Anda di halaman 1dari 45

PRESENTASI KASUS

SEORANG WANITA P1A0, 25 TAHUN DENGAN


POST SCTP EM A.I FETAL HIPOKSIA, IUGR,
OLIGOHIDRAMNION PADA PRIMIPARA HAMIL
ATERM
Oleh :
Ayub Quisa G991905010
Bagus Hidayatulloh G991905011
Bella Monika Rajagukguk G991903009
Christa Adeline G991903010

Pembimbing :
dr. Muh. Adrianes Bachnas, Sp. OG (K)

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2018
 IDENTITAS

Nama : Ny. RS
No RM : 01486273
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 9 Januari 2019
Berat badan : 64 kg
Tinggi badan : 143 cm

2
 KELUHAN UTAMA

▪ Kontrol rutin ANC

 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Seorang G1P0A0, 25 tahun, usia kehamilan 38+6 minggu datang


untuk kontrol rutin ANC merasa hamil 9 bulan. Gerakan janin masih
dirasakan aktif, kenceng-kenceng teratur belum dirasakan, air ketuban
rembes belum dirasakan keluar, lendir darah (-). Pada pemeriksaan
terakhir oleh dr. Robert, SpOG (9/1/19) TBJ: 1983 gram (SDP 2,9).

3
 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
PENYAKIT KETERANGAN

Riwayat hipertensi disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat diabetes mellitus disangkal

Riwayat asma disangkal

Riwayat alergi obat/makanan disangkal

Riwayat mondok disangkal

4
 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

PENYAKIT KETERANGAN
Riwayat hipertensi disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal


Riwayat diabetes mellitus disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat alergi obat/makanan disangkal

5
 RIWAYAT FERTILITAS

Baik.

 RIWAYAT OBSTETRI

I : Hamil ini

 RIWAYAT MENSTRUASI

Menarche : 12 tahun
Lama menstruasi : 5-7 hari
Siklus menstruasi : 28 hari

6
 RIWAYAT PERKAWINAN
Menikah 1 kali
I : selama 8 bulan

 RIWAYAT KB

Riwayat KB (-)

7
 PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital
Keadaan umum: Tensi : 120/70 mmHg Status Gizi
sedang, compos Nadi : 88x/menit BB : 64 kg
mentis, gizi kesan Respiratory Rate : 20 x/menit TB : 143 cm
lebih Suhu : 36,50C
IMT : 31,29 kg/m2
SpO2 : 99%
Kesan : Obesitas

8
 PEMERIKSAAN FISIK
Bentuk mesocephal, rambut
warna hitam, mudah rontok (-),
luka (-), atrofi m. Temporalis (-)
Konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-)

sekret (-/-), tinitus (-)


nafas cuping hidung (-/-),
sekret (-/-)

Mukosa bibir basah (-), sianosis


(-), caries dentis (-), papil lidah
atrofi (-), gusi berdarah (-), luka
pada sudut bibir (-), oral thrush Pembesaran Gld. thyroidea (-),
(-), lidah kotor (-), mukosa ikterik lymphadenopathy (-)
(-)
9
THORAX

• Normothorax, Gld. mammae dalam batas


normal, areola mammae hiperpigmentasi
(+)
• Pengembangan dada kanan=kiri, retraksi
intercostal (-),

10
cor

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas
normal, reguler, bising (-)

11
PULMO
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus taktil dada kanan = kiri
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)

abdomen
• Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi dari dinding dada
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), teraba janin tunggal IU,
memanjang,
punggung kiri, presentasi kepala, his (-), DJJ (+)
140x/menit, TFU
27 cm ~ TBJ 2325 gr.
• Perkusi : timpani
12
GENITAL

VT : VU tenang, dinding vagina dbn, portio lunak mencucu di posterior, kepala


di H.I, KK belum dapat dinilai, darah (-), discharge (-). Promontorium teraba, linea
terminalis teraba, spina ischiadica teraba, kesan: panggul sempit

EKSTREMITAS

Edema Akral dingin

- - - -
- - - -
13
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HEMATOLOGI RUTIN

Hemoglobin 12,2 g/dl 12.0 – 15.6


Hematokrit 37 % 33-45
Leukosit 14,7 ribu/ul 4.5-11.0
Trombosit 377 ribu/ul 150-450

 PEMERIKSAAN Eritrosit 3.99


KIMIA KLINIK
juta/ul 4.10-5.10

PENUNJANG GDS 87 mg/dl 60-140

Laboratorium Darah tanggal 6 ELEKTROLIT


Januari 2020 Natrium Darah 141 mmol/L 136-145
Kalium Darah 4,4 mmol/L 3.3-5.1
Chlorida darah 100 mmol/L 98-106
HEMOSTASIS
PT 10,9 detik 10,0-15,0
APTT 29,1 detik 20,0-40,0
INR 100
SEROLOGI
14
Pemeriksaan CTG (6 Januari 2020)

Baseline: 150
Variabilitas: <5x
Akselerasi: (-)
Deselerasi: (-)
Kontraksi: (-)
Fetal Movement: (+)

15
Pemeriksaan USG (6 Januari 2020)

BPD : 8,57 cm ~ 34+4


HC : 31,24 cm ~ 35+0
AC : 27,03 cm ~ 31+1
FL : 6,20 cm ~ 32+1
EFBW : 1900 gram
Plasenta insersi di fundus grade III
Air ketuban kesan sedikit (SDP 1,41)
Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor

16
 KESIMPULAN

Seorang G1P0A0 usia 25 tahun usia kehamilan 38+6 minggu, riwayat


obstetri dan fertilitas baik, pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Dari
pemeriksaan fisik abdomen teraba janin tunggal IU, memanjang, puki,
preskep, kepala belum masuk panggul, his (-), DJJ (+) 140x/menit reguler,
TFU 27 cm, pemeriksaan genital darah (-), discharge (-). Hasil pemeriksaan
laboratorium dalam batas normal.

17
 DIAGNOSIS AWAL

Fetal hipoxia, IUGR pada primigravida hamil aterm


belum inpartu + oligohidramnion + susp. DKP

 PROGNOSIS

Dubia

18
 TERAPI & PLANNING

• Pro SCTP emergency


• Konsul perinatologi
• Konsul anestesi

19
FOLLOW-UP

20
Tanggal Follow Up
6 Januari S = gerak janin (+), rembes (-), kenceng-kenceng (-)
2020 O = KU : CM, sedang
TD : 120/70 mmHg
HR : 88x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36.5 C
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : C/P dbn
Abdomen : supel, nyeri tekan (-), teraba janin tunggal IU, memanjang, punggung kiri, presentasi kepala,
his (-), DJJ (+) 140x/menit, TFU 27 cm ~ TBJ 2325 gr.
Genitalia : VU tenang, dinding vagina dbn, portio lunak mencucu di posterior, kepala di H.I, KK belum
dapat dinilai, darah (-), discharge (-). Promontorium teraba, linea terminalis teraba, spina ischiadica
teraba, kesan: panggul sempit
A = Fetal hipoxia, IUGR pada primigravida hamil aterm belum inpartu + oligohidramnion + susp. DKP
P=
- Pro SCTP emergency
- Konsul perinatologi
21
- Konsul anestesi
Tanggal Follow Up
7 Januari 2020 S = nyeri post op (+)
O= KU : CM, sakit sedang
TD : 126/71 mmHg
HR : 82x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,6 C
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : C/P dbn
Abdomen : supel, bising usus (+), nyeri tekan (-), TFU 3 jari di BP kontraksi (+), tampak luka operasi
tertutup perban
Genitalia : darah (-), discharge (-)
A = Post SCTP em a.i fetal hipoxia, IUGR, oligohidramnion pada primipara hamil aterm DPH 0
P=
- Vit C 2x50 mg
- Injeksi ketorolac 30mg/12 jam

22
Tanggal Follow Up
8 Januari 2020 S = nyeri post op (+)
O= KU : CM, sakit sedang
TD : 123/72 mmHg
HR : 86x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 C
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : C/P dbn
Abdomen : supel, bising usus (+), nyeri tekan (-), TFU 2 jari di BP kontraksi (+), tampak luka operasi
tertutup perban
Genitalia : darah (-), discharge (-)
A = Post SCTP em a.i fetal hipoxia, IUGR, oligohidramnion pada primipara hamil aterm DPH 1
P=
- Vit C 2x50 mg
- Injeksi ketorolac 30mg/12 jam
- Mobilisasi

23
ANALISIS KASUS

24
Pasien kontrol ANC. Gerakan janin
(+) dirasakan. Lendir darah (-),
kenceng-kenceng teratur belum
G1P0A0
dirasakan, keputihan (-),
Pemeriksaan USG terakhir
25 tahun
(9/12/19) TBJ: 1983 gram (SDP
2,9).
UK 38+6 minggu
Hasil CTG (6/1/20) menunjukkan
gambaran bradikardi dan
variabilitas <5

Kondisi janin IUGR, hipoksia


intauterin

Pro SCTP emergensi

25
TINJAUAN PUSTAKA

Fetal Hipoksia

27
 Definisi

Hipoksia janin adalah suatu keadaan dimana terdapat kadar oksigen


yang rendah dan meningkatnya kadar karbondioksida dalam darah
janin. Keadaan tersebut dapat terjadi baik pada antepartum maupun
intrapartum

28
 Etiologi
• Kontraksi
Hal ini dapat terjadi pada keadaan:
1) Persalinan yang lama ( kala II lama)
2) Penggunaan oksitosin
3) Uterus yang hipertonik (otot-otot menjadi terlalu
tegang dan tidak dapat berkontraksi ritmis dengan benar)
• Infeksi intrauterin
• Perdarahan
• Solusio plasenta
• Tali pusat prolaps
• Hipotensi
29
 Kriteria Diagnosis
1) Pasien umunya termasuk kategori kehamilan risiko tinggi
(high risk pregnancy)
2) Abnormalitas bunyi jantung janin (bradikardia, takikardia,
irreguleritas ataupun deselerasi tipe lambat dan variabel)
3) Berkurangnya aktivitas gerakan janin, yakni 4 kali per 10
menit
4) Dijumpai pertumbuhan janin terhambat
5) Dijumpai mekoneum dalam air keutuban

30
31
TINJAUAN PUSTAKA

IUGR

32
 Definisi

Menurut WHO (1969), janin yang mengalami pertumbuhan yang


terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai
berat standard atau ukuran standard yang sesuai dengan usia
kehamilannya.

33
 Faktor Risiko
 Lingkungan sosio-ekonomi rendah
 Riwayat IUGR dalam keluarga
 Riwayat obstetri yang buruk
 Berat badan sebelum hamil dan selama kehamilan yang
rendah
 Komplikasi obstetrik dalam kehamilan
 Komplikasi medik dalam kehamilan

34
 Etiologi
MATERNAL PLASENTAL FETAL
Gangguan Vaskular Invasi trofoblast Genetik (20%)
(25-30%) abnormal Kelainan kromososm
Hipertensi Infark plasenta Kelainan kongenital
Diabetes Melitus Plasenta previa Kehamilan ganda (5%)
Penyakit Ginjal Plasenta Infeksi Intrauterine
Gangguan hiperkoagulasi sirkumvallate Cytomegalovirus
Thrombophilia Anomali vaskular Malaria
Sindroma antibodi umbilikal – Parvovirus
Antiphospholipid plasental Rubella
Hipoksia persisten Insersi tali pusat Toxoplasmosis
(penyakit paru atau velamentosa Herpes virus
jantung, anemia yang HIV
berat)
Malnutrisi, toksin (alkohol,
rokok, obat-obatan,dll)
Malformasi uterus atau
adanya massa
35
 Klasifikasi

1. Simetris (20%), gangguan terjadi pada fase Hiperplasia, di


mana total jumlah sel kurang, ini biasanya disebabkan oleh
gangguan kromosom atau infeksi kongenital misalnya
TORCH. Proses patologis berada di organ dalam sampai
kepala.
2. Asimetris (80%), gangguan terjadi pada fase Hipertrofi, di
mana jumlah total sel normal tetapi ukurannya lebih kecil.
Biasanya gangguan ini disebabkan oleh faktor maternal atau
faktor plasenta.
36
Simetris Asimetris
Semua bagian tubuh kecil Kepala lebih besar dari perut
Ponderal index normal Meningkat
Perbandingan kepala, perut dan Meningkat
panjang tangan normal
Etiologi: faktor genetik dan infeksi Insufisiensi plasenta kronik
Jumlah sel-lebih kecil Normal
Ukuran sel normal Kecil
Bayi dengan komplikasi Biasanya tanpa komplikasi baik
prognosisnya buruk prognosisnya

37
 Tatalaksana

Tatalaksana umum:
a. Istirahat
b. Suplementasi nutrisi ibu
Tatalaksana farmakologis
a. Aspirin dan Dipiridamol
b. Beta mimetik

38
TINJAUAN PUSTAKA

Oligohidramnion

39
 Definisi

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang


dari normal, yaitu kurang dari 500 cc..

40
 Etiologi

Etiologi belum jelas, tetapi disangka ada kaitannya dengan renal


agenosis janin. Etiologi primer lainnya mungkin oleh karena amnion
kurang baik pertumbuhannya dan etiologi sekunder lainnya,
misalnya pada ketuban pecah dini.

41
 Faktor Risiko
 Anomali kongenital (misalnya : agenosis ginjal, sindrom
patter).
 Retardasi pertumbuhan intra uterin.
 Ketuban pecah dini (24-26 minggu).
 Sindrom paska maturitas.

42
 Gambaran Klinis

a. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan.


b. Tidak ada ballotemen.
c. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.
d. Sering berakhir dengan partus prematurus.
e. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan
terdengar lebih jelas.
f. Persalinan lebih lama dari biasanya.
g. Sewaktu his akan sakit sekali serta bila ketuban pecah.
h. Air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.
43
 Komplikasi
Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan
menderita cacat bawaan dan pertumbuhan janin dapat terganggu
bahkan bisa terjadi partus prematurus yaitu picak seperti kertas kusut
karena janin mengalami tekanan dinding rahim serta apabila terjadi
pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi cacat bawaan seperti
club-foot, cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi tenal dan kering
(lethery appereance).

44
 Tatalaksana

a. Tirah baring.
b. Hidrasi.
c. Perbaikan nutrisi.
d. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin,
NST, Bpp).
e. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
f. Amnion infusion.
g. Induksi dan kelahiran.

45
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai