Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR

KERJA KONSTRUKSI
 Pembangunan struktural di setiap
lokasi, pada setiap tempat ataupun kota
menitik beratkan pada bidang kerja
konstruksi. Transportasi sebagai tulang
punggung semua kegiatan sosial dan
bisnis dunia pun memerlukan
konstruksi sebagai pendukungnya.
 Sesuai dengan tuntutan standar
keselamatan kerja skala internasional,
maka diciptakan prosedur keselamatan
kerja konstruksi. Yang mengatur segala
tahap persiapan, pelaksanaan, tindakan
pencegahan serta penyelesaian atau
koreksi.
Analisa

Standar Prosedur

Alat Perlindungan
Diri

Eliminasi Bahaya
Analisa bahaya dipersiapkan sebelum
melakukan pekerjaan; dikenal sebagai
JHA (Job Hazards Analyzed) atau JSA
(Job Standard Analyzed). JHA
digunakan untuk jenis kerja berlevel
lebih tinggi resiko bahayanya (high
risk).
Standar prosedur kerja adalah
penelitian panjang terhadap langkah-
langkah kerja seluruh bidang. Semisal,
bidang kelistrikan, proses dan produksi,
mekanikal, mesin dan mekanik,
pengecatan, konstruksi, dan lain-lain.
Penelitian tersebut melahirkan
prosedur kerja yakni Standard Task
Procedure (STP) digunakan pada
prosedur keselamatan kerja konstruksi.
Alat pelindung diri (APD) dengan
istilah internasional Personal Protective
Equipment (PPE) adalah hirarki terakhir
dari sistim keselamatan kerja. Artinya
APD alat terakhir yang dipakai sebagai
pelindung keselamatan, setelah seorang
pekerja mentaati serangkaian panjang
prosedur keselamatan kerja lewat JHA
dan STP tadi. Ingatlah! Bahwa APD
buan yang pertama tapi pelindung
terakhir dalam sistem keselamatan.
Setelah sumber/penyebab bahaya
diketahui maka dilakukan investigasi.
Mencari sebab kecelakaan (accident)
atau peristiwa (incident). Antara lain
kecerobohan atau kurangnya
pengetahuan pekerja, kurangnya
pengawasan (leak of supervising) atau
karena peralatan yang tak layak. Bisa
juga tidak memadainya suatu JHA dan
STP yang dipakai. Semua dugaan
kecelakaan tadi harus dieliminasi
setelah tahu penyebabnya.
Ijin kerja bekerja di ketinggian

Ijin kerja pada tempat terbatas

Ijin kerja panas

Ijin kerja aman

Ijin kerja pada galian


 Menciptakan ketenganan kerja dan
memebrikan motivasi kerja secara
produktif sehingga produktivitas
dapat meningkat.
 Menciptakan hubungan kerja yang
serasi dan dinamis sehingga
menumbuhkan partisipasi aktif
dalam meningkatkan produktivitas.
 Meningkatkan harkat dan martabat
pegawai sehingga mendorong
diwujudkannya jiwa yang berdedikasi
dalam upaya peningkatan
produktivitas.
 Kesimpulannya bahwa prosedur
keselamatan kerja benar-benar bukan
hal yang main-main. Jangan pula
melakukannya jalan pintas (short cut).
Asosiasi Keselamatan Kerja Dunia
(ASPAC) sangat mengecam
segala tindakan jalan pintas. Karena
membahayakan diri sendiri juga orang
lain.
 Itulah beberapa hal yang perlu Anda
ketahui dalam prosedur keselamatan
kerja konstruksi. Sekalipun bidang kerja
Anda bukan di konstruksi namun
semua prinsip dan konsep kesehatan
keselamatan kerja yang ada pada
prosedur keselamatan kerja konstruksi
tetap berkorelasi dengan prosedur
keselamatan kerja umum.

Anda mungkin juga menyukai