Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TERAPI MUSIK UNTUK PENURUNAN SKALA NYERI


PADA PERSALINAN

Disusun oleh:

1. Darmawati 8. Kristiana Ringo-ringo


2. Darmiah Purba 9. Marya Fitri
3. Dewi Irawani Sinaga 10. Maria Isabella Purba
4. Ira Wahyuni 11. Puspa Putri
5. Irmahanim 12. Rika Rahayu
6. Kamsinah 13. Sevi Juliani
7. Kasidah 14. Supriana
15. Tia Alaska
 Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin (Suparyanto, 2011).
 Persalinan normal dimulai setelah janin cukup matang
untuk hidup diluar kandungan dan tidak berukuran
terlalu besar sehingga dapat menyebabkan mekanis
pada proses persalinan (Pillieteri, 2013).
 Kala persalinan
a. Kala I
Kala I persalinan memiliki dua fase: fase laten dan fase aktif. Kala I persalinan
juga terbagi menjadi tiga bagian: persalinan awal, persalinan aktif, dan transisi.
Untuk ibu nulipara fase laten di mulai saat serviks yang keras dan tertutup
melunak, dan diameter ostium akan disertai oleh kontraksi teratur yang terjadi
sekitar setiap 5 menit. Ibu multipura, yang sering kali mengalani sedikit
pembukaan ostium serviks sebelum awitan persalinan memulai, memulai
persalinan kala I persalinan dengan perubahan pembukaan serviks dan kontraksi
yang teratur. Kala I persalinan berakhir dengan pembukaan serviks 10 cm.
b. Kala II
Kala II persalinan dimulai dengan pembukaan serviks lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan kelahiran bayi.
c. Kala III
Kala III persalinan dimulai dengan kelahiran bayi dan berakhir dengan
kelahiran plasenta
d. Kala IV
Kala IV persalinan dimulai dengan kelahiran plasenta dan berlangsung sekitar
2 jam. Kala IV persalinan disebut juga dengan “periode pemulihan”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalian adalah :
 passenger (penumpang)
Meliputi janin dan plasenta,
 passageway (jalan lahir)
Meliputi jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul, vagina dan
introitus vagina.
 Power (kekuatan)
Ibu melakukan kontraksi involunter dan volunteer secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan
plasenta dari uterus. Kontraksi uterus involunter disebut kekuatan primer, menandai dimulainya
persalinan. Apabila serviks berdilatasi, usaha volunteer dimulai untuk mendorong yang disebut
kekuatan sekunder, yang memperbesar kekuatan kontraksi involunter,
 Posisi ibu
Posisi ibu yang mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Posisi tegak member
sejumlah keutungan mengubah posisi membuat rasa letih hilang, member rasa nyaman dan
memperbaiki sirkulasi,
 Psikologis
Pengalaman ibu sebelumnya, kesiapan emosional, persiapan persalinan, support system dan
lingkungan berpengaruh terhadap proses persalinan. Stress dan cemas akan memicu pengeluaran
catekolamin yang dapat menghambat aktivitas dan kontraksi uterus (Lowdermilk, Perry, & bobak,
2005: Pillitery, 2013, ladewing et al, 2013)
Nyeri Persalinan adalah nyeri kontraksi uterus
yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas
sistem syaraf simpatis.
Jenis-jenis Nyeri (Sulistyo, 2013)
 Nyeri Akut
 Nyeri Kronis
Klasifikasi Nyeri Persalinan

1) Nyeri Visceral
2) Nyeri Somatic
3) After Pain
Penilaian respon intensitas nyeri :

 Skala diskriptif
 Skala numerik
 Skala analog visual (visual analog scale)
Manajemen Nyeri Persalinan:
* Farmakologi
Untuk menurunkan rasa nyeri dari ringan
sampai berat biasanya menggunakan analgesik.
* Non Farmakologi
merupakan tindakan menurunkan nyeri tanpa
menggunakan agen farmakologi,
Manajemen Nyeri Persalinan Non Farmakologi:

1. Akupuntur
2. Kompres dingin
3. Hipnoterapi
4. Endorphin Massage
5. Teknik Back-Effleurage dan Counter-Pressure
6. Distraksi ( Video dan Audio )
7. Relaksasi nafas dalam
Terapi musik terdiri dari dua kata yaitu, terapi dan,
musik. Kata, terapi berkaitan dengan serangkaian
upaya yang dirancang untuk membantu atau
menolong. Biasanya kata tersebut digunakan dalam
konteks masalah fisik atau mental (Djohan, 2006).
Sedangkan kata, musik adalah ungkapan rasa indah
manusia dalam bentuk konsep pemikiran yang bulat,
dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang
mengadung ritme dan harmoni serta mempunyai
suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh
diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan
hidupnya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati
(Hastomi, 2012).
Jenis terapi musik :

1) Guide Imagery and Music


2) Creatif Music Therapy
3) Behavioral Music Therapy
4) Improvisasi Music Therapy
5) Analisis Music Therapy
Metode terapi musik :

 Motorik
Terapi musik aktif mengerakan tubuh pasien, mulai dari hal yang paling sederhana seperti menganggukkan kepala,
mengetuk jari tangan, bertepuk tangan sampai dengan menggerakkan seluruh anggota tubuh atau menari mengikuti
irama.

 Emosional
Musik memberi dampak yang luar biasa pada emosional seseorang, seperti perubahan pada hormon.

 Kognitif
Seseorang pasien tidak langsung akan dituntut memahami lagu secara detail sehingga bisa mengungkapkan
perasaannya melalui lagu dengan melihat lirik lagu,irama lagu maupun struktur lagu tersebut.

 Sosial
Terjadi hubungan antara terapis dengan pasien atau klien melalui komunikasi langsung maupun komunikasi lewat
lagu.

 Pembentukan kepribadian
Musik mampu membentuk kepribadian maupun karakter seseorang. Setelah menerapkan langkah-langkah tersebut
akan terlihat perubahan dalam diri pasien.
Musik dan terapi kesehatan
 Musik dapat berfungsi sebagai alat terapi kesehatan. Ketika
seseorang mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di
otaknya dapat diperlambat atau dipercepat dan pada saat yang ama
kinerja sistem tubuh pun mengalami perubahan. Bahkan, musik
mampu mengatur hormon-hormon yang mempengaruhi stres
seseorang, serta mampu meningkatkan daya ingat. Musik dan
kesehatan memiliki kaitan erat, dan tidak diragukan bahwa dengan
mendengarkan musik kesukaannya seseorang akan mampu terbawa
ke dalam suasana hati yang baik dalam waktu singkat.
 Musik juga memiliki kekuatan mempengaruhi denyut jantung dan
tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan volumenya.Makin
lambat tempo musik, denyut jantung semakin lambat dan tekanan
darah menurun. Akhirnya, pendengar pun terbawa dalam suasana
santai, baik itu pada pikiran maupun tubuh.
Efek terapi musik klasik terhadap nyeri :

Efek terapi musik klasik pada nyeri adalah


distraksi terhadap pikiran tentang nyeri,
menurunkan kecemasan, menstimulasi ritme nafas
lebih teratur, menurunkan ketengangan tubuh,
memberikan gambaran postif pada visual imageri,
relaksasi, dan meningkatkan mood positif. Terapi
musik dapat mendorong perilaku kesehatan yang
positif, mendorong kemajuan pasien selama masa
pengobatan dan pemulihan (Schou, 2008 dalam
Mahanani, 2013).
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari makalah ini adalah:

 Ibu hamil yang tidak diberi terapi musik sebagian besar


mengalami tingkat nyeri kategori lebih menyakitkan.
 Terapi musik yang diberikan dapat disesuaikan dengan
metode dan jenis musik yang digemari oleh ibu hamil.
 Ibu hamil yang diberi terapi musik sebagian
besar mengalami tingkat nyeri kategori sedikit
menyakitkan sedangkan pada (pre) dengan
kategori tingkat nyeri lebih menyakitkan.
 Saran
a. Makalah ini dapat dijadikan wacana
sebagai asuhan sayang ibu yang dapat
dilakukan secara optimal.
b. Ibu hamil dan bersalin dapat
menggunakan terapi musik untuk
mengurangi rasa nyeri sehingga
proses persalinan dapat berjalan
dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai