Anda di halaman 1dari 24

Tuberkulosis

Farida Ulfa
1510211057
Definisi Epidemiologi
• Adalah penyakit yang disebabkan • Menyerang sebagian besar
oleh infeksi Mycobacterium usia produktif (20-49 thn)
tuberculosis complex yang • Sosioekonomi rendah
mengenai parenkim paru • Merupakan penyebab
• suatu penyakit menular yang paling kematian pertama pada
sering terjadi di paru-paru penderita HIV

Faktor resiko
• Sosek rendah Lingkungan padat penduduk
• Infeksi HIV/AIDS Ruangan dengan ventilasi yang kurang
• Kegagalan program TB Berhubungan dekat dengan penderita TB
• Merokok
Di Indonesia, TB paru menduduki peringkat penyakit ke-3 sebagai penyebab
kematian.
indonesia memiliki insidens kasus terbanyak ke-5 di dunia (WHO 2009).
Jumlah kasus terbanyak di Asia Tenggara (35%).
Etiologi
• Penyebab paling umum adalah
Mycobacterium tuberculosis
Bentuk : batang
Susunan : tunggal
Warna: merah
Sifat: bakteri tahan asam
Metode: pewarnaan basil tahan asam
• Dapat juga disebabkan oleh
M. boris (susu yg tidak ter pasteurisasi)
• M. africanum
• M. microti
Patogenesis

• Ditularkan dari orang yang terinfeksi melalui udara dalam


bentuk droplet nuclei (batuk,bersin, bicara)
• Droplet yang paling kecil dapat mencapai saluran pernapasan
terminal ketika di inhalasi
• Bisa juga ditransmisikan melalui kulit/plasenta
• Daya penularan  banyaknya kuman yang dikeluarkan 
hasil pemeriksaan BTA

• Hasil pemeriksaan BTA (-)  pasien tersebut tidak menular


Tuberkulosis
Tuberkulosis pasca primer (Post
Infeksi primer Primary TB)
Droplet  melewati sistem mukosilier • Setelah beberapa bulan/tahun setelah
bronkus  di paru membentuk sarang
pneumonik ( afek primer )  saluran infeksi primer
limfe  kelenjar limfe di hilus 
< 2 tahun p.u fatal dan serius
kompleks primer
4-6 minggu < 1tahun : TB milier, Meningitis TB
Infeksi primer  tergantung banyaknya
• Daya tahan tubuh menurun
kuman yang masuk  respon daya
tahan tubuh ( imunitas seluler ) : • Kerusakan paru luas
- Menghentikan perkembangan
kuman
- Kuman dormant
- Sakit  pasien TB
1. Klasifikasi berdasarkan letak anatomi
penyakit
• Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan
(parenkim) paru. tidak termasuk pleura (selaput paru) dan
kelenjar pada hilus.
• Tuberkulosis ekstra paru
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru,
misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium),
kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran
kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
2. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan
dahak atau bakteriologi
Tuberkulosis paru BTA positif Tuberkulosis paru BTA negatif
- Sekurang-kurangnya 2 dari 3 - Apabila Hasil pemeriksaan
spesimen dahak SPS hasilnya dahak negatif tetapi hasil
BTA positif.
kultur positif.
- 1 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA positif dan foto toraks - Sedikitnya 2 hasil pemeriksaan
dada menunjukkan gambaran dahak BTA negatif pada lab
tuberkulosis. yang memenuhi syarat EQA
- 1 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA positif dan biakan kuman - Dianjurkan pemeriksaan kultur
Tb positif. pada hasil pemeriksaan dahak
- 1 atau lebih spesimen dahak BTA negatif untuk memastikan
hasilnya positif setelah 3 diagnosis
spesimen dahak SPS pada
pemeriksaan sebelumnya
hasilnya BTA negatif dan tidak
ada perbaikan setelah
pemberian antibiotika non
OAT.
3. Klasifikasi berdasarkan riwayat
pengobatan sebelumnya
Pasien dengan riwayat
Pasien Baru pengobatan sebelumnya
• Pasien yang belum pernah • Pasien yang sudah pernah
mendapat pengobatan TB mendapatkan pengobatan
sebelumnya atau sudah TB minimal selama 1 bulan,
pernah mendapatkan OAT dengan hasil dahak BTA
kurang dari satu bulan. poitif atau negatif dengan
Pasien dengan dahak BTA lokasi anatomi dimanapun
positif atau negatif dengan
lokasi anatomi di manapun
Gejala klinis
Gejala klinis paru Terbagi 2
yaitu:
Gejala repiratori Gejala sistemik
• Batuk >2 minggu • Demam
(kering/produktif) • Malaise
• Batuk darah/hemoptisis • Keringat malam
• Sesak napas • Anoreksia
• Nyeri dada • Bb menurun
Gejala bervariasi tergantung luas lesi

Gejala TB ekstraparu
Tergantung organ yang terlibat, For example, tuberculosis of the spine may
give you back pain, and tuberculosis in your kidneys might cause blood in your
urine.
Diagnosis
Anamnesa
• Sesuai gejala klinis
Pemeriksaan Fisik
• Suara napas bronkial
• Amforik
• Suara napas melemah
• Tanda-tanda penarikan paru
• Diafragma dan mediastinum
• Pembesaran KGB
Pemeriksaan Bakteriologik
Interpretasi hasil px. Dahak dari 3 ali pemeriksaan :
- 3/2 kali +, 1 kali -, BTA+
- 1 kali +, 2 kali -, ulang lagi, jika hasilnya
1 kali+, 2 kali -, BTA+
3 kali -, BTA –
Interpretasi dibaca dengan skala IUATLD

• Pemeriksaan biakan kuman


Dengan cara:
-egg base media: lowenstein-jensen,ogawa,kudoh
-agar base media: middle brook
Pemeriksaan Radiologik
• Px. Khusus
• Pemeriksaan standar yaitu foto torax PA
- Px. BACTEC
• Px lain atas indikasi: foto lateral, top-
- PCR
lordotik,oblik, ct-scan
- PX. Serologi
• Gambaran yg dicurigai TB aktif:
Px. Penunjang lainnya
- Bayangan berawan/nodular di segmen apikal
dan posterior lobus atas paru dan segmen - Analisis cairan pleura
superior lobus bawah - Px. Histopatologi jaringan
- Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi - Px darah
bayangan opak berawan/nodular - Uji tuberkulin
- Bayangan bercak noduler
- Efusi pleura unilateral/bilateral
• Gambaran yg dicurigai TB inaktif:
- fibrotik
- Kalsifikasi
- Penebalan pleura
ISTC
• Prinsip dasar:
– Penemuan kasus dan terapi hingga sembuh
– Mengontrol dan bertanggung jawab agar penyelenggara menyediakan
agar obat tersedia cukup

Standar 1. Standar 3.
– Pemberi pelayanan kesehatan • Curiga , bisa mengeluarkan dahak : sedikitnya 2
harus mengetahui faktor resiko spesimen untuk mikroskopis atau 1 spesimen
untuk individu dan kelompok untuk Xpert MTB/RIF
 diagnosis dini, evaluasi klinis • Uji diagnostik awal pada pasien risiko resisten
cepat dan uji diagnostik tepat obat, HIV atau yang sangat sakit : Xpert
utk orang dengan gejala dan MTB/RIF.
temuan yang mendukung TB.
• Uji serologi dan IGRA tidak boleh untuk
mendiagnosis TB aktif
Standar 2.
– Batuk 2 minggu atau lebih,
gejala lain, foto toraks yang
mendukung ke arah TB 
harus dievaluasi untuk TB
ISTC-Diagnosis
Standar 4 • Standar 5
• TB ekstra paru: mikrobiologi dan – TB paru BTA (-): Xpert
histologi dari spesimen yang tepat MTB/RIF dan/atau biakan
dahak.
dari bagian tubuh yang sakit.
– BTA (-), Xpert MTB/RIF (-) ,
• Meningitis TB maka sebagai uji klinis(+)  OAT setelah
mikrobiologi awal : Xpert MTB/RIF pengumpulan spesimen untuk
biakan
• Standar 6
– Untuk semua anak yang diduga
TB intratoraks (paru, pleura dan
KGB mediastinum atau hilus 
konfirmasi bakteriologik (dahak,
induksi, bilas lambung) untuk
pemeriksaan mikroskopik,
Xpert MTB/RIF dan/atau
biakan.
Komplikasi prognosis
• Bisa mengalami kerusakan: • Umumnya baik jika infeksi terbatas di
- Tulang dan sendi paru, kecuali jika infeksi disebabkan
- Otak oleh strain resisten obat atau pasien
berusia lanjut dengan debilitas atau
- Hati dan ginjal mengalami gangguan kekebalan.
- Jantung
• Gangguan mata
• Resistensi kuman
Tuberkulosis anak
Definisi
• Penyakit menular yang terjadi pada anak usia 0-14 tahun akibat infksi
kuman mycobacterium tuberculosis yang bersifat sistemik.

Epidemiologi
• Di negara berkembang, usia <15 thn:15% dr seluruh kasus tb, di negara
maju 5-7%

Faktor Resiko
Resiko infeksi TB
Resiko sakit TB
• Anak yang terpajan (kontak positif)
• Daerah endemis
• Usia < 5 thn
• Kemiskinan • Malnutrisi
• Lingkungan tidak sehat • Keadaan immunokompresan (HIV,
• Tempat penampungan umum keganasan, transplantasi)
Etiologi
• Penyebab paling umum adalah
Mycobacterium tuberculosis
Bentuk : batang
Susunan : tunggal
Warna: merah
Sifat: bakteri tahan asam
Metode: pewarnaan basil tahan asam
• Dapat juga disebabkan oleh
M. boris (susu yg tidak ter pasteurisasi)
• M. africanum
• M. microti
Manifestasi klinis

Manifestasi spesifik
Tergantung pada organ yang terluka
- kel. Limfe
- SSP
- Tulang
- Kulit
- Mata
- Organ lani ( peritonitis TB, TB ginjal)
Diagnosis
• Anamnesa
Gejala umum penyakit TB tidak khas
• Px. Fisik
- Suhu subfebris
- Tergantung organnyaa
• Px. Penunjang
- Tes tuberkulin
- Tes darah
- Px. Sputum
- Radiologi
- PA
- IGRA

Anda mungkin juga menyukai