Anda di halaman 1dari 57

LUKA BAKAR

( COMBUSTIO )
Dr. Rahmad Indra Sp.B., M. Kes
ANGKA MORBIDITAS DAN
MORTALITAS MASIH TINGGI
 DI AMERIKA : 2 – 3 JUTA/TAHUN
ANGKA KEMATIAN : 5 – 6 RIBU / TAHUN

 RSUP CIPTO MANGUNKUSUMO (1998)


PENDERITA YANG DIRAWAT : 107
ANGKA KEMATIAN : 37,78%

 RSU DR. SOETOMO (JANUARI – DESEMBER 2000)


PENDERITA YANG DIRAWAT : 106
ANGKA KEMATIAN : 26,41%
 PAKAH LUKA BAKAR ITU ??
 Adalah luka / kerusakan
 kulit (bisa sampai otot,
 tulang) yang terjadi
 karena kontak
 (berhubungan) dengan sumber panas
 Definisi Luka Bakar
Suatu trauma panas yang disebabkan
oleh air / uap panas, arus listrik, bahan
kimia, radiasi dan petir yang mengenai
kulit, mukosa dan jaringan yang lebih
dalam kerusakan/ kehilangan kulit
PENYEBAB LUKA BAKAR

 Cairan panas (air, minyak, kuah)


 Api (Bensin, Minyak tanah, Gas LPG)
 Listrik (PLN, Petir )
 Zat kimia (Asam, Basa, Kosmetik )
 Radiasi (Matahari, Radioterapi, Bom)
AKIBAT LUKA BAKAR


 Kerusakan kulit (ulcus marjolin)
 Infeksi (sepsis)
 Kehilangan cairan,elektrolit,protein
 Gagal ginjal
 Gagal nafas (ARDS )
 gangguan lambung (Curling ulcer )
 Kerusakan darah(anemia,DIC)
FASE LUKA BAKAR

1.FASE AKUT/FASE SYOK/FASE AWAL


- Kejadian/IRD
- Problem Pernafasan
- Luka
2.FASE SUBAKUT
-Dalam perawatan
-Problem luka,infeksi,sepsis
3.FASE LANJUT
-Setelah berobat jalan
-Problem parut, kontraktur
DERAJAT KEDALAMAN LUKA
BAKAR

1. LUKA BAKAR DERAJAT I


- Epidermis
2. LUKA BAKAR DERAJAT II
- Derajat IIA superfisial :
Superfisial dermis
 Organ organ kulit masih baik
 Penyembuhan Spontan 10-14 hari
- DERAJAT IIB (deep)
 Hampir seluruh bagian dermis
 Organ organ kulit sebagian besar
masih utuh
 Penyembuhan lebih dari 1 bulan
3. LUKA BAKAR DERAJAT III
 Sampai otot/tulang
 Tidak nyeri dan hilang sensasi
 Terjadi koagulasi protein : ESKAR
 Penyembuhan lebih lama
Derajat kedalaman klinis Rasa nyeri

Derajat I Hypermis Hyperestesia

Derajat IIa Bula< Merah Hyperestesia

Derajat IIb Bulla pucat Hypoestesia

Derajat III Hitam ,Kring An estesia


Model luka bakar jakson
1 Zona Nekrotik/ Zona koagulasi
Kematian sel dan jaringn.
2 Zona Stasis
Kerusakan jarinan yg tdk terlalu
parah,sirkulasi kulit terganggu,kerusakan
mikrosirkulasi nekrotik
3 zona Hiperemis
Kerusakan jaringan menyebabkan madiato
inflamasi secara luas.
LUAS LUKA BAKAR

A. WALLACE
B. RULE OF NINE
Kepala 9% ------------------- 9%
Lengan 9% ------------------- 18%
Badan depan ------------------- 18%
Badan belakang ------------------ 18%
Tungkai 18% ------------------ 36%
Genitalia/perineum ----------------- 1%
JUMLAH -------------- 100%
KRITERIA BERAT RINGANNYA
(AMERICAN BURN ASSOCIATION)
1. Luka bakar ringan
- LB derajat II < 15%
- LB derajat II < 10% pada anak anak
- LB derajat III < 1%
2. Luka bakar sedang
- LB derajat II 15-25% ( Dewasa)
- LB derajat II 10-20% ( Anak anak )
- LB derajat III < 10%
3. Luka bakar berat

- LB derajat II > 25% ( Dewasa ) LB


- Derajat II > 20% ( Anak anak )
- LB derajat III > 10%
- LB mengenai tangan,wajah,telinga,mata
, kaki dan genitalia/perineum.
PENATALAKSANAAN
PENDERITA LUKA BAKAR
FASE AKUT

I. PRIMARY SURVEY
 A. Airway dan cervical spine proteksi
 B. Breathing dan ventilasi
 C. Circulasi dan kontrol perdarahan
 D. Disability – pemeriksaan neurologis.
 E. Exposure
FATT
FLUIDS:
Resusitasi cairan formula Parkland Modiikasi
ANALGETIK :
Intra vena morfin 0,05-0,1 mg/kg
TES :
radiologi ,sevical,thorak pelvis, USG FAST
TUBE :
Kateter,NGT (>10% anak,>20% dewasa)
intubasi
II. SECONDARY SURVEY

a. Anamnesa
B. Pemeriksaan fisik ( kepala- kaki )
C. Prinsip penanganan:
1. Hentikan penyebab LB
2. Universal precaution,HIV,hepatitis.
3. Resusitasi cairan
4. Vital sign
5. Pemasangan NGT
6. Pemasangan urine kateter
7. Assessment perfusi ekstremitas
8. Continued ventilatory assessment
9. Paint management
10. Psycosocial assessment
11. Pemberian Tetanus Toxoid
12. Timbang berat badan
13. PENCUCIAN LUKA DI KAMAR
OPERASI ( Bius Total )
Prinsip2 penatalaksanaan
 Mengupayakan dan mempertahankan
 Jalan nafas
 Perfusi yang normal
 Keseimbangan cairan dan elektrolit
 Suhu tubuh : normal
Prinsip2 penatalaksanaan
Prinsip2 penatalaksanaan
 Sirkulasi
 Akses vena yang adekuat
 Monitoring tanda2 vital
 Monitor produksi urin tiap jam
 Dewasa : 0,5 ml?kg/jam =30-50 mL/jam
 Anak2 : 1.0 ml/kg/jam
RESUSITASI CAIRAN
 Formula Evans
 Formula Brooke
 Formula Parkland
 Modifikasi Brooke
 Formula Monafo
FORMULA BAXTER
 Hari Pertama :

Dewasa : RL 4cc x BB x % luas LB/24 jam

Anak : RL : Dextran = 17 : 3
2 cc x BB x % luas LB +
Kebutuhan Faali :
< 1 tahun : BB x 100 cc
1 – 3 tahun : BB x 75 cc
3 - 5 tahun : BB x 50 cc
½ Jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama
½ Diberikan 16 jam berikutnya
Formula parkland modifikasi
 Dewasa : 3cc x BB x %luas luka bakar
 Anak2 : 3cc x BB x %luas luka bakar
+maintenance
 Maintenance :
 4 ml/kg/jam 10kg
 2 ml/kg/jam 11-20 kg
 1 ml/kg/jam utk setiap kg lebih daari 20
kg
Bila produksi urin tdk cukup ;
 Bolus 5-10 ml/kg atau tingkat cairan
perjam 150 % dari rencana sebelumnya
Haemochromogenuria(Red pigmented-
 Urine)bila uine tdk cukup maka
pemberian MANITOL 12,5 g/liter cairan
resusitasi selama 1 jam.
MONITORING RESUSITASI CAIRAN
 1. Produksi urine/jam.
 Dewasa 0,5 cc/kgbb/jam(30-50 cc/jam)
 anak2 1 ml/kg/jam
 2. Oliguria
 3. Haemochromogenuria(Red pigmented-
 Urine)
 4. Blood pressure.
 5. Heart Rate.
 6. Ht dan Hb.
PERAWATAN LB SECARA
TERTUTUP.
1. Luka dicuci,debridement dan desinfeksi
dengan savlon 1 : 30
2. Tutup tulle
3. Topikal Silver Sulfadiazine (SSD)
4. Tutup kasa steril tebal/elastic verban
5. Luka dibuka hari ke 5 kecuali ada tanda
infeksi
6. Dilakukan dengan pembiusan total di OK.
TRAUMA INHALASI
Penyebab :
- Trauma panas langsung
- Keracunan Asap/gas toxic
- Carbon monoxida
Klinis :
- Penurunan Kesadaran
- Distres nafas
- Tachipneu
TRAUMA INHALASI
TRAUMA INHALASI
TIPE TRAUMA INHALASI
 Keracunan CO
 Trauma inhalasi diatas glotis
 Trauma inhalasi dibawah glotis
GAMBAR.
PENATALAKSANAAN
 TANPA DISTRES PERNAFASAN
 1. Intubasi
 2. Oksigen 2-4 liter/menit
 3. Penghisapan sekret
 4. Humidifikasi dengan Nebulizer/6 jam
 5. Bronchodilator.
 6. Pemantauan distres pernafasan.
GEJALA/TANDA
DISTRES PERNAFASAN
 Gejala subjektif: gelisah,sesak nafas
 Gejala objektif :
- RR meningkat ( > 30 x/menit )
- Sianotik
- Aktifitas otot pernafasan meningkat
- Analisa gas darah
7.Thorax Foto.
8. Bed observasi duduk/ ½ duduk.
DENGAN DISTRES PERNAFASAN
1. Tracheostomi
2. Oksigen 2- 4 liter / menit
3. Bronchial washing.
4. Humidifikasi dengan nebulizer
5. Bronchodilator
6. Pemantauan distres pernafasan
7. Foto torak
LUKA BAKAR LISTRIK
Kerusakan jaringan disebabkan :
1. Arus bolak balik.
- Kerusakan lokal / sistemik
2. Loncatan energi.
3. Trombosis.
PENANGANAN LUKA BAKAR
LISTRIK
A. Primary Survey.
B. Secondary Survey :
1. Pemeriksaan Fisik ( kepala- kaki )
2. Pakaian dan perhiasan dibuka :
a. Periksa titik kontak
b. Estimasi luas LB/Derajat LB
c. Status Neurologis
d. Trauma lain, fraktur/ dislokasi
e. ET
Luka bakar listrik
 Aliran tegangan tinggi (>1000 volt)
 Luka masuk (lebih kecil) dan luka keluar
(lebih besar)
 Gangguan irama jantung monitor
24 sampai 48 jam pertama.
 Kerusakan syaraf,pembuluh darah, otot
dan tulang.
 Kadang disertai luka bakar (bunga api
listrik)
Luka bakar listrik
Luka bakar listrik
Luka masuk Luka keluar
Luka bakar listrik
 Myoglobinuria / Hemhomgenuria
 Diuresis ↑: 100 ml urine / hour
 Mannitol : 12,5 g per liter cairan resusitasi
selama 1 jam
 Asidosis metabolik
 Menjaga perfusi adekuat
 Sodium bikarbonat
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai