b. Pada dewasa
• Penyakit sisitemik tanpa kelainan jantung
• Penyakit jantung
• Kelainan jantung bawaan yang belum terkoreksi
• Penyakit jantung ischemia ( CAD )
• Cardiomyopathi dan penyakit jantung hipertensi end
stage
• Penyakit structural katub ; mitral stenosis,MI,AS.
• Pericarditis
• Lone AF
Atrial Fibrilasi selama Operasi
• Memulai pemasangan alat monitoring ---
penyapihan mesin pintas jantung – paru
AF baru ataupun memperberat
• Manipulasi ini melibatkan ;
- anesthesia
- pembedahan
- penggunaan mesin pintas jantung – paru
Masa persiapan ;
• Stress dan kecemasan - Hipovolemia
• Hiperpireksia - Infeksi
• Penghentian B – blocker
• Pemasangan monitor invasif ;
• Nyeri
• Iritasi mekanik pemasangan kateter CVP, Swan
Ganz, LA line
• Saat Induksi ;
• Perangsangan Vagal saat intubasi
• Perangsangan adrenergic karena induksi yang tidak
adekuat
• Hipoksemia
• Hiperkarbia
• Hipotensi / hipertensi
• Rumatan anesthesi
• Ketidak – seimbangan elektrolit
• Acidosis
• Light / awareness anesthesi
Atrial Fibrilasi Pasca Operasi
• Pathofisiologi AF pasca operasi belum
jelas
• Beberapa faktor yang berperan :
predisposisi genetik ∞reaksi inflamasi
GG genotipe kadar IL-6 tinggi post
op 3 X
• Penelitian prospektif 1 tahun pada 877
CABG;
pra op 2.2 % 15.5 % pasca op dini
4,2 % 6 minggu
3% satu tahun
Factor pemicu timbulnya AF ;
• Venting pada pembuluh vena pulmonalis
• ↑tekanan intra atrial stretch induced AF
• Proteksi myocard atrium tidak adekuat selama Aox
ischemic preconditioning memiliki efek protektif
• Distensi rongga atrium ∞mobilisasi cairan interstisial
dan intraseluler
• Off-pump CABG ↓ insiden
• Umur , gangguan fungsi ginjal dan infeksi post op
proses inflamasi ∞↑C-reaktif protein ∞↑ AF
• Gangguan tonus outonomic jantung;
• Perangsangan tonus simpatik
• Perangsangan tonus para-simpatik
Penata – laksanaan
1. Mengembalikan ke irama sinus,
serta mempertahankannya
2. Mengontrol frekuensi respon
ventrikel
3. Mencegah terjadinya thrombo
emboli sistemik
Strategi berbeda;
15 % -- 24 % AF post op
spontan SR dalam waktu 2 jam
Mengembalikan ke irama sinus
Terapi farmakologis : obat anti arrhythmia
- efek pada action potentials individual cell
- lebih dari satu efek pada action potentials
obat anti arrhythmia ∞ efek proarrhythmia
• Amiodarone efek class I, II, III, IV
• Sotalol aktifitas ß- blockade( class II )
efek memperpanjang action potentials (
class III )
DC Cardioversi
• Segera dilakukan bila AF ≈ ketidak-
stabilan
Dikerjakan pada AF baru dan AF tidak-
stabil
• Penelitian SVT ( terutama AF ) pasca CABG
cardioversi energi rendah 80 % efektif
namun rekuren 50 % dalam 1 menit
Cardioversi elektrik ini beresiko :
Emboli
Arrhytmia
Injuri myocard
Prosedur invasif