Anda di halaman 1dari 57

BAB VI

EVALUASI
PERKEMBANGAN
USAHA
KOMPETENSI DASAR
1. Mengevaluasi perkembangan usaha
2. Melakukan pengembangan usaha
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
1. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan
eveluasi perkembangan usaha
2. Peserta didik mampu melakukan evaluasi
kemajuan/perkembangan usaha
3. Peserta didik mampu mengimplementasikan
solusi atas kendala perkembangan usaha
4. Peserta mampu membuat bagan
perkembangan usaha
Pengertian evaluasi perkembangan
usaha
-Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk
melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis.
-Prinsip dasar utama evaluasi usaha adalah
membandingkan rencana usaha yang telah
dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa
yang telah dicapai pada akhir masa
produksi.
-Tindakan evaluasi usaha merupakan proses
yang berlangsung terus-menerus dan
berkesinambungan
-JadiPengertian evaluasi usaha adalah suatu
usaha untuk mengetahui sejauh mana
tingkat keberhasilan pelaksanaan projek,
apakah projek tersebut berjalan sesuai
rencana dan akan memberikan hasil seperti
yang diharapka.
-Beberapa kegunaan dan tujuan evaluasi
perkembangan usaha:
1. Memandu pemilik dana untuk
mengoptimalkan penggunaan dana yang
dimilikinya
2. Memperkecil resiko kegagalan investasi
3. Dapat memperbesar peluang
keberhasilan investasi yang bersangkutan
Tahapan Evaluasi
KelayakannUsaha
1. Analsis aspek pasar
2. Analisis aspek teknis
3. Analisis aspek finansial
1. Analisis aspek pasar : ini sangat penting
karena tidak ada projek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas
barang/jasa yang dihasilkan oleh projek
tersebut. Pada dasarnya analisis pasar
bertujuan untuk mengetahui berapa
besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan dan pangsa pasar dari
produk yang bersangkutan.
a. Penentuan pasar
Pasar merupakan kumpulan seluruh
pembeli aktual dan potensial dari suatu
produk.
 Dalam penentuan pasar ada beberapa
kriteria pasar yang harus di ukur untuk
mempermudah penentuan pasar sasaran,
yaitu:
a. Pasar potensial adalah sejumlah
konsumen/pelanggan yang mempunyai
minat terhadap suatu penawaran pasar
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan
konsumen yang mempunyai minat,
penghasilan dan akses penawaran pasar
tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar
yang memenuhi syarat dan juga tersedia
untuk dimasuki perusahaan kita.
b. Peramalan permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi
menjadi tiga kelompok utama yaitu:
- Metode kuantitatif: metode yang
menggunakan data kuantitatif untuk
peramalan, yaitu metode rata dan metode
eksponensial smoothing.
- Metode kualitatif: metode ini tidak
menggunakan data berupa angka,
metode yang digunakan yaitu metode
eksploratori dan metode normatif. Metode
eksplorotari menggunakan asumsi titil
asal pada saat ini dan masa lalu untuk
projeksi masa datang.
Metode normatif bermula dari kondisi
ideal dan melihat kemungkinan dengan
kondisi saat ini.
c. Peramalan tanpa data statistik
Peramalan model ini meliputi beberapa
jenis, yakni:
- Peramalan analisis menurut sektor
pemakai
- Memperhatikan faktor-faktor politik
- Evaluasi akhir ukuran pasar
2. Analisis aspek teknis
-Analisis aspek teknis antara lain
menentukan jenis teknologi yang paling
sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji.
-Beberapa faktor yang di pertimbangkan
dalam pemilihan jenis teknologi, antara lain:
a. Jenis teknologi yang diajukan harus
memenuhi standar mutu yang sesuai
dengan keinginan pasar atau konsumen
b. Teknologi harus sesuai dengan
persyaratan yang diperlukan untuk
mencapai skala produksi yang ekonomis.
c. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan
sering dipengaruhi oleh kemungkinan
pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan
baku, dan bahan penunjang yang
diperlukan untuk penerapannya. Sering
kali keterbatasan pengadaan adalah
bahan baku, baik dalam kualitas maupun
kuantitas akan membatasi perencenaan
projek, serta berpengaruh pada biaya.
d. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan
dengan memperhatikan jumlah dana yang
diperlukan untuk pembelian mesin serta
peralatan yang dibutuhkan.
e. Perlu juga meninjau pengalaman
penerapan teknologi yang bersangkutan
oleh pihak laindi tempat lain, sehingga
dapat diketahui apakah teknologi tersebut
telah dapat diseterakan dengan baik.
3. Analisis aspek finansial
-Analisis aspek finansial dipergunakan
untuk mengetahui karakteristik finansial
dari suatu perusahaan melalui data-data
akuntansinya.
-Karena dari data-data finansial tersebut
dapat ditentukan bagaimana prospeknya
dimasa depan.
-Untuk menentukan investasi layak/tidak
dan untuk memilih alternatif investasi yang
ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi
pihak pengambil keputusan untuk
melakukan evaluasi investasi.
 Dasar-dasar yang digunakan untuk
melakukan investasi diantaranya adalah
aliran kas (cash flow).
 Cash flow yaitu pendapatan pengeluaran
yang terjadi sebagai akibat pengadaan
dan pengoprasian suatu projek dalam
kurun waktu beberapa tahun mendatang
 Selain itu, untuk menganalisis investasi
yang ada, harus memperhatikan nilai
depresiasi.
 Depresiasi/penyusutan adalah proses
pengalokasian harga perolehan aktiva
tetap menjadi biaya selama masa
manfaat dengan cara yang rasional dan
sistematis
EVALUASI KEMAJUAN
-Usaha melakukan evaluasi kemajuan usaha
merupakan proses yang berlangsung terus-
menerus dan berkesinambungan.
-Evaluasi berawal dari kegiatan monitoring
setiap proses dalam usaha yang dijalankan ,
dan dari hasil monitoring dapat dibuat
analisis kemajuan, kemunduran dan
pencapaian apa yang sudah dilaksanakan.
-Evaluasi dan monitoring bagi seorang
enterpreneur sekaligus menjadi sarana
belajar dan proses mengupgrade diri
 Berikut gambaran umum dari tipikal
kondisi persaingan baru saat ini:
1. Para enterpreneur sulit mengenal siapa,
dimana, bilamana, serta bagaimana
kekuatan dan kelemahan pesaingnya.
2. Perubahan yang berjalan dengan cepat
3. Tingkat kompetisi yang sangat tinggi
4. Timbulnya berbagai hal diluar perkiraan
dan pengalaman sebelumnya
MONITORING DAN EVALUASI
USAHA
HAL-HAL YANG PERLU DIEVALUASI DALAM
SEBUAH BISNIS:
1. Posisi keseluruhan usaha
2. Lakukan langkah perbaikan atau
pengembangan
3. Apakah ada kemajuan atau kemunduran
usaha
4. Pikirkan target usaha anda selanjutnya
1. Posisi keseluruhan usaha
- Posisi keseluruhan usaha digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil
dari keseluruhan usaha.
-Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah
harta (modal/pendapatan usaha), berapa
jumlah utang pada pihak lain, berapa rata-
rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa
pendapatan bersih yang diperoleh setiap
bulannya.
-Jadi biasakan melakukan pengecekan posisi
keuangan usaha usaha setiap saat
2. Apakah ada kemajuan atau
kemunduran usaha
- Cara termudah untuk mengevaluasi
adanya kemanjuan atau kemunduran
adalah membandingkan saat awal usaha
dijalankan dengan setelahnya (jangka
waktu pembandingnya dapat ditentukan
sendiri, misalnya 3 bulan, 6 bulan atau satu
tahun sekali setelah usaha berjalan.
3. Lakukan langkah perbaikan
atau pengembangan
-Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan
beberapa parameter dipergunakan sebagai
bahan untuk melakukan langkah
selanjutnya.
- caranya: berikanlah perhatian pada
penjualan yang menurun, dimana letak
kesalahannya sehingga anda dapat
melakukan langkah-langkah efektif untuk
mengatasinya.
-Jika usaha anda kondisi keuangannya baik
jangan merasa puas terlebuh dahulu
4. Pikirkan target usaha anda
selanjutnya
-Evaluasi sebuah usaha juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan untuk
mencapai target pertumbuhan selanjutnya.
-Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’
selanjutnya dengan upaya anda melakukan
perbaikan dan pengembangan usaha.
KAPAN MELAKUKAN
EVALUASI USAHA
Evaluasi terhadap perkembangan usaha
dapat dilakukan dalam beberapa kondis:
1. Secara rutin/berkala
2. Secara insidentil
1. Evaluasi secara
rutin/berkala
Evaluasi ini dapat dilakukan bulanan, triwulan
dan tahunan. Biasanya yang paling sering
dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut
evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti
pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan
untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup
laporan keuangan, persaingan usaha, SDM dan
lain sebagianya. Evaluasi berkala sangat
bermanfaat karena dengan evaluasi secara rutin
maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih
cepat diatasi dan peluang untuk pengembangan
bisa lebih cepat dimanfaatkan.
2. Evaluasi secara
insedentil
-Evaluasi insidentil dilakukan setiap saat
apabila terjadi masalah yang dirasakan cukup
signifikan pada usaha anda. Evaluasi seperti ini
biasanya dilakukan apabila terjadi masalah
atau kemunduran pada usaha.
-Evaluasi ini sebenarnya kurang baik, karena
masalahnya sudah terjadi dan tindakan
pencegahanpun sudah bisa dilakukan. Yang
terpenting adalah tindakan koreksi. Adanya
evaluasi rutin yang baik diharapkan masalah
yang mungkin timbul dapat ditekan sehingga
evaluasi insedentil ini pun dapat dikurangi.
Hal-hal yang perlu di
evaluasi secara insedentil:
a. Bagaimana kondisi keuangan usaha anda? Ini
adalah tahap pertama, dimana anda dapat
mengetahui maju mundurnya usaha anda dan
mengukur kinerja usaha anda melalui evaluasi
keuangan.
b. Bagaimana kondisi pasar bisnis anda? Naik
turunnya kondisi pasar sangat berpengaruh
pada roda usaha anda
c. Bagaimana dengan pasar usaha sasaran?apakah
anda sudah sesuai dengan kebutuhan pasar?
Indikator kegiatan usaha yang sehat atau
berhasil biasanya ditandai dengan tepatnya
pemilihan terhadap kebutuhan/selera, biaya,
kenyamanan dan komunikasi dengan konsumen,
serta pemilihan SDM yang tepat.
d. Bagaimana kemajuan usaha anda? Tinjau
kembali usaha anda secara berkala (paling
sedikit 6 bulan).
e. Bagaimana tahapan pertumbuhan dan
pengembangan usaha anda? Bagaimana hasil
dari sasaran jangka pendeknya? Apakah ada
pencapaian keuntungan dan pertumbuhan
seperti yang diharapkan?bagaimana pangsa
pasarnya?apakah memenuhi target?
f. Bagaimana kepemimpinan anda? Apakah
anda stres atau hilang semangat?apakah anda
kehilangan visi serta energi yang pernah anda
miliki pada saat pertama kali membuka usaha?.
Lakukan evaluasi usaha sebelum usaha berada
dalam titik yang menghawatirkan. Evaluasi
dapat dilakukan sedini mungkin untuk
mencegah kegagalan usaha.
STRATEGI PENGEMBANGAN
USAHA
Agar lebih terarah, berikut langkah-langkah
untuk mengelola usaha secara sehat:
1. Penetapan strategi dan aerah usaha anda,
kemampuan membuat perkiraan dan
perencanaan usaha dengan arah yang
benar, kemampuan menilai situasi dan
lingkungan usaha anda yang sekarang
2. Mencari dan memperkerjakan
tim/karyawan. Anda dengan perencanaan
SDM yang terencana. Mampu meninjau
ulang kembali pendistribusian pembagian
kerja dan arus keja yang benar.
3. Mendelegasikan tugas dan kewajiban
mengelola usaha:
a. Mampu mendidik dan melatih tim/karyawan
b. Memberi motivasi dan arah sasaran yang
sama
c. Kemampuan memperbaiki kinerja yang
buruk
d. Memelihara semangat yang tinggi pada
tim/karyawan dalam situasi apapun juga
4. Strategi bench marking. Metode untuk
meningkatkan kualitas secara
berkesinambungan dalam upaya mencari
peningkatan kualitas pengelolaan sumber
daya, mengoptimalkan potensi diri secara
penuh serba guna meningkatkan kinerja
bisnis disebut dengan benchmarking.
-Tujuan strategi benchmarking adalah untuk
meningkatkan kualitas secara
berkesinambungan, terutama dalam hal
pengurangan biaya dan peningkatan kecepatan
proses produksi dan pelayanan kepada
pelanggan anda.
-dalam prakteknya, pengukuran bench
marking bermanfaat untuk pengukuran dan
pemahaman terhadap kinerja diri anda dan
kinerja karyawan. Pelaksanaan benchmarking
bermanfaat untuk membuat usaha yang anda
jalankan menjadi lebih baik dimasa mendatang
(berdampak perubahan, membuka peluang
bagi peningkatan kualitas yang diharapkan,
dan memberi nilai tambah pada setiap
kegiatan usaha anda)
Sebelum melakukan benchmarking, terlebih
dahulu evaluasi usaha anda apakah sudah
memiliki:
a. SDM yang bekerja secara teamwork?
b. SDM strong?
c. SDM dan fasilitas yang dibutuhkan?
d. SDM yang tepat
e. Keterampilan bagi peningkatan kinerja
tim/karyawan
f. Pimpinan yang berkemampuan
meningkatkan kualitas dengan biaya
minim?
g. Pemimpin yang berpengaruh terhadap
tim/karyawan
h. Manajemen yang berkemampuan
melakukan perubahan?
i. Bussines plan yang bertujuan jangka
pendek dan jangka panjang?
Setelah melakukan benchmarking, anda
sudah punya gambaran tentang usaha
anda. Kemudian dapat
menindaklanjutinya dengan melakukan
peningkatan kualitas dan kinerja dalam
mengembangkan usaha. Pelaksanaan hal
ini perlu secara teratur melalui tahapan-
tahapan berikut:
1. Perencanaan (plan): langkah awal
pemecahan masalah anda berdasarkan
data yang ditemukan di lapangan.
2. Pelaksanaan (do): Melakukan sesuatu
berdasarkan hasil analisis data yang berasal
dari implementasi terhadap usul rencana
perubahanusaha anda secara keseluruhan.
3. Mengecek (check):mengkaji dan melakukan
percobaan yang hasilnya disampaikan kepada
tim/karyawan anda sebagai umpan balik untuk
meningkatkan kualitas.
4. Mengambil tindakan (action/kontrol):
dilakukan untuk menyesuaikan proses
berdasarkan percobaaan langkah-langkah yang
dijelaskan diatas sangat membantu anda
untuk menjalankan setiap usaha secara
terprogram dan teratur.
PENGEMBANGAN USAHA PADA
LINGKUNGAN BARU
Dalam melakukan pengembangan usaha dalam
lingkungan kompetisi yang baru, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
1. Strategic flexibility. Usaha anda harus
proaktif/memiliki respons yang cepat dalam
menghadapi persaingan yang tajam dan
berubah-ubah sehingga mampu menjawab
tantangan yang kompetitif.
2. The entrepreneurial competitive
advantage. Usaha and dapat membangun
competitive advantage dengan menciptakan
kompetisi dasar yang tidak dapat ditiru,
jarang ada dan tidak ada subsitusinya.
3. Strategis leadership. Tindakan ini
memberikan tujuan, arti dan arahan usaha
anda. Poin ini sangat berpengaruh besar
terhadap strategic flexibility.
4. Human capital. Salah satu unsur penting
kompetensi dasar dapat difokuskan pada
human capital. Pengetahuan yang diperoleh
oleh tim/karyawan anda merupakan investasi
penting untuk menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas.
5. Entrepreneurial cooperation dan
globalization. Bermain dalam pasar global dan
menggunakan strategi bersaing adalah dua
kegiatan yang berpengaruh kepada flexibilitas
strategis melalui penciptaan dan implementasi
strategi yang berwawasan entrepreneurship.
6. Entrepreneurial culture. anda pelu
menciptakan budaya pembelajaran agar
dapat mempertahankan kemampuan
bersaing dalam lingkungan kompetisi yang
baru. Kebutuhan untuk berinovasi secara
terus menerus, penyebaran teknologi yang
pesat, dan desakan agar merespons dengan
cepat lingkungan yang berubah menjadikan
pembelajaran hal yang penting untuk
dilakukan.
RANCANGAN AWAL USAHA DAN
EVALUASI PELUANG USAHA
BARU
MENYUSUN RANCANGAN USAHA:
1. Mulai dengan penetapan sasaran usaha.
2. Investasi sumber daya
3. Merancang tindakan
4. Penjadwalan tindakan
5. Pengembangan bisnis proposal
1. Mulai dengan penetapan sasaran usaha.
Suatu rumusan sasaran yang baik
mengandung ciri-ciri berikut:
a. Spesifik
b. Dapat diukur
c. Dapat dicapai
d. Realistik
e. Terikat waktu
2. Investasi sumber daya. Sumber daya
terpenting adalah diri anda sendiri. Modal
dasar adalah watak anda.
3. Merancang tindakan. Dengan landasan
sumber daya ditangan anda, tindakan apa
yang hendak anda lakukan, langkah demi
langkah. Pada tahap ini anda belum berpikir
terlalu rinci, cukuplah jika anda dapat
menggariskan sekadarnya mengenai hal-hal
berikut:
a. Pengenalan pasar produk anda (siapa
pemakai produk, golongsn penduduk
mana, berapa banyak, tersebar dimana
saja). Kecenderungan perubahannya
dalam 1-5 tahun mendatang.
b. Pemilihan calon lokasi usaha anda (puat
produksi dimanam pusat pemasaran
dimana, peraturan perizinan)
c. Perancangan sistem produksi (ingat
spesifikasi produk dan masalah
penyediaan bahan baku)
d. Perancangan sistem organisasi dan
managemen (struktur organisasi, cara
perekrutan pekerja, jaminan keamanan
dan kesejahteraan karyawan)
e. Perancangan sistem keuangan
(pembukuan, sistem akunting, pengenalan
sistem perpajakan)
f. Perkiraan dampak lingkungan (kebisingan,
keributan, limbah dan sebagainya)
4. Penjadwalan tindakan. Setiap rancangan
tindakan untuk mencapai suatu sasaran
perlu dijadwalkan karena perumusan
sasaran mengandung ciri keterikatan
dengan waktu. Penjadwalan tindakan
lazimnya dalam format matrix.
5. Pengembangan bisnis proposal. Suatu
saat nanti rancangan tindakan yang
sederhana dan masih kasar ini akan anda
kembangkan menjadi suatu bisnis proposal
yang lebih rinci dan bersifat formal.
EVALUASI PELUANG USAHA BARU
PENETPAPAN KELAYAKAN USAHA BARU
Salah satu faktor yang menyebabkan
kegagalan usaha baru adalah kendali
wiraswastawan. Alasan utama kegagalan
usaha baru adalah:
1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
2. Kinerja produk yang salah
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang
tidak efektif
4. Tidak disadarinya tekanan persaingan
5. Waktu memulai usaha baru yang tidak
tepat
6. Kapitalisasi yang tidak memadai
ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS
1. Identifikasi spesifikasi teknis penting
2. Pengembangan dan uji coba produk
3. Penilaian peluang pasar
4. Analisis potensi pasar
5. Identifikasi pasar potensial
6. Estimasi hubungan harga (biaya)-volume
7. Sumber informasi pasar
8. Peranan uji coba pasar
9. Arti penting studi kelayakan pasar
1. Identifikasi spesifikasi teknis
penting
Evaluasi gagasan usaha baru hendaknya
dimulai dengan identifikasi persyaratn teknis
yang kritis terhadap pasar dan karenanya
perlu untuk memenuhi harapan pelanggan
potensial. Persyaratan teknis yang penting
adalah:
a. Desain fungsional dari produk dan daya
tarik penampilannya
b. Fleksibiltas memungkinkan adanya
modifikasi ciri luar dari produk untuk
memenuhi permintaan konsumen atau
peruahan teknologi dan persaingan
c. Daya tahan baku produk
d. Bisa diandalkan, kinerja produk seperti
yang diharapkan pada kondisi operasi
normal
e. Keamanan produk, tidak menimbulkan
bahaya pada kondisi operasi normal
f. Daya guna yang bisa diterima
g. Kemudahan dan biaya pemeliharaan
yang rendah
h. Standardisasi melalui dihilangkannya
suku cadang yang tidak perlu
i. Kemudahan untuk diproduksi dan
diproses
j. Kemudahan untuk ditangani
2. Pengembangan dan uji coba
produk
Pengembangan dan uji coba produk
termasuk juga studi rekayasa, uji
laboratorium, evaluasi bahan baku
alternatif, fabrikasi model dan protipe untuk
uji lapangan, untuk setiap tahap pengujian
hasil negatif dan positif harus ditimbang
dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
3. Penilaian peluang pasar
Tujuan pemasaran adalah memebuhi
permintaan pelanggan. Riset pasar adalah
pengumpulan pencatatan dan analisis secra
sistematis atas informasi yang berkaitan
dengan pemasaran dan jasa. Riset pasar
dapat membantu:
a. Menemukan pasar yang menguntungkan
b. Memilih produk yang dapat dijual
c. Menetukan perubahan dalam perilaku
konsumen
d. Meningkatkan teknik pemasaran yang
lebih baik
e. Merencanakan sasaran yang realistis
4. Analisis potensi pasar
Penentuan dan evaluasi potensi pasar dari
usaha bisnis baru yang direncanakan
hendaknya dimulai dengan pengumpulan
data yang relevan dengan pasar mengenai
pelanggan potensial, motivasi membelinya,
kebiasaan membeli, dan dampak perubahan
dalam karakteristik produk pasar pasar.
Penelitian mengenai potensi pasar bagi
usaha baru mungkin melibatkan penilaian
subjektif dan pribadi dan tidak selalu ilmiah.
5. Identifikasi pasar potensial
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi
dan mengestimasi potensi pasar adalah:
a. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari
produk atau jasa
b. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu
kategori pelanggan yang relatif homogen
c. Menentukan atau memperkirakan volume
pembelian potensial dalam setiap segmen
pasar dan volume total dari segala
segmen.
6. Estimasi hubungan harga
(biaya)-volume
Konsep teoritis mengenai hubungan antara
tingkat harga tertentu dan tingkat penjualannya
dikenal sebagai elastisitas harga permintaan.
Elastisitas ini mengukur kepekaan pembelian
terhadap harga. Jika penurunan kecil pada
harga menyebabkan peningkatan besar pada
volume prodk yang dijual, elastisitas harga
permintaan adalah tinggi. Jika perubahan besar
pada harga menyebabkan perubahan kecil pada
volume penjualan, permintaan dikatakan
sebagai tidak elastis (inelastis)
7. Sumber informasi pasar
Informasi yang diperlukan disini adalah
informasi untuk mengestimasi peluang pasar
dimasa sekarang dan yang akan datang dari
usaha baru. Dua pendekatan untuk
memperoleh data tersebut adalah:
a. Mengadakan sisi yang secara spesifik
dirancang untuk mengumpulkan informasi
pada projek tertentu. Informasi yang
dihasilkan dengan cara ini adalah data
primer
b. Menemukan data-data yang relevan yang
diterbitkan oleh lembaga pemerintah, seperti
biro pusat statistik, perbannkan, kadin, dan
biro penelitian lainnya. Jenis informasi ini
dinamakan data sekunder.
8. Peranan uji pasar
Uji coba pasar dapat memberi informasi sebagai
berikut:
a. Volume penjualan, kemampuan
mendatangkan laba yang mungkin ketika
produk baru di pasarkan secara besar-
besaran
b. Indikasi volume penjualan pada tingkat
harga yang berbeda
c. Indikasi berhasilnya strategi pemadaran
tertentu
d. Informasi mengenai pengaruh penting yang
membuat konsumen ingin membeli produk
tersebut. Uji pasar juga dapat kemungkinan
peluang dalam pemasaran, distribusi dan
pelayanan
9. Arti penting studi kelayakan
pasar
Walaupun penilaian peluang pasar bagi
usaha baru cenderung memakan waktu,
tugas yang rumit adalah perlu bagi
wiraswastawan untuk melakukan studi
kelayakan pasar dari pada terjun kedalam
usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.
ANALISIS KELAYAKAN
FINANSIAL
Analisis kelayakan finansial usaha baru memerlukan
pemilihan alternatif untuk diterapkan. Pendekatan
analitis bagi masalah ini dipusatkan pada langkah
dasar:
1. Penentuan kebutuhan finansial total yng
dibutuhkan untuk operasional.
2. Penentuan sumber daya finansial yang tersedia
serta biayanya, yaitu berupa pencairan sumber
dana dan biaya modal
3. Penentuan aliran kas di masa depan yang dapat
diharapkan dari operasi dengan cara analisis aliran
kas pada selang waktu yang relatif singkat,
biasanya bulanan.
4. Penentuan pengambilan yang diharapkan melalui
analsisis pengambilan investasi.
PENILAIAN KEMAMPUAN
ORGANISASI
Penentuan kebutuhan personalia dan
perancangan struktur organisasi awal
menentukan kebutuhan personalia meliputi:
1. Analisis beban kerja yang diantisipasi dan
berbagai aktivitas yang perlu
2. Mengelompokkan aktivitas tersebut kedalam
seperangkat tugas yang dapat ditangani
individu secara efektif
3. Berbagi tugas dikategorisasikan untuk
membentuk dasar dari struktur organisasi
ANALISIS PERSAINGAN
Setiap bisnis usaha cenderung menghadapi 2
jenis tekanan persaingan:
1. Persaingan langsung dari produk/jasa yang
identik dengan produk perusahaan yang
pada dasarnya sama.
2. Tekanan tidak langsung dari barang
subsitusi. Pendekatan pragmatis untuk
menganalisis tekanan persaingan dipusatkan
pada tiga tugas:
a. Identifikasi persaingan pasar potensial
b. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang
digunakan pesaing dan dampak potensialnya
terhadap oprasi usaha yang direncanakan
c. Identifikasi keuntungan persaingan tertentu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai