Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Materi 14
Pola produksi pertanian tdk mengelompok dalam
satu areal shg asas efisiensi berdasarkan skala
usaha tertentu belum mencapai tingkat yg efisien
Sarana dan prasarana ekonomi terutama di luar
jawa dan Bali belum memadai
Pola agroindustri yg cenderung terpusat di
perkotaan bukan di pedesaan atau di daerah sentra
produksi
Kondisi geografis dan transportasi khususnya di
luar jawa belum memadai shg biaya transportasi
relatif mahal
Sistem kelembagaan di pedesaan spt keuangan,
pasar dan informasi pasar yg belum optimal
1. Mengaktifkan kembali koperasi
Hampir diseluruh dunia, terutama di negara yang pertaniannya sdh
maju, menggunakan wadah koperasi petani. Bedanya disana
koperasi dikelola swasta pemiliknya adalah petani dan pengurusnya
adalah profesional muda yang digaji koperasi. Pemerintah tdk ikut
campur dlm pengelolaannya ttp memberi fasilitas2 tertentu.
Tgt kebutuhan dan kemampuan setiap koperasi yg sehrsnya
ditangani koperasi pertanian adalah :
- menyangkut segi pendanaan (koperasi simpan pinjam)
- pemasaran bersama untuk mengurangi biaya marketing
- penelitian bila pemerintah blm mengadaka-sarana produksi
- mendirikan industri pengelolaan hsl pertanian.
Sumber daya alam : air, matahari, tanah, lingkungan dan sdm
Apa yang terjadi bila kita ingin buka usaha pertanian tanpa
memiliki sumber air yg ckp dan bersih ?
- Disini peran pemerintah sngt diperlukan untuk mendirikan
sistem irigasi teknis, pembuatan reservoir air, menghutankan
wilayah2 ditempat2 ttt. sbg daerah penyangga air secara
konsisten.
- Matahari biasanya menjadi masalah yg terlupakan, ada
anggapan bhw kita tdk pernah kekurangan sinar mthr. ada
bbrp tanaman membthkan sinar mathari yg lebih lama setiap
hari untuk memberi hasil yg optimal
- Sumber daya manusia : kurangnya inovasi dan keinginan
bekerja keras dpt menghambat SDM, shg dlm era globalisasi
timbul persaingan dan kita menjadi tertnggal
Pemilihan teknologi yang sederhana, tepat guna,
ekonomis, dpt dipertanggungjawabkan, ramah
lingkungan, harga terjangkau, secara sosial budaya
diterima oleh masyarakat lokal
Peran pemerintah, universitas, lembaga penelitian,
swasta dan pemikir yg pro aktif sangat diperlukan untuk
mncari terobosan baru yg dibutuhkan petani setempat
4. Reformasi peranan Kementerian Pertanian
Peranan direktorat bina produksi hortikultura hrs pro aktif
terlibat dlm pembinaan petani, bukan hnya tanaman pangan ttp
juga sayuran semusim dan buah lokal
Up grading PPl dgn pendidikan dan pengetahuan yg relevan, shg
dpt memberi penyuluhan yg tepat guna
Adanya kebun percontohan di setiap sentra produksi pertanian
untuk mengundang petani secara periodik berdiskusi dan
bertukar pendapat
5. Information Network System
Dibuat dan diaktifkan lembaga yg dpt mensuply informasi
yang dibutuhkan petani seperti :
- informasi kebutuhan pasar, harga dll
- peta pertanian
- informasi teknologi
- data hpt dan penangulangannya
- informasi umum pertanian : cuaca, hujan, kekeringan, hasil
penelitian dll
Lembaga informasi sebaiknya didirikan pemerintah (sbg
pemegang saham), dibantu oleh para pakar dlm bidang
pertanian, komputer, keuangan dsb ttp usaha ini hrs
dikelola oleh para profesional
Tanpa informasi yang akurat sulit bagi petani atau pelaku
usaha mengambil keputusan yg benar, shg naluri atau
instink yg dapat dilakukan.
6. Reformasi policy dan strategi pemerintah secara
menyeluruh
Meningkatkan keterampilan dan kemampuan
petani untuk berusahatani secara efisien
Menyebarluaskan informasi pasar dan peluang
pasar
Menetapkan standarisasi untuk produk pertanian
secara tegas dan dipahami oleh semua pihak
Mengemabngkan kelembagaan berdasarkan
keinginan petani dan bukan berdasarkan birikrasi
Konsol1dasi kelembagaan pemasaran dan
pengembangan market intellegent
DALAM MASA SEKARANG dimana kondisi
GLOBALISASI EKONOMI DUNIA yang relatif sulit
DIPREDIKSI,
maka kondisi ini akan mendorong tiap negara
harus mampu mendayagunakan SUMBERDAYA YG
DIMILIKI untuk DIMANFAATKAN AGAR MEMPUNYAI
DAYA SAING KOMPARATIF
(COMPARATIVE ADVANTAGE) yang tinggi untuk
mampu bersaing di pasaran internasional.
Terlebih untuk sektor pertanian mutlak harus
dilakukan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan
adalah :
1.Meningkatkan produktivitas pertanian (productivity) dengan
rekayasa teknis dan sosial ekonomi
2.Meningkatkan kestabilan produktivitas (stability) dalam
artian dipertahankan dan memperkecil perbedaan angka
produktivitas tsb dlm kondisi lahan yg relatif sama
3.Mempertahankan aspek kesinambungan (sustainability) dari
pengusahaan pertanian dalam arti mampu mempertahankan
prod walau ada gangguan spt erosi, hama, penyakit, iklim,
modal dll
4.Mempertahankan dan meningkatkan pemerataan (equitability)
dalam arti hasil yg diperoleh dr suatu sistem usaha
pert6anian dapat diterapkan di daerah lain tanpa hrs
mengorbankan lingkungan
Aspek kedua : Teknologi (technological
endowment)
Market
Pasar sayur di Indonesia cukup potensial :
pada th 2000 tercatat jumlah penduduk di Indonesia 213 juta
dibutuhkan konsumsi sayuran 34 kg /kapita
Bila rata2 harga sayuran Rp2,5 juta per ton maka peredaran
uang + 18 trilin rupiah.
Berapa untuk tahun 2012 ?
Bgmna dg produk buah-buahan dan tanman pangan ?
Ternyata bisnis sayuran segar adalah bisnis yg paling
potensial
Pertumbuhan perekonomian di desa
Urbanisasi dapat membuat permasalahan baru di kota besar,
demikian pula kejahatan meningkat dan lalulintas yang padat.
Hal tsb lebih banyak disebabkan pemerintah kurang
mendorong pertumbuhan ekonomi di desa. Usaha yang tepat
untuk ditumbuhkemvangkan di pedesaan adalah dalam
sektor pertanian