Anda di halaman 1dari 25

ABORTUS INKOMPLIT

Pembimbing:
dr. Ismudi Hadi Putra, Sp.OG

Preseptor:
Chintya Hardianty
PENDAHULUAN
• Abortus pengeluaran hasil pembuahan
(konsepsi) dengan berat badan janin < 500 gram
atau kehamilan kurang dari 20 minggu. Insiden
15% dari semua kehamilan yang diketahui.
• Secara garis besar penyebab dari abortus dapat
dibagi menjadi 2 yaitu : Faktor maternal dan
faktor paternal.
• Abortus dapat menyebabkan pendarahan yang
hebat dan dapat menimbulkan syok perforasi,
infeksi dan kerusakan faal ginjal (renal falure)
sehingga mengancam keselamataan ibu.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

Nama : Ny.IS

Umur : 36 tahun

Alamat : Cot Rumpun, Blang bintang

Agama : Islam

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Tanggal masuk RS : 06/02/2018

No cm : 053620
Anamnesis
Keluhan utama :
• Keluar darah merah segar dari vagina (+),darah
menggumpal (+)
Riwayat penyakit sekarang :

Os datang G5 P4 A0 dengan keluhan pendarahan


vaginam sebanyak perkiraan 150cc pada sejak
sore sebelum masuk RS dan dikatakan flek-flek
yang bewarna merah segar yang bergumpal,
pasien juga mengeluh nyeri perut bagian bawah.
Tes kehamilan pada urin (+), riwayat trauma
disangkal.
• Riwayat penyakit Dahulu :
Hipertensi (-) DM (-)
• Riwayat penggunaan obat :
Tidak ada
• Riwayat Alergi :
Disangkal
• Riwayat obstetri :
G5 P4 A0
• Riwayat persalinan :
1 . ♀ 13 tahun, BBL 300 gr, spontan, penolong bidan, aterm,
hidup
2 . ♂ 10 tahun, BBL 350 gr, spontan, penolong bidan, aterm,
hidup
3. ♀ 5 tahun, BBL 320 gr, spontan, penolong bidan, aterm,
hidup
4. ♂ 1 tahun, BBL 300 gr, spontan, penolong bidan, aterm,
hidup
Pemeriksaan Fisik
• Status Umum :
Keadaan umum : compos mentis ,tampak sakit
ringan, kesan gizi cukup
TB : 150 cm
BB : 48 kg

• Tanda vital :
TD : 121/80 mmHg
HR : 100 x/mnt
RR : 21 x/mnt
T : 36,7 °C
• Status Genetalis :
Kepala : Normosefali, rambu hitam
merata, tidak mudah di cabut
Mata : Konjungtiva anemis -/- ,sklera
ikterik -/-
Hidung : Tidak tampak deformitas
Telinga : Normotia
Mulut : Mukosa bibir tidak kerin dan
tidak anemis
Leher : KGB dan tiroid tidak teraba
membesar
• Thorax :
Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak
Pa : Ictus cordis kuat angkat
Pe : Tidak dilakukan
A : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru : I : Simetris tidak ada ketinggalan gerak,


retraksi dada (-)
PA : Vokal fremitus kanan = kiri
PE : Sonor kedua lapangan paru
A : Suara napas vesikuler, ronki(-),
wheezing(-)

• Ekstremitas : Nadi teraba kuat, simetris, edema


-/-, CRT < 2 detik
• Abdomen :
Inspeksi : Abdomen flatulensi (+), tidak tampak
luka bekas operasi,
tidak tampak striae
Palpasi : Abdomen supel, nyeri tekan (-), massa
tumor (-), fundus uteri
teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+)

• Status Ginekologik :
Inpeksi : Pendarahan vagina (+) 150 cc,bekas luka
(-)
Palpasi : Oue tertutup (+) keputihan (+) tosel (+)
Perkusi :-
Auskultasi :-
Inspekulo : Pendarahan yg mengalir dari vagina (+)
jaringan(+) tosel(+)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil
Hemaglobin 11,9 g/dL
Eritrosit 4,10 x 10⁶
Hematokrit 34,7 %
Lekosit 10,1/mm³
Trombosit 324.000/mm³
USG
Diagnosis

• Diagnosis Kerja : Post kuret Abortus


inkomplit
• Diagnosis Banding : - Abortus komplit

- Kehamilan Ektopik
Resume
Pasien datang dengan keluhan perdarahan di
vaginam sejak kemarin siang, mula-mula hanya
keluar seperti flek-flek, kemudian pasien
merasakan pendarahan banyak bewarna merah
segar dan bergumpal dan di bawa ke RS. Pasien
juga mengeluh sakit perut bagian bawah. Dari
pemeriksaan inspekulo didapatkan pendarahan
aktif dan masih banyak terdapat sisa-sisa jaringan
didalam uterus.
Penatalaksanaan
A. Non –medikamentosa :
Bed-rest
Menjaga kebersihan luka paska kuretase
Makan yang sehat dan bergizi
Minum obat teratur
Kontrol ulang

B. Medikamentosa :
Infus RL 20 tpm
Inj. Cefriaxon 1 amp
Oxytocin Drip
Follow Up Harian
Tanggal S O A P

06/02/2018 - Keluarnya darah - TD : 121/48 mmHg Post kuret abortus -IVFD RL 20 tpm
pada kemaluan - HR: 100x/i inkomplit -Inj. Ceftriaxone 1 amp
-Nyeri perut pada -RR: 21x/i -Pct 3 x 500mg
bagian bawah perut - T: 36,7°C Metergin amp 3 x 0.125
- Hb: 11,9 g/dL

07/02/2018 - Keluarnya darah - TD : 110/80 mmHg Post kuret abortus -IVFD RL 20 tpm
pada kemaluan - HR: 98x/i inkomplit -Cefixime tab 2x1
-Nyeri perut pada -RR: 21x/i -Pct 3x500mg
bagian bawah perut - T: 36,2°C Metergin amp 3x0.125

08/02/2018 - Keluarnya darah - TD : 120/80 mmHg Post kuret abortus -Pct 3x500mg
pada kemaluan (-) - HR: 99x/i inkomplit -Cefixime tab 2x1
-Nyeri perut pada -RR: 22x/i -Metargin tablet
bagian bawah perut (-) - T: 36,5°C
Definisi
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian
hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu dan masih ada sisa yang tertinggal di
uterus.
Etiologi
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu:
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya
menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8
minggu. Faktor pennyebab kelainan ini adalah:
a. Kelainan kromosom terutama trisomi autosom dan
monosomi X.
b. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna.
c. Pengaruh terotogen akibat radiasi, virus, obat-obatan,
tembakau dan alkohol.
2. Kelainan plasenta, misalnya enisdarterit vili korialis karena
hipertensi menahun.
3. Faktor maternal seperti pneumonia, tifus, Anemia berat,
Keracunan dan toksoplasmosis.
4. Kelainan tratus genetalia seperti inkomplentesi serviks (
untuk abortus pada trimester II), retroversi uteri, Mioma
uteri dan kelainan bawaan uterus.
Klasifikasi
1. Abortus Spontan
• Abortus Spontan yaitu Abortus yang terjadi dengan sendirinya tampa
disengaja atau dengan tidak diketahui faktor-faktor mekanis atau
medisinalis semata-mata disebabkan oleh faktor Anemia dalam hal ini
dibedakan sebagai berikut:
• Abortus Iminens adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang
dari 20 minggu, tanpa ada tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat.(7)
• Abortus Insipiens merupakan peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan keadaan dilatasi serviks uteri yang meningkat,
tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
• Abortus Inkomplit, merupakan pengeluaran sebagai hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam
uterus. Proses abortus inkomplit dapat berlangsung secara spontan
maupun sebagai komplikasi dari abortus provokatus kriminalis ataupun
medialis yang menyebabkan nekrosis jaringan diatasnya. Selajutnya
sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas dari dinding uterus hasil
konsepsi yang lepas menjadi benda asing terhadap uterus sehingga akan
dikeluarkan langsung atau bertahan bebarapa waktu.(1)
2. Abortus Provokatus ( Terinduksi)
Abortus Provokatus merupakan jenis abortus
yang sengaja dibuat/ dilakukan. Pada umumnya
bayi dianggap belum dapat hidup diluar
kandungan apa bila usia kehamilan belum
mencapai 28 minggu, atau berat badan bayi
ukuran kurang 1000 gram, walaupun terdapat
beberapa kasus bayi dengan badan dibawah
1000 gam dapat terus hidup.(7)
Manifestasi klinis
• Terlambat haid atau amenore < 20 minggu
• Pemeriksaan Fisik : kesadaran menurun, nadi:
normal atau cepat dan kecil, suhu: normal atau
meningkat
• Pendarahan pervaginam, mungkin disertai
keluarnya hasil konsepsi.
• Rasa mulas atau keram perut di daerah atas
simfisis, sering disertai nyeri pinggang akibat
kontraksi uterus
• Pemeriksaan genekologi
Diagnosa

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Penunjang:
• Pemeriksaan Laboratorium darah lengkap,
hematokrit, golongan darah, serta reaksi saling
analisis gas darah, kultur darah, teresistensi.
• Tes kehamilan: + jika janin masih hidup, bahkan 2-
3 minggu setelah abortus
• Pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan
janin masih hidup
• Pemeriksaan kadar Fibrinogen darah pada missed
abortion.
Tatalaksana
1. Tatalaksana Umum:
• Istirahat atau tidur berbaring, merupakan unsur penting dalam
pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran
darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik.
• Pada kehamilan >12 minggu diberikan infus oksitosin dimulai 8
tetes/menit dan dinaikan sesuai kontraksi uterus.
• Bila pasien syok akibat pendarahan berikan insus RL dan segera
mungkin dilakukan transfusi darah.

2. Tatalaksana Medikamentosa:
• Simptomatik: analgetik 500gr (3x1)
• Antibiotik: amoksilin 500gr (3x1)
• Edukasi: kontrol 3-4 hari setelah keluar dari RS.
Prognosis
Abortus mempunyai prognosa yang tergantung
pada cepat atau tidaknya kita mendiagnosa dan
mencari etiologinya. Komplikasi yang sering
ditimbulkan antara lain adalah: pendarahan,
perforasi, syok, infeksi dan pada missed
abortion dengan refensi lama hasil konsepsi
dapat terjadi kelainan pembekuan darah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai