyebabnya bermacam-macam. Ada yang
karena menjadi korban bully seperti diejek, digoda, mendapatkan
kekerasan, dan sebagainya
3. Pola relasi yang tak bagus dengan orang tua.
Ketika anak makan dan rewel, lalu direspons orangtua dengan
tidak sabar dan memaksa anak, maka peristiwa makan menjadi
hal yang tidak menyenangkan. Akibatnya, anak pun jadi susah
makan
Dampak Kesulitan Makan
Pada kesulitan makan berlangsung
lama akan berdampak pada kesehatan
dan tumbuh kembang anak. Gejala
yang timbul tergantung dari jenis dan
jumlah zat gizi yang kurang. Bila anak
hanya tidak menyukai makanan
Contents tertentu misalnya buah dan sayur akan
Here
terjadi defisiensi vitamin A. Bila hanya
mau minum susu saja akan terjadi
anemi defisiensi besi. Bila kekurangan
kalori dan protein akan terjadi
kekurangan energi protein (KEP).
Penanganan Kesulitan Makan Pada
Anak:
Beberapa langkah yang dilakukan pada penatalaksanaan
kesulitan makan pada anak yang harus dilakukan adalah :
• Pastikan apakah betul anak mengalami kesulitan makan
dan cari penyebab kesulitan makanan pada anak
• Identifikasi adakah komplikasi yang terjadi.
• Pemberian pengobatan terhadap penyebab.
• Bila penyebabnya gangguan saluran cerna (seperti
alergi, intoleransi atau coeliac), hindari makanan yang
menjadi penyebab gangguan.
Tumb Sucking
Etiologi

Kebiasaan mengisap jempol atau jari-jari dapat


disebabkan balita atau anak dalam kondisi kecemasan,
kelaparan, rasa bosan, ketegangan, ketakutan, stres
emosional ataupun adanya keinginan yang tidak terpenuhi
mengakibatkan fase oralnya menjadi tidak maksimal dan
beresiko mengakibatkan keterlambatan perkembangan dan
kematangan daerah rongga mulut sehingga mengganggu
kemampuan berbicara dan makan.
Patofisiologi Thumb Sucking
Akibat yang ditimbulkan oleh kebiasaan mengisap ibu jari dapat
terjadinya anomali letak gigi dan hubungan rahang, dapat
mempengaruhi pertumbuhan normal dari rahang, mengganggu
pertumbuhan kranial, fisiologi oklusi sampai interaksi sosial.
Saat balita atau anak menghisap jari ke dalam mulut dapat
menimbulkan tekanan yang tidak diinginkan pada gigi dan jaringan
lunak sekitar dan memicu permasalahan gigi geligi dan rahang berupa
perubahan pola pertumbuhan rahang, lengkung gigi, jaringan
pendukung gigi, posisi gigi depan dan rahang tampak maju serta
munculnya gigitan terbuka sehingga dibutuhkan penanganan lanjut oleh
dokter gigi.
Cara mengatasi thumb sucking

Cara menghentikan kebiasaan menghisap jempol atau jari antara lain :


memberikan nasehat secara halus, bijak dan diterima secara nalar oleh
anak mengenai dampak buruknya yaitu sisa kotoran yang menempel
pada tangan dan masuk sela-sela kuku dapat menyebabkan sakit perut
maupun diare dan susunan gigi kelak terlihat lebih baik jika anak bisa
menghentikan kebiasaan buruknya.
Memberikan hadiah pada anak apabila kebiasaan buruk dapat hilang
Memberikan dukungan agar anak merasa bangga dan percaya.
Lanjutan..
Memberikan perasa yang tidak enak/pahit pada jari anak, memasang
plester tahan air pada jari dan dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu peredaran darah, memberi sarung tangan atau
membungkus tangan atau jari. Jika upaya ini tidak berhasil maka perlu
kunjungan ke dokter gigi.
Alat untuk membantu menghilangkan kebiasaan buruk menggigit jari
dapat berupa alat ortodontik yang dipasang cekat atau lepasan. Pada
alat cekat hanya bisa dipasang dan dilepas oleh dokter gigi, sedangkan
alat lepasan dapat dilepas dan pasang oleh pasien atau dengan
bantuan orangtua pasien. Prinsip alat ini adalah membuat jari yang
dihisap menjadi tidak nyaman.
Contoh Kasus
Ada anak usia 2 tahun yang belum mampu mengunyah nasi dan harus
terus makan bubur. Pada studi kasus menyatakan anak-anak usia
sekolah yang mempunyai kebiasaan buruk mengisap jari memiliki
kecenderungan interaksi sosial dan tingkat intelegensia yang rendah.
Fase oral balita umumnya akan berakhir dengan sendirinya di usia 3
tahun. Para orang tua harus memperhatikan jika kebiasaan menghisap
jari atau jempol terus berkelanjutan pada usia lebih dari 3-6,5 tahun.
Cara menghentikan kebiasaan menghisap jempol atau jari antara lain
adalah memberikan nasehat secara halus, bijak dan diterima secara
nalar oleh anak mengenai dampak buruknya yaitu sisa kotoran yang
menempel pada tangan dan masuk sela-sela kuku dapat menyebabkan
sakit perut.
Temper Tantrum
Pengertian Temper Tantrum
Temper tantrum adalah suatu letupan amarah anak yang
sering terjadi pada saat anak menunjukkan sikap negativistic
atau penolakan dengan keras. Temper tantrum terjadi pada
anak karena anak belum mampu mengontrol emosinya dan
mengungkapkan amarahnya secara tepat.
Ciri Temper Tatrum
• Marah berlebihan seperti ingin merusak diri dan barang
disekelilingnya
• Tidak dapat mengungkapkan keinginannya
• Takut yang sangat kuat sehingga mengganggu orang di sekitarnya
• Pemalu, hingga menarik diri dari lingkungannya
Hipersensitif (sangat peka, sulit mengatasi perasaan tersinggung dan
pandangan cenderung negatif) Temper tantrum pada anak usia tiga
sampai empat tahun meliputi menangis, menggigit, menjerit, memukul,
menendang, melemparkan diri ke lantai, melengking, melengkungkan
punggung, memukul secara membabi buta, menahan nafas,
membenturkan kepala, melemparkan barang, menghentak-hentakkan
kaki, berteriak-teriak, meninju, membanting pintu, merengek, bahkan
memecahkan. Perilaku temper tantrum banyak terjadi pada anak.
Dampak jika tidak segera ditangani:

a. Anak akan menjadikan tantrum sebagai senjata untuk


dipenuhi keinginannya, serta kurang dapat menunda
keinginannya.

b. Perkembangan intelektual dan sosial anak temper tantrum


kurang seimbang.
Faktor Yang Mempengaruhi

Adapun faktor-faktor tertentu yang dapat memacu dan


mempengaruhi terjadinya temper tantrum pada anak, yaitu :
a. Keinginan anak yang tidak dituruti
b. Ketidakmampuan anak untuk mengungkapkan perasaan
c. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
d. Pola asuh orang tua
e. Perasaan lelah, lapar, sakit
f. Keadaan stress dan rasa tidak nyaman pada diri anak
Jenis- jenis Tantrum

Temper tantrum pada anak memiliki dua jenis, yaitu :


a. Tantrum amarah
Tantrum amarah dengan ciri menghentakkan kaki,
menendang, memukul, dan berteriak
b. Tantrum kesedihan
Tantrum kesedihan dengan ciri menangis terisak-
isak, membantingkan diri, dan berlari menjauh.
Proses Terjadinya Tantrum Pada Anak

Secara tipikal, tantrum mulai terjadi ketika anak membentuk sense


of self. Pada usia ini, anak sudah cukup untuk memiliki perasaan “me”
dan “my wants”, tetapi mereka belum memiliki keterampilan yang
memadai bagaimana memuaskan keinginan mereka secara tepat.
Tantrum puncaknya pada usia 2-4 tahun, yakni sekitar 23-80%
Penyebab Terjadinya Tantrum Pada Anak

Penyebab terjadinya tantrum pada anak adalah


terhalangnya keinginan anak untuk mendapatkan
sesuatu, dan adanya keinginan yang tidak terpenuhi.
Misalnya sedang lapar, ketidakmampuan anak untuk
mengungkapkan atau mengkomunikasikan diri dan
keinginannya sehingga orang tua meresponnya tidak
sesuai dengan keinginan anak.
Bentuk-Bentuk Perilaku Tantrum

Bentuk tantrum berdasarkan proses pembentukannya yang


dapat dibedakan dalam tiga tahapan, yakni tahap pemicu
(trigger), tahap respon dan tahap pembentukan. Tahap pemicu
tampak pada saat anak diserang, dikritik atau diteriaki oleh
orangtua atau saudara dengan sesuatu yang menyakitkan atau
menjengkelkan. Kemudian, anak merespon kritikan tersebut
secara agresif dan destruktif. Jika perilaku agresi yang
dimunculkan oleh anak tersebut mendapatkan reward dari
penyerang (attacker) dengan menjadi diam atau berhenti
mengkritik, maka taktik ini dianggap berhasil. Disinilah anak
akan mulai belajar membentuk perilaku tantrum sebagai
senjata untuk melawan segala bentuk serangan dari
lingkungannya
Kriteria Diagnosis Temper Tantrum
Perilaku yang dapat menjadi dasar diagnosis mencakup hal-hal
berikut
• Perkelahian atau menggertak pada tingkat berlebihan
• Kejam terhadap hewan atau sesama manusia
• Perusakan yang hebat atas barang milik orang lain
• Membakar
• Pencurian
• Pendustaan berulang-ulang
• Membolos dari sekolah dan berlari dari rumah
• Sangat sering meluapkan temper tantrum yang hebat dan tidak
biasa
• Perilaku provokatif yang menyimpang
• Sikap menentang yang berat dan menetap.
Pencegahan Tantrum

Mencegah terjadinya tantrum dapat dilakukan dengan


mengenali kebiasaan-kebiasaan anak dan mengetahui secara
pasti pada kondisi-kondisi seperti apa tantrum terjadi pada
anak. Misalnya, pada anak yang aktif bergerak dan gampang
stres maka orangtua perlu mengatur kondisi agar anak tidak
dibuat bosan agar selama perjalanan diusahakan sering-sering
beristirahat di jalan, untuk memberikan waktu bagi anak berlari-
lari di luar mobil
Disleksia
Pengertian Disleksia

Disleksia adalah kondisi ketika perbedaan kerja


otak yang membuat seorang individu dengan disleksia
memproses informasi yang diterima dari otak dengan
cara yang berbeda. Akibatnya, orang dengan disleksia
mengalami kesulitan memproses informasi.
Penyebab Disleksia
Belum diketahui apa penyebab pasti disleksia, tetapi kondisi ini
diduga terkait dengan kelainan gen yang memengaruhi kinerja otak
dalam membaca dan berbahasa. Sejumlah faktor yang diduga memicu
kelainan gen tersebut adalah:
Infeksi atau paparan nikotin, alkohol, dan NAPZA pada masa
kehamilan.
Lahir prematur atau terlahir dengan berat badan rendah.
Riwayat disleksia atau gangguan belajar dalam keluarga juga
menjadikan anak menderita disleksia.
Ciri – Ciri Disleksia

Hal yang paling umum mengenai karakteristik


disleksia pada seorang anak adalah memiliki
masalah dalam perkermbangan fonologi, proses
visual, kerja memori, dan kecepatan memproses
informasi. Penyebab disleksia hingga kini masih
belum dapat dipahami dengan baik, karena itu
juga para neurolog kesulitan untuk menegakkan
definisi yang didasarkan pada gangguan fungsi
neurologis.
Sehingga definisi yang diletakkan adalah
bahwa seorang anak dapat dikatakan
menyandang disleksia jika terdapat
perbedaan yang signifikan antara prestasi
yang diperoleh dan kapasitas yang
dimiliki.
Penanganan Disleksia

Salah satu metode yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan


baca tulis penderita disleksia adalah fonik.Metode fonik berfokus
meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan memroses
suara. Dalam metode fonik, penderita akan diajari sejumlah hal berikut:
• Mengenali bunyi kata yang terdengar mirip, seperti ‘pasar’ dan
‘pagar’.
• Mengeja dan menulis, mulai dari kata sederhana hingga kalimat
yang rumit.
Memahami huruf dan susunan huruf yang membentuk bunyi tersebut.
Membaca kalimat dengan tepat, serta memahami makna yang dibaca.
Menyusun kalimat dan memahami kosakata baru.
THANK YOU
PERTANYAAN:
1. Hana : Apakah suplemen makan merupakan cara efektif yang dilakukan
untuk menghadapi anak kesulitan makan?
Jawab : Apabila anak diberi suplemen secara terus menerus maka anak
akan ketergantungan serta suplemen merupakan sesuatu yang instan.
dan sesuatu yang instan itu tidak baik banyak kekurangannya seperti
apabila anak kelebihan vitamin D dapat merusak ginjal, apabila anak
kelebihan minyak ikan maka dapat memicu stroke disertai perdarahan.
2. Gresby : Apa temper tantrum bisa dibawa sampai dewasa? Dan apa
tandanya jika temper tantrum dibawa sampai dewasa?
Jawab : Temper tantrum bisa dibawa sampai dewasa yang menandakan
tantrum dewasa yaitu sikap mudah tersulit emosi oleh hal-hal yang
kurang sesuai dengan keinginan dan memiliki egois yang tinggi
3. Syafa: Apakah ada ciri untuk anak yg mengidap disleksia yang dapat diketahui oleh
orang awam
Jawab: Ada biasanya dapat diketahui jika anak latah tidak dapat mengungkapkan kata
tertentu namun jika disleksia sulit dalam mengungkapkan semua kata
4. Novi : bagaimana cara mengatasi anak yang temper tantrum jika meminta sesuatu
hatus dituruti?
Jawab : Jangan dituruti nanti akan ketagitan dan akan mengulang i terus sampai
dewasa.
5. Nisa : Apakah anak disleksia bisa mengingat sampai dewasa? Apakah arti fonologi?
Jawab : Gangguan belajar (disleksia) tidak dapat disembuhkan. Masalah ini umum
muncul pada usia anak anak, tetapi akan terus mengalaminya hingga usia dewasa.
Namun dengan perawatan dan dukungan yang tepat, anak disleksia tetap bisa berkarya
dan menjadi anak lainnya.
Fonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi
oleh alat ucap manusia.
6. Ayu : Apakah thumb sucking adalah gangguan psikologi? Apakah bisa
ditangani oleh dokter psikologi atau dokter gigi?
Jawab: Thumb sucking bukanlah gangguan psikologi, itu merupakan
kebiasaan buruk dari kecil yang terbawa. Normalnya kebiasaan ini biasanya
bisa hilang dengan sendirinya, namun jika sampai terbawa hingga beranjak
dewasa dapat merusak susunan kerangka mulut. Jika hal ini terjadi maka
harus dibawa ke tenaga kesehatan agar dapat mengembalikan struktur mulut
menjadi normal kembali
7. Anissa septi : Menghisap jempol dapat menyebabkan cacingan? Jelaskan
Jawab : Telur2 cacing yang berada di tanah dapat menempel pada kuku da
baju anak setelah bermain. Bila anak setelah bermain tidak mencuci tangan
dan menghisap jemlolnya maka kuman yang menempel akan masuk ke dalam
tubuh yang dapat mengakibatkam cacingan salah satunya
8. Yolanda : Mohon anda jelaskan tentang alat ortodontik itu seperti apa?
Jawab : Alat Ortodontik ada 2, dapat dipasang cekat atau lepasan. Pada alat cekat
hanya bisa dipasang dan dilepas oleh dokter gigi, sedangkan alat lepasan dapat
dilepas dan pasang oleh pasien atau dengan bantuan orangtua pasien. Prinsip alat
ini adalah membuat jari yang dihisap menjadi tidak nyaman.

Ortodontik lepasan Ortodontik cekatan

Anda mungkin juga menyukai