Irene Febriani,S.Kep.,MKM
Sampling
Page 2
Pengertian
Populasi target
Kumpulan dari satuan/ unit yang ingin kita buat
generalisasi hasil penelitian kabupaten Kapuas/pulang
pisau
Populasi studi
Kumpulan dari satuan/unit (N) di mana kita akan memilih
sampel puskesmas / RT /RW / sekolah/ rumah sakit
Kerangka sampel
Daftar satuan/unit/anggota populasi yang berisi identitas:
(Nomor, Nama, & Alamat)
Sampel
Kumpulan dari satuan/unit yang kita ambil dari populasi studi di
mana pengukuran dilakukan (n) balita/ bumil/ org dewasa
MENGAPA PERLU
SAMPLING?
Metode
sampling
5
4.Menghitung besar sampel sesuai metode
5.Memilih sampel
Page 5
BESAR SAMPEL Tergantung pada:
1. Jenis penelitian
– Eksplorasi awal 1 sampel mungkin cukup
– Generalisasi harus representative
2. Skala-ukur variabel dependen
– Nominal/ordinal (Kategorik) Proporsi
– Interval/ratio (Numerik) Mean dan SD
3. Ketepatan perkiraan yang diinginkan (presisi)
Semakin tinggi presisi ~ semakin besar sample
4. Tujuan Penelitian
– Estimasi
– Uji Hipotesis
5. Interval kepercayaan dan Kekuatan Uji
6. Teknik pengambilan sampel (SRS atau Non-SRS)
6
Lingkup Rancangan Sampel
1. Tentukan Tujuan Penelitian
Beda Beda
Rata-rata Proporsi Proporsi
Rata-rata
Presisi Presisi
mutlak relatif
Populasi tidak
Populasi
terbatas
terbatas
Perhitungan Besar Sampel
• Sampel hanya bisa dihitung jika ada informasi
awal tentang hal yang diteliti dan populasinya
• Secara umum perhitungan besar sampel dapat
dibagi menurut tujuan penelitian:
1. Estimasi parameter populasi
2. Uji Hipotesis
• Kesalahan yang sering terjadi: selalu
menganggap penelitian sebagai estimasi
parameter padahal sebenarnya uji hipotesis
13
TUJUAN UJI HIPOTESIS
(materi, D4,S1,S2,S3)
( P1 P2 ) 2
1 2 2
15
Uji Hipotesis Beda Proporsi
n
z 1 / 2 2 P (1 P ) z1 P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
2
( P1 P2 ) 2
• n = besar sampel
• Z1-a/2 = nilai z pada derajat kepercayaan 1-a/2 atau batas
kemaknaan a.
Z
1-a/2 = 1,64 ; 1,96 ; 2,58 untuk derajat kepercayaan 90, 95,
99%
• z1-b = nilai z pada kekuatan uji (power) 1-b.
z1-b = 0,84; 1,28; 1,64; 2,33 untuk kekuatan uji 80, 90, 95,
99%
• P = (P1+P2)/2
• P1 = perkiraan proporsi pada kelompok 1
• P2 = perkiraan proporsi pada kelompok 2
Page 16
Tabel interval kepercayaan dan power
Z (interval kepercayaan)
1-a/2
z1-b (POWER)
• P1 = 17/45 =0.37
• P2 = 15/77 = 0.19
• Melakukan penelitian “Hubungan antara umur dengan
kejadian prediabetes”
• P1: Proposi prediabetes pada usia >45 th
• P2: Proposi prediabetes pada usia < 45 th
Hipotesis peneliti
(beda Proporsi)
• Ada hubungan antara usia dengan
kejadian prediabetes
Lanjutan kasus :
• Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
usia dengan kejadian prediabetes, menggunakan desain cross
sectional
• Diketahui:
– Proporsi prediabetes pada usia > 45 th, P1: 37%
– Proporsi prediabetes pada usia <45 th, P2: 19%
– Derajat kemaknaan: 95% Z-alpha = 1,96
– Kekuatan uji: 80% Z-beta = 0,84
– P=(0,37+0,19)/2 = 0,28
– Pada contoh ini P1-P2 = 18%
22
• Beda minimal proporsi prediabetes yang dianggap
bermakna antara usia >45 thn vs usia < 45 thn adalah
28%
• Jika nantinya (setelah data terkumpul), beda prediabetes sebesar 28% atau
lebih pada n sampel yang diambil
maka hasil uji statistik akan “signifikan”
• Jika nantinya (setelah data terkumpul), beda prediabetes kurang dari 28%
pada n sampel yang diambil
maka hasil uji statistik akan “tidak signifikan”
23
Contoh Perhitungan Besar Sampel
P1=0,37 P2=0,19 P=0,28
Z-a/2=1,96 Z-beta=0,84
n
1,96 2 * 0,28(1 0,28) 0,84 0,37(1 0,37) 0,19(1 0,19)
2
(0,37 0,19) 2
n 95,86 / kelompok
24
Kasus 2
27
Langkah awal
• Seperti biasa cari referensi penelitian
terdahulu
• Hitung varians gabungannya 2
• Substitusi ke rumus
Ingat beda rata rata antar 2 kelompok,
bisa saja :
• Kelompok diberi dan tidak diberi
• Kelompok laki laki dan perempuan
• Kelompok usia A dan usia B
• Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja
Penelitian terdahulu, meneliti ttg hb ibu hamil jg
tetapi dengan therapi jus tomat bayam, ada
kelompok ibu yg diberi dan tidak diberi
(blabla, tahun)
Menghitung varians gabungan
kelompok 1 dan kelompok 2
2
(n 1) s
1 (n2 1) s
2
1
2
2
(n1 1) (n2 1)
2
(15 1)0,47 2
(15 1)0,44 2
(15 1) (15 1)
5,74
0,205
28
n
2
2 z1 / 2 z1
2
1 2
2
Diketahui :
– Bumil yg diberi terapi, mean : 9,12, SD : 0,47
– Bumil yg tidak dibeir terapi, mean : 8,68, SD : 0,44
– Derajat kemaknaan: 95% Z-alpha = 1,96
– Kekuatan uji: 90% Z-beta = 1, 28
– Varians gabungan: 0,205
Substitusi ke rumus
n
2
2 z1 / 2 z1
2
1 2 2
22,6 23
• Jadi, untuk mengetahui efek makanan tambahan kelakai pada
bumil, Dibutuhkan sampel 23 bumil yang diberi kelakai, dan
23 bumil yang tidak diberi kelakai
Kasus 3
n
1 2 2
35
Langkah awal
• Seperti biasa cari referensi penelitian
terdahulu
• Hitung varians gabungannya
2
• Substitusi ke rumus
Contoh penelitian terdahulu
(blabla, tahun)
2
(n 1) s
1 (n2 1) s
2
1
2
2
(n1 1) (n2 1)
2
(15 1)0,47 2
(15 1)0,44 2
(15 1) (15 1)
5,74
0,205
28
z1 / 2 z1
2 2
n
1 2 2
Diketahui :
– Bumil sebelum terapi, mean : 9,12, SD : 0,47
– Bumil setelah terapi, mean : 8,68, SD : 0,44
– Derajat kemaknaan: 5% Z-alpha = 1,96
– Kekuatan uji: 95% Z-beta = 1, 64
– Varians gabungan: 0,205
Substitusi ke rumus
z1 / 2 z1
2 2
n
1 2 2
13,94 14
Jadi, untuk menguji efek makan kelakai
terhadap Hb bumil diperlukan sampel bumil
sebanyak 14 sampel
CATATAN
1 2
DAPAT BERUBAH / DIGANTI SESUAI DENGAN
KEINGINAN PENELITI INGIN PERUBAHAN
BERAPA
TUGAS
SOAL UJI HIPOTESIS BEDA PROPORSI (1)
1. Suatu pengamatan awal pada 10 pasien trauma
kepala berat dengan kadar glukosa tinggi
menunjukkan 6 orang meninggal. Sedangkan
pengamatan pada 10 pasien trauma kepala berat
dengan kadar glukosa rendah menunjukkan 3 orang
meninggal. Seorang peneliti ingin mengetahui
apakah kadar glukosa darah dapat digunakan
sebagai faktor prognostik pasien meninggal pada
trauma kepala. Berapa besar sampel jika interval
kepercayaan 95% dan kekuatan uji 80%. Hipotesis :
ada hubungan kadar glukosa dengan prognostik
pasien trauma kepala”
Soal uji hipotesis beda proporsi (2)
Dari penelitian terdahulu :
Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas X
(blabla, tahun)
Lanjutan soal uji beda proporsi (2)
2. Peneliti ingin melakukan penelitian dengan
tujuan uji hipotesis “hubungan penggunaan
alat makan pasca sterilisasi dengan kejadian
diare balita, hasil penelitian terdahulu
didapatkan seperti pada tabel di atas”.
Berapakah sampel yang diperlukan, jika peneliti
ingin interval kepercayaan 95% dan
kekuatan uji 90%?
Soal uji hipotesis beda rata rata
independen (3)
3. Suatu penelitian dilakukan untuk menguji efek
asupan natrium terhadap tek. darah orang dewasa.
Dengan hipotesis ada perbedaan tekanan darah
antara mrk yg asupan natrium rendah dan tinggi. Dari
penelitian terdahulu didapatkan
Pada kelp. Natrium rendah:
• Rata-rata TD: 72 mmHg, SD:10 mmHg, n=20
Pada kelp. Natrium tinggi:
• Rata-rata TD: 85 mmHg, SD:12 mmHg, n=20
Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti ingin
kepercayaan 95% dan kekuatan uji 80%?
Soal uji hipotesis beda rata rata
independen (4)
• Dari penelitian terdahulu:
Pengaruh Pemberian biskuit tempe terhadap
status gizi balita,(blabla, tahun)
Lanjutan soal beda rata rata
independen (4)
4. Seorang peneliti ingin melakukan penelitian
dengan tujuan untuk menguji hipotesis bahwa
“ada perbedaan BB balita yang diberi biskuit
tempe dan balita yang diberi placebo”, hasil
penelitian terdahulu diketahui seperti tabel
diatas. Jika peneliti menginginkan interval
kepercayaan 95% dan kekuatan uji 80%
berapa besar sampel yang diperlukan?
Soal uji hipotesis beda rata rata
dependen (5)
Seorang peneliti ingin menguji efek latihan aerobik
terhadap penurunan kadar kolesterol LDL pada orang
dewasa.
Dari penelitian awal pada 5 orang diketahui rata-rata
LDL sebelum latihan aerobik adalah 185 mg/dl dan
setelah 4 minggu berlatih aerobik adalah 165 mg/dl.
Jadi ada penurunan kadar LDL rata-rata 20 mg/dl
dengan simpangan baku sebelum latihan 15 mg/dl dan
simpangan baku setelah latihan 18 mg/dl
Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti ingin
menguji hipotesis “ada perbedaan LDL antara sebelum
dan sesudah berlatih aerobik” dengan interval
kepercayaan 95% dan kekuatan uji 90% ?
49
(INGAT ! TUGAS DIKUMPUL TGL 19 MEI 2017,
AWAL PERKULIAHAN)