Anda di halaman 1dari 37

METODE PELAKSANAAN

PONDASI BATU KALI & PONDASI TELAPAK

KELOMPOK 9:
TESSA N.H PAKPAHAN (16 0404 030)
NURUL UTAMI (16 0404 041)
NOVA SONIA (16 0404 046)
DARMAWAN (16 0404 051)
WILLIAM WIJAYA PRATAMA (16 0404 052)
PONDASI BATU KALI
 DEFENSI
Pondasi batu kali adalah salah satu pondasi dangkal yang biasanya digunakan untuk rumah dengan 1-2 lantai.

Bagian-bagian konstruksi pondasi tdd:


 Bagian atas pondasi
-Biasanya dibuat dengan lebar 25 cm
-Batu kali yang digunakan biasanya berukuran ≤ 25 cm
 Bagian bawah pondasi
-Umumnya berukuran 60-80 cm.
 Bagian dasar dari konstruksi
Yaitu berupa lapisan pasir setebal 5-10 cm yang
berfungsi untuk meratakan tanah dasar.

Gambar bagian-bagian pondasi batu kali


PONDASI BATU KALI

Adapun untuk pekerjaan pondasi ini terdiri dari:


 Pekerjaan Persiapan

 Pekerjaan Galian

 Pekerjaan Urugan

 Pekerjaan Pondasi
PONDASI BATU KALI
1 Pekerjaan Persiapan
 Persiapan material-material pondasi yang akan
digunakan
- Batu kali
Batu kali adalah jenis batu alam yang
diambil dari sungai, dimana batu ini didapati
dalam ukuran yang besar berasal dari gunung
api, oleh erosi dan perobahan cuaca panas dan
dingin batuan ini mengalami pelapukan dan
pecah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih
kecil lagi, kemuadian terbawa oleh air sungai
atau aliran lahar. Batu kali ini berasal dari lahar
yang membeku karena pendinginan, karena
erosi berbentuk agak bulat dan besar agar dapat
dipakai untuk batuan pondasi maka batu
tersebut dipecah dengan mem pergunakan palu
godam (2 kg, 3 kg dan 10 kg). Batu belah atau
batu yang berbentuk bulat dipecah agar
permukaanya berbentuk persegi dan kasar
sehingga daya ikat dengan adukan/spesi lebih
kuat dari pada batuan yang berbentuk bulat
licin.
Gambar Batu Kali
PONDASI BATU KALI
- Pasir
Pasir yang dipakai untuk pasangan pondasi ini sebaiknya memenuhi syarat standar pasir pasang yang
baik (PBI-1971). Syarat-syarat untuk pasir ini sangat penting sekali artinya dalam setiap pelaksanaan
konstruksi pasangan yang mempergunakan adukan sebagai bahan pengisi dan sebagai bahan pengikat.
- Air
Air merupakan bahan yang membuat bahan-bahan untuk adukan bersatu menjadi bubur kental dan
menimbulkan reaksi pada bahan lain seperti semen atau kapur, yang menyebabkan terjadinya
pengerasan, pengikatan antara bahan-bahan pasir dan semen dalam waktu tertentu. Oleh karena itu,
air merupakan katalisator dan sangat penting perannya dalam campuran adukan/spesi tersebut, tanpa
air konstruksi pasangan tidak dapat dibuat. Untuk mendapatkan hasil konstruksi yang baik harus
mempergunakan air yang memenuhi persyaratan yang sesuai standar PBI-1971.
- Bahan Pengikat Spesi
Bahan pengikat untuk adukan/spesi pasangan pondasi batu belah dipergunakan semen portland (PC).
Semen ini dipergunakan untuk pasangan pondasi permanent (tidak dibongkar lagi), kapur biasanya
dipergunakan untuk konstruksi latihan, dimana pondasi tersebut akan dibogkar kembali.
PONDASI BATU KALI
 Peralatan untuk memasang pondasi batu kali
 Tata letak bahan-bahan dan peralatan di lapangan
Perletakan bahan adukan/spesi, batu belah dan peralatan kerja haruslah :
- mudah dijangkau
- tidak menggangu sewaktu bekerja
- harus dijaga keselamatan kerja peralatan

Gambar Penyusunan Bahan di Lapangan


PONDASI BATU KALI
2. Pekerjaan Galian
Untuk mendapatkan galian pondasi yang baik, maka galian tanah harus
memenuhi persyaratan berikut :
 galian tanah harus disesuaikan dengan ukuran anstamping yang akan
dipasang, dan supaya pemasangan badan pondasi lebih leluasa
dipasangkan, maka lebarnya dari badan pondasi dilebihkan 20 cm
 penggalian selalu dengan memperhatikan level kedalaman dari papan
bowplank
 tebing dinding galian untuk tanah yang kurang keras dibuat miring
dengan perbandingan 1:5, untuk tanah keras dibuat dengan
perbandingan 1: 10 , pada tanah pasir dibuat 1:1 ( 45o ) agar tebing tanah
tidak mudah runtuh.
PONDASI BATU KALI

Gambar Pekerjaan Galian


PONDASI BATU KALI
PONDASI BATU KALI
PONDASI BATU KALI
3. Pekerjaan Urugan
 Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk
mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
 Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
 Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga
didapatkan tebal pasir urug seperti yang direncanakan
PONDASI BATU KALI
4. Pekerjaan Pondasi
 Pembuatan profil
- Persiapkan alat dan bahan dilapangan
- Lihat ukuran profil pada gambar kerja potong bahan sesuai
ukuran tersebut
- Ambil kayu yang ukuran 3/5 atau 4/6 agar profilnya kuat dan baik
tidak mudah rusak
- Pergunakan paku sesuai dengan ketebalan kayu profil, sehingga
pemakuan menjadi kuat dan tidak goyah sewaktu dipasang.
- Setelah selesai dipotong perhatikan kesikuan, kemiringan profil
pondasi batu belah,setelah betul lalu paku dengan hati-hati.
- Setelah selesai ukur kembali profil tersebut, jika masih terdapat
kesalahan perbaiki kembali.
PONDASI BATU KALI
PONDASI BATU KALI
PONDASI BATU KALI
 Pemasangan Batu Kali
- Persiapkan alat dan bahan di lapangan lihat penempatan alat dan bahan dilapangan
- Pasanglah profil yang sudah dibuat, pada atas astamping, letakan diujung dan ditengah as
bangunan, lalu beri penguat dari kayu 4/6 sampai tidak berobah jika memdapat getaran
- Timbang kedudukan profil kearah melebar dengan mempergunakan waterpass besi. Kalau
belum datar lakukan penyetelan kembali lalu beri .
- Setelah baik timbang kedataran dengan waterpas slang untuk arah memenjang pondasi
pasang patok Bantu pada as bangunan, diberi tanda lalu tarik benang as dari profil pertama
(p1) ke profil ke dua (p2) ikat pada tanda tersebut, yang menandakan bahwa benang tersebut
sudah rata.
- Lalu pasang profil kedua, pasangkan dibawah benang tersebut letakan digaris as bangunan,
kemudian timbang ke arah melebar dengan waterpass besi lalu beri skor penguat agar tidak
berobah kedudukannya.
- Tarik benang bantu untuk bentuk dan kelurusan pasangan pondasi dimulai dari bawah
keatas.
PONDASI BATU KALI
- Mulai memasang dengan mempergunakan batuan yang besar
dibawah lebih kurang 1/3 lebar dasar trapesium podasi batu
belah kemiringan batu-batu terpusat ketengah badan pondasi
- Antara batuan dijaga jangan sampai bersinggungan atur dengan
memberi jarak dan spesi adukan diantaranya
- Perhatikan letak batuan, dimulai dari pinggir kiri dan kanan,
dengan memperhatikan kelurusan tarikan benang, dan
kemiringan profil
- Pemasangan pertama sepanjang dasar pondasi sesuai dengan
ketinggian benang Bantu pada profil t = 10 – 15 cm
- Setelah selesai dasar pertama, lalu naikan benang profil setinggi
10 – 15 cm lagi, kemudian pasang lapis kedua sesuai profil
tersebut dengan tetap memperhatikan langkah seperti pertama.
PONDASI BATU KALI
- Dan seterusnya sampai ke puncak pondasi sesuai profil, dengan
ketentuan makin keatas batuan yang dipasang juga makin kecil, sehingga
dapat menutup pondasi dengan baik.
- Perhatikan jika ada pasangan pondasi yang celah-celahnya tidak terisi
oleh adukan, lalu rapihkan.
- Setelah selesai lakukan penutupan pondasi dengan plastic, agar tidak
kena air hujan, yang dapat menghancurkan ikatan antara adukan dengan
batuan pondsi, sampai pondasi keras dengan baik dan dapat memikul
beban diatasnya.
PONDASI BATU KALI
PONDASI BATU KALI
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
 DEFENISI
Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari
beton bertulang yang dibentuk papan/telapak.
Pondasi ini biasanya digunakan sebagai tumpuan
struktur kolom, khususnya untuk bangunan
bertingkat. Agar bisa meneruskan beban ke lapisan
tanah keras di bawahnya dengan baik, dimensi
pondasi tapak sengaja dibuat lebih besar daripada
ukuran kolom di atasnya.
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
Kelebihan pondasi telapak :
 Biaya pondasi relatif murah

 Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom


struktur saja)
 Dapat digunakan untuk bangunan mulai 1 lantai
sampai ketinggian 4 lantai
 Sistem pengerjaanya mudah apabila proses
pengecoran dilakukan di tempat di lobang galian
pondasi tersebut
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
Kekurangan pondasi telapak :
 Apabila pembuatan struktur pondasi telapak dibuat diluar lobang
galian pondasi maka diperlukan waktu pengerjaan lebih lama
karena pondasi telapak dibuat dengan menggunakan bekisting
terlebih dahulu
 Diperlukan waktu untuk menunggu beton kering sesuai umur
beton agar dapat dipindahkan ke posisi lobang pondasi tapak (
yang telah digali sebelumnya)
 Diperlukan pemahaman terapan ilmu strukur dari segi
pembesian dan desain penulangan
 Waktu pengerjaan pondasi ini harus lebih dini karena
memerlukan waktu pengeringan selama 28 hari agar bisa
digunakan
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
Adapun urutan kegiatan pekerjaan pondasi telapak
yaitu:
 Penggalian tanah pondasi
 Penulangan pondasi
 Pekerjaan bekisting
 Pengecoran
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
1. Penggalian Tanah Pondasi
 Penggalian tanah untuk pondasi setempat dilakukan secara hati-hati serta harus
mengetahui ukuran panjang, lebar dan kedalaman pondasi.
 Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat dengan perbandingan 5:1 untuk jenis
tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil dapat dibuat dengan
perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat
meletakkan pondasi.
 Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah
keras dengan daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2
 Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2,
maka galian tanah harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang
cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
 Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat lebih lebar dari ukuran
pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya.
 Semua galian tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pekerjaan
penggalian agar tidak mengganggu pekerjaan.
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)

Gambar. Galian pondasi


telapak
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
2. Penulangan Pondasi
 Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat
pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang
dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
- Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat
diketahui dari ukuran pondasi setempat.
- Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi
setempat tersebut.
- Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat
pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)

Gambar Perakitan
tulangan pondasi batu
kali
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
 Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak
terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
lurus permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,
jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)

Gambar Pemasangan
tulangan pondasi
telapak
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
 Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
- Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom
sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak
sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Papan cetakan tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)

Gambar Pemasangan
bekisting pondasi
telapak
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
 Pengecoran
- Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat mempergunakan ember
sebagai ukuran perbandingan.
- Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran
tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3
mm x 60 cm x 100 cm. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
- Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume
semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air secukupnya.
- Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand,
ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya
- Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
- Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah diletakan tulangan
dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah
tulangan.
- Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering
pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)

Gambar Pengecoran
pondasi telapak
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
Masalah yang ada di pondasi :
 Pondasi yang retak

Keretakan pada pondasi menjadi salah satu masalah yang kerap


dialami bangunan dan rumah, terutama yang berdiri di atas kondisi tanah
yang labil. Kebanyakan, rumah – rumah yang berlokasi di pinggiran
tebing lebih riskan mengalami keretakan dalam pondasi ini. Meski begitu,
pondasi yang retak ini bisa juga karena di dalam tanah terdapat lubang
atau rumah rayap, yang mengakibatkan permukaan tanah di atasnya
menjadi labil. Sayangnya, kadang keretakan ini tidak disadari oleh
pemilik rumah, terutama jika lantai yang retak ini tertutupi karpet atau
furnitur. Biasanya, kita baru akan menyadari adanya keretakan setelah
semut dan hewan – hewan kecil lain keluar dari retakan tersebut. Solusi
pondasi yang retakyakni dengan menambal area yang retak dengan
semen, kemudian menutupinya kembali dengan ubin.
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
 Penyebab :
1. Lapisan tanah di bawah pondasi kurang padat/kurang
keras sehingga tidak mampu menopang beban di
atasnya.
2. Ukuran pondasi kurang besar, tidak sesuai dengan
beban bangunan di atasnya.
3. Posisi/letak pondasi berada dalam sudut longsor tanah.
4. Tanah mengalami perubahan karakteristik akibat
kejadian alam seperti banjir, gempa bumi.
PONDASI TELAPAK (SETEMPAT)
 Alternatif Solusi :
1. Buat pondasi baru yang berada dekat dengan pondasi yang
turun. Tujuannya untuk membagi beban yang berlebih.
2. Padatkan permukaan tanah di bawah pondasi yang baru
dengan cara manual atau dengan bantuan mesin stamper
sehingga daya dukung tanah meningkat.
3. Perbaiki ketinggian balok dan dinding yang rusak akibat
penurunan pondasi.
4. Buat tiang di atas pondasi baru untuk menghentikan
penurunan.

Anda mungkin juga menyukai