Kasus DHF
Kasus DHF
II
Pembimbing :
dr. Sri Riyanti, Sp. A
dr. Fredik S Manufandu
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. B.C.L
Tempat, Tanggal Lahir : Kaimana, 10/01/2013
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 6 tahun
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Veteran
Anak ke :1
Nama Ayah : Tn. Y.L
Tanggal masuk : 20 Februari 2019
ANAMNESIS
Alloanamnesis dan Autoanamnesis Kamis, 21 Februari 2019
Riwayat pengobatan
An. Sudah berobat ke klinik dan diberikan obat. Setelah minum
obat namun belum ada perbaikan.
Riwayat Lingkungan
Pasien tinggal di daerah yang banyak terdapat genangan air dan
orang tua pasien juga jarang menimbun atau membakar
sampah disekitar pekarangan rumah.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Pasien
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 113 x/m, regular, isi cukup
Respirasi : 28 x/m
Suhu : 37,2 C
Berat Badan : 18 kg
Tinggi badan : 116 cm
18
BB/TB % ( Rumus Waterlow): x 100% = 90% Gizi Baik
20
116
TB/U % (Rumus Pelletieer) : x 100 % = 100 % Normal
115
Status Generalis
Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Hitam, tipis, berombak
Kulit : warna coklat
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), konjugtiva palpebral hiperemis (-/-)
,skleraikterik (-/-) ,reflexpupil (+/+), isokor, diameter 2mm, konjugtiva hiperemis (-
/-)
Telinga : Bentuk normal (normotia), simetris, serumen (-/-)
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), faring hiperemis.
Mulut : Mukosa bibir tampak kering, sianosis (-) faring tidak hiperemis
Leher : JVP meningkat (-),trachea di tengah, pembesaran KGB leher (-
),pembesaran tiroid (-).
Paru
Inspeksi : Simetris dextra-sinistra, tidak
ada bagian dada yangtertinggal saat
bernapas, retraksi dinding dada (-), otot
bantu pernapasan (-).\
Palpasi : Simetris, vocal fremitus sama
dextra-sinistra, tidak ada bagian dada yang
tertinggal saatt bernapas, nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor disemua lapang paru
Auskultasi : Suara Napas Vesikuer (+/+),
rhokhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cords Teraba di ICS 5
Linea midclavicula Sinistra
Perkusi : Dalam Batas Normal
Auskultasi: Bunyi jantung I dan II regular,
bising jantung (-), gallop (-), mumur (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak cembung(+)
Palpasi : Nyeri Tekan Epigastrium (+),
Hepatomegali (-), Splenomegali (-), turgor
kulit baik.
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran
abdomen
Auskultasi : Bising Usus (+) Normal
Ekstremitas
Atas : Akral hangat , peteki (-),
udem (-/-), CRT <2 detik
Bawah : Akral hangat , peteki (-),
udem (-/-), CRT <2 detik
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Tanggal 20/2/2019
Diagnosis Kerja
Demam Berdarah Dengue gr. II
Diagnosis Banding
Demam dengue
Malaria
Demam Tifoid
Penatalaksanaan
Planning diagnostik:
DL serial, DDR, IgG, IgM,
Medikamentosa:
D5 ½ NS
24x60
Inj. Ranitidin 10mg/12 jam
37
36.9
36.8
DEMAM
36.7
36.6
36.5
H5 H6 H7 H8 H9
14
12
10
6 HB
0
H5 H6 H7 H8 H9
TROMBOSIT
200
189
150
100 101
TROMBOSIT
50 54 57
41
0
H5 H6 H7 H8 H9
HEMATOKRIT
50
40
Axis Title
30
20
HEMATOKRIT
10
0
H5 H6 H7 H8 H9
Axis Title
Infeksi dengue merupakan salah satu infeksi
virus yang hingga saat ini menyebar secara
cepat pada berbagai belahan dunia.
Angka kejadian infeksi dengue di seluruh
dunia adalah 50-100 juta kasus, dengan
perkiraan 500.000 orang diantaranya
membutuhkan perawatan di rumah sakit
setiap tahunnya.
bisa menyerang ???
Demam dengue merupakan demam yang
diakibatkan oleh 1 dari 4 virus dari famili
Flaviviridae. Berdasarkan antigennya virus
tersebut dapat dibedakan menjadi 4 serotipe
(DENV-1, DENV-2, DENV-3, DAN DENV-4).
Undifferentiated Fever
Infeksi primer oleh virus dengue dapat
memberikan gejala klinis berupa demam
sederhana yang tidak khas dan sulit dibedakan
dari demam akibat infeksi virus lain.
Undifferentiated fever bersifat self limiting
namun dapat menjadi lebih berat apabila
terjadi infeksi virus dengue dengan serotipe
yang berbeda.
Demam dengue
Masa inkubasi rata-rata 4-6 hari dan awalnya
didahului dengan gejala demam, mialgia, sakit
punggung, malaise, anoreksia, dan gangguan
pengecapan. Demam bersifat akut, tinggi,
terus-menerus, bifasik dan biasanya
berlangsung 2-7 hari. Pada hari ke-3 demam
biasanya akan turun namun akan meningkat
kembali.
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic
Fever (DHF)
Hampir serupa dengan demam dengue, pada DBD terdapat
demam tinggi (dapat mencapai 40C) yang mendadak dan
dapat bersifat kontinua maupun bifasik dengan durasi 2-7
hari. Gejala lain yang dapat menyertai berupa :
Muka kemerahan
Anoreksia
Myalgia dan artralgia
Nyeri epigastrik, subcostal kanan, atau abdomen
Mual dan muntah
Faring dan konjungtiva hiperemis
Mimisan
Perdarahan gusi
Hepatomegali
Perjalanan penyakit DBD dapat dibedakan
menjadi 3 gase, yaitu fase demam, kritis dan
konvalesens.
Dengue Shock Syndrome (DSS)
dibedakan menjadi syok terkompensasi atau
syok dekompensasi .
Pada syok terkompensasi, tubuh akan berusaha untuk mencegah
hipoprefusi pada organ vital dengan meningkatkan laju jantung,
stroke volume, dan vasokonstriksi perifer. Ekstremitas akan teraba
dingin, sianosis, CRT memanjang, dan bercak-bercak pada kulit.
Lab: trombositopenia,hemokonsentrasi
peningkatan hematokrit sebanyak 20%.
derajat I bila muncul gejala seperti demam, manifestasi
perdarahan (tes Tourniquet positif) dan adanya gejala
kebocoran plasma seperti asites maupun efusi pleura.