Pembimbing :
dr. Dijah P Sekarmeranti, Sp. An., M.Kes
Nama : Ny. S
Tanggal Lahir : 31 Desember 1954
Usia : 64 tahun
IDENTITAS
Jenis Kelamin : Perempuan
PASIEN Nomor RM : 02071xxx
Alamat : Bantul
Keluhan utama : Nyeri bahu kanan
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien merupakan pasien
rujukan dari RSU PKU Muhammadiyah Bantul datang
mengeluhkan nyeri pada bahu sebelah kanan. Pasien
ANAMNESIS mengalami kecelakaan diserempet mobil hingga terjatuh
dari motor pada pukul 16.00 WIB tanggal 16 januari 2019.
Nyeri yang dirasakan hilang timbul, tidak menjalar, dan
dengan skala nyeri 4-5. Pasien sempat pingsan (+), mual (-),
dan muntah (-).
Riwayat Penyakit Dahulu : Tekanan darah
rendah, rokok (-), alkohol (-), alergi (-), asma (-),
transfusi darah (-)
ANAMNESIS Riwayat Penyakit Keluarga : (-)
Obat : (-)
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 V5 M6
Berat Badan : 60 kg (overweight)
PEMERIKSAAN Tinggi Badan : 150 cm
FISIK Tanda Vital :
Tekanan darah :110/60 mmHg
Nadi : 60 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,50C
• Kepala :
Mata : Hematom (+), konjungtiva anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Deformitas (-), sekret (-), jejas (-), massa (-),
krepitasi (-)
PEMERIKSAAN Telinga : Keluar cairan jernih tidak berbau dari telinga
FISIK kiri/telinga kanan dbn, deformitas (-/-), tanda radang (-/-)
Mulut : Bibir pucat (+), lidah kotor (-)
• Leher :
Pembesaran kelenjar getah bening (-), jejas (-)
• Thorax :
Paru
Inspeksi : Gerakan dada simetris, retraksi interkosta (-), jejas
(-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus kanan kiri normal,
ketinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
PEMERIKSAAN Auskultasi : Vesikuler(+/+), ronki (-/-) , wheezing (-/-)
FISIK
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC 5 linea midclavicular
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Suara jantung S1/S2 reguler, suara tambahan (-)
• Abdomen
Inspeksi : distensi (-), hematom (+), bekas luka operasi
(-)
Auskultasi : peristaltik usus normal
Perkusi : timpani
Palpasi : nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-)
PEMERIKSAAN
FISIK • Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas
Akral teraba hangat, capillary refill < 2 detik, edema (-/-),
fraktur clavicula (+)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 10,9 11,7 – 15,5 g/dL
Hematokrit 33,7 35 – 49%
Jumlah Leukosit 11,94 4,5 – 11,5 ribu/mmk
Hitung Jenis Eosinofil 1,2 2 – 4%
Skala nyeri :4
• Riwayat penyakit : (-)
Ondansetron
4 mg
Oksigen
122
112
102
92 96 94
92
Hemodinamik 81
Saat Operasi 52
68
65 66 66
71
62 59 58 58 55 56 56
Ondansetron 4 mg
Obat-obatan
Anestesi Tramadol 100 mg
Ketorolac 30 mg
Kriteria/Jam 10.00
Hasil Skor
Frekuensi Nadi 56
2
Nyeri Skor 0 2
Total PADSS 9
Total Skor 9
Cairan Intravena : Ringer Laktat 20 tpm
Analgetik : Remopain 3x30 mg
GENERAL Tujuan :
ANESTHESIA Menghilangkan nyeri
Membuat tidak sadar
Menyebabkan amnesia yang bersifat
reversibel dan dapat diprediksi.
TIVA GA Intubasi
JENIS GENERAL
ANESTHESIA GA LMA
(Laringeal Mask GA Facemask
Airway)
Menghilangkan kecemasan dan ketakutan
Mengurangi sekresi
Memperkuat efek hipnotik
Mengurangi mual muntah pasca operasi
Premedikasi Menimbulkan amnesia
Mengurangi cairan lambung
Menghindari terjadinya vagal refleks
Membatasi respon simpatoadrenal
Merupakan pemberian obat-obatan pada
periode 1-2 jam sebelum induksi
anestesi.
Terikat pada plasma
Cepat meninggalkan darah dan masuk ke
jaringan yang memiliki perfusi tinggi
seperti otak, paru-paru, hepar, ren, dan lien.
Didegradasi oleh hepatic oxidative
metabolism dan meninggalkan sedikit sisa
yang diekskresi melalui urin.
Fentanyl Bekerja pada reseptor µ,к,δ
Menghambat gerbang CA2+ pada
presinaps ↓ pelepasan transmitter
Menghiperpolarisasi dan kemudian
menghambat postsinaps dengan membuka
Golongan Analgetik
gerbang K+
Opioid
Dosis
• 1-2 mcg/kgBB (dosis premedikasi)
Sediaan
• 100 mcg/2 ml
Indikasi
Fentanyl • Suplemen analgetik narkotika pada anestesi
regional atau general
Kontraindikasi
• Asma serangan akut, alkoholisme akut
Efek samping
• Kekakuan otot, mual, muntah, menggigil
pasca bedah
Mekanisme kerja
• Berikatan dengan reseptor GABA A
Midazolam pembukaan kanal klorida memungkinkan
ion klorida masuk ke dalam sel jumlah
ion klorida meningkat hiperpolarisasi
dan sel susah tereksitasi menimbulkan
efek depresi SSP
Dosis Sedasi
• 0,07-0,1 mg/kgBB
Sediaan
• 5mg/5 ml
Indikasi
• Premedikasi, induksi anestesi,sedasi
Kontraindikasi
• Bayi prematur, myastenia gravis
• 15-45 detik
Durasi
INDUKSI • 8 - 10 menit
Mekanisme Kerja
• Kanal klorida dipengaruhi oleh inhibisi dari reseptor GABA A yang tersensitisasi
oleh obat anestesi ; Propofol.
• Reseptor GABA A menjadi lebih peka terhadap neurotransmitter GABA
Propofol reseptor GABA diaktifkan peningkatan konduksi ion chlorida transmembran
hiperpolarisasi membran sel post sinaps dan inhibisi fungsi neuron post sinaps
menekan aktivitas sistem saraf
Propofol: emulsi 1% dalam minyak kedelai 10%, gliserol 2,25%
dan fosfolipid telur dimurnikan 1,2%
Dosis induksi: 1-2.5 mg/kgBB
Tempat metabolism: hepar water-soluble compound yang
inaktif diekskresikan melalui ginjal
Propofol
Waktu yang butuhkan untuk sadar post-induksi propofol 8-10
menit
Bekerja sebagai hipnotik supresi CNS
Propofol ↓ cerebral blood flow dan cerebral metabolic rate for
oxygen (CMRO2) ↓ ICP dan intraocular pressure
Propofol vasodilatasi arteri dan vena ↓ preload dan afterload
↓ BP
Propofol respiratory depressant dan apneu setelah dosis
induksi
Sediaan
• 10 mg/ml (1 ampul 20 ml)
Indikasi
• Induksi dan pemeliharaan anestesi umum, sedasi
Propofol pada pasien yang memakai ventilator dan mendapat
perawatan intensif
Kontraindikasi
• Penyakit hepar, asidosis metabolik, pasien
hipovolemik
Efek samping
• Penurunan tekanan darah, nyeri di tempat suntikan
Tujuan
MAINTENANCE
Zat yang digunakan
• O2, N2O
• Gas lain: isoflurane/aeranne, sevoflurane
• Bekerja pada aktivitas otak dengan menurunkan CMR (cerebral metabolism
rate) dengan menurunkan kecepatan aliran darah pada otak
• Kecepatan bergantung terhadap solubilitas zat terhadap darah sehingga
mempengaruhi transfer ke alveoli, cardiac output ( ↑ aliran darah ke pulmo
akibat ↑ curah jantung meningkatkan uptake gas ke pulmo), dan perbedaan
tekanan partial alveolar-venous (semakin besar perbedaan semakin lama
mencapai equibilirium)
Sediaan
• 4 mg/2ml
Efek samping
Indikasi
• Mual muntah
Kontraindikasi
• Hipersensitif terhadap ondansetron
Asam
Traneksamat
• 10 mg/kgBB
Sediaan
• 500 mg/5ml
Asam
Traneksamat Kontraindikasi
Efek samping
Dosis
Tramadol • 1 mg/kgBB
Sediaan
• 100 mg/2 ml
Onset
• 1 jam
Indikasi
• Nyeri sedang hingga berat
Kontraindikasi
Tramadol • Epilepsi
Efek samping
• Mual, muntah,pusing, mulut kering, sedasi, depresi pernapasan,
konvulsi
Antidotum
• Naloxon 0,4 – 0,8 mg
OPIOID
Golongan
• NSAID
Mekanisme
Indikasi
Dosis
• 0,2 – 1 mg/kgBB
Ketorolac Sediaan
• 30 mg/1 ml
Onset
• 30 menit
Durasi
• 4 – 6 jam
Angkejaya, Ony Wibriyono. (2018). OPIOID. Vol 11. No 1.
Ambon: Molucca Medica
Katzung. (2012). Basic and Clinical Pharmacology. 12th
ed. San Fransisco: McGraw-Hill.