Anda di halaman 1dari 15

 M.

Ajif Rizal
 Akmal Andika Budiharjo
 Ana Fatehatunisa
 Dwi Kurniasaih
 Idahyatun
 Leo Badar Mualimien
 Riskian Eva Melati
 Wiwik Andriyani
 Zulfa Khaerunisa
Definisi
Pneumotoraks adalah akumulasi udara
dirongga pleura disertai kolaps
paru.Pneumotoraks spontan : terjadi tanpa
trauma atau penyebab jelas.Pneumotoraks
traumatiks adalah pneumotoraks yang
didahului trauma,termasuk : biopsy
transtorakal,ventilasi mekanik,pemasangan
kateter vena sentral,torakosintesis,biopsy
transbronkhial,dll.

( A.Aziz Rani dkk,2008)


Berdasarkan penyebabnya :
A. Pneumothorax spontan
1. Pneumothorax primer
2. Pneumothorax sekunder

B. Pneuothorax traumatik
1. Pneumotoraks traumatic bukan iatrogenic.
2. Pneumotoraks traumatic iatrogenic :
a) Pneumotoraks traumatic iatrogenic aksidental.
b) Pneumotoraks traumatic iatrogenic
artificial (deliberate)
Berdasarkan jenis fistulanya :

A. Pneumotoraks tertutup (simple


pneumotoraks)
B. Pneumotoraks terbuka (open
pneumotoraks)
C. Tension Pneumotoraks
A. Keluhan subjektif
1. Berdasarkan anamnesis, gejala-
gejala yang sering muncul adalah :
Sesak napas.

Nyeri dada.

Batuk-batuk.

Tidak menunjukan gejala (silent).


B. Saat palpasi didapatkan :
1.fremitus yang berkurang di sisi trauma,
2. mungkin teraba krepitasi karena
emfisema subkutan.
3. Juga bising napas yang berkurang pada
auskultasi.
A. Pneumotoraks spontan primer (PSP) :
PSP terjadi karena robeknya suatu kantong udara
dekat pleura viseralis. Penelitian secara pathologis membuktikan
bahwa pasien pneumotoraks spontan yang paru direseksi tampak
adanya satu atau dua ruang berisi udara dalam bentuk bleb dan
bulla. Bulla merupakan suatu kantong yang dibatasi sebagian oleh
pleura fibrotic yang menebal, sebagian oleh jarring fibrosa paru
sendiri dan sebagian lagi oleh jaringan paru emfisematous. Bleb
terbentuk dari suatu alveoli yang pecah melalui jaringan interstitial
kedalam lapisan fibrosa tipis pleura viseralis yang kemudian
berkumpul dalam bentuk kista. Mekanisme terjadinya bulla atau
bleb belum jelas, banyak pendapat menyatakan terjadinya
kerusakan bagian apek paru berhubungan dengan iskemia atau
peningkatan distensi pada alveoli daerah apek paru akibat tekanan
pleura yang lebih negative.
B. Pneumotoraks spontan sekunder (PSS) :
PSS terjadi karena pecahnya bleb viseralis atau
bulla subpleura dan sering berhubungan dengan penyakit
paru yang mendasarinya. Pathogenesis PSS multifaktorial,
umunya terjadi akibat komplikasi PPOK (penyakit paru
obstruksi kronik), asma, fibrosis kistik, tuberculosis paru,
penyakit-penyakit paru infiltrative lainnya, (misalnya
pneumonia supurtif dan termasuk pneumonia P.carinii). PSS
umumnya lebih serius keadaannya daripada PSP, karena
pada PSS terdapat penyakit paru yang mendasarinya.
Pneumotoraks katamenial (endometriosis pada pleura)
adalah bentuk lain dari PSS yang timbulnya berhubungan
dengan menstruasi pada wanita dan sering berulang. Arthritis
rheumatoid juga dapat menyebabkan pneumotoraks spontan
karena terbentuknya nodul rheumatoid pada paru.
 Gagal napas
 Pneumotoraks tension
 Hemopneumotoraks
 Infeksi/piopneumotoraks
 Penebatan pleura
 Atelektasis
 Pneumotoraks rekures
 Emfisema mediastinum,edema paru
reakspansi.
A. Foto thoraks :
1. Tepi luar pleura visceral terpisah dari pleura parietal oleh
ruangan lusen.
2. PA tegak pneumotoraks kecil : tampak ruangan antara paru
dan dinding dada.
3. Bila perlu saat ekspirasi : mediastinal shift,depresi diafragma
ekspansi ribcage.
B. CT scan
1. Menbedakan pneumotoraks terlokulasi dari kista atau buliae.
C. AGD
1. Hipoksemia,mungkin disertai hipokarbia ( karena hiperventilasi
) atau hiperkarbia.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai