Anda di halaman 1dari 31

Hasil Pelatihan K3 RS

Dr. Rahmat Agung Budiarto


Mengapa Kita Butuh K3
• K3 kebutuhan dasar hidup manusia
• Manusia membutuhkan rasa aman ( security
need )
• Aman dari sakit = sehat
• Aman dari celaka/bahaya= selamat, sesuai
dengan hirarki kebutuhan hidup (Maslow)
Undang – undang K3
a. UU 1 1970
• Pasal 16. pengusaha wajib menerapkan pasal pasal UU ini
b. UU 13 2003 :
• Pasal 86: Pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
• Pasal 87: Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan.
c. PP No 50 tahun 2012 Penerapan SMK3,
d. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan : Pasal 165 ayat 1.
• Penelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan
pemulihan bagi tenaga kerja.
Khusus K3 RS
• Kepmenkes 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.

• Kepmenkes no. 432 tahun 2007 tentang Pedoman Manajemen K-3 di


RS.

• Kepmenkes no 1087 tahun 2010 tentang Standar K-3 Di RS.


Tujuan keselamatan kerja
Tujuan Keselamatan Kerja (UU No 1 1970 )
adalah :
1. Melindungi para pekerja dan orang lain di
tempat kerja
2. Menjamin agar setiap SUMBER PRODUKSI
dapat dipakai secara aman dan efisien
3. Menjamin proses produksi berjalan lancar
TUJUAN KESEHATAN KERJA UU 36 2009 :
Pasal 164 (1)
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta
PENGARUH BURUK YANG DIAKIBATKAN OLEH
PEKERJAAN
MENGAPA TERJADI
KECELAKAAN dan atau SAKIT/PENYAKIT ?
1. FAKTOR DASAR kecelakaan dan atau
penyakit/sakit .

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI  PENGAWASAN /


TIDAK LAYAK KEPEMIMPINAN
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  ENGINEERING
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS MENTAL  KURANG PERALATAN
 KURANG PENGETAHUAN  MAINTENANCE
 KURANG KEAHLIAN  STANDAR KERJA
 MOTIVASI TIDAK LAYAK  SALAH PAKAI/SALAH
 MENGGUNAKAN
MENGAPA TERJADI
KECELAKAAN Dan ATAU SAKIT/PENYAKIT ?
2. FAKTOR PENYEBAB LANGSUNG :

 OPERASI TANPA OTORISASI


 PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 PAKAI ALAT RUSAK  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 BAHAYA KEBAKARAN
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 POSISI TIDAK AMAN  TERPAPAR RADIASI
 SERVIS ALAT BEROPERASI  TEMPERATUR EXTRIM
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 PENERANGAN TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 TIDAK MENGIKUTI PROSEDUR  VENTILASI TIDAK LAYAK
 tanpa alat pengaman, bekerja tidak  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
konsentrasi,tidak paham, asal cepat selesai, tidak  Lantai licin, bising, pengap,gelap,
pernah celaka, masalah pribadi  Atap sudah lapuk dan berkarat
RUMAH SAKIT
TUJUAN RS : memberikan perlindungan terhadap
keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit
dan sumber daya manusia di rumah sakit; Serta Aset.

KONDISI RS:
kegiatan rumah sakit berpotensi menimbulkan bahaya
fisik, kimia, biologi, ergonomik dan psikososial yang
dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan baik
terhadap pekerja, pasien, pengunjung maupun
masyarakat di lingkungan rumah sakit;
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

1. MENEMUKAN FAKTA/MASALAH
 Identifikasi Masalah
2. ANALISIS
 Penilaian Resiko  pemeringkatan resiko
3. PEMILIHAN / PENETAPAN ALTERNATIF / PEMECAHAN
 Mengendalikan resiko
4. PELAKSANAAN
 Tindakan
5. PENGAWASAN
 Sejauh mana pelaksanaan  tdk menyimpang dari rencana
CARA PENGELOLAAN BAHAYA

1. Pemberlakukan peraturan / hukum negara


2. Pemberlakuan hukum internal perusahan / lembaga
(peraturan perusahaan)
3. PENCEGAHAN dengan menghilangkan FAKTOR
PENYEBAB DAN FAKTOR DASAR

Faktor penyebab berada DIBAWAH KENDALI


ORGANISASI/PERUSAHAAN/LEMBAGA/MANAJE
MEN RUMAH SAKIT
MAKA harus dikendalikan dengan MELIBATKAN
PENGELOLA DAN CARA PENGELOLAAN ( Manajemen
Rumah Sakit )
Manajemen Rumah sakit yang efektif dengan
pendekatan PDCA11 (Plan, Do, Check, Action)
1/30/2020
UPAYA PENCEGAHAN

Pencegahan Kecelakaan dan Sakit/penyakit mengacu :


1. PP No 50 tahun 2012 Penerapan SMK3
2. Kepmenkes 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan RS.
3. Kepmenkes no. 432 tahun 2007 tentang Pedoman Manajemen
K-3 di RS.
4. Kepmenkes no 1087 tahun 2010 tentang Standar K-3 Di RS
5. Standar SMK3 OHSAS 18001:2007
merupakan acuan bagi pengelola maupun karyawan Rumah
Sakit dalam melakukan upaya kesehatan dan keselamatan
kerja;
POTENSI BAHAYA DI RUMAH SAKIT

 PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI
 KECELAKAAN (PELEDAKAN, KEBAKARAN,
KECELAKAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
INSTALASI LISTRIK, DAN SUMBER-SUMBER CIDERA
LAINNYA),
 RADIASI,
 BAHAN-BAHAN KIMIA YANG BERBAHAYA,
 GAS-GAS ANASTESI,
 GANGGUAN PSIKOSOSIAL DAN
 ERGONOMI
MANAJEMEN K3 RS
TUJUAN :
 Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS

MANFAAT : 3. Bagi pasien dan pengunjung :


 Mutu layanan yang baik
1. Bagi RS :  Kepuasan pasien dan pengunjung
 Meningkatkan mutu pelayanan
 Mempertahankan kelangsungan operasional RS
 Meningkatkan citra RS.

2. Bagi karyawan RS :
 Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
 Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
PERYARATAN SMK3 RS (No 432)

Komitmen dan Kebijakan


 Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan
(policy) tertulis, jelas dan mudah dimengerti serta
diketahui oleh seluruh karyawan RS.
 Manajemen RS mengidentifikasi dan menyediakan
semua sumber daya esensial seperti pendanaan,
tenaga K3 dan sarana untuk terlaksananya program
K3 di RS.
 Kebijakan K3 di RS diwujudkan dalam bentuk wadah
K3RS dalam struktur organisasi RS.
Area kendali K3 RS
• Seluruh lingkungan RS
• Area samping RS kanan, kiri, depan, belakang
• Karyawan RS
• Seluruh pengunjung RS ( pasien, keluarga
pasien, orang yang berjualan, semua suplayer
yang masuk ke lingkungan RS)
• Keamanan
• Kebersihan
• Konseling keagamaan
• Wisata bersama
• Reward kepada karyawan
• Semua pembangunan di area RS harus ijin K3
RS
• Menyertakan safety plan
Cara mengendalikannya
• Pemebrian edukasi
• Materi
• Daftar hadir
• Fotokopi KTP
• Foto pelaksanaan
• Penandatangan MOU
Area berbahaya dan tidak berbahaya
DENAH AREA BERBAHAYA DAN AREA TIDAK BERBAHAYA
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

AREA BERBAHAYA AREA TIDAK BERBAHAYA


LABORATORIUM KAMAR OPERASI
RADIOLOGI RUANGAN GENSET
FARMASI KAMAR ISOLASI
PENYAKIT
MENULAR
STERILASI SENTRAL AREA
PENGELOLAAN
LIMBAH
TEMPAT LAUNDRY
Jalur evakuasi
• Letak 2 meter dari lantai secara luasnya, bisa
diletakaan di bawah tergantung Risk analisis
area tersebut
• Jarak penempelanya per 4 meter
• Bahan yang menyala saat gelap, ada asap
Apar
• Letak 140 cm dari lantai
• Pilih apar yang paling banyak fungsinya
• Letak antar apar 14 m ke apar berikutnya
• Daerah yang risk analisisnya tinggi wajib ada
apar
Titik kumpul
• Tidak boleh di area parkir yang sering
digunakan untuk parkir, samping
gedung/tembok, bawah pohon, kabel,
sebrang jalan
• Setelah sampai dititik kumpul koordinator
wajib mengabsen anggotanya, jika masih ada
yang kurang security harus mencari anggota
yang belum ada
Pencahayaan
• Baiknya di ukur dengan looks meter ( ada cv
yang bisa di ajak kerjasama)
• Keuntungan memaksimalkan pencahayaan,
• Efisisensi pengunaan listrik bisa sampai 40 %
• Semua peralatan digital wajib ada stabilezer
• Semua istalasi listrik yang di area publik wajib
di beri tanda hati-hati
Pengadaan alat
• K3 RS harus di ajak diskusi, karna dalam
pengunaanya dapat menimbulkan potensi
bahaya
• Apa saja yang perlu di lihat, manual book, fisik
alat, sertifikat, safety defailis ( jika terjadi
masalah tahu apa yang harus di lakukan)
B3
• Semua B3 harus di buatkan MSDS
• Bahannya minta di produsen
Gizi

• Semua bahan makanan harus di ambil


sampelnya dan di simpan di frezzer 2-3 hari,
untuk menjaga jika ada isue keracunan
makanan masih ada sampel makanan yang
diberikan kepada pasien
Isi safety plan
• Cover
• Daftar isi
• Strkutur organisasi K3 proyek
• Job desk
• Layout proyek
• Jadwal pekerjan
• Identifikasi bahaya
• Prosedure tanggap darurat
• List personil proyek
• Metode kerja
• Jadwal pembuangan limbah
Program K3 RS
• Penyusunan struktur organisasi
• Penyusunan kebijakan
• Penyusunan pedoman
• Penyusunan SOP
• Penyusunan program kerja
• Penyusunan laporan
• Analisis
• Audit
• In house training
• Semua program K3 RS membutuhkan komiten
yang tinggi dari manjemen RS, pemilik RS,
karna membutuhkan dana yang cukup banyak
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai