Fermentasi Ampas Tahu Menggunakan Kapang Neurospora Karotenogenik
Fermentasi Ampas Tahu Menggunakan Kapang Neurospora Karotenogenik
Menggunakan Kapang
Neurospora Karotenogenik
Kelompok 10
Sean Marshelle 200110170023
Nur Syaefullah 200110170088
Vegy Syahrial 200110170156
Fermentasi
2
Kapang Karotenogenik
Kapang karotenogenik berasal dari genus
Neurospora dari golongan heterothallic dan
pseudomothallic. Karakteristik dari golongan ini
adalah makro dan mikro konidianya berwarna
kuning hingga jingga karena mengandung
senyawa karoten.
3
Neurospora
Neurospora mempunyai ciri hidup
berkoloni dengan warna kuning
sampai orange pucat dan telah
banyak digunakan untuk pembuatan
makanan tradisional di Indonesia,
misalnya pembuatan oncom melalui
proses fermentasi sehingga dikenal
dengan nama ragi oncom.
Lingkungan Hidup Neurospora
⪢ pH 5,5
5
6
Ampas Tahu
Bahan sisa proses pebuatan tahu
yang berasal dari kacang kedelai
yang telah diambil intisarinya
7
Pembuatan Fermentasi Pakan Kapang Karotenogenik
Neurospora
⪢ Siapkan subtrat yang ditambahkan aquades hingga kadar air 70%.
Subtrat yang digunakan merupakan ampas tahu.
PK = 16,46 %; PK = 23,94 %;
LK = 4,25 % LK = 6,57 %
Neurospora Campuran Kalsum dan
ampas tahu
HCN = 0,43 % HCN = 0,38 %
dan onggok
sitophila Sjofjan (2008)
antitripsin = antitripsin =
5,97 % 5,51%
Lisin = 1,58 %
Lisin = 0,23 %
metionin =
Campuran metionin = 0,1 Nuraini dkk.,
ampas tahu
Neurospora crassa 0,37 %
dan onggok
% Triptofan = (2008)
Triptofan =
0,05 %
0,13 %
9
Hal tersebut disebabkan karena
fermentasi dengan Neurospora dapat
memproduksi enzim protease yang
dapat mencerna protein menjadi asam
amino dan lipase yang mencerna lemak,
trigliserida menjadi asam lemak bebas.
10
Penggunaan ampas tahu yang
difermentasi dengan kapang karotenogenik
pada ternak ungags
Ampas tahu memiliki kandaungan serat kasar sebesar
22,65%
11
Hasil pada ternak unggas
Pada ayam Broiler ampas tahu yang telah
difermentasi oleh Neurospora sp dengan proporsi
perlakuan dalam ransum sebesar 10-20% dapat
terjadi peningkatan performa (konsumsi, efisiensi
ransum, PBB) dan peningkatan bobot karkas
(Mahfudz, 2006).
12
Thanks for Attention
Any Question?
13