Anda di halaman 1dari 22

Pada dasarnya, setiap polimer komersial mengandung

bahan-bahan tambahan, baik satu maupun kombinasi.


Tujuan pemberian additive ini adalah:

1. untuk mengubah sifat-sifat polimer


contoh; pigmen dan deodoran untuk meningkatkan nilai
estetis dan bahan pemlastis untuk memperbaiki sifat-
sifat mekanik
2. untuk meningkatkan kemampuan prosesnya.
contoh; pelumas untuk mencegah lengket dan senyawa
kimia untuk mengefektifkan ikatan silang polimer
NO TIPE FUNGSI
1 Modifikator sifat mekanik
Pemlastis Meningkatkan fleksibilitas
Bahan pengisi penguat Menaikkan sifat kekuatan
Nukleator Memperbaiki morfologi kristal
2 Modifikator sifat
permukaan
Pelumas Mencegah perekatan dalam mesin
Bahan antikabut Mendispersi butiran lembab di atas film
3 Modifikator sifat kimia
Antioksidan Mencegah degradasi oksidatif
Biosida Mencegah jamur
4 Modifikator sifat estetis
Pencelup dan pigmen Memberi warna
Odoran Menambah bau harum
Deodoran Mencegah berkembangnya bau busuk
5 Modifikator pemrosesan
Bahan pengental Meningkatkan viskositas larutan atau
dispersi polimer
Bahan anti busa Mengurangi pembusaan

Bahan peniup Membuat busa-busa yang stabil


Pengemulsi Menstabilkan emulsi polimer
1.Serat

2. Karet

3. plastik
SERAT

 polimer yang perbandingan panjang terhadap diameter


molekulnya kira-kira 100:1

 Serat dicirikan oleh modulus dan kekuatannya yang tinggi,


elongasi (daya rentang) yang baik, stabilitas panas yang baik
(sebagai contoh, cukup untuk menahan panas setrika),
spinabilitas (kemampuan untuk diubah menjadi filamen-filamen
serta sifat lain tergantung tujuan penggunaan (misal daya celup,
resistensi kekusutan dan resistensi bahan kimia).

 Sifat serat ini ditentukan oleh struktur makromolekul dan teknik


produksinya
Suatu polimer dapat dibuat menjadi serat jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a) Polimer harus linier dan mempunyai berat molekul lebih dari 10.000, tetapi
tidak boleh terlalu besar karena sukar untuk dilelehkan atau dilarutkan.

b) Molekul harus simetris dan dapat mempunyai gugus-gugus samping yang besar
yang dapat mencegah terjadinya susunan yang rapat

c) Polimer harus memberi kemungkinan untuk mendapatkan derajat orientasi


yang tinggi, yang dengan cara penarikan mempunyai kekuatan serat yang tinggi
dan kurang elastik

d)Polimer harus mempunyai gugus polar yang letaknya teratur untuk


mendapatkan kohesi antar molekul yang kuat dan titik leleh yang tinggi

e) Mudah diberi zat warna, apabila serat diberi zat warna maka sifat fisika serat
tidak boleh mengalami perubahan yang mencolok dan warna bahan makanan
jadinya harus tetap tahan terhadap cahaya dan pencucian.
Jenis Serat

Serat sintetik

Serat alam 1. Orlon sebagai hasil polimerisasi dari


asam akrilat (asam 2‐propenoat) atau
 yang utama
turunannya. serat akrilat ini menyerupai
adalah kapas
wol
dan wol
2. Serat sintetik nylon 66 dan nylon 6
Polimer ini merupakan poliamida, cocok
Serat kapas untuk tekstil halus pengganti sutra
merupakan serat
alam yang banyak 3. Dakron dan tetoron
dipakai dalam merupakan poliseter, sebagaipolimer
pembuatan pakaian. sintetik pengganti bahan pakaian yang
berasal dari kapas.
sifat fisika serat kapas yang dijadikan acuan untuk
mengembangkan serat sintetik

Warna
Warna kapas tidak betul-betul putih, biasanya sedikit krem.
Warna kapas akan main tua setelah penyimpanan selama 2 – 5
tahun. Karena pengaruh cuaca yang lama, debu dan kotoran, akan
menyebabkan warna menjadi keabu-abuan

Kekuatan
Kekuatan serat kapas terutama dipengaruh oleh kadar selulosa dalam
serat, panjang rantai dan orientasinya. Kekuatan serat kapas per
bundel rata-rata adalah 96.700 pound per inci2 dengan minimum
70.000 dan maksimum 116.000 pound per inci2. Kekuatan serat
bukan kapas pada umumnya menurut pada keadaan basah, tetapi
sebaliknya kekuatan serat kapas dalam keadaan basah makin tinggi.
Elongasi (daya rentang)
Daya rentang ,saat putus, serat kapas termasuk tinggi diantara serat-serat selulosa
alam, kira-kira dua kali mulur rami. Diantara serat-serat alam hanya sutera dan wol
yang mempunyai daya rentang lebih tinggi dari kapas. Elongasi serat kapas berkisar
antara 4 – 13 % bergantung pada jenisnya dengan elongasi rata-rata 7 %.

Kekakuan (stiffness)
Kekakuan dapat didefinisikan sebagai daya tahan terdapat perubahan bentuk, dan
untuk tekstil biasanya dinyatakan sebagai perbandingan antara kekuataan saat
putus dengan mulur seat putus. Kekuatan dipengaruhi oleh berat molekul,
kekuatan rantai selulosa, derajat kristalinitas dan terutama derajat orientasi rantai
selulosa.

Moisture regain
Serat kapas mempunyai afinitas yang besar terhadap air, dan air mempunyai
pengaruh yang nyata pada sifat-sifat serat. Serat kapas yang sangat kering bersifat
kasar, rapuh dan kekuatannya rendah. Moisture regain serat bervariasi dengan
perubahan kelembaban relatif atmosfir sekelilingnya. Moisture regain serat kapas
pada kondisi standar berkisar antara 7 – 8,5 %.
ELASTOMER

 Karet atau elastomer adalah salah satu jenis polimer yang memiliki
perilaku khas yaitu memiliki daerah elastis non-linear yag sangat besar.
 Ikatan silang pada karet berfungsi sebagai ‘pengingat bentuk’ (shape
memory) sehingga karet dapat kembali ke bentuk dan dimensi asalnya
pada saat mengalami deformasi dalam jumlah yang sangat besar.

Karet alam (natural rubber) memiliki mer atau unit penyusun


terkecil cis polyisoprene.
Proses pembuatan karet pada umumnya diikuti dengan proses
vulkanisasi, yaitu penambahan Sulfur dengan tujuan untuk
memperbaiki sifat- sifat mekanisnya
Karet Sintetik

Karet sintetik yang utama merupakan kopolimer yang


terbentuk dari dua monomer yaitu stirena dan 1,3 butadiena
disingkat dengan SBR

Rantai polimer senyawa ini dapat berikatan membentuk ikatan


silang dengan atom belerang (sulfida) melalui proses vulkanisasi,
sehingga karet sintetik memiliki sifat keras dan kuat. Karet ini
cocok untuk ban mobil.
PLASTIK
 Plastik merupakan salah satu bentuk polimer; rantai-panjang atom
mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul
berulang, atau "monomer".
 Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan
oksigen, nitrogen, klorin atau belerang di tulang belakang.

Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih


rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu
tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak
bersambung silang

Sifat plastik pada dasarnya adalah antara serat dan elastomer


Plastik mempunyai berbagai sifat yang menguntungkan

a. Umumnya kuat namun ringan.


b. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air,
asam, alkali dan berbagai zat kimia lain).
c. Merupakan isolator listrik yang baik.
d. Mudah dibentuk, khusunya dipanaskan.
e. Biasanya transparan dan jernih.
f. Dapat diwarnai.
g. Fleksibel/plastis
h. Dapat dijahit.
i. Harganya relatif murah.
Berdasarkan pertimbangan ekonomis dan kegunaannya, plastik
dibedakan menjadi 2 yaitu plastik komoditi dan plastik teknik

PLASTIK
PLASTIK TEKNIK
KOMODITI lebih mahal dan produksinya lebih
rendah, memiliki sifat mekanik
harga murah dan produksinya dan daya tahan yang lebih baik
melimpah, pada umumnya aplikasinya lebih ditujukan untuk
digunakan sebagai barang menggantikan peran logam,
yang bersifat pakai-buang keramik dan gelas
(disposable)
asetal (POM), poliamida,
 aplikasinya lebih ditujukan polikarbonat (PC), poliarilat,
untuk menggantikan peran poliimida (PI), poli(fenil
baja dan aluminium dalam oksida) (PO), poliester dan
industri logam. polisulfon.
PLASTIK KOMODITI plastik komoditi pada prinsipnya terdiri
atas empat jenis polimer utama, yaitu;
polietilena, polipropilena, poli(vinil
klorida) dan polistirena
Polietilen
bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang
kaku.

Ada tiga jenis polietilen PETE atau PET (polyethylene


terephthalate)
polietilen densitas tinggi (high-
density polyethylene / HDPE)
polietilen densitas rendah (low-
density polyethylene / LDPE)
Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras,
kurang transparan dan tahan panas sampai
suhu 1000C
Polietilen densitas rendah relatif
lemas dan kuat
PETE atau PET (polyethylene terephthalate)

Monomer dari PET adalah etil terephtalat

Sifat plastik ini adalah keras, tahan


terhadap pelarut dan titik lelehnya
Produk-produk dengan bahan ini
pada 85ºC.
direkomendasikan hanya untuk
Plastik dengan kode 1 ini biasanya
sekali pakai, membuang botol
digunakan untuk botol minuman
yang sudah lama atau terlihat
berkarbonasi, botol juice buah, tas
baret-baret. Selain itu, tidak
bantal dan peralatan tidur serta fiber
boleh dipakai untuk air hangat
tekstile.
apalagi panas. Hal ini dapat
mengakibatkan lapisan polimer
pada botol tersebut meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik
yang dapat memicu penyakit
kanker.
HDPE (high density polyethylene)
Monomer dari HDPE dan LDPE adalah etena/etilena (CH2 = CH2)

HDPE dengan kode 2 memiliki sifat bahan yang


lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi (sampai 100oC).

Terdapat pada botol yang berwarna putih,


biasanya digunakan sebagai bahan kursi atau
kemasan botol susu yang berwarna putih susu,
galon air minum, untuk pewangi pakaian, juga
botol lotion.

Produk dengan bahan ini juga direkomendasikan


hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida terus meningkat
seiring berjalannya waktu.
LDPE (low density polyethylene)

Barang-barang dengan bahan ini dapat di daur


ulang dan baik untuk barang-barang yang
memerlukan fleksibilitas tetapi kuat.

Bahan ini cukup aman digunakan untuk


tempat makanan, hanya saja sulit
dihancurkan Sifat mekanis jenis
plastik LDPE adalah

teksturnya lembek dan lentur, kuat, agak tembus cahaya,


fleksibel dan permukaan agak berlemak.
pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia,
daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen
Polivinil klorida (PVC)
Monomer dari plastik ini adalah vinil klorida

Plastik dengan kode 3 ini merupakan jenis


 Plastik jenis ini mempunyai sifat plastik yang paling sulit di daur ulang.
keras, kuat, tahan terhadap bahan
kimia, dan dapat diperoleh dalam PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati
berbagai warna. Jenis plastik ini dan berat badan  adanya kandungan
dapat dibuat dari yang keras DEHA [di-(2-etilheksil) adipat] yang
sampai yang kaku keras dan terdapat pada plastik pembungkus (cling
mempunyai titik leleh 70 – 140ºC wrap) dan botol-botol yang dapat lumer
dan masuk ke makanan berminyak bila
 Penggunaan PVC terutama untuk dipanaskan atau pada suhu -15oC.
membuat jas hujan, kantong
kemas, pipa, isolator kabel listrik, Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA
ubin lantai, piringan hitam, fiber, yang dapat mengganggu keseimbangan
kulit imitasi untuk dompet, dan hormon estrogen manusia, mengakibatkan
pembalut kabel. kerusakan kromosom dan menyebabkan
bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.
Polipropilen Monomer dari jenis plastik ini adalah
propena(CH3–CH=CH2).

Polipropilen dengan titik leleh 165oC mempunyai sifat sangat kaku;


berat jenis rendah; dan tidak mudah retak
Kemasannya bening dan transparan.
Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang
rendah.
Ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi
dan cukup dan mengkilap

 Jenis plastik ini biasa digunakan untuk tempat


margarin, botol kosmetik, untuk membuat alat-alat
rumah sakit dan wadah makanan yang cocok untuk
microwave.
 Plastik dengan kode 5 ini merupakan pilihan terbaik
untuk bahan plastik terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti
wadah makanan, botol minum dan terpenting botol
minum untuk bayi.
Polistirena

Monomer dari PS adalah stirena

Polistirena dengan titik leleh 95oC adalah jenis


plastik termoplast yang termurah dan paling
berguna serta bersifat jernih, keras, halus,
mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai
warna, dan secara kimia tidak reaktif

 Plasitk PS ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon,


seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja.
 PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan
styrofoam, tempat minum sekali pakai, peralatan
medis, mainan, alat olah raga, sikat gigi. Busa
polistirena digunakan untuk membuat gelas dan
kotak tempat makanan.
 Polistirena merupakan polimer aromatik yang dapat
mengeluarkan bahan stirena ke dalam makanan ketika
makanan tersebut bersentuhan.
 Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada
wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, juga
adanya gangguan pertumbuhan dan sistem syaraf.
 Plastik ini juga sulit untuk didaur ulang dan memerlukan
waktu yang panjang.
 Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila
tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik,
bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir
dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan
mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan
meninggalkan jelaga.
Polimetilmetakrilat (PMMA)

PMMA merupakan senyawa homopolimer yang dibentuk


dari reaksi polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat.

Senyawa ini juga dikenal dengan nama dagang flexiglass


(gelas yang fleksibel).

PMMA berupa plastik bening, keras dan kuat, namun ringan


dan fleksibel.

Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan


pencampur logam, dan yang paling mudah kita amati adalah
digunakan untuk lampu belakang mobil ataupun kaca
jendela pesawat terbang.

Anda mungkin juga menyukai