Anda di halaman 1dari 30

RESPONSI ILMU PENYAKIT KULIT DAN

KELAMIN
ACNE VULGARIS

Muhammad Irfan W
2016.04.2.0123
IDENTITAS PENDERITA
 Nama : Ny. D
 Umur : 31 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Jl. Ploso No. 27 - Surabaya
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
 Tanggal Pemeriksaan : 19 Juli 2016
ANAMNESA
 Keluhan Utama

Jerawat pada wajah bagian pipi dan dahi

 Keluhan Tambahan
Sedikit nyeri pada jerawat di bagian pipi saat
dipegang
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSAL dr.
Ramelan Surabaya dengan keluhan jerawat pada
wajah bagian pipi dan dahi yang muncul kurang lebih
2 bulan yang lalu. Jerawat semakin membesar dan
beberapa terdapat bintik putih pada tengahnya. Tidak
ada rasa gatal namun jerawat yang di pipi terasa
nyeri saat dipegang. Pasien mengatakan
menggunakan produk kecantikan La Tulipe sebelum
jerawat muncul. Tidak terdapat jerawat dibagian
tubuh lainnya.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Pada saat berusia 20 tahun pernah timbul jerawat di
wajah bagian pipi namun dapat hilang dengan
menggunakan salep anti jerawat yang dibeli di apotek.
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat alergi makanan, obat dan bahan kimia :
disangkal
 Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat keluarga yang mengalami keluhan yang
sama : Bapak dan adik mengalami hal yang sama
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat alergi makanan dan obat : disangkal

 Riwayat Psikososial
 Pasien mandi teratur 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun cair dan air PDAM.
 Pasien tidak memakai pakaian dan handuk
bergantian dengan keluarga atau orang lain
 Pasien suka mengonsumsi makanan berminyak
seperti gorengan.
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Generalisata

 Keadaan umum : Baik

 Kesadaran : Compos Mentis


 Status Gizi : Cukup
 Kepala / Leher : Pembesaran KGB : (-)
Tampak akne pada pipi dan dahi
 Thorax : Dalam Batas Normal
 Abdomen : Dalam Batas Normal
 Ekstremitas : Dalam Batas Normal
 Status Dermatologis
• Status Lokalis : Regio Facialis
• Efloresensi : Tampak papula eritematosa
multipel, nodul, pustul dan komedo tertutup.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan

RESUME
Anamnesa
 Wanita 31 tahun datang ke poli kulit dan kelamin
RSAL dr. Ramelan Surabaya dengan keluhan jerawat
pada wajah bagian pipi dan dahi yang muncul sejak 2
bulan yang lalu. Jerawat semakin membesar dan
beberapa terdapat bintik putih pada tengahnya.
Terasa nyeri saat dipegang. Jerawat muncul setelah
pasien menggunakan produk kosmetik La Tulipe.
 Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalisata : Dalam Batas Normal
b. Status Dermatologis : pada regio fasialis. Tampak
papula eritematosa multipel, nodul, pustul dan
komedo tertutup.

 DIAGNOSA KERJA
Acne Vulgaris

 DIAGNOSA BANDING
 Erupsi Akneiformis
 Rosacea
 Dermatitis perioral
 PLANNING
Diagnosa
Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Monitoring
 Keluhan penderita berkurang, tetap atau makin memberat
 Terjadinya scar
Terapi
Medikamentosa:
 Doxycycline 2 X 100 mg/hari
 Tretinoin gel 0.1%, dipakai saat malam hari
 Krim benzoyl peroxide 2.5 %, 2 X sehari
Non Medikamentosa:
- Edukasi
- Melarang pasien memencet jerawat
 Meminimalisir stress psikologis.
 Makanan khusus yang harus dikurangi
TINJAUAN PUSTAKA

 Anatomi Kelenjar Sebasea


Kelenjar sebasea merupakan kelenjar unilobuler atau
multilobuler yang biasanya berhubungan dengan
folikel rambut. Kelenjar sebasea memiliki ukuran
yang bervariasi bahkan pada individu yang sama dan
pada daerah anatomik yang sama. Kelenjar terbesar
dan kepadatannya terbesar (400-900 kelenjar/cm2)
didapatkan pada wajah dan kulit kepala
Definisi Akne Vulgaris
DEFINISI AKNE VULGARIS

Penyakit peradang menahun folikel pilosebasea yang
umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat
sembuh sendiri. Gambaran klinis akne vulgaris sering
polimorf, terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa
komedo, papul, pustul, nodus, dan jaringan parut yang
terjadi akibat kelainan aktif tersebut, baik jaringan
parut yang hipotrofik maupun hipertrofik
EPIDEMIOLOGI

 Umumnya insidens terjadi pada sekitar umur 14-17


tahun pada wanita, pada 16-19 tahun pada pria. Pada
seorang gadis akne vulgaris dapat terjadi premenarke.
Setelah masa remaja kelainan ini berangsur
berkurang. Namun, kadang-kadang terutama pada
wanita, akne vulgaris menetap sampai dekade umur
30-an atau bahkan lebih
ETIOPATOGENESIS
Terdapat empat pathogenesis yang paling
berpengaruh terhadap timbulnya akne vulgaris,
yaitu :
 Produksi sebum yang meningkat

 Hiperproliferasi folikel pilosebasea

 Kolonisasi Propionibacterium acnes

 Proses inflamasi
PRODUKSI SEBUM YANG MENINGKAT

 Pada individu dengan akne, secara umum ukuran


folikel sebasea serta jumlah lobul tiap kelenjar
bertambah. Eksresi sebum berada di bawah kontrol
hormon androgen. Hormon androgen berperan pada
perubahan sel-sel sebosit demikian pula sel keratinosit
folikular sehingga menyebabkan terjadinya
mikrokomedo yang akan berkembang menjadi lesi
inflamasi. Pasien akne vulgaris baik laki-laki maupun
perempuan akan memproduksi sebum lebih banyak
dari individu normal
HIPERPROLIFERASI FOLIKEL PILOSEBASEA
 Lesi akne diawali dengan mikrokomedo, lesi
mikroskopis yang tidak terlihat dengan mata
telanjang, komedo pertama kali terbentuk dari
kesalahan deskuamasi folikel. Epitel tidak dilepaskan
satu per satu kedalam lumen sebagaimana biasanya.
 Penelitian imunohistokimia menunjukkan adanya
peningkatan proliferasi keratinosit basal dan
diferensiasi abnormal dari sel-sel keratinosit folikular.
Hal ini kemungkinan disebabkan berkurangnya kadar
asam linoleat sebasea. Lapisan granulosum menebal,
tonofilamen dan butir-butir keratohialin meningkat,
kandungan lipid bertambah sehingga lama-kelamaan
menebal dan membentuk sumbatan pada orifisium
folikel.
KOLONISASI PROPIONIBACTERIUM ACNES

 Propionibacterium acnes merupakan mikroorganisme


utama yang ditemukan di daerah infra infundibulum
dan dapat mencapai permukaan kulit dengan
mengikuti aliran sebum. P.acnes akan meningkat
jumlahnya seiring dengan meningkatnya jumlah
trigliserida dalam sebum yang merupakan nutrisi bagi
P.acnes
PROSES INFLAMASI

 P.acnes diduga berperan penting menimbulkan


inflamasi pada akne vulgaris dengan
menghasilkan faktor kemotaktik dan enzim
lipase yang akan mengubah trigliserida menjadi
asam lemak bebas, serta dapat menstimulasi
aktivasi jalur klasik dan alternatif komplemen
Manifestasi Klinis
 Akne vulgaris mempunyai tempat predileksi di wajah
dan leher ,punggung ,dada serta bahu dan lengan
atas. Kadang-kadang pasien mengeluh gatal dan
nyeri.. Kulit akne vulgaris cenderung lebih berminyak
atau sebore
 Efloresensi akne berupa : komedo hitam (terbuka) dan
putih (tertutup), papul, pustule, nodus, kista, jaringan
parut, perubahan pigmentasi. Komedo terbuka (black
head) dan tertutup (white head), papul, pustul, nodus
dan kista.
Diagnosis
 Akne vulgaris ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Klasifikasi diadopsi dari 2nd Acne
Round Table Meeting (South East Asia), Regional
Consensus on Acne Management.
Gradasi akne :
 Derajat Ringan : Komedo <20 atau lesi inflamasi <15,
atau total lesi <30
 Derajat Sedang : Komedo 20-100 atau lesi inflamasi
15-50 atau total lesi 30-125
 Derajat Berat : Kista >5 atau komedo <100 atau lesi
inflamasi >50, atau total lesi >125
Diagnosis Banding
 Erupsi akneiformis
Disebabkan oleh induksi obat, misalnya kortikosteroid,
INH, barbiturat, bromida, yodida, difenil hidantion,
trimetadion, ACTH, dan lainnya. Klinis berupa erupsi
papulo pustul mendadak tanpa adanya komedo di hampir
seluruh bagian tubuh. Dapat disertai demam dan dapat
terjadi di semua usia.
 Rosacea
Penyakit peradangan kronik di daerah muka dengan gejala
eritema, pustul, telangiektasi dan kadang-kadang disertai
hipertrofi kelenjar sebasea. Tidak terdapat komedo kecuali
bila kombinasi dengan akne.
 Perioral Dermatitis
Terjadi terutama pada wanita dengan gejala klinis
polimorfi eritema, papul, pustul, disekitar mulut yang
terasa gatal.
Terapi Topikal

 Topical retinoids
 Tretinoin : 0,025%, 0,05%, 0,1% gel/krim
 Isotretinoin : 0,05% gel
 Adaplene : 0,03%, 0,1% gel
 Tazarotene : 0,1% dan 0,05% gel
 Retinoids topikal.
 Benzoyl Peroxide
Dalam bentuk gel, krim, atau lotion dengan kekuatan
bervariasi mulai dari 2,5-10%. Ia merupakan anti mikroba
broad spectrum efektif melalui aktivitas oksidasinya.
Memiliki efek anti inflamasi, keratolitik, dan komedolitik.
Digunakan pada akne yang ringan sampai sedang. Efek
sampingnya adalah kulit kering, iritasi, dermatitis kontak
alergi.
 Antibiotik topikal
Digunakan pada akne yang mengalami infalamasi. Efek
sampingnya termasuk eritema, peeling, gatal, kering, rasa
terbakar, dan dapat terjadi resistensi.
Terapi sistemik

 Tetrasiklin
 Tetrasiklin 500mg-1gr per hari
 Doksisiklin 50-200mg per hari
 Minocycline 50-200mg per hari
 Lymecycline 150-300mg per hari
 Sulpha drugs
 Cotrimoxazoles (80mg trimethoprim + 400mg sulphamethoxazole)
 Dapsone 50-200mg per hari
 Macrolide
 Erytromycin 250-500mg qid
 Azithromycin 500mg satu kali sehari, tigakali seminggu.
 Terapi hormonal
 Estrogen-ethynyl estradiol 30 mikro gram dengan progesteron
 Antiandrogen : Cyproterone acetate 50-200mg, Spironolactone 50-100 mg per hari
 Corticosteroid : Prednisolone 2,5-5mg per hari
 Oral Zinc terapi : 200mg perhari
 Retinoids oral : isotretinoin 0,1-2mg/kgBB per hari
 Phototherapy
 Efikasi dari radiasi UV karena adanya porphyrins pada p-acne. (Kataria & Chhillar,
2015)
Ringan Sedang Berat

Komedonal Papular/pustular Pepular/pustular Nodular Nodular/conglobat


e
Pilihan pertama Retinoid topikal Retinoid topikal + Antibiotik oral + Antibiotik oral + Isotretinoin oral
Antimikroba Retinoid topikal + Retinoid topikal +
topical /- /-
BPO BPO

Alternatif Alt. retinoid Alt. agen Alt. Antibiotik oral Isotretinoin oral Antibiotik oral
topical atau antimikroba + atau Antibiotik dosis tinggi +
azeleic acid atau topical + Alt. Retinoid oral + retinoid topical +
asam salisilat Alt. retinoid topikal + Retinoid topikal + BPO
topical atau /- BPO /-
azeleic acid BPO

Alternatif untuk Lihat pilihan Lihat pilihan Anti androgen oral Anti androgen oral Antiandrogen oral
perempuan pertama pertama + topical + topical retinoid dosis tinggi +
retinoid/azeleic +/- antibiotic oral retinoid topikal +/-
acid topical +/- +/- alt. antimikroba Alt/ antimicrobial
antimikroba
topikal

Terapi maintenans Retinoid topikal Retinoid topikal +/- BPO


Komplikasi
 Semua tipe lesi akne memiliki potensial untuk
sembuh dengan sekuel. Hampir semua lesi dari akne
akan meninggalkan transien makula eritamosa
setelah resolusi. Pada beberapa individu, lesi akne
akan menghasilkan skar yang permanen. Angka
pengangguran pada individu dewasa dengan akne
lebih tinggi daripada individu dewasa tanpa akne.

Prognosis
 Prognosis dari akne vulgaris baik. Treatment
seharusnya diberikan saat awal dan cukup agresif
untuk mencegah sekuel permanen. Jika skar telah
terjadi, perbaikan dengan surgical correction mungkin
menjajikan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai