Anda di halaman 1dari 31

Case Report

“ STROKE INFARK”

dr. Sarah Monica S


Identitas

• IDENTITAS
• Nama : Ny. S
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 41 tahun
• Alamat : PT. Bumi Palma Lestari

• Agama : Islam
• Pekerjaan : Rumah tangga
• Masuk Rumah Sakit : 23 januari 2019

• Nomor CM : 124***
Keluhan utama :
lemah anggota gerak kanan

4 jam sebelum masuk RS


Masuk Rumah Sakit
- Pukul 09,00 pasien sedang memasak
tiba-tiba anggota gerak kanan lemas
mendadak - Pukul 13.00 datang ke IGD RS dengan
keluhan lemah anggota gerak kanan
- Pasien dalam keadaan sadar dan semakin memberat
mengatakan lemah anggota gerak
kanan - Keluhan nyeri kepala, mual, muntah,
demam , bicara pelo dan pingsan
- Pasien langsung dilarikan ke klinik disangkal oleh pasien.
perusahaan.
- Pasien mnegatakan sedang dalam
mengkonsumsi obat gula yaitu
metformin tetapi tidak teratur
Riwayat Penyakit
RPD RPK

Hipertensi(+) Stroke (-)

Stroke (-) Hipertensi (+) pada ibu kandung pasien

DM (+) DM (-)

Penyakit jantung (-) Penyakit jantung (-)

Trauma (-)

Pasien sering mengkonsumsi


Riwayat gizi makanan gorengan, bersantan,
dan berlemak.
Status generalisata
TD : 176/98mmHg
T :36°C
KU : sedang
N : 89 x/menit
GCS : E4V5M6
RR : 22 X/min

Kepala dan leher : tidak ada


kelainan Ekstremitas :
COR : tidak ada kelainan Kelemahan anggota gerak
kanan (+)
Pulmo : tidak ada kelainan
Akral hangat
Abdomen : tidak ada kelainan
Pemeriksaan Neurologis

• Kekuatan Otot : 3 5

3 5

• Refleks Fisiologis: + +

+ +

• Refleks Patologis: - -

- -
Resume Kasus
 Seorang wanita usia 41 tahun datang ke IGD dengan keluhan
kelemahan tubuh bagian kanan mendadak ± 4 jam SMRS.

 Pasien mengeluhkan lemah sisi tubuh bagian kanan, sulit untuk


menggerakkan badan, lemas dirasakan terus-menerus, dirasakan
sangat mengganggu aktivitas.

 Keluhan nyeri kepala, pusing, mual, muntah, kejang, demam,


pingsan, pusing berputar, telinga berdenging, disangkal.

 Saat ini pasien sedang menggunakan obat metformin tetapi tidak


teratur. memiliki kebiasaan makan berlemak, goreng-gorengan, dan
juga jarang berolahraga.
Permasalahan yang terdapat pada
penderita

Hemiparesis dextra
Penegakan diagnosis

• Algoritma Gadjah Mada :


• Penurunan kesadaran (-), nyeri kepala (-), babinski (-)  Stroke
Infark

• Skor Stroke Sirirraj :
• = (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri kepala) +
(0,1 x tekanan diastolik) – (3 x petanda ateroma) – 12
• = (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 98) – (3 x 1) - 12
• = 0 + 0 + 0 + 9,8 – 3 - 12
• = -5,2 (Infark cerebri)
Diagnosis banding
• Stroke infark
• Stroke hemmoragic
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
ECG • Sinus rythim
Diagnosis

Diagnosis klinik • Hemiparesis dextra

Diagnosis/Diagn
osis banding • Hemisfer cerebri sinistra
Topik :

Diagnosis/Diagn • Stroke Infark


osis banding
Kausal : • Stroke hemoragik
Penatalaksanaan
-Penatalaksanaan Umum
Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
-Periksa apakah ada sumbatan jalan nafas
Cek saturasi O2, jika < 95 % beri oksigenasi lewat
nasal kanul/sungkup 3-4 lpm
Farmakologis
• Infus nacl 0,9% 20 tpm
• aspirin dengan dosis awal 320 mg dalam 24-48 jam setelah awitan stroke  selanjutnya 2x1
tab
• Pemberian neuroprotektan : Citicolin dengan dosis awal 2x1000mg
• Rencana pemberian manitol 20% 300cc selanjutnya 5x100cc (bila osmolaritas normal)

Non farmakologis
• Fisioterapi
• Edukasi : Pencegahan dengan kontrol rutin pengobatan stroke dengan antitrombosit.
• Pengaturan pola hidup sehat, dengan aturan pola makan untuk rendah lemak jenuh,
membatasi garam, dan membatasi gula.
Prognosis

Ad Vitam • Dubia ad bonam

Ad Sanam • Dubia ad bonam

Ad Functionam • Dubia ad malam

Ad Cosmeticam • Dubia ad bonam


Tinjauan pustaka
Definisi stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah
kumpulan gejala klinis yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak baik
fokal atau global secara tiba-tiba, disertai gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan
kematian, tanpa adanya penyebab lain selain gangguan vaskuler.

 Mekanisme vaskular yang menyebabkan stroke dapat


diklasifikasikan sebagai:

 Infark (emboli atau trombosis)


 Hemoragik (perdarahan ekstraserebral dan
intraserebral spontan)
Tinjauan pustaka
Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada
pembuluh darah servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh
berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan
hemodinamik yang menimbulkan gejala serebral fokal, terjadi
mendadak, dan tidak menghilang dalam waktu 24 jam atau lebih.

Etiologi stroke iskemik :

 Emboli
 trombosis
patofisiologi

Tekanan darah sistemik


Keadaan darah
Keadaan pembuluh darah : Autoregulasi serebral
Viskositas darah
merupakan kemampuan
Bila menyempit akibat meningkat, polisitemia
intrinsik otak untuk
stenosis atau ateroma atau menyebabkan aliran darah
mempertahankan aliran
tersumbat oleh trombus ke otak lebih lambat,
darah ke otak tetap
atau embolus maka aliran anemia yang berat dapat
konstan walaupun ada
darah ke otak terganggu. menyebabkan oksigenasi
perubahan tekanan perfusi
otak menurun.
otak.
anamnesis

Pemeriksaan Diagnosis Pemeriksaan


penunjang stroke fisik general

Pemeriksaan
fisik
neurologis
Tatalaksana

Tindakan Intervensi/Operatif
pada Stroke Iskemik
Diskusi
• Diskusi pertama

• Dari anamnesis terdapat hemiparesis dextra 


parese merupakan sensasi abnormal yang
dirasakan. Selain itu juga berupa kesemutan,
tertusuk atau terbakar.

• Parese juga berkurangnya kekuatan otot sehingga


gerak voluntar sukar tetapi masih bisa dilakukan
walaupun terbatas, menimbulkan kelmahan pada
belahan tubuh yang kontralateral
Diskusi
• Diskusi kedua :
• GCS : 15
• Tekanan darah pasien 176/98 mmHg
• Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada
pemeriksaan motorik terdapat kelemahan pada
tangan dan kaki kanan dengan kekuatan 3/3
• Dilakukan Algoritma skor Gajah Mada Score
kesan stroke iskemik. Pada siriraj stroke score
didapatkan nilai SSS <-5.2 yang berarti stroke
infark.
Diskusi
• Diskusi ketiga

• Pada pemeriksaan laboratorium lanjutan untuk DM


didapatkan GDS awal 308 ml,GDP 230 dan hbA1C 6,9.
Dalam hal ini didapatkan GDS dan GDP meningkat,
sehingga dalam keadaan stroke akut maka perlu di
berikan terapi agar tidak semakin memperburuk dari
defisit neurologis yang terjadi. Pada kasus ini diberikan
terapi insulin dengan dosis awal 10 unit perhari, dosis
insulin dapat ditingkatkan 2 unit jika dalam 3 hari
sasaran glukosa darah belum tercapai (antara 70-
130mg/dl).
diskusi
• Diskusi ke empat tatalaksana

• Istirahat / tirah baring


• IVFD nacl 0,9% 20 tpm
• 02 4 liter/menit
• Loading aspilet 4 tablet (IGD) selanjutnya 2x80mg
• Injeksi citicolin 2x1000mg
• Injeksi Ranitidine 1 amp/12jam
• Atorvastatin 1x20mg
• Metformin 2x500
• Novomix 2x10 unit
• Rehabilitasi medik : Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai