Anda di halaman 1dari 48

PENGEMBANGAN DESA

DAN KELURAHAN SIAGA


AKTIF

Dinas Kesehatan Kabupaten Berau


Lamlay Sarie
Bulatkan tekad anda untuk menjadi
seorang pelaku perubahan daripada
menjadi seorang korban perubahan
Hubungan Status
Kesehatan
Keturunan

Pelayanan Status Lingkungan


Kesehatan Kesehatan

Perilaku
Dalam Rangka Akselerasi
Program Pengembangan Desa Siaga
BAHASAN

Konsep Dasar Pengembangan Desa dan Kelurahan


Siaga Aktif
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
Peran Pemangku Kepentingan di bbg tingkatan
Pemerintahan
A. LATAR BELAKANG
UU NO. 17 TAHUN 2007 TENTANG RPJPN 2005-2025
Visi & Arah Pembangunan, Arah Pembangunan Kesehatan
MDGs:
- Kaitan dengan Kesehatan (Langsung & Tidak Langsung)
- Berkaitan Langsung: 1, 4, 5, 6, dan 7
UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN:
- Pasal 4 & 9: Hak & Kewajiban Setiap Orang atas Kes
- Pasal 18: Tanggung Jawab Pemerintah untuk memberdayakan
mendorong Peran Aktif Masyarakat
LATAR BELAKANG
DESA SIAGA AKTIF:
- PKMD (1975)  POSYANDU (1984)
- Berbagai UKBM sudah tumbuh di masyarakat
- KEPMENKES NO. 564 TH 2006  DESA SIAGA
- PERMENKES NO. 741 TH 2008 & KEPMENKES NO. 828 TH 2008
 SPM BIDANG KES KAB/KOTA
 Salah Satu Indikator: Cakupan Desa Siaga Aktif (80%
pada 2015)
- KEPMENKES NO. 1529/ MENKES/SK/X/ 2010 Tentang
PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN
SIAGA AKTIF
LATAR BELAKANG
UU NO. 32 TH 2004 TTG PEMERINTAHAN DAERAH:
- Urusan pemerintahan menjadi urusan wajib
pemerintah prov dan kabupaten/kota (Bid Kes)
- Desa Siaga Aktif merupakan Urusan Pemerintah
Kab/Kota yang diserahkan Pelaksanaannya kepada
Desa
- Namun perlu dukungan semua Stakeholders
B. TUJUAN

Tujuan Umum
• Percepatan terwujudnya masyarakat
desa dan kelurahan yang peduli,
tanggap, dan mampu mengenali,
mencegah serta mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi
secara mandiri, sehingga derajat
kesehatannya meningkat.
TUJUAN
Tujuan Khusus
• Mengembangkan kebijakan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif di setiap tingkat Pemerintahan.
• Meningkatkan komitmen dan kerjasama semua pemangku kepentingan
dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Desa dan
Kelurahan untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar
di Desa dan Kelurahan.
• Mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, survailans berbasis
masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu,
pertumbuhan anak, lingkungan, dan perilaku), serta penyehatan
lingkungan.
• Meningkatkan ketersediaan SDM, dana, maupun sumber daya lain,
yang berasal dari Pemerintah, masyarakat dan swasta/dunia usaha,
untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah
tangga di desa atau kelurahan
KONSEP DASAR DESA
DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
KOMPONEN Desa Siaga AKTIF

1. Pelayanan Kesehatan
Dasar
2. Pemberdayaan
Masyarakat (UKBM)
3. PHBS
PHBS YG HARUS DIPRAKTIKKAN MASY DI
DESA SIAGA AKTIF
Melaporkan segera kepada kader/petugas kesehatan, jika mengetahui dirinya, keluarganya,
temannya atau tetangganya menderita penyakit menular.

Pemanfaatan pekarangan untuk Taman Obat Keluarga (TOGA) dan Warung Hidup di halaman
masing-masing rumah atau secara bersama-sama (kolektif).

Pergi berobat atau membawa orang lain berobat ke Poskesdes/Pustu/Puskesmas bila


terserang penyakit.

Memeriksakan kehamilan secara teratur kepada petugas kesehatan.

Memakan makanan yang bergizi dan dengan menu seimbang (terutama bagi perempuan
termasuk pada saat hamil dan menyusui).

Menggunakan garam beryodium setiap kali memasak.

Tersedianya oralit dan zinc untuk balita.

Menyerahkan pertolongan persalinan kepada tenaga kesehatan.


PHBS YANG HARUS DIPRAKTIKKAN MASY DI
DESA SIAGA AKTIF

Mengonsumsi Tablet Tambah Darah semasa hamil dan nifas (bagi ibu).

Mengonsumsi Kapsul Vitamin A bagi ibu nifas.

Memberi ASI eksklusif kepada bayinya (0-6 bulan).

Memberi Makanan Pendamping ASI & Kapsul Vitamin A untuk balita.

Menimbang berat badan bayi dan balita secara teratur serta menggunakan Kartu Menuju
Sehat (KMS) untuk memantau pertumbuhannya.

Membawa bayi/anak, ibu, dan wanita usia subur untuk diimunisasi.

Tidak merokok, minum minuman keras, madat, dan menyalahgunakan napza serta bahan
berbahaya lain.

Menyediakan rumah dan atau kendaraannya untuk pertolongan dalam keadaan darurat
(misalnya untuk rumah tunggu ibu bersalin, ambulan, dan lain-lain).
PHBS YG HARUS DIPRAKTIKAN MASY
DI DESA SIAGA AKTIF
Menghimpun dana masyarakat desa untuk kepentingan kesehatan, termasuk bantuan bagi
pengobatan dan persalinan.

Mengupayakan tersedianya sarana sanitasi dasar dan menggunakannya.

Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, baik di rumah, desa/kelurahan maupun di


lingkungan permukiman.

Menjadi peserta (akseptor) aktif keluarga berencana.

Memanfaatkan UKBM, Poskesdes, Pustu, Puskesmas atau sarana kesehatan lain.

Melaporkan kematian.

Mempraktikkan PHBS lain yang dianjurkan.

Saling mengingatkan untuk mempraktikkan PHBS.


E. KRITERIA yang harus
dipenuhi
Kepedulian Pemerintahan Desa atau Kelurahan dan pemuka masyarakat
terhadap Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif yang tercermin dari
keberadaan dan keaktifan Forum Masyarakat Desa/Kelurahan.

Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader teknis Desa Siaga Aktif


atau Kelurahan Siaga Aktif.

Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang


buka atau memberikan pelayanan setiap hari .

Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan (a) penanggulangan bencana


dan kegawatdaruratan kesehatan, (b) survailans berbasis masyarakat
(meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu, pertumbuhan anak,
lingkungan, dan perilaku), serta (c) penyehatan lingkungan.
KRITERIA
Tercakupnya (terakomodasikannya) pendanaan untuk pengembangan
Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif dalam anggaran
pembangunan desa atau kelurahan (?)

Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam


kegiatan kesehatan Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif.

Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan


mengatur tentang pengembangan Desa Siaga Aktif atau Kelurahan
Siaga Aktif.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat (rumah tangga)


di desa atau kelurahan.
PENGEMBANGAN DESA
DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
A.PENDEKATAN
1. Urusan wajib pemerintah Kabupaten dan
pemerintah Kota
2. Dukungan kebijakan di tingkat Desa dan
Kelurahan
3. Integrasi dengan program pemberdayaan
masyarakat
1. Urusan Wajib : Bidang Kes yg berskala
Kab/Kota mrpk salah satu urusan wajib.
Salah satu target dlm SPM kes cakupan
Desa/Kel Siaga Aktif tercapai 80% 2015.
2. Dukungan Kebijakan : Pd tk pelaksana di
Desa, pengembangan Desa Siaga Aktif hrs
dilandasi minimal o/ Peraturan Kades yg tak
boleh bertentangan dg peraturan per-
Undang-2an yg lebih tinggi.
3. Integrasi dg program Pemberdayaan Masy :
Pengembangan Desa & Kelurahan Siaga Aktif
mrpk program pemberdayaan masy, shg dlm
pelaksanaan kegiatannya terintegrasi dg
program-2 pemberdayaan masy lain. Salah
satu contoh PNPM mandiri.
B. PERSIAPAN

Pelatihan Penetapan
Analisis Situasi Pelatihan KPM
Pelatihan petugas Kader
Perkembangan dan Lembaga
fasilitator Kab / kesehatan
atau PKM (?) (Manajemen &
Desa/Kelurahan Pemberdayaan Kemasyarakatan
Siaga Aktif Masyarakat
Pelaksanaan) (?)
C. PENYELENGGARAAN

1. Pengenalan
Kondisi Desa
atau Kelurahan

2. Identifikasi
5. Pelaksanaan Masalah
Kegiatan Kesehatan dan
Fasilitator PHBS
PKM/
KPM

4. Perencanaan 3. Musyawarah
Partisipatif Desa/Kelurahan
D. PENTAHAPAN

Desa Desa Desa Desa


Siaga Aktif Siaga Aktif Siaga Aktif Siaga Aktif
Pratama Madya Purnama Mandiri
PENTAHAPAN
Dalam bentuk matriks, pentahapan perkembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif tersebut
di atas dapat digambarkan sebagai berikut

KRITERIA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Forum Masyarakat Ada, tetapi Jalan, tetapi Jalan teratur, Jalan teratur &
Desa/Kelurahan belum jalan belum teratur tetapi belum bulanan
bulanan

KPM/Kader Teknis Sudah ada, min 2 Sudah ada, 3 - 5 Sudah ada, 6 - 8 Sudah ada, > 9

Kemudahan Akses Ya Ya Ya Ya
Pelayanan Kesehatan

Posyandu & UKBM Posyandu ya, Posyandu & Posyandu & Posyandu &
Aktif UKBM tidak 2 UKBM 3 UKBM > 4 UKBM

Akomodasi Dana dlm ada Sudah ada & 1 Sudah ada & > 1 Sudah ada & > 1
Anggaran Desa/
Kelurahan

Peran Aktif Pihak Ketiga Ada belum aktif Ada & 1 ormas Sudah ada Sudah ada
dari 2 ormas & dari >2 ormas &
Dunia Usaha Dunia Usaha

Peraturan di Tingkat Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
Desa/Kelurahan terealisasi terealisasi terealisasi

PHBS Rumah Tangga Kurang dari 20% Minimal 20% Minimal 40% Minimal 70%
E. PEMBINAAN KELESTARIAN
Pada tahap ini, selain pertemuan-pertemuan berkala dan kursus-kursus
penyegar bagi para kader, termasuk KPM, juga dikembangkan cara-cara
lain untuk memelihara dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
para kader tersebut. Antara lain melalui program Kelompencapir dan
Perpustakaan Desa/Kelurahan

Pembinaan kelestarian juga dilaksanakan terintegrasi dengan


penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan yang
diselenggarakan setiap tahun secara berjenjang sejak dari tingkat
Desa/Kelurahan sampai ke tingkat Nasional

Dalam rangka pembinaan kelestarian juga diselenggarakan pencatatan


dan pelaporan perkembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang
berjalan secara berjenjang dan terintegrasi dengan Sistem Informasi
Pembangunan Desa yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam
Negeri
Kunci Keberhasilan
Pengembangan Desa Siaga
Aktif
1. Dukungan Kebijakan Pemerintah Desa/
Kelurahan
2. Integrasi dgn program pemberdayaan
masyarakat yang ada
3. Peran Fasilitator
4. Peran Petugas Kesehatan
5. Peran Kader Pemberdayaan Masyarakat
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN
DI BERBAGAI TINGKATAN
PEMERINTAHAN
C. KABUPATEN DAN
KOTA
1. Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota
• Menetapkan kebijakan-kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam bentuk penetapan
peraturan atau keputusan.
• Menetapkan mekanisme koordinasi antar instansi terkait (kesehatan) dengan seluruh
instansi yang terlibat.
• Menetapkan kebijakan koordinatif dan pembinaan dalam bentuk penetapan peraturan
atau keputusan tentang pelaksanaan revitalisasi Puskesmas dan Posyandu di
wilayahnya.
• Membentuk forum Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga di tingkat Kabupaten dan Kota,
dengan susunan sebagai berikut.
• Pembina: Bupati/Walikota
• Pengarah: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota
• Ketua: Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten
dan Kota
• Wakil Ketua/Sekretaris: Pejabat Eselon III Dinas Kesehatan Kab/Kota
• Anggota: Pejabat Eselon III Dinas/Instansi terkait, Unsur Tim Penggerak PKK
Kabupaten dan Kota, Unsur Pimpinan Kabupaten dan Kota beberapa organisasi
masyarakat tertentu, dan Unsur Pimpinan organisasi perwakilan Kabupaten dan Kota
perusahaan swasta.
KABUPATEN DAN KOTA
Lanjutan … Pemerintah Kabupaten/ Pemerintah Kota
• Menyelenggarakan pelatihan pengembangan Desa/Kelurahan
Siaga Aktif bagi aparatur desa dan kelurahan serta pihak lain.
• Memberikan bantuan pembiayaan dari APBD Kabupaten/Kota dan
sumber daya lain untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif.
• Menyelenggarakan Sistem Informasi Desa Siaga yang terintegrasi
dalam Sistem Informasi Pembangunan Desa/Kelurahan lingkup
kabupaten/kota, melalui penetapan langkah dan mekanisme
penyelenggaraan dan pelaporan penyelenggaraan secara
berjenjang dari Desa/Kelurahan-Kecamatan-Kabupaten/Kota-
Provinsi dan Pemerintah Pusat.
• Memfasilitasi kecamatan dan desa untuk ikut bertanggungjawab
dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Melaksanakan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
KABUPATEN DAN KOTA

2. Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga Tingkat


Kabupaten/Kota
• Melakukan rapat berkala (minimal 3 kali setahun) dan rapat sewaktu-
waktu untuk pemantauan perkembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
lingkup kabupaten/kota.
• Secara berkala melaporkan perkembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif kepada Bupati/Walikota
D. KECAMATAN

1. Pemerintah Kecamatan
• Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif terintegrasi dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat
terkait.
• Mengkoordinasikan penerapan kebijakan/peraturan perundang-undangan
berkaitan dengan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
• Membentuk Forum Desa/Kelurahan Siaga tingkat Kecamatan dengan
susunan sebagai berikut.
• - Ketua: Camat
• - Wakil Ketua/Sekretaris: Kepala Puskesmas
• - Anggota: Pejabat Instansi terkait, Unsur Tim Penggerak PKK
Kecamatan, dan Unsur Pimpinan Kecamatan
• Menyelenggarakan Sistem Informasi Desa Siaga yang terintegrasi dalam
Sistem Informasi Pembangunan Desa/Kelurahan lingkup kecamatan
KECAMATAN

2. Forum Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Kecamatan


• Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali setahun) dan rapat
sewaktu-waktu untuk pemantauan perkembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif lingkup kecamatan.
• Secara berkala melaporkan perkembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif kepada Camat.
E. DESA DAN KEL
1. Pemerintah Desa dan Pemerintah Kelurahan

• Menerbitkan peraturan tingkat desa dan kelurahan


• Mengintegrasikan Rencana Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga
Aktif ke dalam RKP Desa/Kelurahan
• Mengupayakan bantuan dana dan sumber daya lain baik dari
Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun dari pihak-pihak lain.
• Dalam rangka pelaksanaan Alokasi Dana Desa agar dalam
pendistribusian pada kebutuhan lokal desa diharapkan dapat
membantu pengembangan Desa Siaga Aktif terutama yang
menyangkut:
• -Penyuluhan dan motivasi masyarakat.
• -Penggerakan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan Desa Siaga Aktif.
• -Koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk
melaksanakan pengembangan program Desa Siaga Aktif.
Lanjutan … Pemerintah Desa dan Pemerintah Kelurahan
• Melaksanakan pengembangan Desa Siaga Aktif di desa dan Kelurahan
Siaga Aktif di kelurahan, melalui pengadaan sarana pendukung bagi
kelancaran penyelenggaraan.
• Membentuk Forum Desa/Kelurahan Siaga tingkat Desa dan Kelurahan,
dengan susunan sebagai berikut.
• Ketua: Kepala Desa/Lurah
• Wakil Ketua/Sekretaris: Sekretaris Desa/Kelurahan
• Anggota: Perangkat Pemerintahan Desa/Kelurahan, Unsur Lembaga
Kemasyarakatan seperti Tim Penggerak PKK, LPM Desa/Kelurahan
dan tokoh masyarakat.
• Melakukan konsultasi dengan BPD dan masyarakat tentang pentingnya
sosialisasi dan motivasi masyarakat Desa dalam melaksanakan program
Desa Siaga Aktif.
• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Desa Siaga Aktif atau Kelurahan
Siaga Aktif terintegrasi dalam laporan pertanggungjawaban Kepala Desa
atau Lurah.
DESA DAN KEL
2. Forum Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Desa/Kelurahan
• Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali setahun) dan rapat sewaktu-waktu untuk
pemantauan perkembangan Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif.
• Secara berkala melaporkan perkembangan Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga
Aktif kepada Kepala Desa/Lurah
3. Lembaga Kemasyarakatan
• Menyusun rencana pengembangan Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif
yang terintegrasi dalam pembangunan desa atau kelurahan secara partisipatif.
• Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan
Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif secara partisipatif.
• Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya
masyarakat dalam rangka Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif.
• Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan
masyarakat untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
DESA DAN KEL
4. Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)
• Menyusun rencana pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
bersama Forum Desa/Kelurahan Siaga.
• Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, dan
memelihara upaya pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
secara partisipatif.
• Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong
dan swadaya masyarakat untuk pengembangan
Desa/Kelurahan Siaga Aktif.
• Melaksanakan promosi kesehatan kepada masyarakat dan
membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah
kesehatan yang dihadapi
PROGRAM YANG BISA DIKEMBANGKAN –
JEJARING & KEMITRAAN:

• Pengembangan Desa Siaga


• GSI
• Pengembangan UKS/ PKRS
• KADARZI
• Sanitasi/ STBM
• Pencegahan Penyakit Menular dan PTM
• KTR dan NAPZA
• HIV-AIDS
• Pemberdayaan Poskestren
• Promosi Kesehatan di daerah Terpencil Perbatasan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PEMANTAUAN
1. Pemantauan dan pengawasan partisipasif
oleh masyarakat
2. Pemantauan dan pengawasan oleh
pemerintah
3. Pemantauan dan pengawasan oleh fasilitator
4. Pemantauan dan pengawasan independen
oleh berbagai pihak
EVALUASI

1. Evaluasi Tahunan
2. Evaluasi Tengah dan Akhir Periode
C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator Masukan

Indikator masukan adalah indikator untuk mengukur seberapa banyak masukan telah
diberikan dalam rangka pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif di suatu desa atau
kelurahan.
• keberadaan dan keaktifan Forum Masyarakat Desa/KelurahKepedulian Pemerintah Desa atau
Kelurahan dan pemuka masyarakat terhadap Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif
yang tercermin dari an.
• Keberadaan kader Pemberdayaan Masyarakat/kader pengelola Desa Siaga Aktif atau
Kelurahan Siaga Aktif.
• Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap
hari.
• UKBM dapat melaksanakan (a) penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan,
(b) survailans berbasis masyarakat, serta (c) penyehatan lingkungan.
• Pendanaan untuk pengembangan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif dalam anggaran
pembangunan desa atau kelurahan.
• Mitra potensial untuk pengembangan Desa Siaga Aktif atau Kelurahan Siaga Aktif.
• Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang
pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator Proses
Indikator proses adalah indikator untuk mengukur seberapa aktif
upaya yang dilaksanakan di suatu desa atau kelurahan dalam rangka
pengembangan dan pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif. Indikator
proses terdiri atas hal-hal sebagai berikut.

• Pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar.


• Berfungsi/tidaknya UKBM-UKBM yang ada.
• Frekuensi penyelenggaraan Forum Desa/Kelurahan Siaga.
• Keikutsertaan KPM, lembaga kemasyarakatan dan Kader Teknis
dalam pelatihan/kursus.
• Frekuensi supervisi dari Puskesmas/Dinas Kesehatan/instansi lain.
• Kegiatan intervensi pemecahan masalah yang dihadapi termasuk
kedaruratan kesehatan dan bencana.
INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator Keluaran

Indikator keluaran adalah indikator untuk mengukur seberapa besar hasil kegiatan yang
dicapai di suatu desa atau kelurahan dalam rangka pengembangan Desa/ Kelurahan
Siaga Aktif. Indikator keluaran terdiri atas hal-hal sebagai berikut.

• Persentase ibu hamil yang mendapat pemeriksaan kehamilan oleh tenaga


kesehatan.
• Persentase ibu melahirkan ditolong di fasilitas pelayanan kesehatan.
• Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif.
• Persentase bayi/balita yang ditimbang.
• Persentase bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap.
• Persentase rumah yang menggunakan air bersih
• Persentase rumah tangga yang cuci tangan pakai air bersih dan sabun
• Persentase rumah tangga yang menggunakan jamban.
• Persentase rumah tangga yang memberantas jentik nyamuk
• Persentase rumah tangga yang tidak merokok di dalam rumah
• Persentase rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari
• Persentase rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
• Persentasi penderita TB yang berobat dan minum obat secara teratur.
MASALAH
• Forum Desa / Kelurahan ???
• Dasa Wisma (?)
• ABG (?)
Peraturan Kampung

Anda mungkin juga menyukai