Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER STASE ICU

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI


RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
PERIODE 16 – 23 OKTOBER 2018

D I S U S U N O L E H :

1 . M A Y A N G B I Y A N P A M U N G K A S ( U N I V E R S I T A S S E T I A B U D I )
2 . R O M M Y A N D R I A N T O ( U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H S U R A K A R T A )
3 . N U R U L Q O L B I ( U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H S U R A K A R T A )
• Di Indonesia penyakit infeksi menjadi masalah utama
dalam bidang kesehatan, sebab penyakit ini
mempunyai angka kejadian yang cukup tinggi
menyerang masyarakat Indonesia. Salah satu
pengobatan penyakit infeksi adalah dengan
menggunakan obat antibiotik. Berbagai penyakit infeksi
memerlukan terapi antibiotik (Nelwan, 2006).
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan tidak
tepat dosis dapat menggagalkan terapi pengobatan
yang sedang dilakukan. Bahaya yang ditimbulkan
seperti, resistensi yaitu tidak terganggunya sel mikroba
oleh antibiotik yang merupakan suatu mekanisme alami
untuk bertahan hidup.
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi
bakteri, dapat bersifat bakterisid (membunuh bakteri) atau
bakteriostatik (mencegah berkembangnya bakteri).
ANTIBIOTIK
MENURUT PRINSIP PENGGUNAANYA

Empiris

ANTIBIOTIK

Profilaksis Definitif
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK EMPIRIS

• Penggunaan antibiotik untuk terapi empiris adalah


Prinsip penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang belum
diketahui jenis bakteri penyebabnya.

• Tujuan pemberian antibiotik untuk terapi empiris


adalah eradikasi atau penghambatan pertumbuhan
Tujuan Pemberian
bakteri yang diduga menjadi penyebab infeksi, sebelum
diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi.

• Lama pemberian: antibiotik empiris diberikan untuk


jangka waktu 48-72 jam. Selanjutnya harus dilakukan
Lama Pemberian
evaluasi berdasarkan mikrobiologis dan kondisi klinis
pasien serta data penunjang lainnya.
The Power of PowerPoint |
5
thepopp.com
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DEFENITIF

• Penggunaan antibiotik untuk terapi definitif adalah


penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang sudah
Prinsip
diketahui jenis bakteri penyebab dan pola
resistensinya.

• Tujuan pemberian antibiotik untuk terapi definitif


adalah eradikasi atau penghambatan pertumbuhan
Tujuan Pemberian
bakteri yang menjadi penyebab infeksi, berdasarkan
hasil pemeriksaan mikrobiologi.

• Lama pemberian antibiotik definitif berdasarkan pada


efikasi klinis untuk eradikasi bakteri sesuai diagnosis
Lama Pemberian awal yang telah dikonfirmasi. Selanjutnya harus
dilakukan evaluasi berdasarkan data mikrobiologis dan
kondisi klinis pasien serta data penunjang lainnya.
The Power of PowerPoint |
6
thepopp.com
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
PROFILAKSIS BEDAH
• Adalah Pemberian antibiotik sebelum, saat dan hingga 24 jam pasca operasi
• prinsip pada kasus yang secara klinis tidak didapatkan tanda-tanda infeksi dengan
tujuan untuk mencegah terjadi infeksi luka operasi.

• Tujuan pemberian antibiotik profilaksis pada kasus pembedahan:Penurunan


• Tujuan dan pencegahan kejadian infeksi luka, Penurunan morbiditas dan mortilitas
pasca operasi, Penghambatan muncul flora normal resisten, Meminimalkan
biaya pelayanan kesehatan

• Antibiotik profilaksis diberikan ≤ 30 menit sebelum insisi kulit. Idealnya


• Waktu pemberian diberikan pada saat induksi anestesi.

• Durasi pemberian adalah dosis tunggal.


• Lama pemberian • “Dosis ulangan dapat diberikan atas indikasi pendarahan lebih dari 1500
ml atau operasi berlangsung lebih dari 3 jam”

• Syarat antibioti • Gunakan sefalosporin generasi I – II untuk profilaksis bedah. Pada kasus
tertentu yang dicurigai melibatkan bakteri anaerob dapat ditambahkan
profilaksis metronidazol”

The Power of PowerPoint |


7
thepopp.com
PRINSIP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK KOMBINASI

•Antibiotik kombinasi adalah pemberian antibiotik lebih dari


Prinsip
satu jenis untuk mengatasi infeksi.

•Tujuan pemberian antibiotik kombinasi adalah:


•Meningkatkan aktivitas antibiotik pada infeksi spesifik(efek
Tujuan Pemberian sinergis).
•Memperlambat dan mengurangi risiko timbulnya bakteri
resisten

•Indikasi penggunaan antibiotik kombinasi:


•Infeksi disebabkan oleh lebih dari satu bakteri (polibakteri).
Indikasi penggunaan
antibiotik kombinasi •Abses intraabdominal, hepatik, otak saluran genital (infeksi
campuran aerob dan anaerob).
•Terapi empiris pada infeksi berat.
The Power of PowerPoint |
8
thepopp.com
ANALISIS KASUS
1. METODE GYSSEN (kualitatif)
2. METODE DDD (Kuantitatif)

Pengambilan data dilakukan


16-23 Oktober 2018
ALUR ANALISIS KUALITATIF METODE GYSSENS DAN KATEGORI
PENILAIAN
Kategori Keterangan
Kategori 0 Penggunaan tepat/ketepatan
Kategori I Waktu pemberian tidak tepat
Kategori II A Dosis pemberian tidak tepat
Kategori II B Interval pemberian tidak tepat
Kategori II C Tidak tepat rute pemberian
Kategori III A Pemberian terlalu lama
Kategori III B Pemberian terlalu singkat
Kategori IV A Ada antibiotika lain yang lebih efektif
Kategori IV B Ada antibiotika lain yang lebih aman/kurang toksik
Kategori IV C Ada antibiotika lain yang lebih murah
Kategori IV D Ada antibiotika lain yang lebih spesifik dengan spektrum
lebih sempit
Kategori V Penggunaan antibiotika tanpa ada indikasi
Kategori VI Rekam medis tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi
ANALISIS KASUS
Pengambilan Data Dilakukan 16-23 Oktober 2018 dengan jumlah pasien
sebanyak 16 pasien
DATA INFORMASI DAN DDD ANTIBIOTIK
Dosis
Nama Regimen Lama Total Tanggal Tanggal Kode
No.RM Antibiotik Gram/ Rute Kode LOS DDD
Pasien Dosis Terapi Dosis MRS KICU DDD
hari
01429099 Ny.W Cefoperaz 1 g/12 jam 2 IV J01DD12 16 32 19/9/18 16/10/18 31 4 8
one
sulbactam
01436813 Ny. Y Cefoperaz 1 g/12 jam 2 IV J01DD12 3 6 5/10/18 16/10/18 14 4 1,5
one
sulbaktam
01435696 Tn. S Cefoperaz 1 g/12jam 2 IV J01DD12 1 2 12/10/18 18/10/18 8 4 0.5
one
sulbaktam
TOTAL 10

Regime Dosis
Nama Antibiot Lama Total Tanggal Tanggal Kode
No.RM n Gram/h Rute Kode LOS DDD
Pasien ik Terapi Dosis MRS KICU DDD
Dosis ari
0142909 Ny.w Ceftazid 1 g/8 3 IV J01DD0 7 21 19/9/18 16/10/18 31 4 5,25
9 ime jam 2

TOTAL 5,25
Nama Regimen Dosis Lama Total Tanggal Tanggal Kode
No.RM Antibiotik Rute Kode LOS DDD
Pasien Dosis Gram/hari Terapi Dosis MRS KICU DDD
01434100 Ny. Ft Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J01CA01 20 90 28/09/18 17/10/18 20 2 45
sulbactam

01238902 Tn. LS Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J01CA01 6 27 14/10/18 15/10/18 6 2 3


sulbactam

01435972 Ny. Ws Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J01CA01 3 13,5 15/10/18 17/10/18 5 2 6,75
sulbactam

01435696 Tn. S Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J01CA01 7 31,5 12/10/18 18/10/18 8 2 15,75
sulbactam

01384023 Ny. Sw Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J01CA01 6 27 12/10/18 16/10/18 7 2 13,5


sulbactam

01404286 Tn. Sr Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J01CA01 5 22,5 14/10/18 15/10/18 5 2 11,25
sulbactam

01436457 Ny. sulami Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J0ICR01 3 4,5 g 20/10/18 23/10/18 3 2 2,25
Sulbactam

01436315 Tn.subandi Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J0ICR01 2 3g 19/10/18 23/10/18 2 2 1,5


Sulbactam

01435543 Ny. isnaini Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J0ICR01 3 4,5 g 21/10/18 24/10/18 2 2 2,25
Sulbactam

01436516 Tn. Imam Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J0ICR01 4 6g 21/10/18 24/10/18 4 2 3


Sulbactam

01436460 Ny. Arie Ampicillin/ 1,5g/8jam 4,5 g IV J0ICR01 3 4,5 g 20/10/18 23/10/18 3 2 1,5
Sulbactam

TOTAL 105,75
Regime Dosis
Nama Antibio Lama Total Tanggal Tanggal Kode
No.RM n Gram/h Rute Kode LOS DDD
Pasien tik Terapi Dosis MRS KICU DDD
Dosis ari
0137559 Ny.Sr Cefazoli 1 g/8jam 3g IV J01DB0 2 6 11/10/1 14/10/1 6 3 2
8 n 4 8 8

0143597 Ny. Ws Cefazoli 1 g/ 3g IV J01DB0 1 3 15/10/1 17/10/1 5 3 1


2 n 8jam 4 8 8

0143475 Tn. W Cefazoli 1g/ 8jam 3g IV J01DB0 2 6 4/10/18 18/10/1 16 3 2


2 n 4 8

0138402 Ny. Sw Cefazoli 1g/ 8jam 3g IV J01DB0 3 9 12/10/1 16/10/1 7 3 3


3 n 4 8 8

0140428 Tn. Sr Cefazoli 1g/ 8jam 3g IV J01DB0 1 3 14/10/1 15/10/1 5 3 1


6 n 4 8 8

0143554 Ny. In Cefazoli 1g/12ja 2g IV J01DB0 1 2g 21/10/1 24/10/1 1 2 1


3 n m 4 8 8

TOTAL 10
Nama Antibiot Regimen Dosis Lama Total Tanggal Tanggal Kode
No.RM Rute Kode LOS DDD
Pasien ik Dosis Gram/hari Terapi Dosis MRS KICU DDD
0143569 Tn. S Metronid 500mg/8j 1,5 g IV G01AF01 7 10,5 12/10/18 18/10/18 8 0.5 21
6 azole am
0140428 Tn. Sr Metronid 500mg/8j 1,5 g IV G01AF01 5 7,5 14/10/18 15/10/18 5 0.5 15
6 azole am
0143646 Ny. Ar Metronid 500mg/8j 1,5 g IV G01AF01 3 4,5 g 20/10/18 23/10/18 3 0.5 9
0 azole am
Total 45

Dosis
Nama Antibioti Regimen Lama Total Tanggal Tanggal Kode
No.RM Gram/ha Rute Kode LOS DDD
Pasien k Dosis Terapi Dosis MRS KICU DDD
ri
0140428 Tn. Sr Gentamic 80mg/12j 0.16 IV J01GB0 1 0,16g 14/10/18 15/10/18 5 0.24 0,66
6 in am 3
0143631 Tn.Su Gentamis 80mg/12j 160 mg IV J01GB0 2 0,32g 19/10/18 23/10/18 2 0.24 1,34
5 in am 3
0143651 Tn Im Gentamis 80mg/12j 160 mg IV J01GB0 2 0,32G 21/10/18 24/10/18 2 0.24 1,34
6 in am 3
TOTAL 3,34
PRESENTASE PENGGUNAAN DAN
KOMBINASI ANTIBIOTIK
Jumlah Jenis Antibiotik Jumlah Pasien Persentase
1 Jenis Antibiotik 6 37,5 %
2 Jenis Antibiotik 8 50 %
3 Jenis Antibiotik 1 6,25 %
>3 Jenis Antibiotik 1 6,25 %
TOTAL 100 %
EVALUASI KUALITATIF DENGAN
METODE DDD
No Nama Juml Total 120
105.75

Total DDD/100 patient days(%)


100
Antibiotik ah DDD/100
80
LOS patient days
60
1 Cefoperazone 10 45
40
sulbactam
20 10 10
5.25 3.34
2 Ceftazidime 5,25
0
3 Ampicillin/ 105,75
139
sulbactam
4 Cefazolin 10
5 Metronidazole 45
6 Gentamicin 3,34
Antibiotik
TOTAL 179,34
EVALUASI KUALITATIF DENGAN
METODE GYSSENS
GYSSENS 16-23 Oktober 2018
Kategori Deskripsi Jumlah Kategori %
0 Penggunaan antibiotik tepat/bijak 24 82,75
1 Penggunaan antibiotik tidak tepat waktu 0 0
2A Penggunaan antibiotik tidak tepat dosis 0 0
2B Penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian 1 3.45
2C Penggunaan antibiotik tidak tepat cara/rute pemberian 0 0
3A Penggunaan antibiotik terlalu lama 0 0
3B Penggunaan antibiotik terlalu singkat 2 6.9
4A Ada antibiotik lain yang lebih efektif 0 0
4B Ada antibiotik lain yang kurang toksik/lebih aman 0 0
4C Ada antibiotik lain lebih murah 0 0
4D Ada antibiotik lain yang spektrumnya lebih sempit 0 0
5 Tidak ada indikasi penggunaan antibiotik 1 3.45
6 Data rekam medik tidak lengkap dan tidak dapat dievaluasi 1 3.45
DIAGRAM ANALISA KUALITATIF PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE GYSSENS

Chart Title
90.00% 82.75%
80.00%
70.00%
60.00%
jUMLAH (%)

50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00% 6.90%
3.45% 3.45%
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0.00%
0 1 2A 2B 2C 3A 3B 4A 4B 4C 4D 5 5
KATEGORI GYSSENS

Series 1 Column1 Column2


KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
• Hasil analisis kualitatif penggunaan antibiotik di ICU menunjukkan penggunaan antibiotik tepat dan bijak sebesar
82,75%.

• Hasil analisis kuantitatif penggunaan antibiotik di ICU menunjukkan penggunaan paling banyak adalah ampisillin-
sulbactam dengan nilai 105,75 DDD/ 100patient days dan paling sedikit Gentamicin dengan nilai 3,34 DDD/
100patient days.

SARAN
• Perlu dilakukan penegakan diagnosis dengan indikasi infeksi yang ketat secara tertulis sebelum memberikan
antibiotik kepada pasien, dalam rangka mewujudkan penggunaan antibiotik yang bijak untuk mengurangi
kejadian resistensi

• Penggunaan antibiotik empiris sebaiknya segera disesuaikan dengan uji kultur yang sudah diketahui hasilnya
agar pasien dapat segera mendapat terapi antibiotik definitif.

• Pada setiap penggunaan antibiotik sebaiknya disesuaikan dengan SK RSDM atau berdasarkan pedoman/
guidelinepenggunaan antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai