Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
Kelompok :
Safira Pramilita G. (1811011028)
Indri Istiqomah (1811012014)
Sylvia Rizkyana (1811012016)
Sarah Puti Amalia (1811012018)
Dwirama Septi Arta (1811012058)
Definisi Obat
• Suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan
diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia
atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
Penggolongan Obat
Untuk memudahkan pengawasan, penggunaan danpemantauan, obat digolongkan sebagai berikut :
• 1.Penggolongan Obat Berdasarkan Keamanan
• 2.Berdasarkan Cara Atau Jalur Pemakaian
• 3.Berdasarkan Sumber Atau Asalnya
• 4.Berdasarkan Fisiologis dan Biokimia Dalam Tubuh
• 5.Berdasarkan Bentuk Sediaan
• 6.Berdasarkan Penamaan
• 7.Penggolongan Obat Berdasarkan Keamanan Jika Diberikan Selama Kehamilan
• 8.Penggolongan Obat Berdasarkan Kelas Terapi
Penggolongan Obat Berdasarkan Keamanan
Contoh :
Antibiotik (Amoksisilin, Sefadroksil, Isoniazid,
Rifampisin), Obat Hipertensi (Captopril, Amlodipin,
Valsartan, Propanolol), Obat Diabetes Melitus
(Glimepirid, Metformin, Acarbose, Nateglinid), Obat
Kolesterol (Simvastatin, Atorvastatin, Gemfibrozil).
Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan yang dibedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam UU tentang Narkotika ( UU No. 35 Tahun
2009)
Narkotika dibagi menjadi 3 golongan
Obat narkotika
Obat narkotika Obat narkotika
golongan II digunakan
golongan I hanya dapat golongan
sebagai pilihan
digunakan untuk ilmu III digunakan
terakhir dalam
pengetahuandan tidak sebagai pengobatan dan
pengobatan dan untuk
digunakan untuk untuk pengembangan
pengembangan ilmu
terapi, serta mempunyai ilmu pengetahuan serta
pengetahuan serta
potensi sangat tinggi mempunyai
mempunyai
untuk potensi ringan untuk
potensi tinggi untuk
ketergantungan. ketergantungan
ketergantungan
Ex : Ex :Morfin, Fentanil,
Papaver somniferum Ex : Codein
Petidin
L, Opium
Psikotropika dibagi menjadi 4 golongan yaitu :
• Obat Psikotropika golongan I hanya untuk digunakan
sebagai ilmu pengetahuan, tidak digunakan sebagai terapi
serta mempunyai potensi amat kuat untuk
Obat Psikotropika ketergantungan.contoh : MDMA, LSD
• Obat Psikotropika golongan II digunakan sebagai
perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan
Psikotropika adalah zat atau obatr, baik alamiah sebagai terapi serta mempunyai potensi kuat untuk
ketergantungan. contoh : Amfetamin
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan • Obat Psikotropika golongan III digunakan sebagai
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas perkembangan ilmu pengetahuan dan banyak digunakan
sebagai terapi serta mempunyai potensi sedang untuk
pada aktivitas mental dan perilaku (UU No. 5 ketergantungan. contoh : Siklobarbital
Tahun 1997)
• Obat Psikotropika golongan IV digunakan sebagai
Penandaan pada psikotropika sama dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan sangat luas digunakan
penandaan untuk obat keras. sebenarnya sebagai terapi serta mempunyai potensi ringan
Psikotropika termasuk kedalam obat keras, namun untukketergantungan. contoh : Alprazolam, Diazepam,
karena obat ini memiliki efek yang dapat Fenobarbital
menimbulkan ketergantungan maka dahulu obat ini
dikategorikan sebagai Obat Keras Tertentu (OKT)
Penggolongan Obat Berdasarkan Cara atau
Jalur Pemakaian
Obat Luar (Medicamentum Obat Dalam (Medicamentum
ad usum externum) ad usum internum)
• Obat yang pemakaiannya tidak • Semua obat yang penggunaannya
melalui saluran pencernaan (mulut) melalui mulut, masuk pada saluran
pencernaan, bermuara pada lambung
• Diberi Etiket berwarna biru dan usus halus
• Termasuk obat luar adalah • Diberi Etiket berwarna putih
salep,injeksi, lotion, tetes hidung, • Contohnya obat-obatyang berbentuk
tetestelinga, dan krim tablet, kapsul,dan sirup.
Penggolongan Obat Berdasarkan Sumber atau
Asalnya
Tanaman Mineral Sintesis
Hewan Obat dapat Dapat berupa Kebanyakan
Dapat Mikroba bersumber dari
akar, batang,daun,
elemen-elemen
organic atau
obat yang
berupa dan biji tanaman bentuk garamnya digunakan
Dapat berupa sekarang
tertentu atau dari
hormone antibiotic kandungan
Misalnya: bersumber
atau enzim aluminium
Contoh : tanaman seperti
hidroksida, dari semi
Penisilin alkaloid, sintesis dan
Contoh : glikosida,resin, Natrium
sintesis
Insulin karbohidrat, dan karbonat, dan
protein garam inggris Contoh :Vit C
Penggolongan Obat Berdasarkan
Fisiologis dan Biokimia Dalam
Tubuh
Padat, meliputi
ekstrak, Gas, yaitu aerosol,
serbuk, pil, tablet, oksigen, daninhaler
suppositoria,
kapsul,dan ovula
Penggolongan Obat Berdasarkan
Penamaan
Nama Kimia, yaitu nama asli senyawa kimia obat
Kategori A
Obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa
disertai kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk lainnya.
Misalnya : Parasetamol, Penisilin, Eritromisin, Digoksin, Isoniazid, dan
Asam Folat
Kategori B
Obat-obat yang pengalaman pemakaiannya pada wanita hamil masih terbatas, tetapitidak terbukti
meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk lainnya pada janin. Kategori B dibagi lagi
berdasarkan temuan-temuan pada studi toksikologi padahewan, yaitu:
- B1: Dari penelitian pada hewan tidak terbukti meningkatnya kejadian kerusakan janin.
Contoh: simetidin, dipiridamol, dan spektinomisin.
- B2: Data dari penelitian pada hewan belum memadai, tetapi ada petunjuk tidakmeningkatnya kejadian
kerusakan janin.
Contoh : tikarsilin, amfoterisin, dopamin,asetilkistein, dan alkaloid belladonna.
- B3: Penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan kejadian kerusakan janin, tetapibelum tentu
bermakna pada manusia.
Misalnya karbamazepin, pirimetamin,griseofulvin, trimetoprim, dan mebendazol
Kategori C
Obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa
disertaimalformasi anatomic semata-mata karena efek
farmakologiknya. Efeknya bersifatreversibel. Contoh narkotik,
fenotiazin, rifampisin, aspirin, AINS, dan diuretika
Kategori D
Obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian malformasi
janinpada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat ireversibel.
Obat-obat dalam kategori ini juga mempunyai efek farmakologik yang
merugikanterhadap janin. Misalnya: androgen, fenitoin, pirimidon,
fenobarbiton, kinin,klonazepam, asam valproat, dan steroid anabolik.
Kategori X
Kategori obat yang telah terbukti mempunyai resiko tinggi terjadinya
pegaruhburuk yang menetap (irreversibel) pada janin jika diminum
pada masa kehamilan.Obat dalam kategori ini merupakan
kontraindikasi mutlak selama kehamilan.Misalnya isotretionin dan
dietilstilbestrol, talidomid.
Penggolongan Obat Berdasarkan Kelas Terapi