Anda di halaman 1dari 35

KESEHATAN MENTAL

Arti Kesehatan Mental


• MENTAL TIDAK SEDANG KACAU
• KEHARMONISAN ANTARA FUNGSI-FUNGSI JIWA
• DAPAT MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
LINGKUNGAN SEKITAR
• DAPAT MENGONTROL KEADAAN
• DAPAT BERPIKIR TENANG
• MAMPU MENGENALI KEBUTUHAN-
KEBUTUHANNYA
Arti Kesehatan Mental
• Pendalaman mengenai kesehatan mental lebih
banyak didekati melalui pembahasan tentang
penyakit mental

• Mental sehat adalah suatu keadaan dimana


mental tidak dalam keadaan terganggu

• Gangguan / penyakit mental (mental disesase,


mental disorder) merupakan penyakit
disefisiensi, suatu ketidakmampuan individu
mengenali serta memuaskan kebutuhan-
kebutuhannya
Sumber-sumber Penyakit Mental
1. Kegagalan memenuhi rasa aman
Orang-orang yang diliputi rasa tidak aman cenderung
bertingkah laku dengan cara yang justru akan membuat
perasaan tidak aman mereka semakin parah. Jadi
terciptalah lingkaran setan dalam kondisi hidup mereka.
2. Kegagalan memenuhi kebutuhan kasih sayang
Orang-orang psikopat dapat digambarkan sebagai orang-
orang yang tidak memiliki suara hati, tidak memiliki rasa
bersalah, tidak memiliki rasa cinta pada orang lain, tidak
mampu menahan diri dan tidak memiliki kontrol,
sehingga praktis mereka melakukan apa saja yang ingin
mereka lakukan.
Sumber-sumber Penyakit Mental

3. Rasa bersalah
A. maslow yakin bahwa rasa bersalah sejati adalah akibat
kegagalan orang tumbuh sesuai dengan potensinya. Jika
ini terjadi maka harus membantu pasien menemukan
dan memahami sebab dari rasa bersalahnya itu.
4. Ambisi atau keinginan kuat yang tak terpenuhi
Ketidakmampuan menemukan cara yang baik mengatasi
kegagalan mengakibatkan seseorang kehilangan
semangat menyangkut hal-hal penting dalam hidupnya.
Sakit Mental Berat & Ringan
• Ringan : Gejala-gejala sakit mental yang diderita tidak
sampai menghambat seseorang untuk secara sadar
dapat menikmati hidupnya, dan mampu memajukan hal-
hal tertentu dalam dirinya (walau tidak sekonsisten
orang-orang normal). Misalnya suka bicara sendiri.
• Sedang : Gejala-gejala sakit mental yang diderita
menghambat seseorang untuk secara sadar nampak
kurang mampu menikmati hidupnya, dan kurang mampu
mampu memajukan hal-hal tertentu dalam dirinya.
• Berat: Tidak bisa lagi menikmati kehidupannya secara
normal, dan tidak mampu memenuhi kebutuhan
psikologisnya, serta tidak mampu memajukan dan
mengembangkan dirinya. Contohnya sakit jiwa / tidak
waras (gila)
Cara Mengatasi Sakit Mental
• Menyadari keadaan mental sendiri (untuk yang masih
ringan)
• Menyelidiki masa lalu yang berpotensi sebagai penyebab
terjadinya gangguan mental
• Mempunyai teman / orang sebagai tempat berbagi
• Berusaha menemukan bentuk-bentuk tingkah laku yang
akan memuaskan kebutuhan psikologis dasar
• Meminta bantuan psikolog atau psikiater
• Tinggal dalam lingkungan yang kondusif
• Mengarahkan kecenderungan alamiah ke arah nilai-nilai
yang luhur dan berpikir positip
• Refreshing dengan ditemani seseorang yang dapat
memandunya untuk belajar hal-hal dimulai dengan hal
yang ringan
Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu
karena tekanan psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena
penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena
pengaruh stres tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat

lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut.


Stres dapat dikatakan juga sebagai emosi yang berlebihan
dan tidak diharapkan.
Lingkungan/keadaan pada saat stress disebut stressors, yang
termasuk didalamnya reaksi terhadap stress
FAKTOR - FAKTOR
1. Stress Beban kerja
☺ Beban kerja berlebihan
☺ Keputusan yang dibuat oleh seseorang
☺ Jadwal bekerja

☼ Konsekuensi Yang
Mungkin Muncul
 Kelelahan mental dan fisik
 Kelelahan yang amat sangat dalam bekerja Meningkatnya
kesensitivan dan ketegangan
FAKTOR - FAKTOR

2. Stress karena peran


 Ketidakjelasan peran
 Pelecehan seksual

☼ Kondisi yang sering muncul


 Meningkatnya kecemasan dan ketegangan
 Menurunnya prestasi pekerjaan
FAKTOR - FAKTOR
3. Faktor interpersonal
 Hasil kerja dan sistem dukungan sosial yang buruk
 Persaingan politik, kecemburuan dan kemarahan
 Kurangnya perhatian manajemen terhadap karyawan

☼ Kondisi yang sering muncul


 Meningkatnya ketegangan
 Meningkatnya tekanan darah
 Ketidakpuasan kerja
FAKTOR - FAKTOR
4. Perkembangan karir
 Promosi ke jabatan yang lebih tinggi dari kemampuannya
 Keamanan pekerjaannya
 Ambisi yang berlebihan sehingga mengakibatkan frustrasi

☼ Kondisi yang sering muncul


 Menurunnya produktivitas
 Kehilangan rasa percaya diri
 Meningkatkan kesensitifan dan ketegangan
 Ketidakpuasan kerja
FAKTOR - FAKTOR
5.Struktur organisasi
 Struktur yang kaku dan tidak bersahabat
 Pertempuran politik
 Pengawasan dan pelatihan yang tidak seimbang
 Ketidakterlibatan dalam membuat keputusan

☼ Faktor yang sering muncul


 Menurunnya motivasi dan produktivitas
 Ketidakpuasan kerja
FAKTOR - FAKTOR
6. Tampilan rumah-pekerjaan
 Mencampurkan masalah pekerjaan dengan masalah
pribadi
 Kurangnya dukungan dari pasangan hidup
 Konflik pernikahan
 Stres karena memiliki dua pekerjaan

☼ Kondisi yang sering muncul


 Meningkatnya konflik dan kelelahan mental
 Menurunnya motivasi dan produktivitas
 Meningkatnya konflik pernikahan
Jenis – Jenis Stres
 Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang
bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat
merusak).

 Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang


bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat
membangun).
Gejala Stres
 Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik.
 Hal-hal ini meliputi :
 Kelelahan
 Kehilangan
 Meningkatnya napsu makan
 Sakit kepala
 Sering menangis
 Sulit tidur dan tidur berlebihan.
 Melepaskan diri dengan mengkonsumsi alkohol, narkoba, atau
perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi
dari gelaja stres.
 Perasaan was-was, frustrasi atau kelesuan
Gejala Stres
• Merasa berkeringat atau sering menggigil
• Jantung berdebar
• Pergi ke toilet lebih sering dari biasanya
• Mulut kering
• Sakit di perut (seperti sakit maag)
• Mengalami sakit yang tidak biasa
• Tak punya waktu menjalankan hobi apapun
• Mudah tersinggung
• Selalu berpikir “tidak bisa mengatasi apapun”
• Kehilangan selera terhadap makanan, kesenangan ataupun seks
• Kehilangan rasa humor
• Tidak tertarik pada orang lain
• Tidak tertarik terhadap penampilan diri
• Merasa segala sesuatu tidak berguna
• Pelupa
• Tidak bergairah
CARA SINGKAT mengatasi stres
STRATEGI INI MUNGKIN UNTUK SEMENTARA
DAPAT MENGURANGI STRES TETAPI
MENYEBABKAN LEBIH BANYAK KERUSAKAN
DALAM JANGKA PANJANG :
? Merokok
? Minum alkohol
? berjam-jam di depan TV atau komputer
CARA SINGKAT mengatasi
stres
? Menarik diri dari teman-teman, keluarga, dan kegiatan
? Menggunakan pil atau obat-obatan untuk bersantai
? Tidur terlalu banyak
? Menunda Mengisi setiap menit dalam satu hari untuk
menghindari masalah
? Melampiaskan stres Anda pada orang lain (memukul,
marah, kekerasan fisik)
Mengatasi Stres dengan Cara
Sehat
 Perhatikan lingkungan sekitar anda
 Belajarlah cara terbaik untuk merelaksasikan diri anda
 Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
 Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
 Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
 Jangan membebani diri anda secara berlebihan
 Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
Mengatasi Stres dengan Cara
Sehat
 Ubahlah cara pandang anda
 Hindari reaksi yang berlebihan;
 Lakukan sesuatu untuk orang lain
 Tidur secukupnya
 Hindari stress
 Tingkatkan ketahanan diri anda
 Cobalah untuk memanfaatkan stress
 Cobalah untuk menjadi seseorang yang positif
 Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
Ada lima makanan yang bisa Anda konsumsi
untuk mencegah dan mengatasi stres

- Bayam
- Jeruk
- Cokelat
- Ikan
- Bubur gandum
DEFENISI

“Anxiety is a state in which the individual experiences feeling of


uneasiness (apprehension) and activation of the autonomic
nervous systems inrespons to vague, non specific threat”
( Carpenito, 1989)

“Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak jelas &


berhubungan dgn perasaan yang tidak menentu & tidak berdaya”
(Stuart & Sundeen, 1995)
DEFENISI

Ansietas merupakan pengalaman individu yang bersifat subyektif


yang sering bermanifestasi sebagai perilaku yang disfungsional
yang diartikan sebagai perasaan “kesulitan” dan kesusahan
tehadap kejadian yang tidak diketahui dengan pasti (Varcarolis,
2007)

Ansietas menurut Kaplan (2005), adalah sebagai “kesulitan” atau


“kesusahan” dan merupakan konsekuensi yang normal dari
pertumbuhan, perubahan, pengalaman baru, penemuan identitas
dan makna hidup
TANDA & GEJALA
• Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering,
anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, sakit
kepala, sulit tidur
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang
luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan
tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita
berlebihan, ketidakberdayaan meningkat secara menetap,
ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri,
perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir, prihatin
TINGKAT KECEMASAN
1. Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan &
kreativitas
Contoh :
 Seseorang yg menghadapi ujian akhir
 Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
 Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih
tinggi
 Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
2. Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain)
Contoh :
• Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko
tinggi
• Keluarga yg menghadapi perpecahan
• Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
3. Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd area
lain
Contoh :
• Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg
dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll
• Individu dlm penyanderaan
4. Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil perhatian kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian
Contoh :
• Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi

Kecemasan yg diekspresikan langsung melalui perubahan


fisiologis & perilaku, sedangkan scr tdk langsung melalui
timbulnya gejala atau mekanisme koping sbg upaya utk
melawan kecemasan
TINDAKAN MEDIS

• Menurut PPDGJ III (2001), ansietas diklasifikasikan sebagai


gangguan ansietas fobik seperti agorafobia, fobia sosial dan fobia
khas; gangguan ansietas lainnya seperti gangguan panik,
gangguan ansietas menyeluruh (GAD), gangguan campuran
ansietas dengan depresi serta gangguan obsesif kompulsif.

• Terapi obat untuk gangguan ansietas diklasifikasikan menjadi


antiansietas yang terdiri dari ansiolitik, transquilizer minor, sedatif,
hipnotik dan antikonfulsan (Stuart, 2005) . Mekanisme kerja dari
obat ini adalah mendepresi susunan saraf pusat (SSP).
TINDAKAN MEDIS
• Meskipun mekanisme kerja yang tepat tidak diketahui, obat ini
diduga menimbulkan efek yang diinginkan melalui interaksi
dengan serotonin, dopamin dan reseptor neurotransmiter lain
(Halloway, 1996).
• Efek samping yang umum dari penggunaan obat antiansietas
yakni pada SSP, kardiovaskuler, mata dan THT, gastro intestinal,
kulit.
• Kontra indikasinya yaitu penyakit hati, klien lansia, penyakit
ginjal, glaukoma, kehamilan atau menyusui, psikosis, penyakit
pernafasan yang telah ada serta reaksi hipersensitivitas (Copel,
2007).
Hubungan kesehatan fisik dan
kesehatan mental.
• Orang seringkali mengabaikan kesehatan rohaninya, dan hanya
memikirkan jasmaninya. Padahal sebenarnya, hubungan antara kesehatan
jasmani dan rohani adalah saling terkait. Apabila salah satu mengalami
masalah, maka akan mempengaruhi yang lainnya. Sebagai contoh, apabila
rohani terlalu tertekan oleh berbagai masalah duniawi, maka seseorang
akan stress. Jika sudah begini, maka gejala awal penyakitnya adalah
pusing/migraine, tubuh panas atau demam. Keadaan tersebut sudah
menunjukkan bahwa, antara kesehatan jasmani dan rohani saling
mempengaruhi.
• Keadaan jasmani yang baik, tidak selalu dibarengi oleh rohani yang baik
pula. Maka dari itu, seseorang yang raganya terlihat sehat, tidak selalu
terlihat ceria/ tampak penat. Hal itu karena rohaninya masih tidak baik.
Orang dikatakan hidup sehat dan sejahtera, apabila jasmani dan rohaninya
dalam keadaan baik-baik saja.
Hubungan kecerdasan/pikiran dengan
kesehatan mental
Orang yang kurang sehat mentalnya akan
mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa
kurang mampu melanjutkan sesutu yang telah
direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat
berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu
pekerjan, pemalas, pelupa, apatis dan
sebagainya
See you next week

Thank You
Sulastry Pardede M. Psi

Anda mungkin juga menyukai