PP Napza
PP Napza
Disusun oleh :
INDRA
LISCHA ENJELINA
NELI DARLIA
1. DEFINISI
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/ bahan berbahaya. Selain
narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
a. Morfin merupakan analgesik yang kuat, tidak berbau, berupa kristal putih yang
warnanya menjadi kecoklatan. Mengurangi rasa nyeri, kantuk atau turunnya
kesadaran. Menyebabkan sembelit, gangguan menstruasi dan impotensi.
b. Ganja menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam
waktu lama, terutama bagi mereka yang telah rutin menggunakannya. Bentuk
daun kering, cairan yang lengket, minyak ‘damar ganja’. Menurunkan keterampilan
motorik, peningkatan denyut jantung, rasa cemas, banyak bicara, perubahan
persepsi tentang ruang dan waktu, halusinasi, rasa ketakutan dan agresif, rasa
senang berlebihan, selera makan meningkat.
c. Psikotropika memiliki bentuk berupa tablet dan kapsul warna warni. Cara
penggunaan ditelan secara langsung. Mendorong tubuh melakukan aktivitas
melampaui batas maksimum. Meningkatkan detak jantung dan tekanan darah,
rasa senang yang berlebihan, hilangnya rasa percaya diri.
d. Zat yang menimbulkan halusinasi dikenal jamur, kotoran kerbau, sapi, kecubung.
Efek yang ditimbulkan bekerja pada sistem syaraf pusat untuk mengacaukan
kesadaran dan emosi pengguna. Perubahan pada proses berfikir, hilangnya
kontrol, hilang orientasi dan depresi.
e. Methamphetamine dikenal shabu atau ubas. Bentuknya berupa serbuk kristal
dan cairan. Mudah larut dalam alkohol dan air. Cara penggunaannya dihisap
dengan bantuan alat (bong). Menimbulkan perasaan melayang sementara yang
berangsur-angsur membangkitkan kegelisahan luar biasa. Aktivitas tubuh
dipercepat berlebihan.
f. Obat penenang dikenal obat tidur, pil koplo, BK, Nipam, Valium, Lexotan, dll.
Bentuknya berupa tablet. Digunakan dengan cara ditelan secara langsung.
Memiliki efek bicara jadi pelo, jalan sempoyongan, persepsi terganggu
memperlambat kerja otak, pernapasan dan jantung.
h. Zat yang mudah menguap/solvent dikenal Lem Aica Aibon, Thinner, Bensin,
Spiritus. Efeknya begitu dihisap masuk ke darah dan segera ke otak.
Memperlambat kerja otak dan sistem syaraf pusat. Menimbulkan perasaan
senang, pusing, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan dan pelo.
3. TANDA DAN GEJALA
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang sering tampak pada para
pengguna NAPZA, dilihat dari :
a. Ciri-ciri Umum
•Terjadi perubahan perilaku yang signifikan
•Sulit diajak bicara
•Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
•Mulai sering pulang terlambat tanpa alasan
•Mudah tersinggung
•Mulai berani membolos dan meninggalkan pekerjaan sehari-hari
d. Perubahan Psikologis
•Mudah tersinggung
•Sering terjadi perubahan mood yang mendadak
•Malas melakukan aktivitas sehari-hari
•Sulit berkonsentrasi
•Tidak memiliki tanggung jawab
•Emosi tidak terkendali
4. TERAPI
1. Pengobatan
Terapi pengobatanyang dilakukan untuk pasien NAPZA misal dengan
detoksifikasi. Detoksifikasi adalah upaya untuk mengurangi atau menghentikan
gejala putus zat dengan dua cara:
•Detoksifikasi tanpa substitusi
•Detoksifikasi dengan substitusi
2. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu
melalui pendekatan non medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna
NAPZA yang menderita sindroma ketergantungan dapat mencapai kemampuan
fungsional seoptimal mungkin. Tujuannya pemulihan dan pengembangan pasien
baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. Sarana rehabilitasi yang disediakan harus
memiliki tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan (Depkes, 2001).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN Sdr. T
DENGAN GANGGUAN NAPZA
SEKIAN DAN TERIMAKASIH…