Anda di halaman 1dari 46

STATISTIK 1

Pertemuan 9: Ukuran Kemencengan dan


Keruncingan

Dosen Pengampu MK:


Evellin Lusiana, S.Si, M.Si
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
 Ukuran kemencengan kurva adalah derajat
atau ukuran dari ketidaksimetrisan suatu
distribusi data
 Ukuran kemencengan kurva daapat dihitung
dengan rumus-rumus berikut:
1. Rumus Pearson

2. Rumus Momen

3. Rumus Bowley
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)

Mean > Median > Modus Mean = Median = Modus Mean < Median < Modus
Kurva Condong ke Kanan Kurva Normal Kurva Condong ke Kiri
Positive Skew Negative Skew
Data Lebih Kecil Data Lebih Besar
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)
Frekuensi
Kelas
A B C D
2,5 - 7,5 2 2 2 1
7,5 - 12,5 4 9 10 2
12,5 - 17,5 6 4 8 4
17,5 - 22,5 9 3 6 6
22,5 - 27,5 6 4 4 8
27,5 - 32,5 4 9 2 10
32,5 - 37,5 2 2 1 2
N 33 33 33 33
Mean 20 20 16,52 23,48
Median 20 20 15 25
Modus 20 - 10 30
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)

Pada kelompok A, data


menyebar secara normal,
sehingga histogram yang
terbentuk mengikuti kurva
normal. Informasi yang
dapat diambil dari tabel
frekuensi tersebut adalah

mean = med = mod = 20


UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)

Pada kelompok B,
data simetris kanan &
kiri, sehingga
histogram yang
terbentuk bersifat
simetris. Informasi
yang dapat diambil
dari tabel frekuensi
tersebut adalah

mean = median = 20,


memiliki 2 modus
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)

Pada kelompok C,
data lebih menyebar
ke data yang lebih
kecil, sehingga
histogram yang
terbentuk panjang ke
kanan. Informasi yang
dapat diambil dari
tabel frekuensi
tersebut adalah
mean (16,52) > med (15) > mod (10)
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)

Pada kelompok D,
data lebih menyebar
ke data yang lebih
besar, sehingga
histogram yang
terbentuk panjang ke
kiri. Informasi yang
dapat diambil dari
tabel frekuensi
tersebut adalah
mean (23,48) < med (25) < mod (30)
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)

K  X  Mo

 K = ukuran kemencengan
 Mo = modus
 X= rata-rata
 Apabila K bernilai positif, maka keragaman disebut
dengan positive skew/right-skewed (ekor bagian
kanan lebih panjang).
 Sebaliknya, apabila K bernilai negatif, maka
keragaman disebut dengan negative skew/left-
skewed (ekor bagian kiri lebih panjang)
DERAJAT KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)

X  Mod  CK = 0
CK 
S Distribusi data
simetris
3X  Med 
CK 
S
 CK < 0
X  Mod  3X  Med  Distribusi data
menceng ke kiri
 CK = koefisien kemencengan
 S = simpangan baku  CK > 0
 Mod = modus
 Med = median Distribusi data
 = rata-rata menceng ke kanan
X
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON) – data tunggal

 Contoh:
Berikut ini adalah waktu tunggu (dalam menit)
20 pelanggan di restoran ABC saat malam
minggu untuk memperoleh meja.
28 39 23 67 37 28 56 40 28 50
51 45 44 65 61 27 24 61 34 44
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON) – data tunggal

 Mean= X = 28.6
 Modus=28
 Standar deviasi = S =14.19
 Ukuran kemencengan Pearson
K= 28.6 – 28 = 0.6
 Koefisien kemencengan (CK)
0.6
CK   0.042
14.19
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON) – data kelompok

 Contoh Frekuensi
Kelas
(fi)
Diberikan data
93 – 97 2
tinggi badan
98 – 102 10
karyawan suatu
103 – 107 12
perusahaan. 108 – 112 10
Tentukan besarnya 113 – 117 7
kemencengan 118 – 122 4
123 – 127 3
kurva dari data
128 – 132 1
tersebut 133 – 137 0
138 – 142 1
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS PEARSON)

 Ukuran data dari tabel frekuensi tersebut


adalah
 Mean = X = 109,6
 Median = Med = 108
 Modus = Mod = 105
 Standar Deviasi = S = 9,26
 Ukuran kemencengan Pearson adalah
K = 109.6 – 105 = 4.6.
 Koefisien kemencengan (CK) adalah
4.6
CK   0.5
9.26
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS BOWLEY)

K  Q1  Q3   2Q2

 K = ukuran kemencengan
 Q1 = kuartil pertama
 Q2 = kuartil kedua
 Q3 = kuartil ketiga
DERAJAT KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS BOWLEY)

K
CK 
Q 3 - Q1

 CK = koefisien kemencengan
 K = ukuran kemencengan
 Q1 = kuartil pertama
 Q2 = kuartil kedua
 Q3 = kuartil ketiga
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS BOWLEY) – data tunggal

 Contoh:
Berikut ini adalah waktu tunggu (dalam menit)
20 pelanggan di restoran ABC saat malam
minggu untuk memperoleh meja.
28 39 23 67 37 28 56 40 28 50
51 45 44 65 61 27 24 61 34 44
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS BOWLEY) – data tunggal

 Q1= 28
 Q2=42
 Q3=54.75
 Ukuran kemencengan Bowley
K   Q1  Q3   2Q2   28  54.75  2  42  1.25
 Koefisien kemencengan (CK)
K 1.25
CK    0.046
Q3 -Q1 54.75  28
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS BOWLEY)

 Contoh Frekuensi
Kelas
(fi)
Diberikan data
93 – 97 2
tinggi badan
98 – 102 10
karyawan suatu
103 – 107 12
perusahaan. 108 – 112 10
Tentukan besarnya 113 – 117 7
kemencengan 118 – 122 4
123 – 127 3
kurva dari data di
128 – 132 1
atas. 133 – 137 0
138 – 142 1
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS BOWLEY)

 Ukuran data dari tabel frekuensi tersebut


adalah
 Q1 = 102,71
 Q2 = 108
 Q3 = 116
 Ukuran kemencengan Bowley adalah
K   Q1  Q3   2Q2  102.71  116  2 108  2.71
 Koefisien kemencengan (CK) adalah
K 2.71
CK    0.204
Q3 -Q1 116  102.71
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Konsep
Rata-rata dan varians sebenarnya
merupakan hal istimewa dari kelompok
ukuran lain yang disebut momen.

Momen juga dapat digunakan sebagai cara


untuk mengukur ketidaksimetrisan terhadap
distribusi data dalam suatu variabel.

 Lambang
Momen dapat ditulis “ Mr (momen ke-r) “
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Momen Data Tunggal  Momen Data Berkelompok

M r   X i  X  M r   f i X i  X 
1 n r 1 k r

n i 1 n i 1

Untuk r = 1, maka M1 (momen pertama) = mean


Untuk r = 2, maka M2 (momen kedua) = varians
Untuk r = 3, maka M3 (momen ketiga) = kemencengan
Untuk r = 4, maka M4 (momen keempat) = keruncingan
DERAJAT KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Data Tunggal

 X  X
n
M3 1
3  3  3
3
i
S nS i 1

 α3= koefisien kemencengan


 M3= momen ketiga, mengukur kemencengan
 S3= simpangan baku
 n = banyaknya data pengamatan
 Xi= data frekuensi ke-i

X = rata-rata aritmatika atau mean
DERAJAT KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Data Berkelompok

 f M  X
k
M3 1
3  3  3
3
i i
S nS i 1

 α3 = koefisien kemencengan
 M3 = momen ketiga, mengukur kemencengan
 S3 = simpangan baku
 n = banyaknya data pengamatan
 k = banyaknya kelas
 fi = frekuensi kelas ke-i

X = rata-rata hitung atau mean
DERAJAT KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Data Berkelompok

c 3
1 k
1 k
2  1
k
 1 k
 
3

 3  3    f i d i  3  f i d i   f i d i   2  f i d i  
3

S 
 n i 1  n i 1  n i 1   n i 1  
 α3 = koefisien kemencengan
 M3 = momen ketiga, mengukur kemencengan
 S3 = simpangan baku
 n = banyaknya data pengamatan
 k = banyaknya kelas
 c = besarnya kelas interval
 fi = frekuensi kelas ke-i
 di = simpangan kelas ke-I terhadap titik asal asumsi

X = rata-rata hitung atau mean
DERAJAT KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Jika α3 = 0, maka distribusi datanya


simetris.

 Jika α3 < 0, maka distribusi datanya


menceng ke kiri.

 Jika α3 > 0, maka distribusi datanya


menceng ke kanan.
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN) – data tunggal

 Contoh:
Berikut ini adalah waktu tunggu (dalam menit)
20 pelanggan di restoran ABC saat malam
minggu untuk memperoleh meja.
28 39 23 67 37 28 56 40 28 50
51 45 44 65 61 27 24 61 34 44
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN) – data tunggal
Xi X i X X i X
2
X i X
3

1 k
M 3    X i  X   (13675.44)  683.77
1 28 -14.6 213.16 -3112.136 3 1
2 39 -3.6 12.96 -46.656
n i 1 20
3 23 -19.6 384.16 -7529.536
4 67 24.4 595.36 14526.784 k

 Xi  X 
2
5 37 -5.6 31.36 -175.616
6 28 -14.6 213.16 -3112.136 3826.8
7 56 13.4 179.56 2406.104 S 
2 i 1
  201.41
8 40 -2.6 6.76 -17.576
n 1 19
9 28 -14.6 213.16 -3112.136 S  S 2  201.41  14.19
10 50 7.4 54.76 405.224
11 51 8.4 70.56 592.704 S 3  (14.19)3  2858.4
12 45 2.4 5.76 13.824
13 44 1.4 1.96 2.744
14 65 22.4 501.76 11239.424
M 3 683.77
15
16
61
27
18.4
-15.6
338.56
243.36
6229.504
-3796.416
3  3   0.239
17 24 -18.6 345.96 -6434.856
S 2858.4
18 61 18.4 338.56 6229.504
19 34 -8.6 73.96 -636.056
20 44 1.4 1.96 2.744
Jumlah 852 0.00 3826.8 13675.44
Mean 42.6
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN) – data kelompok

 Contoh
Berikut ini data tinggi Kelas
Frekuensi
(fi)
badan 50 siswa dalam 93 – 97 2
suatu sekolah. Tentukan 98 – 102 10
ukuran kemencengan 103 – 107 12
data tersebut. 108 – 112 10
113 – 117 7
118 – 122 4
123 – 127 3
128 – 132 1
133 – 137 0
138 – 142 1
Jumlah 50
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Jawaban X  109.6
Nilai
Frekuensi
f i (X i  X) f i (X i  X ) 2 f i (X i  X )
3
Kelas Kelas
(fi)
(Xi)
93 – 97 2 95 -29.2 426 -6224
98 – 102 10 100 -96 922 -8847
103 – 107 12 105 -55.2 254 -1168
108 – 112 10 110 4 2 1
113 – 117 7 115 37.8 204 1102
118 – 122 4 120 41.6 433 4499
123 – 127 3 125 46.2 711 10957
128 – 132 1 130 20.4 416 8490
133 – 137 0 135 0 0 0
138 – 142 1 140 30.4 924 28094
Jumlah 50 0 4292 36904
UKURAN KEMENCENGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

1 k
M r   fi  X i  X  fi  X i  X 
k


r 2

n i 1 S 
2 i 1

 4292 
 87.59
n 1 50  1
1
M 3   36904   738.07 S  87.59  9.36
50
S   9.36   819.78
3 3

S   9.36   819.78
3 3

M3
3  3
S Jadi kurva yang terbentuk
738.07 akan memiliki ekor yang
3  menceng ke kanan (α3 > 0)
819.78
 0.90
UKURAN KERUNCINGAN KURVA

 Konsep
Ukuran keruncingan kurva adalah derajat atau
ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi
data terhadap distribusi normalnya data.
Ukuran keruncingan kurva erat kaitannya
dengan kurva normal

 Nama Lain
Ukuran keruncingan kurva disebut kurtosis.
UKURAN KERUNCINGAN
KURVA
 Jenis
Kurtosis terdiri dari:
1. Leptokurtis, puncak kurva tinggi

2. Mesokurtis, puncak kurva normal

3. Platikurtis, puncak kurva rendah


UKURAN KERUNCINGAN
KURVA

Leptokurtik
Mesokurtik

Platikurtik
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Momen Data Tunggal  Momen Data Berkelompok

M r   X i  X  M r   f i X i  X 
1 n r 1 k r

n i 1 n i 1

Untuk r = 1, maka M1 (momen pertama) = mean


Untuk r = 2, maka M2 (momen kedua) = varians
Untuk r = 3, maka M3 (momen ketiga) = kemencengan
Untuk r = 4, maka M4 (momen keempat) = keruncingan
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Data Tunggal

 X  X
n
M4 1
4  4  4
4
i
S nS i 1

 α4 = koefisien kemencengan
 M4 = momen ketiga, mengukur kemencengan
 S4 = simpangan baku
n = banyaknya data pengamatan
 Xi = data frekuensi ke-i
X = rata-rata aritmatika atau mean
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Data Berkelompok

 f M  X
k
M4 1
4  4  4
4
i i
S nS i 1

 α4 = koefisien kemencengan
 M4 = momen keempat, mengukur kemencengan
 S4 = simpangan baku
 n = banyaknya data pengamatan
 k = banyaknya kelas
 fi = frekuensi kelas ke-i
 X = rata-rata hitung atau mean
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Data Berkelompok

c4   
2 4
1 k 1 k 3  1
k
 1 k 2  1
k
 1 k 
 4  4    f i d i  4  f i d i   f i d i   6  f i d i   f i d i   3  f i d i  
4

S 
 n i 1  n i 1  n i 1   n i 1  n i 1   n i 1  

 α3 = koefisien kemencengan
 M3 = momen ketiga, mengukur kemencengan
 S3 = simpangan baku
 n = banyaknya data pengamatan
 k = banyaknya kelas
 c = besarnya kelas interval
 fi = frekuensi kelas ke-i
 di = simpangan kelas ke-I terhadap titik asal asumsi

X = rata-rata hitung atau mean
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

 Jika α4 > 3, maka bentuk kurva


leptokurtis (meruncing)

 Jika α4 = 3, maka bentuk kurva


mesokurtis (normal)

 Jika α4 < 3, maka bentuk kurva platikurtis


(mendatar)
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN) – data tunggal

 Contoh:
Berikut ini adalah waktu tunggu (dalam menit)
20 pelanggan di restoran ABC saat malam
minggu untuk memperoleh meja.
28 39 23 67 37 28 56 40 28 50
51 45 44 65 61 27 24 61 34 44
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN) – data tunggal
X X X X X X
2 3 4
Xi i i i

1 k
M 4    X i  X   (1345192.46)  67259.62
1 28 213.16 -3112.136 45437.1856 4 1
2 39 12.96 -46.656 167.9616
n i 1 20
3 23 384.16 -7529.536 147578.9056
4 67 595.36 14526.784 354453.5296 k

 Xi  X 
2
5 37 31.36 -175.616 983.4496
6 28 213.16 -3112.136 45437.1856 3826.8
7 56 179.56 2406.104 S 
2 i 1
  201.41
8 40 6.76 -17.576
32241.7936
45.6976
n 1 19
9 28 213.16 -3112.136 45437.1856 S  S 2  201.41  14.19
10 50 54.76 405.224 2998.6576
11 51 70.56 592.704 4978.7136 S 4  (14.19) 2  40566.2
12 45 5.76 13.824 33.1776
13 44 1.96 2.744 3.8416
14 65 501.76 11239.424 251763.0976
M 4 67259.62
15
16
61
27
338.56 6229.504 114622.8736
243.36 -3796.416
4  4   1.658
17 24
59224.0896
345.96 -6434.856 119688.3216
S 40566.2
18 61 338.56 6229.504 114622.8736
19 34 73.96 -636.056 5470.0816 Jadi kurva yang terbentuk adalah
20 44 1.96 2.744 3.8416
Jumlah 852 3826.8 13675.44 1345192.46 kurva platikurtis (α4 < 3)
Mean 42.6
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN) – data kelompok

 Contoh
Berikut ini data tinggi Kelas
Frekuensi
(fi)
badan 50 siswa dalam 93 – 97 2
suatu sekolah. Tentukan 98 – 102 10
ukuran keruncingan data 103 – 107 12
tersebut. 108 – 112 10
113 – 117 7
118 – 122 4
123 – 127 3
128 – 132 1
133 – 137 0
138 – 142 1
Jumlah 50
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

Nilai
Frekuensi
Kelas Kelas f i (X i  X ) 3 f i (X i  X ) 4
(fi)
(Xi)
93 – 97 2 95 -6224 90874
98 – 102 10 100 -8847 84935
103 – 107 12 105 -1168 5373
108 – 112 10 110 1 0
113 – 117 7 115 1102 5952
118 – 122 4 120 4499 46794
123 – 127 3 125 10957 168735
128 – 132 1 130 8490 173189
133 – 137 0 135 0 0
138 – 142 1 140 28094 854072
Jumlah 50 36.904 1429924
UKURAN KERUNCINGAN KURVA
(RUMUS MOMEN)

1 k
M r   fi  X i  X 
r

 f X 
k 2
n i 1 X
S 
2 i 1
i i

 4292 
 87.59
1
M 4  1429924   28598.48 n 1 50  1
50 S  87.59  9.36
S   9.36   7672.33
4 4

M4
4  4
S
28598.48
4  Jadi kurva yang terbentuk adalah
7672.33 kurva leptokurtis (α4 > 3)
 3.727
Tugas Kelompok [1]

 Diketahui data mengenai jumlah pengeluaran untuk


hiburan selama tiga bulan dari 25 mahasiswa sebagai
berikut (satuan dalam ribuan rupiah).

684 731 698 737 696


763 711 693 738 710
710 736 723 717 721
681 722 701 722 697
688 768 743 752 685

 Tentukan ukuran kemencengan (Pearson, Bowley,


Momen) dan ukuran keruncingan kurva data tersebut.
Tugas Kelompok [2]
 Persentase penduduk berumur 20 tahun
ke atas yang bekerja menurut jam kerja
selama seminggu.
Jam Kerja Persentase
0–9 3
10 – 19 7
20 – 29 20
30 – 39 15
40 – 49 30
50 – 59 10
60 – 69 15

Hitunglah ukuran kemencengan (rumus


momen) dan keruncingan kurva dari data
tersebut

Anda mungkin juga menyukai