Anda di halaman 1dari 17

Episkleritis

Oleh:
Muhammad Zen Faris
04084821921116

Pembimbing:

dr

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
PENDAHULUAN
• Sklera merupakan dinding bola mata yang paling keras dengan jaringan pengik
at yang tebal, yang tersusun oleh serat kolagen, jaringan fibrosa dan proteoglik
an dengan berbagai ukuran.

• Episklera merupakan bagian sklera yang mengandung banyak pembuluh darah


terbungkus oleh konjungtiva. Episklera mempunyai dua cabang pembuluh dara
h, yang pertama pada permukaan dimana pembuluh darah tersusun melingkar,
dan yang satunya lagi yang lebih di dalam, terdapat pembuluh darah yang mele
kat pada sklera. Episkleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vascular ya
ng terletak antara konjungtiva dan permukaan sclera yang mungkin disebabkan
reaksi hipersensitivitas terhadap penyakit sistemik seperti tuberculosis, rheuma
toid artritis, lues, SLE, dan lainnya.
• Angka kejadian pasti tidak diketahui karena banyaknya pasien yang tidak berob
at. Tidak ada perbedaan jenis kelamin, namun terdapat laporan 74 % kasus terj
adi pada perempuan dan sering terjadi pada usia ≥40 tahun. Pada anak-anak e
piskleritis biasanya menghilang dalam 7-10 hari dan jarang rekuren. Pada dew
asa, 30 % kasus berhubungan dengan penyakit jaringan ikat penyertanya, pen
yakit inflamasi saluran cerna, infeksi herpes, gout, dan vaskulitis. Penyakit siste
mik biasanya jarang pada anak-anak.
ANATOMI
PATOFISIOLOGI

Karena sebabnya yang idiopatik


Definisi
Episkleritis adalah suatu reaksi inflamasi pada jaringan episklera yang terlet
ak di antara konjungtiva dan sklera yang sering, ringan, dapat sembuh sen
diri dan biasanya mengenai orang dewasa dan berhubungan dengan penya
kit sistemik penyertanya tetapi tidak dapat berkembang menjadi skleritis.

Epidemiologi
Tidak ada perbedaan jenis kelamin

Etiologi
belum diketahui secara pasti, tapi biasanya berhubungan dengan penyakit sistemik
KLASIFIKASI

1. Episkleritis sederhana (Simple episcleritis)


Tipe yang paling sering dijumpai adalah episkleritis sederhana (80%),
merupakan penyakit inflamasi moderate hingga severe yang sering b
erulang dengan interval 1-3 bulan, terdapat kemerahan yang bersifat
sektoral atau dapat bersifat diffuse (jarang), dan edema episklera. Tia
p serangan berlangsung 7-10 hari dan paling banyak sembuh sponta
n dalam 1-2 atau 2-3 minggu. Dapat lebih lama terjadi pada pasien de
ngan penyakit sistemik. Pada anak kecil jarang kambuh dan jarang be
rhubungan dengan penyakit sistemik. Beberapa pasien melaporkan s
erangan lebih sering terjadi saat musim hujan atau semi. Faktor presi
pitasi jarang ditemukan namun serangan dapat dihubungkan dengan
stress dan perubahan hormonal.
KLASIFIKASI

2. Episkleritis noduler (Nodular episcleritis)


Pasien dengan episkleritis noduler mengalami serangan yang lebih la
ma, berhubungan dengan penyakit sistemik (30% kasus, 5% berhubu
ngan dengan artritis rematoid, 7% berhubungan dengan herpes zoste
r ophthalmicus atau herpes simplex dan 3% dengan gout atau atopy)
dan lebih nyeri dibandingkan tipe sederhana. Episkleritis noduler (20
%) terlokalisasi pada satu area, membentuk nodul dengan injeksi sek
elilingnya.10,11
KLASIFIKASI
PENEGAKAN DIAGNOSIS

A. ANAMNESIS

1. Mata merah merupakan gejala utama atau satu-satunya


2. Tidak ada gangguan dalam ketajaman penglihatan
3. Keluhan penyerta lain, misalnya: rasa kering, nyeri, mengganjal, atau berair. Kelu
han- keluhan tersebut bersifat ringan dan tidak mengganggu aktifitas sehari-hari. Bil
a keluhan dirasakan amat parah, maka perlu dipikirkan diagnosis lain
4. Keluhan biasanya mengenai satu mata dan dapat berulang pada mata yang sam
a atau bergantian
5. Keluhan biasanya bersifat akut, namun dapat pula berlangsung beberapa mingg
u hingga beberapa bulan
6. Dapat ditemukan gejala-gejala terkait penyakit dasar di antaranya: tuberculosis, r
heumatoid arthritis, SLE, alergi (missal: eritema nodosum) atau dermatitis kontak.
PENEGAKAN DIAGNOSIS

B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Kemerahan hanya melibatkan satu bagian dari area episklera. Pada penyinaran
dengan senter, tampak warna pink sedangkan pada skleritis warnanya lebih gelap d
an keunguan
2.Penetesan Fenil Efedrin 2,5% akan mengecilkan kongesti dan mengurangi kemer
ahan
3. Pada episkleritis nodular, ditemukan nodul kemerahan berbatas tegas di bawah k
onjungtiva. Nodul dapat digerakkan. Bila nodul ditekan dengan kapas atau melalui k
elopak mata yang dipejamkan di atasnya, akan timbul rasa sakit yang menjalar ke s
ekitar mata
4. Hasil pemeriksaan visus dalam batas normal
5. Dapat ditemukan mata yang berair, dengan secret yang jernih dan encer. Bila se
cret tebal, kental dan berair, perlu dipikirkan diagnosis lain
TATALAKSANA

Episkleritis biasanya akan hilang sendiri dalam waktu sekitar 10 hari dan biasa
nya tidak memerlukan pengobatan apapun. Air mata buatan dapat berguna dal
am menghilangkan gejala mata kering.
Jika gejala semakin parah atau bertahan lama, dokter mungkin akan meresep
kan beberapa obat berikut:
- Non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID), seperti flurbiprofen untuk mem
bantu meredakan nyeri dan bengkak dan mengurangi peradangan.
- Steroid eye drops, seperti dexamethasone untuk membantu mengurangi per
adangan dan mempercepat pemulihan.
Komplikasi

Komplikasi episkleritis yang mungkin terjadi adalah iritis. Sekitar 1 dari 10 orang de
ngan episkleritis akan berkembang kea rah iritis ringan
Diagnosis Banding

Konjungtivitis
Skleritis
Prognosis

BONAM
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai