Anda di halaman 1dari 22

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN

PISANG (Musa sp.)

Di susun oleh:
Muhammad Mulyadi 160301026
Aflah Fajari 160301033
Muhammad Iqhsan Nasution 160301035
Winnie Kamson 160301136
Mentari Chalis 160301137
Cindy 160301152
Fransisko Sihombing 160301236
Tanaman
Pisang
(Musasp.)

Teknik Pemeliharaan
Budidaya

Perbanyakan
Tanaman
PISANG (Musa sp.)
• Adalah tanaman berbentuk terna raksasa dengan batang
semu yang permukaannya terlihat bekas pelepah daun.
Tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara.
• Sistematika :
– Kingdom : Plantae
– Divisio : Angiospermae
– Ordo : Monocotyledoneae
– Famili : Musaceae
– Genus : Musa
– Spesies : Musa sp.
SYARAT TUMBUH
• Suhu : Optimum pada kisaran 26O-28OC.
• Altitude : Di bawah 800 m dpl, tapi masih mungkin sampai 1000 m
dpl.
• Pengairan : Perlu air teratur 20-60 mm/minggu
• Tanah : pH 5.8-6.8, kedalaman solum >75 cm, kedalaman air >
120 cm, kemiringan 15%<, peka tanah salin. Terbaik pada tanah
dengan solum dalam, berdrainase baik, dengan kandungan humus
tinggi seperti tanah vulkanik atau tanah aluvial. Hindari tanah
tergenang.
• Lokasi : Dekat dengan industri pendukung atau jalur agribisnis
Varietas Pisang
• Varietas pisang komersial di dunia adalah:
Cavendish, Baby banana, Monkey banana.
• Varietas pisang komersial di Indonesia :
Ambon, Raja, Tanduk, Barangan, Uli, Mas, dll.
Koleksi pisang Indonesia sekitar 420 jenis.
Media Tanam
• Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung
kapur atau tanah berat. Tanaman ini rakus makanan sehingga
sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan
pemupukan.
• Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang.
Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50 - 200 cm, di
daerah setengah basah 100 - 200 cm dan di daerah kering 50 –
150 cm. Tanah yang telah mengalami erosi tidak akan
menghasilkan panen pisang yang baik. Tanah harus mudah
meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah yang
mengandung garam 0,07%.
TEKNIK BUDIDAYA

PANEN DAN
PASCA
Pengendalian
OPT PANEN
Pemupukan
dan
Penjarangan Pembumbunan

Pengairan
Penanaman
Persiapan
Lahan
Penyediaan
Bibit
PENYIAPAN BIBIT

Persyaratan Bibit
Tinggi anakan yang dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan lebar potongan umbi 15-20
cm. Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat. Tinggi bibit akan
berpengaruh terhadap produksi pisang (jumlah sisir dalam tiap tandan). Bibit anakan
ada dua jenis: anakan muda dan dewasa. Anakan dewasa lebih baik digunakan karena
sudah mempunyai bakal bunga dan persediaan makanan di dalam bonggol sudah
banyak. Penggunaan bibit yang berbentuk tombak (daun masih berbentuk seperti
pedang, helai daun sempit) lebih diutamakan daripada bibit dengan daun yang lebar.

Penyiapan bibit
Bibit dapat dibeli dari daerah/tempat lain atau disediakan di kebun sendiri. Tanaman
untuk bibit ditanam dengan jarak tanam agak rapat sekitar 2 x 2 m. Satu pohon induk
dibiarkan memiliki tunas antara 7-9. Untuk menghindari terlalu banyaknya jumlah tunas
anakan, dilakukan pemotongan/penjarangan tunas.
PEMBIBITAN
Sanitasi Bibit Sebelum ditanam.
Untuk menghindari penyebaran hama/penyakit,
sebelum ditanam bibit diberi perlakuan sebagai
berikut:
a) Setelah dipotong, bersihkan tanah yang
menempel di akar.
b) Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari
sebelum tanam agar luka pada umbi
mengering. Buang daun-daun yang lebar.
c) Rendam umbi bibit sebatas leher batang di
dalam insektisida 0,5–1% selama 10 menit.
Lalu bibit dikeringanginkan.
d) Jika tidak ada insektisida, rendam umbi bibit
di air mengalir selama 48 jam.
e) Jika di areal tanam sudah ada hama
nematoda, rendam umbi bibit di dalam air
panas beberapa menit.
PENYIAPAN LAHAN

Pembersihan Lahan

Dibersihkan lahan dari hal-hal yang dapat mengganggu


pertumbuhan tanaman misalnya gulma

Pengaturan Jarak Tanam


Varietas kecil : 2 x 2,5 m
Varietas besar :3x3m
Arah barisan harus sejajar dengan arah terbit matahari.
PENANAMAN
Pembuatan Lubang Tanam Penanaman

Penambahan pupuk kandang yang sudah


Ukuran : 50 cm x 50 cm x 50 cm dicampur agensi hayati sebanyak 10 – 20
kg per lubang tanam.
Lubang tanam yang sudah dibuat
dibiarkan selama 3 – 4 hari.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada
awal musim hujan atau akhir musim
kemarau.

Bibit tanaman pisang dimasukkan dalam


lubang tanaman dalam posisi tegak dan
ditanam sampai sebatas 5 – 10 cm di
atas pangkal tanah kemudian ditutup
kembali dengan tanah galian.
PENGAIRAN DAN PENJARANGAN ANAKAN

Penjarangan
• Dilakukan untuk membantu
penyediaan air yang cukup
Anakan
untuk pertumbuhan dan • Untuk mengurangi persaingan
produksi tanaman. hara antar tanaman dan
• Pengairan dilakukan paling meningkatkan pertumbuhan
lambar 3 -4 HST bila ditanam tanaman, produktivitas dan
saat tidak turun hujan. kualitas hasil.

Pengairan
PEMUPUKAN DAN PEMBUMBUNAN

• Pemupukan dan Pembumbunan Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi


kebutuhan unsur hara tanaman dan mendapatkan pertumbuhan tanaman yang
optimum, produksi yang tinggi dan kualitas yang baik sesuai dengan standar yang
ditetapkan serta memperkuat pertumbuhan tanaman pisang. Jenis pupuk yang
digunakan adalah:
– Bahan organik: pupuk kandang, kompos.
– Pupuk kimia yang terdiri dari N (urea, ZA, KNO3, NPK), P (TSP, SP-36) dan K (KCl, KNO3)
Pemupukan dilakukan dengan cara :
• Membuat parit di sekeliling rumpun dengan jarak minimal 50 cm dari pohon dengan
kedalaman 10-15 cm.
• Pupuk ditebarkan disepanjang parit sesuai dosis.
• Setelah pupuk diberikan parit ditutup dan dilanjutkan dengan pembumbunan Lingkaran
tajuk diusahakan bersih dari rumput/gulma Aplikasi pupuk organik dilakukan pada saat
penyiapan lubang tanam dengan dosis 10-20 kg/lubang tanam. Sedangkan aplikasi
pupuk kimia dilakukan tiga sampai empat kali dalam satu tahun. Pemupukan I : satu
bulan setelah tanam (Urea 150g, SP-36 100g, KCl 200g), pemupukan II, III & IV selang
3 bulan dari pemupukan sebelumnya (Urea 150g, SP-36 100g dan KCl 450g.
PENGENDALIAN OPT

• Hama penggerek bonggol (Cosmopolitus sordidus)


• Ulat daun (Erienota thrax.)
Hama yang menyerang • Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis)
• Penyakit darah (Xanthomonas celebensis(bakteri))
• Panama (Fusarium oxysporum)

• Musuh alami :Plaesius


javanicusEr.,Hololeptasp.,Chrysophilus
Upaya Pengendalian ferrugineusdanCeromasra sphenopori.
• Parasitoid :Beauveria bassianadanMetarrhiziumsp.
• Kimia : Insektisida sistemik seperti karbofuran.
PANEN DAN PASCA PANEN
• Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya
• Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas
• Gunakan pisau yang tajam dan bersih
• Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari
bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah
• Dengan posisi ini buah pisang terhindar dari luka yang dapat diakibatkan
oleh pergesekan buah dengan tanah
• Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan
sama sekali
• Jika tersedia tenaga kerja, batang pisang bisa saja dipotong sampai setinggi
1 m dari permukaan tanah. Penyisaan batang dimaksudkan untuk memacu
pertumbuhan tunas.
• Kegiatan penanganan pasca panen : penyisiran, sortasi dan pengelasan,
pengemasan dan pengangkutan.

Suhartanto, Rahmad, M., Sobir, Harti, H. 2012. Teknik Sehat Budidaya Pisang. Pusat Kajian
Hortikultura Tropika. LPPM-IPB : Bogor.
Teknik Perbanyakan Pisang
Anakan (Sucker)
Anakan pisang tumbuh dari bonggolnya. Pemisahan anakan
dari induk pisang ini hanya dapat menghasilkan 5-10 anakan per tahun.

Bonggol
Bonggol dibelah dari tanaman sesuai jumlah mata tunas yang
ada, tetapi jumlah anak yang ada juga tidak banyak yang produktif.
bonggol yang tersedia sebagai bahan perbanyakan adalah
batang pisang yang terdapat pada bagian paling bawah dan umumnya
berdiameter 10 cm sampai 30 cm dengan panjang ±25 cm (Safrizal,
2013).
Umumnya semakin besar pohon induk, maka semakin besar bonggol yang
terbentuk dan perbendaan ukuran tersebut berpengaruhi langsung
terhadap kemampuan stekmembentuk akar.

Ukuran berat belahan bonggol yang telah dicobakan pada percobaan


pembibitan tanaman pisang cukup bervariasi yaitu 10 cmx10cmx10cm atau
bonggol dibagi menjadi 4 bagian (PKBT, 2007).
Kultur Jaringan
Keberhasilan dari perbanyakan secara in vitro
sangat dipengaruhi oleh komposisi media tanam. Media
tanam terdiri dari unsur hara makro, unsur hara mikro,
vitamain, sumber karbon dan ZPT (golongan auksin dan
sitokonin)
Zat pengatur tumbuh dari golongan auksin sintetik
berpengaruh terhadap perkembangan sel dan pembentukan
akar.
Berdasarkan hasil penelitian Avivi dan Ikarwati
(2004) pada perbanyakan anakan pisang abaca (Musa
textilis) memperoleh 9 tunas pada perlakuan BAP 6 mg/L,
sedangkan NAA 1 mg/L memberikan pengaruh paling baik
terhadap jumlah akar yaitu 6,67 akar per eksplan.
PEMELIHARAAN

PENJARANGAN PENYIANGAN

• Untuk mendapatkan Perlu diperhatikan


hasil yang baik, satu bahwa perakaran
rumpun harus terdiri pisang hanya rata-
atas 3-4 batang. rata 15 cm di bawah
• Pemotongan anak permukaan tanah,
dilakukan sedemikian sehingga penyiangan
rupa sehingga dalam jangan dilakukan
satu rumpun terdapat terlalu dalam.
anakan yang masing-
masing berbeda umur
(fase pertumbuhan).
PEREMPALAN PEMUPUKAN

Pupuk N diberikan dua kali


dalam satu tahun yang
Daun-daun yang mulai diletakkan di dalam larikan
mengering dipangkas yang mengitari rumpun
agar kebersihan tanaman tanaman. Setelah itu larikan
dan sanitasi lingkungan ditutup kembali dengan
tanah.Pemupukan fosfat dan
terjaga. Pembuangan
kalium dilaksanakan 6 bulan
daun-daun ini dilakukan setelah tanam (dua kali
setiap waktu. dalamsetahun).

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN PEMBERIAN MULSA

Mulsa berguna untuk


mengurangi penguapan air
tanah dan menekan gulma,
tetapi pemulsaan yang terus
Pisang akan tumbuh menerus menyebabkan
subur dan berproduksi perakaran menjadi dangkal
dengan baik selama sehingga pada waktu kemarau
pengairannya terjaga. tanaman merana. Karena itu
mulsa tidak boleh dipasang
terus menerus.
PEMELIHARAAN BUAH

• Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik


selama penJantung pisang yang telah berjarak 25 cm
dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan
buah tidak terhambat.
• Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan
pisang dibungkus dengan kantung plastik bening.
Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm
diberi lubang dengan diameter 1,25 cm.
• Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah
sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas
pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah
dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak
rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga
dengan bambu yang dibenamkansedalam 30 cm ke
dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai