Anda di halaman 1dari 11

Definisi Tidur

• Tidur didefinisikan sebagai suatu


keadaan bawah sadar dimana seseorang
masih dapat dibangunkan
dengan pemberian rangsang sensorik atau
dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall,
1997).
Definisi Istirahat
Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya
tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan
tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang
membutuhkan ketenangan. Kata istirahat berarti
berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai
untuk menyegarkan diri atau melepaskan diri dari
segala hal yang membosankan, menyulitkan bahkan
menjengkelkan (Hidayat, 2008).
Fungsi Tidur
• Tidur berkonstribusi dalam
menjaga kondisi fisiologis dan
psikologis
• Tidur NREM membantu perbaikan
jaringan tubuh
• Selama tidur NREM, fungsi biologis
lambat
Tidur dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1. Rapid Eye Movement (REM
Dari tahap N3 biasanya kita akan terus menanjak dan kembali kepada tahap N2. EEG akan
menunjukkan aktivitas otak yang meningkatkan secara drastis. Ini adalah pertanda seseorangg
akan memasuki tahap tidur R (REM) atau hanyut dalam mimpi.Tahap ini tubuh kita benar-benar
tidak bisa menerima rangsangan apapun. Hal ini dikarenakan tubuh tidak merespons aktivitas otak
yang menimbulkan lumpuh sesaat

2. Non Rapid Eye Movement (NREM)

• Tidur Stadium 1 (N1) adalah Stadium ini merupakan antara tahap terjaga dan tahap awal tidur.

• Tidur Stadium 2 (N2) adalah pada stadium ini, tidur semakin sulit dibangunkan. Kita baru akan
bangun dengan sentuhan atau panggilan yang berulang-ulang

• Tidur Stadium 3 (N3) adalah stadium tidur ini adalah tahap tidur terdalam. Untuk membangunkan
orang yang tidur terdalam membutuhkan rangsangan yang lebih kuat. Rangsangan tersebut dapat
berupa suara keras dan tepukan di pundak berulang-ulang. Ketika bangun dari tahap ini, kita tidak
bisa langsung sadar sempurna. Diperlukan beberapa saat untuk memulihkan diri dari rasa bingung
dan disorientasi.
Kebutuhan Istirahat dan Tidur Berdasarkan Usia

1. Neonatus
• Neonatus atau bayi baru lahir sampai usia 3 bulan tidur rata-rata
sekitar 16 jam sehari, tidur hampir terus-menerus selama minggu
pertama. Siklus tidur umumnya 40 – 50 menit dengan bangun
setelah 1 – 2 siklus tidur.
2. Bayi
• Bayi tidur rata-rata selama 8 – 10 jam di malam hari dengan waktu
tidur total 15 jam per hari.
3. Balita
• Total tidur rata-rata 12 jam sehari. Setelah 3 tahun, anak-anak sering
tidak tidur siang (Hockenberry dan Wilson, 2006).
4. Anak-anak Prasekolah
• Rata-rata lama tidur anak prasekolah adalah sekitar 12 jam semalam
(sekitar 20% adalah REM). Pada umur 5 tahun, anak prasekolah
jarang membutuhkan tidur siang kecuali dalam budaya di mana
tidur siang menjadi kebiasaan
5. Anak Usia Sekolah
• Jumlah tidur yang diperlukan beurvariasi sepanjang masa sekolah.
Anak usia 6 tahun rata-rata tidur 11 – 12 jam semalam, sedangkan
anak usia 11 tahun tidur sekitar 9 – 10 jam.
6. Remaja
• Rata-rata remaja mendapatkan sekitar 71/2 jam tidur per malam.
Tipikal remaja yang khas dikarenakan sejumlah perubahan seperti
kebutuhan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah, dan pekerjaan
paruh waktu yang megurangi waktu untuk tidur.
7. Dewasa Muda
• Kebanyakan orang dewasa muda rata-rata tidur 6 – 8,5 jam per malam.
Tekanan dalam pekerjaan, hubungan keluarga, dan kegiatan sosial sering
mengarah pada insomnia dan penggunaan obat tidur.
8. Dewasa Menengah
• Selama masa dewasa menengah, total waktu tidur di malam hari mulai
menurun.
9. Lansia
• Keluhan kesulitan tidur meningkat seiring dengan meningkatnya umur. .
Seorang lansia terbangun lebih sering di malam hari, dan memerlukan
lebih banyak waktu untuk mereka agar dapat tidur kembali
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Istirahat dan
Tidur

1. Obat dan Substansi


2. Gaya Hidup
3. Pola Tidur yang Lazim
4. Stres Emosional
5. Lingkungan
6. Makanan dan Asupan Kalori
Masalah yang Seringkali Ditemukan Sampai pada
Pemenuhan Istirahat dan Tidur

1. Insomnia
2. Somnambulisme
3. Enuresis
4. Narkolepsi
5. Night terrors
6. Mendengkur

Anda mungkin juga menyukai