Anda di halaman 1dari 25

INTRACEREBRAL HEMATOMA

Pembimbing :
dr. Husdal Sp.BS

Alvin Rinaldo
406182098
Identitas Pasien
Nama lengkap : HP Jenis kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir : Perkawinan : kawin


04 july 1951
Usia : 68 tahun Agama : Islam

Pendidikan : SMA Alamat : Kp. Tapos


Anamnesis
• Pingsan setelah terjatuh dari motor
Keluhan Utama

Keluhan Tambahan • Mual, Muntah, Nyeri kepala, Kejang


• Pasien mengalami pingsan setelah tertabrak saat
Riwayat Penyakit Sekarang
mengendarai motor dan terjatuh. Setelah tersadar dari
pingsannya, pasien mengalami mual dan muntah sebanyak
4-5x berwarna merah kecoklatan. Pasien mengeluh
mengalami nyeri kepala yang dirasakan berat dan terus
menerus. Terdapat kejang 1x di seluruh tubuh. Pada awal
setelah terjatuh, pasien bicara melantur dan membaik
beberapa hari kemudian.
Riwayat Penyakit Dahulu  Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga  Disangkal

Obat yang diminum  Disangkal


Pemeriksaan Fisik
• Tanggal Pemeriksaan : 4 Juli 2019
• Keadaan umum : Tampak sakit
• Kesadaran : GCS 13
Tanda-tanda vital :
• TD : 110/70 mmHg
• S : 36,70C
• RR : 20x/menit
• HR : 53 x/menit
• SpO2: 99%
Kepala : Tampak edema di kepala belakang,

Mata : Kedudukan simetris, kedua palpebra superior dan


inferior tidak simetris, mengangkat alis (-), mengerutkan
dahi (-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-).

Mulut : mencucukan bibir (-), menggembungkan pipi (-)

Leher : KGB tidak teraba mebesar, kelenjar tiroid tidak


teraba membesar di leher

Paru
Inspeksi : tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, tidak
ada retraksi sela iga
Auskultasi : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak
Auskultasi : BJ I-II murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi : distensi abdomen (-)
• Auskultasi : BU Normal
• Perkusi : timpani pada 4 kuadran,
pekak hepar (+)
• Palpasi : nyeri tekan (-), defense
muskular (-)

Kulit • kulit putih kekuningan, ikterik (-),


lesi kulit (-)
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 14,1 g/dL 11,7 – 15,5
Leukosit 12,6 103 uL 4 – 11
Hematokrit 41,2 % 45-52
Trombosit 229 103 uL 150 – 440
kreatinin 0,85 Mg/dL 0,60 – 1,30
Ureum 17,8 null 10 – 50
GDS 160 mg/dl 80 – 120
CT Scan
Resume
• Telah diperiksa Tn. HP dengan usia 68 tahun dibawa ke RSUD Ciawi oleh
keluarganya dengan keluhan pingsan setelah terjatuh saat mengendarai motor.
Setelah tersadar dari pingsannya, pasien mengalami mual dan muntah
sebanyak 4-5x berwarna merah kecoklatan. Pasien mengeluh mengalami nyeri
kepala yang dirasakan berat dan terus menerus. Terdapat kejang 1x di seluruh
tubuh. Pada awal setelah terjatuh, pasien bicara melantur saat pertama kali
dibawa ke RSUD dan membaik beberapa hari kemudian.

• Pada pemeriksaan fisik ditemukan pemeriksaan motorik 5555, refleks


fisiologis +, refleks patologis -, Nervus facialis menurun.

• Pada pemeriksaan penunjang CT Scan didapatkan lesi hiperdens


bentuk crescent di frontoparietal kanan, contusional hemorrhage di
frontal kanan kiri
Diagnosis Diagnosis Banding
Intracerebral hematoma +
Subdural hematoma +
subarachnoid hematoma

Tatalaksana
• DC (catheter) • Salbutamol • Infus NaCl
• Tramadol • Ondansetron • Dexametasone
• Citicolin • Ranitidin • Tramadol
• Ceftriaxone • Paracetamol

Prognosis
1. Ad vitam : dubia
2. Ad functionam : dubia
3. Ad sanationam : dubia
DAFTAR PUSTAKA
Bates’ guide to physical examination and history taking. 12th ed.
Bates’ guide to physical
examination and history
taking. 12th ed.
• CPP = MAP – ICP.
• MAP = Tekanan Sistolik + 2X tekanan diastolik
dibagi 3
(CPP adalah jumlah aliran darah dari sirkulasi
sistemik yang diperlukan untuk memberi
oksigen dan glukosa yang adekuat untuk
metabolisme otak. CPP dihasilkan dari tekanan
arteri sistemik rata-rata dikurangi tekanan
intrakranial, dengan rumus )
ETIOLOGI
• Berdasarkan penyebabnya pendarahan
intraserebral dibagi atas 2 yaitu Spontaneous
intracerebral hemorrhage (SICH) dan
traumatic intracerebral hemorrhage (TICH).
• Penyebab yang sering pada SICH :
– ruptur pembuluh darah akibat hipertensi
– Komplikasi pemakaian obat antikoagulan berlebih
– Arterivenous Malformasi
– Cerebral Amyloid Angiopathy
Tanda dan Gejala
• Nyeri kepala
• Muntah
• Kejang
• Kekakuan pada leher
• Peningkatan diastolik
Tanda dan Gejala
• Lesi di putamen menyebabkan, hilangnya
sensibilitas kontralateral, hemiparesis
kontralateral, hemianopsia homonim, paresis
conjugate gaze kontralateral, apraxia atau afasia
• Lesi di thalamus dapat menyebabkan hemiparesis
kontralateral, hilangnya sensibilitas kontralateral,
paresis gaze, hemiparesis kontralateral,
hemianopsia homonim, miosis, confusion atau
afasia
Tanda dan Gejala
– Lobus frontalis: hemiparesis kontralateral, sakit kepala
bifrontal, deviasi konjugae, dan afasia motorik bila lesi
di area Broca hemisfer dominan.
– Lobus parietalis: defisit persepsi sensorik kontralateral
dengan hemiparesis ringan.
– Lobus oksipitalis: hemianopsia dengan atau tanpa
hemiparesis minimal, pada ipsilateral dengan
hemianopsia.
– Lobus temporalis: afasia sensorik bila lesi di area
wernicke hemisfer dominan, hemianopsia atau
kuadranopsia.
Tanda dan Gejala
• Lesi di nukleus kaudatus dapat menyebabkan
hemiparesis kontralateral, gaze paresis, atau confusion
• Lesi di batang otak dapat menyebabkan quadriparesis,
kelemahan wajah, penurunan tingkat kesadaran, gaze
paresis, ocular bobbing, miosis, atau instabilitas
otonom
• Lesi di serebelum dapat menyebabkan ataxia, biasanya
dimulai pada trunkus, hilangnya sensibilitas ipsilateral,
kelemahan wajah ipsilateral, skew deviation, gaze
paresis, penurunan tingkat kesadaran atau miosis
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
• Airway
• Breathing
• Circulation
• Infus
• O2 sampai diatas 92%
• Nicardipine
• Mannitol 0,5-1gr IV
• Labetalol 10mg

Anda mungkin juga menyukai