Anda di halaman 1dari 31

DISUSUN OLEH

FERDI NURDIANSYAH
FITRI SALSABYLA
HELEN OKTAFIANI
KHOIRIYATUL KHOTIMAH
LOLAWATI
ASAL USUL
 Kata batik berasal dari bahasa
Jawa yang berarti menulis.
Teknik membatik telah dikenal
sejak ribuan tahun yang silam.
Tidak ada keterangan sejarah
yang cukup jelas
tentang asal usul batik. ...
Walaupun demikian, batik yang
sangat terkenal di dunia
adalah batik yang berasal dari
Indonesia.
PEKALONGAN

SOLO
DAERAH
PENGHASIL BATIK YOGYAKARTA

CIREBON

BALI
MACAM MACAM MOTIF BATIK KHAS
NUSANTARA
BATIK PEKALONGAN MOTIF TUJUH RUPA

Motif batik tujuh rupa dari


Pekalongan ini sangat kental
dengan nuansa alam. Pada
umumnya, batik Pekalongan
menampilkan bentuk motif
bergambar hewan atau tumbuhan.
Motif-motif tersebut diambil dari
berbagai campuran kebudayaan
lokal dan etnis cina.
MOTIF BATIK BALI MERAK ABYORHOKOKAI

Motif Batik Bali Merak


Abyorhokokai menggambarkan
keindahan burung Merak sebagai
poros corak utama pada kain dan
disertai kelopak menyerupai bunga
sakura. Merak Abyorhokokai
dipengaruhi oleh kebudayaan
Jepang. Merak Abyorhokokai juga
mampu menginterpretasikan
bagaimana keindahan Pulau Dewata
dengan merak sebagai simbol
utama.
MOTIF BATIK KAMORO

Motif Batik Kamoro


memiliki ciri khas dengan motifnya
yang asimetris. Motif ini
memperkenalkan keindahan alam
serta keunikan seni ukir Suku
Kamoro. Biasanya motif batik
Kamoro berupa simbol Patung
Berdiri. Motif batik Kamoro
terkadang memiliki perbedaan mulai
dari gaya, ekspresi patung, baju atau
aksesoris, tak jarang pula didukung
dengan motif tumbuhan khas Papua.
MOTIF BATIK SIDO ASIH

Batik Sido Asih merupakan


batik dengan motif kuno yang
dibuat sekitar tahun 1960-an.
Motif sido asih merupakan
salah satu motif batik nusantara
yang sudah sulit ditemukan
pada saat ini.
Tidak heran, satu lembar batik
nusantara motif sido asih bisa
dibanderoleh hingga Rp 50
juta,
MOTIF BATIK CENDERAWASIH PAPUA

Motif Batik Papua yang pertama


adalah motif Cenderawasih.
Motif ini lebih menonjolkan
kecantikan burung Cenderawasih
dan alat musik Tifa. Tidak ada
corak tanaman dalam motif batik
ini, burung Cendrawasih dan
Tifa keduanya berwarna
keemasan, sehingga terlihat lebih
mencolok apalagi ditambah
dengan warna dasar merah.
Motif batik ini tersirat sebuah
pesan asal muasal batik tersebut
berasal.
MOTIF BATIK SEKAR JAGAD
Motif batik sekar jagad berasal
dari daerah Yogyakarta dan Solo.
Motif batik ini disebut memiliki
kandungan makna mengenai
keindahan, kecantikan, sehingga
ketika dilihat oleh orang lain maka
akan mempesona mereka.
Selain itu, motif ini juga disebut
melambangkan keragaman yang
dimiliki oleh dunia ini. Apabila
kedua makna tersebut
digabungkan, maka terlihat
bahwa motif batik ini sebenarnya
memegang teguh prinsip
keindahan dan kebhinekaan.
BATIK CUWIRI

Batik Cuwiri berasal


dari Surakarta dan Yogyakarta,
namun di daerah lain juga ada yang
mengembangkan motif batik ini.
Motif Batik Cuwiri termasuk ke
dalam kelompok motif Semen yang
memiliki
ornamen “Meru” berbentuk
lengkungan menyerupai gunung.
Kata “Meru” sendiri diambil dari
“Semeru” yakni nama gunung
tertinggi dan paling sakral di pulau
Jawa. Proses pewarnaannya
menggunakan zat warna soga
alam. Motif ini kebanyakan
menggunakan unsur meru dan
gurda.
MOTIF BATIK SEMEN
Motif Semen dimaknai sebagai
penggambaran dari “kehidupan yang semi”
(kehidupan yang berkembang atau makmur).
Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada
motif-motif semen. Yang pertama adalah
ornamen yang berhubungan dengan daratan,
seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang
berkaki empat. Kedua adalah ornament yang
berhubungan dengan udara, seperti garuda,
burung dan megamendung. Sedangkan yang
ketiga adalah ornament yang berhubungan
dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan
katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan
besar ada hubungannya dengan paham
Triloka atau Tribawana
MOTIF JLAMPRANG

berasal dari daerah Pekalongan. Di


daerah Yogyakarta, motif serupa diberi
nama Nitik. Motif Jlamprang
merupakan salah satu batik yang
cukup popular yang diproduksi di
daerah Krapyak Pekalongan. Batik ini
merupakan pengembangan dari motif
kain Potola dari India yang berbentuk
geometris kadang berbentuk bintang
atau mata angin dan menggunakan
ranting yang ujungnya berbentuk segi
empat. Motif Jlamprang ini diabadikan
menjadi salah satu jalan di
Pekalongan.
BATIK MOTIF SIDOMUKTI

Motif batik Sidomukti juga


merupakan motif batik yang sangat
populer dan mudah sekali ditemukan
karena kepopulerannya. Biasanya
digunakan para mempelai pengantin
saat acara pernikahan adat Jawa,
terutama untuk masyarakat Solo.
Kata Sidomukti berasal dari kata
sido, yang berarti jadi dan
berkesinambungan terus-menerus,
serta dari kata mukti yang berarti
kehidupan yang makmur dan
sejahtera.
BATIK MOTIF SATRIO MANAH
Kain batik motif satrio manah
adalah motif kain batik yang
cocok untuk prosesi lamaran.
Calon mempelai pria dan
walinya memakai kain motif ini
dengan harapan lamarannya
diterima oleh pihak calon
mempelai wanita. Soalnya, kain
dengan motif ini melambangkan
seorang ksatria yang memanah
hati seorang wanita. Kain batik
ini bisa kamu berikan untuk
teman atau kerabatmu yang
akan melamar seorang pacar
MOTIF SINDUR
MOTIF sindur merupakan motif kain
yang memiliki kombinasi warna merah
dan putih. Warna merah terdapat pada
bagian tengah, dan putih pada bagian
pinggir yang membentuk gelombang.
Motif sindur sering dipergunakan pada
waktu orang melaksanakan upacara
pernikahan sebagai tanda bahwa ia adalah
tuan rumah yang mempunyai hajat. Kain
ini dipakai oleh orang tua si pengantin
dengan cara diikatkan pada pinggang.
Berdasarkan keterangan dari beberapa
informan, warna merah dan putih
melambangkan permulaan (asal mula) dari
hidup atau purwaning dumadi.
BATIK SLOBOG
Dalam filosofinya batik
slobog ini juga
melambangkan harapan agar
arwah orang yang meninggal
mendapatkan kemudahan dan
kelancaran dalam
perjalanannya menghadap
kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, sedangkan untuk
keluarga yang di tinggalkan
juga diberi kesabaran dan
ketabahan dalam menerima
cobaan kehilangan salah satu
keluarganya.
MOTIF SALAKANAGARA

Motif batik yang satu ini ternyata


mengangkat tema kerajaan di tanah
Batavia pertama kali sekitar tahun
130 Masehi. Pengambilan nama
sendiri merujuk pada kepercayaan
warga saat itu yangmenganggap
Gunung Salak memiliki sebuah
kekuatan yang besar.
MOTIF NUSA KELAPA
motif ini memiliki ide desain dari
Peta Ceila yang dibuat pada 1482-
1521 saat pemerintahan Prabu
Siliwangi.
Dari peta tersebut, diketahui bahwa
Jakarta tempo dulu bernama Nusa
Kelapa. Lalu, nama tersebut
berubah menjadi Sunda Kelapa,
diubah menjadi Jayakarta, diubah
menjadi Batavia, dan akhirnya
tercipta Jakarta. Nah, motif alam
tersebut lah yang kemudian
menggambarkan betapa Jakarta
masa itu masih penuh dengan alam
yang indah pun gunung dan sawah
yang terhampar luas.
BATIK TIDAYU

Desain Motif Tidayu sendiri terdiri


dari pengembangan berbagai motif
yang mewakili masing-masing
kebudayaan yang ada di Kota
Singkawang. Saat ini terdapat enam
corak Batik Tidayu yang masing-
masing memiliki ciri khas
tersendiri, yaitu Lembayung,
Beuntai, Lampion, Rimba, Harmoni
dan Bangau. Setiap corak terdiri
dari tiga unsur yang mewakili
masing-masing etnis yang ada dan
dicetak beraneka pilihan warna.
MOTIF BATIK SASIRANGAN DAUN JARUJU
memiliki arti menjelujur. Hal ini
dikarenakan dalam pembuatannya,
kain tersebut dilakukan dengan cara
menjelujur, lu diikat dengan
menggunakan tali rafia. Setelah itu
barulalah kain tersebut pun
dicelupkan. Hingga saat ini
pembuatan kain batik sasirangan
masih dilakukan dengan
menggunakan cara tradisional atau
tanpa bantuan mesin. Sehingga butuh
waktu lama untuk membuat kain
batik sasirangan.
BATIK BANYUWANGI
Tak banyak orang yang tahu, bahwa
sejatinya Banyuwangi merupakan
salah satu daerah asal batik di
Nusantara. Banyak motif asli batik
khas Bumi Blambangan. Namun
hingga sekarang, baru 21 jenis motif
k asli Banyuwangi yang diakui
secara nasional. Jenis-jenis batik
Banyuwangi itu salah satunya antara
lain: Gajah Oling; Kangkung
Setingkes; Alas Kobong; Paras
Gempal; Kopi Pecah, dan lain-
lain.Semua nama motif dari batik asli
Bumi blambangan ini ternyata
banyak dipengaruhi oleh kondisi
alam.
BATIK SASAMBO
Batik sasambo memiliki motif dan corak
yang khas. Batik sasambo biasanya
menggambarkan corak rumah khas suku
Sasak, Samawa dan Bojo (Sasambo).
Selain itu, batik sasambo juga biasa
menggambarkan Lombok atau cabai serta
cecak sebagai binatang khas di sana.
Motif lainnya adalah made sahe (mata
sapi), motif kakando, dan uma
lengge (berupa rumah tradional dengan
kubah yang menyerupai kerucut). Setiap
daerah penghasil batik sasambo memilih
corak dan warna yang berbeda-beda.
BATIK GENTONGAN

Motif Gentongan berasal madura


yang biasanya menggunakan
motif abstrak sederhana, tanaman
atau kombinasi keduanya.
Warna batik Gentongan umumnya
mengambil warna terang seperti
merah, kuning, hijau, atau ungu.
Ide batik Gentongan diambil dari
gentong, yakni gerabah yang
dipakai sebagai wadah untuk
mencelup kain batik pada cairan
warna.
BATIK PAMILUTO
Batik Pamiluto biasa dikenal sebagai batik
pengantin, yang biasanya digunakan oleh
ibu dari pihak mempelai wanita. Batik
pamiluto biasa digunakan untuk kain
panjang pada saat pertunangan. Batik
Pamiluto sendiri menggunakan zat warna
yang berasal dari soga alam. Batik Pamiluto
merupakan perpaduan motif Parang, Ceplok,
Truntum, dan lainnya. Batik Pamiluto
sendiri mempunyai filosofi dari asal kata
"pulut", yang artinya adalah perekat, atau
dalam bahasa jawa bisa berarti "kepilut",
yang artinya adalah "tertarik". Maknanya
adalah agar pasangan calon pengantin
terikat, dan bisa menjaga hubungan baik
hingga hari pernikahan tiba.
MOTIF BATIK RANGKIANG
Motif batik rangkiang merupakan
motif batik minang yang cukup
terkenal. Asal nama rangkiang pada
motif batik ini diambil dari nama
lumbung padi atau tempat
penyimpanan padi. Pada motif batik
Sumatera Barat, rangkiang memiliki
filosofi yang menggambarkan
kesejahteraan dan kehidupan. Seperti
diketahui bahwa padi merupakan
tanaman yang menjadi sumber
makanan pokok yang menghidupi
masyarakat nusantara.
BATIK CIMAHI MOTIF CIRENDEU

Motif Cirendeu yang dibuat oleh


Dadang lebih mewakili masyarakat
adat Kampung Cirendeu yang terletak
di wilayah Leuwigajah, Cimahi
Selatan. Singkong atau sampeu yang
merupakan makanan pokok pengganti
nasi bagi masyarakat sekitar selama
80 tahun, telah menjadi inspirasi
untuk menciptakan motif batik. Jadi,
pada motif Cirendeu ini, motif daun
singkong dan ketela lebih
mendominasi.
BATIK SOLO MOTIF SAWAT

Batik dengan motif sawat ini berasal


dari sawat atau sayap. Zaman dulu
motif ini dianggap sakral, hanya
digunakan raja dan keluarganya.
Motif ini sering dimaknai dengan
burung garuda sebagai kendaraan
untuk Dewa Wisnu dengan lambang
raja atau kekuasaan.
Hingga saat ini, motif dari batik
sawat ini masih sering digunakan
pasangan pengantin untuk prosesi
pernikahan..
Batik Lamongan
Batik Tulis Sendang
merupakaan karya seni
original yang bernilai tinggi
,karna adi Desa Sendang
Lamongan adalah daerah
pagunungan yang asri banyak
jenispohon dan menjadi daya
tarik seniman batik sebagai
corak khas batik sendang ini

Anda mungkin juga menyukai