Anda di halaman 1dari 100

PSIKOFARMAKOLOGI

Departemen Psikiatri
FKUI/RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo, Jakarta

2/2/2020 1
Tujuan

o Menyusun rencana penatalaksanaan


biopsikososial berdasarkan pemahaman ilmiah
dan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran
berbasis bukti dalam praktik kedokteran

2/2/2020 2
Pendahuluan

o Perubahan SSP Perubahan Perilaku  Terapi obat


diperlukan

o Dengan diketahuinya fungsi otak dengan baik 


terapi lebih efektif, toksik , toleransi lebih baik,
dan target terapi lebih spesifik

o Harus lebih memahami efek samping dan interaksi


obat, serta cara mengatasinya

2/2/2020 3
Pendahuluan (lanjutan)

o Farmakologi (farmakogenomik, farmakodinamik,


farmakokinetik) perlu diketahui

o Pemilihan obat

o Interaksi kompleks

o Perlu penjelasan kepada pasien & keluarga saat


memberikan obat

2/2/2020 4
Prinsip-Prinsip Umum
o Mekanisme kerja farmakologik

o Farmakodinamik

o Interaksi Obat

o Efek Samping Obat

o Penggunaan Obat pada Kelompok Khusus (anak,


lansia, hamil & menyusui, komorbiditas)

2/2/2020 5
Prinsip-Prinsip Umum
o Mekanisme kerja farmakologik

o Farmakodinamik

o Interaksi Obat

o Efek Samping Obat

o Penggunaan Obat pada Kelompok Khusus (anak,


lansia, hamil & menyusui, komorbiditas)

2/2/2020 6
Golongan Psikofarmaka
o Antipsikotika o Hipnotik

o Antidepresan o Cognitive enhancers

o Antiansietas o Stimulansia

o Mood stabilizers o Antikolinergik

2/2/2020 7
Antipsikotika

o Antipsikotik a Generasi-I (tipik)

o Antipsikotika Generasi-II (atipik)

2/2/2020 8
Antipsikotika Generasi – I (Tipik)

2/2/2020 9
Sistem Dopaminergik

Jaras Nigrostriatal
Subs. Nigra ke striatum
Kontrol motorik
EPS
Kematian neuron
menimbulkan peny. Jaras Tuberoinfundibular
Parkinson
Hipotalamus ke hipofisis
Jaras Mesolimbik & Regulasi hormon
Perilaku maternal, kehamilan
mesokorteks Pengolahan sensorik
Hiperprolaktinemia
ke NA, Amigdala, Hipokampus, dan PFC
. Memori, Motivasi dan respons emosi
. Reward dan keinginan , Adiksi
. Halusinasi
Hiperaktivitas mesolimbik  simtom (+)
dan Hipoaktivitas mesokorteks 
simtom (-) & defisit kognitif

2/2/2020 10
Antipsikotika Generasi Pertama (APG-I)

 Menghambat reseptor D2

 Memerbaiki simtom positif. Efek


M1
H1 1 1
minimal untuk gejala negatif, afektif
atau hendaya kognitif

 Tidak menyembuhkan penyakit, 30%


refrakter dengan APG-I
APG-I

 EPS D2
 Hiperprolaktinemia
 Penurunan fungsi kognitif
Profil Farmakologi APG-I

• Antagonis reseptor dopamin tipe D2 di:

• mesokorteks, mesolimbik (A 10)  efek anti psikotik tipik


• tuberoinfundibular (A 12)  prolaktin 
• nigrostriatal ( A8 dan A9)  EPS

• Antagonis reseptor kolinergik (M1)


• Antagonis  (1 dan 2)
• Antagonis H1
2/2/2020 12
Antipsikotika Generasi-I (APG-I)

APG-I

Fenotiazin:
Fenotiazin Alifatik
Piperidin Tioksantin: Dibenzoksapin: Dihidroindol: Difenilbutil
Butirofenon:
Piperazin Tioksen Loksapin Molindol piperidin:
Haloperidol
Klorpromazin Pimozid
Trifluoperazin

2/2/2020 13
Indikasi APG-I

• Skizofrenia
• Gangguan waham
• Skizoafektif
• Perilaku kekerasan
dan agitasi berat
• Mania
• Gangguan
• Depresi dengan
Tourette
simtom psikotik

2/2/2020 14
Indikasi APG-I

• Gangguan
kepribadian
• Skizofrenia pada
ambang
anak
• Delirium dan
• Indikasi psikiatrik
demensia
lain atau
nonpsikiatrik
• Gangguan psikotik
diinduksi zat

2/2/2020 15
Efek Samping APG-I

• Sindrom neuroleptik • Efek samping kognitif


malignansi (SNM) • Efek jantung
• EPS • Kematian mendadak
• Menurunkan ambang kejang • Efek hematologi
• Sedasi • Efek antikolinergik perifer
• Efek antikolinergik sentral • Efek endokrin dan seksual
• Mata dan kulit

2/2/2020 16
Interaksi Obat

• Dimetabolisme di hepar dengan enzim sitokrom P450


2D6 dan 3A4
• Hati-hati pemberian bersamaan dengan:
• inhibitor 2D6 (fluoksetin, paroksetin, simetidin,
eritromisin, dan quinidin  efek samping 
•Inhibitor poten 3A4 (nefazodon, fluoksetin,
fluvoksamin, dan ketokonazol)
• Obat yang dimetabolisme oleh 2D6 (TCA, SSRI,
antiaritmia, dan -blocker)
• P 450 1A2 ikut memetabolisme APG-I. Obat ini diinduksi
oleh nikotin dan dihambat oleh estrogen
2/2/2020 17
Bentuk Sediaan
o Tablet

o Cairan (drop)

o Injeksi short-acting
o Mengatasi agitasi/gaduh gelisah

o Injeksi long-acting (depo)  haloperidol & flufenazin


dekanoat (pelarut minyak, nyeri, hematom, EPS & TD)
o Kepatuhan jangka panjang 
o Jarang diresepkan

2/2/2020 18
Antipsikotika Generasi – II (APG-II)

2/2/2020 19
Antipsikotika Generasi II (Atipik)

• Afinitas lebih tinggi terhadap


reseptor D2 di mesolimbik
. APG-II daripada nigrostriatal.
APG-II 
EPS ,
• Afinitas terhadap reseptor D2 efikasi untuk
dan serotonin-5HT2 simtom positif
sama dengan
APG-I, untuk
simtom
• Afinitas lebih tinggi negatif, afektif
terhadap reseptor D2 dan kognitif,
lebih baik
nigrostriatal daripada
daripada
mesolimbik. APG-I
APG-I
• Afinitas hanya terhadap
receptor D2
02/02/2020 20
Afinitas D2  dan 5-HT2A , risiko EPS 

D2
Rendah Intermediet Tinggi

Rendah Haloperidol

5-HT2A
Olanzapin
Klozapin
Tinggi Risperidon
Quetiapin
Ziprasidon

Kasper et al 1999
2/2/2020 21
Haloperidol
1 mg 2.5 mg 5 mg

39% D2 occupancy 69% D2 occupancy 86% D2 occupancy


No response Good response Good response
No EPS No EPS Plus EPS

2/2/2020
Tauscher and Kapur 22
2001
400 mg
3 hours 9 hours
Seroquel

58% D2 occupancy 20% D2 occupancy


prolactin 19.0 µg/mL prolactin 4.4 µg/mL
Seroquel (plasma) 770 ng/mL Seroquel (plasma) 92 ng/mL

450 mg
2 hours 24 hours
Seroquel

64% D2 occupancy 0% D2 occupancy


prolactin 25.2 µg/mL prolactin 1.9 µg/mL
Seroquel (plasma) 1584 ng/mL Seroquel (plasma) 5 ng/mL

Kapur et al 2000
2/2/2020 23
Antipsikotika Generasi II (APG-II)

• Klozapin 5HT2A
M1
H1
5HT2A 1
• Risperidon 2
5HT1D
• Olanzapin SRI

• Quetiapin 5HT2C SDA


APG-II NRI

• Aripiprazol 5HT3
D1

• Asenapin 5HT6
D4 D3 D2
D2
5HT7

Stahl SM, Essential, Psychopharmacology (2000)


Risperidon (Risperdal)

• Derivat benzisoksazol

• Afinitas terhadap 5-HT2A , terhadap D2, H1,


adrenergik  1 dan  2 moderat

• Afinitas terhadap 5-HT2A  10-20 kalilebih kuat


vs D2

2/2/2020 25
Dosis dan Sediaan

• Dosis : 2-8/hari

• Tablet : 1 mg, 2 mg, 3 mg

• Injeksi long acting (Consta 25 mg, 37, 5 mg, 50 mg/ 2


minggu)

• Risperdal oral solution (1 mg/1 ml)

2/2/2020 26
Efek Samping

• Efek samping bergantung dosis

• Dosis   efek samping 

• Dispepsia, EPS, fatigue, sedasi

• BB  (sedang)

• Hiperprolaktin, disfungsi seksual, gangguan haid


2/2/2020 27
Olanzapin (Zyprexa)

• Derivat tinobenzodiazepin

• Diberikan kepada penderita skizofrenia pada tahun 1995

• Afinitas terhadap D2, D3, D4,D5, 5-HT2, Muskarinik, H1,


1

• Afinitas 5-HT2A dan 5-HT2C , 5-HT3 (sedang), 5-HT1


(rendah)

2/2/2020 28
Indikasi

• Skizofrenia
• Gangguan kepribadian
• Skizoafektif ambang

• Gangguan bipolar mania, • Anoreksia nervosa


campuran, akut dan
rumatan, episod depresi • PTSD
(kombinasi dengan
fluoksetin)

2/2/2020 29
Bentuk Sediaan dan Dosis

Olanzapin:

• Tablet oral : 5 mg, 10 mg (dosis tunggal),


malam hari
• Olanzapin IM : 10 mg im
• Olanzapin Zydis :5 mg, 10 mg, tablet oral
terdisintegrasi, larut di lidah
dalam 15 detik, bioequivalen
dengan tablet

2/2/2020 30
Efek Samping

• EPS (distonia akut, parkinsonism) jarang terjadi kecuali


yang sensitif

• Risiko tardif diskinesia 

• BB  ketidakpatuhan terapi   risiko kambuh 

• Intoleransi glukosa, hiperglikemia, diabetes tipe 2

2/2/2020 31
Quetiapin (Seroquel)

• Ditemukan pada tahun 1984

• Disetujui FDA pada tahun 1997

• Derivat dibenzotiazepin

2/2/2020 32
Indikasi
• Skizofrenia simtom positif, negatif, dan global

• Gangguan mood bipolar (manik, campuran dan


depresi, akut dan rumatan)

• Gangguan depresi mayor (monoterapi atau


augmentasi dengan SSRI)

2/2/2020 33
Persediaan dan Dosis

• Tablet Quetiapin IR dan XR , untuk mencapai efikasi


maksimum dosis target adalah 800 mg/hari

• Dosis berkisar 400 mg-800 mg per hari

• Tablet 25 mg, 100 mg, 200 mg, 300 mg.

• Tablet quetiapin-XR, 300 mg, 400 mg, dosis tunggal

2/2/2020 34
Efek Samping

• Sakit kepala

• Somnolen

• BB 

• Penurunan tekanan darah

2/2/2020 35
Klozapin (Clozaril )

Sejarah:
• Ditemukan tahun 1960

• Terjadi agranulositosis (ditarik)

• Reversibel, monitor ketat  diperbolehkan oleh FDA


(1990)

2/2/2020 36
Sambungan

• Efektif untuk yang tak berespons terhadap APG-I

• Mendasari pengembangan obat-obat baru

• Dosis 300-400 mg

• Dosis 600 mg perbaikan efek samping 

2/2/2020 37
Indikasi

• Skizofrenia dan gangguan skizoafektif


• Skizofrenia refrakter terhadap terapi
• Terapi rumatan skizofrenia
• Mania
• Depresi dengan gambaran psikotik
• Psikosis pada Penyakit Parkinson

2/2/2020 38
Efek Samping

• Efek Hematologi
• Efek kardiak
• Peningkatan berat badan
• Diabetes
• Dislipidemia
• Kejang
• Konstipasi

2/2/2020 39
Aripiprazol (Abilify)

• Termasuk antipsikotika dihidroquinolinon

• Tidak terkait dengan fenotiazin, butirofenon,


tinobenzodiazepin

• Mekanisme kerjanya baru

• Stabilisasi sistem serotonin - dopamin

2/2/2020 40
Aripiprazol: aktivitas intrinsik pada reseptor D2

Intrinsic Activity Describes the Ability


of a Compound to Stimulate Receptors
D2 receptor
Full receptor activity
Full agonist (dopamine)

Antagonist (haloperidol, etc) No receptor activity

Partial receptor activity


Partial agonist (aripiprazole)

Tamminga.
2/2/2020 J Neural Transm. 2002;109:411. 41
Indikasi

• Agitasi akut pada skizofrenia, skizoafektif dan


gangguan bipolar

• Terapi akut dan pemeliharaan pasien dengan


skizofrenia

• Terapi episode akut mania dan campuran dan


pemeliharaan pada gangguan bipolar

• Terapi tambahan pada gangguan depresi mayor


2/2/2020 42
Efek Samping
• Keamanan dan tolerabilitasnya baik

• EPS  (akatisia dapat ditemukan)

• BB tidak meningkat

• Prolaktin tidak meningkat

• Sinrom metabolik (intoleransi glukosa, peningkatan


kadar lipid, BB, TD) tidak ada
2/2/2020 43
Bentuk Sediaan dan Dosis Aripiprazol
• Tablet: 5 mg, 10 mg, dan • Dosis untuk agitasi
15 mg skizofrenia dan bipolar 
5,25 mg- 15 mg
• Oral solution: 150
ml/botol (1 mg/ml) • Dosis efektif untuk GB 
15 mg-30 mg, 1 x per hari
• Injeksi IM: 9,75 mg/1,3
mL (7,5 mg/mL) • Untuk GDM  dosis awal
2-5 mg/hari, dosis efektif 2-
15 mg/hari
• Kisaran dosis 10 mg-30 mg

• Dosis awal 10 mg/hari,


tunggal, tidak dipengaruhi
oleh makanan
2/2/2020 44
Asenapin
 Nama dagang (Saphris) • Bekerja pada 5-HT 2A,
5-HT2C, alpha 2,1, D3, D4
• Diletakkan di bawah , dan D2, H1
lidah
• Reseptor kolinergik-
• Tidak ditelan atau
dikunyah muskarinik-1 ,

• Pemakaiannya dua kali • Kadar plasma


sehari puncak setelah 1 jam

• Dimetabolisme oleh
CYP1A2
2/2/2020 45
Asenapin (lanjutan)
 Tablet 5,10mg

 Larut di saliva dalam beberapa detik

 Diabsorbsi melalui mukosa mulut

 Tidak mengalami first-pass hepatic metabolism

 Tidak boleh makan atau minum dalam 10 menit


setelah pemberian

2/2/2020 46
Efek Samping
• Dapat hilang rasa pada lidah atau mulut yang dapat
berlangsung hingga satu jam setelah menggunakan
asenapin

• Dapat pula meningkatkan berat badan tetapi tidak


sebanyak beberapa antipsikotika lainnya

• Somnolen, pusing, EPS selain akatisia

• Dapat meningkatkan prolaktin,

2/2/2020 47
Obat APG-II Depo

 Injeksi Risperidon (Risperdal  Consta)


 Dosis 25 mg atau 37,5 mg/3 minggu
 Efektif untuk akut dan jangka panjang
 EPS atau TD 
 Ditoleransi baik
 Perlu untuk pasien yang tidak patuh

 Injeksi Paliperidon Palmitat (Invega Sustena)


 Dosis 50mg, 75mg, 100mg, dan 150mg/bulan
 Indikasi: skizofrenia dan gangguan bipolar, tipe mania
 Efektif untuk akut dan jangka panjang

2/2/2020 48
Pemeriksaan Yang Dianjurkan
• Riwayat keluarga atau
pribadi mengenai • Tekanan darah
obesitas, diabetes,
dislipidemia, hipertensi
• Gula darah puasa
dan penyakit
kardiovaskular
• Profil lipid puasa
• BMI

• Lingkaran pinggang

2/2/2020 49
STEPS Pemilihan Antipsikotika

• Safety: aman (obat lini I), risiko jangka panjang rendah

• Tolerability: profil ES , direkomendasikan monoterapi

• Effectiveness: dosis efektif minimum dan adekuat

• Price & Payment: biaya murah, seimbang biaya dan keuntungan


( farmakoekonomi)

• Simplicity: sekali sehari, interaksi obat , dihindari polifarmasi, kecuali


kalau monoterapi betul-betul tidak adekuat

2/2/2020 50
Antidepresan

2/2/2020 51
Jenis-Jenis Antidepresan
• Tricyclics and Tetracyclics (TCA)

• Serotonin Selective Reuptake Inhibitors (SSRIs)

• Dual Serotonin -Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI)

• Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)



• Norepinephrine and Dopamine Reuptake Inhibitor (NDRI)

• Agomelatin

52
52 2/2/2020
Antidepresan Trisiklik dan Tetrasiklik

2/2/2020 53
Mekanisme Kerja Trisiklik

2/2/2020 54
Antidepresan Trisiklik dan Tetrasiklik
Jenis Trisiklik/Tetrasiklik Dosis (mg)

Amitriptilin 150-300

Klomipramin 150-300

Imipramin 150-300

Maprotilin 100-225

2/2/2020 55
Indikasi Trisiklik/Tetrasiklik

• Gangguan Depresi Mayor


• Melankolia atau depresi berat
• Depresi ansietas
• Depresi atipik
• Depresi psikotik
• Depresi bipolar
• Distimia
• Gangguan panik
• GOK (gangguan obsesif kompulsif)
• Gangguan Cemas menyeluruh

56 2/2/2020
Efek Samping Trisiklik dan Tetrasiklik
• Efek antikolinergik
• mulut kering, konstipasi, mata kabur, gangguan traktus
urinarius, bingung, penurunan kognitif

• Efek kardiovaskuler, misalnya, takikardia, pemanjangan


interval QT, depresi segmen ST, mendatarnya gelombang T,
hipotensi ortostatikk

• Efek antihistamin (sedasi, delirium, nafsu makan , BB )

• Menurunkan ambang kejang

• Letal bila dosis berlebihan

• Simtom diskontinuitas +
2/2/2020 57
Imipramin

• Berefek antidepresan dan antipanik


• Dosis awal 10 mg
• Dinaikkan tiap 2-4 hari
• Kisaran dosis 150 mg-300 mg/hari

2/2/2020 58
Klomipramin
• Dosis awal 10 mg

• Kisaran dosis 150 mg-300 mg

• Dinaikkan setiap satu minggu

2/2/2020 59
Serotonin Selective Reuptake Inhibitors
(SSRIs)

2/2/2020 60
Serotonin Selective Reuptake Inhibitors (SSRIs)

• Menghambat ambilan serotonin

• Pada kolinergik muskarinik, H1, adrenergik 1, 2, ,


D1,D2, 5-HT1A, 5-HT2A & GABA  afinitasnya kecil sekali

• Ditoleransi baik, keamanan luas, toksik jantung (-),


hipotensi ortostatik (-)

• Ada 6 jenis SSRI

2/2/2020 61
Target antidepresan
pada sistem
serotonergik

Mann, N. Eng J Med 2005;353:1819-34 62


62 2/2/2020
 Memblok autoreseptor 5-HT1A,
5-HT1B, 5-HT1D

 Memblok ambilan serotonin di


celah sinaps

 Mengaktifkan reseptor 5-HT1A


postsinap

 Mengaktifkan transduksi sinyal


dan jalur second-messenger

 Memblok reseptor 5-HT2A


postsinaps

 Memblok monoamine oxidase


(MAO), enzim yang berperanan
dalam pemecahan serotonin
63
63 2/2/2020
Jenis – Jenis SSRI

Jenis SSRI Dosis (mg/hari) Nama Dagang

Fluoksetin
MOIs TCAs 5-60
SSRIs: Prozac 
Lain-lain
Sertralin 25-100 Zoloft ®
• Effexor XR®
(venlafaxine)
Paroksetin 20-40 • Cymbalta
Xeroxat® ®
(duloxetine)

Fluvoksamin 50-300 Luvox

Escitalopram 10-20 Cipralex®

Zoloft Product Training


2/2/2020 64
Indikasi SSRI

o Depresi o PDD (premenstrual


MOIs(GOK)TCAs SSRIs: disphoricLain-lain
disorder)
o OCD
o Gangguan Panik o
• Effexor XR®
Ejakulasi (venlafaxine)
prematur
• Cymbalta®
o Gangguan Makan (duloxetine)
o Sinrom nyeri

o Impulsivitas o Alkoholisme

o PTSD o Obesitas

Zoloft Product Training


2/2/2020 65
Fluoksetin

• Dosis awal 5 mg.


• Dosis 20 mg (bila tidak berespons)
• Dosis efektif 5 – 60 mg.
• Gangguan hati & ginjal (dosis rendah)

2/2/2020 66
Fluvoksamin

o Dosis awal 50 mg.


o Kisaran dosis 50 mg-150 mg/hari
o Efek terapi setelah 8 minggu
o Dalam ASI (?)
o Penurunan klirens (-)

2/2/2020 67
Paroksetin

o Dosis awal 10 mg
o Dinaikkan selang sehari
o Dosis berkisar 20-40 mg
o Gangguan hati dan ginjal  10 mg

2/2/2020 68
Sertralin

o Terdapat dalam ASI


o Absorbsi secara oral
o Makanan tidak mengganggu
o Dosis rendah (hepar), biasa (ginjal)
o Dosis awal 25 mg.
o Kisaran dosis 25 – 100 mg.

2/2/2020 69
Escitalopram (Cipralex )

o Tablet 10 mg.
o Dosis awal 5 mg.
o Dinaikkan 4 – 6 hari.
o Dosis terapetik 10 - 20 mg.

2/2/2020 70
Efek samping SSRI

o Lini pertama karena efek sampingnya lebih bisa ditoleransi


o Efek sampingnya mual, sakit kepala, insomnia, dan
disfungsi seksual
o Efek samping biasanya pada awal pengobatan
o Menghambat ensim sitokrom P450 3A4 dan P450 2D6,
P450 2C, P450 1A2. Pertimbangkan interaksi obat

2/2/2020 71
Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOI)

2/2/2020 72
Monoamine Oxidase Inhbitors (MAOI)
o Moklobemid (Aurorix)  MAO-A reversibel (RIMA)
o Efek sampingnya hipotensi ortostatik, mulut kering, sedasi,
BB , dan disfungsi seksual
o Dosis 300-600 mg/hari
o Efektif untuk nyeri kronik, terutama fibromialgia
o Ketergantungan (-); Enzim 24 – 48 jam (kembali aktif)
o Cimetidine (turunkan dosis)
o Setelah makan
o MAOI  tidak boleh digabung dengan SSRI atau trisikllik

2/2/2020 73
Selective Serotonin-Norepinephrine Reuptake
Inhibitor (SNRIs)
Inhibisi ambilan serotonin dan norepinefrin  ketersediaan
neurotransmiter dan pemanjangan interaksi dengan pasca sinaps

Rabasseda X. Drugs of Today 2004, 40(9):773-970

2/2/2020 74
Venlafaksin (Effexor )

o Efektif untuk nyeri kronik dan depresi


o Juga efektif untuk nyeri tanpa depresi
o Sediaan 75 mg
o Dosis 75-150 mg, max 375 mg, rata-rata 225 mg per hari
o Dosis  375 mg/hari  tekanan darah naik sekitar 7,5
mmHg  untuk penderita hipertensi cukup bermakna
o Efek samping mual, muntah, disfungsi seksual, mengantuk,
berkeringat, TD  mulailah dengan dosis kecil

75
2/2/2020 75
Duloksetin (Cymbalta )

o Ikatan dengan neurotransmiter lainnya lemah


o Duloksetin mengurangi gejala nyeri yang dikaitkan dengan
depresi
o Duloksetin mengurangi nyeri derajat berat pada pasien
tanpa depresi
o Efek antinyeri tidak bergantung kepada efek
antidepresannya
o Dosis 60 - 120 mg per hari

76
2/2/2020 76
Agomelatin (Valdoxan )

o Agomelatin diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian oral(≥ 80%)

o Konsentrasi puncak plasma dicapai dalam 1-2 jam

o Dosis 25mg/hari, beberapa pasien memerlukan dosis lebih tinggi (50


mg/hari) untuk mendapatkan efek terapetik

o Efektif untuk gangguan depresi mayor

02/02/2020 77
Rekomendasi Antidepresan (CANMAT 2009)
Antidepresan Lini-I
Kisaran
Antidepresan Mekanisme Kerja
Dosis
Agomelatine Agonis MT1 dan MT2, 25–50 mg
[Valdoxan] antagonis
5-HT2 C
Duloksetin SNRI 60–120 mg
[Cymbalta]
Escitalopram ASRI 10–20 mg
[Cipralex]
Fluoksetin SSRI 20–80 mg
[Prozac]
02/02/2020
78
Antidepresan Lini-I (CANMAT 2009)
Kisaran
Antidepresan Mekanisme Kerja
Dosis
Fluvoksamin SSRI 100–300 mg
[Luvox]
Mirtazapin Agonis α2-adrenergik, antagonis 5- 30–60 mg
[Remeron] HT2

Moklobemid Reversible inhibitor of 300–600 mg


[Aurorix] MAO-A (RIMA)

Sertralin SSRI 50–200 mg


[Zoloft]
Venlafaksin SNRI 75–375 mg
[Effexor]

02/02/2020
79
Rekomendasi Lini-II (CANMAT 2009)

Kisaran
Antidepresan Mekanisme Kerja
Dosis
Amitriptilin Trisiklik 150-300mg

Klomipramin Trisiklik 150-300mg

Quetiapin Antipsikotika Atipik 150–300 mg


[Seroquel]

80
02/02/2020
Antiansietas

2/2/2020 81
Benzodiazepin

• Antiansietas kuat, onset kerja cepat


• Ansietas kronik  butuh terapi lama
•  4 bulan terapi  putus zat (40%-80%)
• Dosis efektif paling rendah & turunkan pelan-pelan (10%/3
hari)
• Pemberian 2-4 minggu + antidepresan
• Alprazolam, klonazepam, klobazam, diazepam, lorazepam
• Indikasi:
• Antiansietas/ansiolitik
• Hipnotik/sedatif

2/2/2020 82
Mekanisme Kerja Benzodiazepin

2/2/2020 83
Jenis-jenis Benzodiazepin
Jenis Dosis Awal Dosis Rumatan
Long acting (T1/2 > 24h) less rebound symptoms; withdrawal may be delayed,
better choice when tapering off of BZD

Klonazepam 0,25-2 mg, 2 x/hari 0,5-4mg, 2x/hari


Diazepam 2-5mg,2 x/hari 5-30mg, 2x/hari
Intermediate acting (T1/2 12-24h)

Klobazam 5-20mg, 2x/hari 10-40mg, 2x/hari

Estazolam 0,5-1mg, 2x/hari 1-2mg, 2x/hari


Short acting (T1/2 <12h) more rebound anxiety effect & withdrawal reactions,
better sedative/hypnotic, easier metabolized

Alprazolam 0.25-0,5 mg, 3x/hari 0,5-2mg, 3 x/hari


Lorazepam
2/2/2020
0,25-0,5mg, 2x/hari 0,5-2mg, 2 x/hari 84
Farmakodinamik

o Waktu paruh berpengaruh


o Waktu paruh pendek (alprazolam, lorazepam) 
ketergantungan cepat
o Lewat sawar plasenta
o Terdapat di ASI
o Berpengaruh pada bayi

2/2/2020 85
Absorbsi
o Solubilitas berpengaruh (lemak)
o Puncak plasma 30 menit
o Waktu paruh menentukan frekuensi pemberian
obat
o Lewat di sawar otak
o Terikat kuat dengan protein
o Diazepam solubilitas 

2/2/2020 86
Farmakodinamik
 Sistem GABA ( GABA-A )
 Talamik + korteks ( 30% )
 Ataksia ( GABA serebelum )
 Sedasi ( GABA formasi retikularis )
 Memori ( GABA hipokampus )
 Relaksasi otot ( GABA medula spinalis)

2/2/2020 87
Pemakaian Jangka Panjang

o Toleransi dan dependensi


o Bergantung dosis awal
o Kekambuhan dan gejala putus obat
o Lama penggunaan dibatasi
o Penurunan dosis  edukasi kepatuhan pasien 

2/2/2020 88
Stabilisator Mood
• Tujuan utama: mengendalikan kondisi manik dan
menstabilkan mood

Terdiri dari 2 golongan:


1. Garam Litium (Gold Standard)
Litium karbonat - Priadel 
- Frimania
2. Antikonvulsan:
Karbamazepine - Tegretol 
Asam Valproat/Divalproat - Depakote 
Lamotrigin -Lamiktal 
Litium
o Efektif untuk mania akut dan
mencegah kekambuhan episod
mania dan depresi
Litium
o Lebih efektif pada yang eforia
dan grandiositas

o Kurang efektif pada mania


disforik, komorbiditas dengan
penyalahgunaan zat, dan mania
sekunder akibat kondisi
neurologi

o Terapi jangka panjang dengan


litium dapat mengurangi perilaku
bunuh diri
.

90
2/2/2020
Litium (lanjutan)
o Diabsorbsi dengan baik, tidak terikat dengan
protein, eliminasi dalam bentuk utuh melalui
ginjal

o Dosis 900 mg-1200 mg/hari, dosis tunggal


malam hari (kadar litium serum 0,8-1,2
mmol/L (dosis < tidak efektif untuk mania
Litium akut)

o Diukur setiap 6 bulan (ureum, kreatinin, dan


TSH)

o Jendela terapeutiknya sempit ( 1,5 mmol/L


toksik dan mengancam jiwa)

o Edukasi tentang dehidrasi, interaksi obat,


sarankan mencari bantuan segera bila ada
91
gejala toksik misalnya bingung, tremor,
2/2/2020
ataksia, letargi, dll.
Antikonvulsan (Divalproat, Karbamazepin,
Lamotrigin)
o Efektif pada mania
akut dan campuran
Divalproat Lamotrigin
(500 - o Efektif pada bipolar 50-150mg/hr
1000mg/hr) depresi, akut
IR dan ER
o Efek anti bunuh diri (-)

o Efektif pada mania o Tidak efektif untuk


akut mania akut
Karbama- o Efektif mencegah
episod manik dan o Efektif untuk bipolar
zepin (2-3 x depresi depresi akut
200mg/hr) o Efektif untuk
gangguan bipolar non- o Efektif mencegah
klasik depresi
o Komorbid dengan
gangguan neurologi
92
2/2/2020
Efek samping obat

• Gg. Kardiovaskuler, toksisitas litium,


Litium Ebstein 0,1%, perlu pemantauan kadar Li

• BBLR, spina bifida 3%, defek kraniofasial 11%, hipoplasia


kuku jari (26%), perlambatan perkembangan (20%),
Karbamazepin hindari selama kehamilan, tambahkan Vit K dan asam
folat

• Teratogenik: defek tabung neuron dan


malformasi lainnya (risikonya 10%),
Valproat kemungkinan efek samping neurokognitif, dan
komplikasi persalinan. Ganti obat sebelum
konsepsi; tambahkan asam folat.

• Adanya peningkatan kejadian bibir dan/atau


Lamotrigin palatum sumbing; kemerahan, hepatotoksik, dan
gangguan metabolisme janin terhadap obat.
02/02/2020 93
Rekomendasi Farmakologi Untuk GB, Episode Mania, Akut
(CANMAT & ISBD 2013)
Pilihan Jenis Obat
Lini I Monoterapi: LLitium, divalproat, divalproat ER, olanzapin,
risperidon, quetiapin, quetiapin XR, aripiprazol, ziprasidon,
asenapin, paliperidon ER.
Terapi tambahan dengan litium atau divalproat: risperidon,
quetiapin, olanzapin, aripiprazol, asenapin

Lini II Monoterapi: Karbamazepin, karbamazepin ER, ECT, haloperidol


Terapi kombinasi: litium + divalproat

Lini III Monoterapi: klorpromazin, klozapin, okskarbazepin, tamoksifen,


cariprazin
Terapi kombinasi: litium atau divalproat + haloperidol, litium +
karbamazepin, tambahan tamoksifen

Tidak Monoterapi gabapentin, topiramat, lamotrigin, verapamil, tiagabin,


Terapi kombinasi: risperidon + karbamazepin, olanzapin +
direkomenda
karbamazepin
sikan
2/2/2020 94
Rekommendasi Farmakologi Untuk GB-I, Episod
Depresi, Akut (CANMAT & ISBD 2013)
Pilihan Jenis Obat
Lini I Monoterapi: litium, lamotrigin, quetiapin, quetiapin XR
Terapi kombinasi: litium atau divalproat + SSRI, olanzapin +
SSRI, litium + divalproat, litium atau divalproat + bupropion

Lini II Monoterapi: divalproat, lurasidon


Terapi kombinasi: quetiapin + SSRI, tambahkan modafinil,
litium atau divalproat + lamotrigin, litium atau divalproat +
lurasidon

Lini III Monoterapi: karbamazepin, olanzapin, ECT


Terapi kombinasi: litium + karbamazepin, litium + pramipeksol,
litium atau divalproat + venlafaksin, litium + MAOI, litium atau
divalproat atau APG-II + TCA, litium atau divalproat atau
karbamazepin + SSRI + lamotrigin, quetiapin + lamotrigin
Tidak Monoterapi: gabapentin atau aripiprazol atau ziprasidon
direkomendasikan Terapi kombinasi: tambahan ziprasidon, tambahan
levetirasetam
2/2/2020
Rekommendasi Farmakologi Untuk GB, Rumatan
(CANMAT & ISBD 2013)

Pilihan Jenis Obat


Lini I Monoterapi: litium, lamotrigin (efikasinya terbatas dalam mencegah
mania), divalproat, olanzapin, quetiapin, risperidon LAI, aripirazol.
Terapi tambahan dengan litium atau divalproat, quetiapin,
risperidon LAI

Lini II Monoterapi: karbamazepin, paliperidon ER


Terapi kombinasi: litium + divalproat, litium + karbamazepin, litium
atau divalproat + olanzapin, litium + risperidon, litium + lamotrigin,
olanzapin + fluoksetin

Lini III Monoterapi: asenapin


Terapi tambahan: fenitoin, klozapin, ECT, topiramat, asam lemak
omega-3, oksikarbazepin, gabapentin, asenapin
Tidak Monoterapi: gabapentin, topiramat, atau antidepresan
direkomendasi Terapi tambahan: flupentiksol
kan

962/2/2020
Rekommendasi Farmakologi Untuk GB II, Episod
Depresi, Akut (CANMAT & ISBD 2013)

Pilihan Jenis Obat


Lini I Quetiapin, Quetiapine-XR

Lini II Litium, lamotrigin, divalproat, litium atau divalproat + AD,


litium + divalproat, APG-II + AD

Lini III Monoterapi AD (terutama untuk yang jarang hipomania), ganti


dengan AD lainnya, quetiapin + lamotrigin, menambah ECT,
menambah NAC+ menambah T3

Tidak Lihat teks pada antidepresan mengenai rekomendasi


antidepresan monoterapi
direkomend
asikan

ECT= electroconvulsive therapy, NAC = N-acetylcysteine, T3 = triodothyronine


97 97 GB Depresi
Rekommendasi Farmakologi Untuk GB II, Rumatan
(CANMAT & ISBD 2013)

Pilihan Jenis Obat


Lini I Litium, lamotrigin, quetiapin

Lini II Divalproat, litium atau divalproat atau APG-II + AD,


tambahkan quetiapin, tambahan lamotrigin, kombinasi
dua obat ini: litium, divalproat, atau APG-II
Lini III Karbamazepin, oksakarbazepin, APG-II, ECT,
fluoksetin

Tidak Gabapentin
direkomend
asikan

98
Antikolinergik
 mengatasi ES antipsikotik
 Trihexyphenidil; dosis 2-5mg per oral, 2-4x
sehari
 Sulfas Atropin; dosis 0,1 mg/ml IV/IM
 Difenhidramin; dosis 10-50 mg IV/deep IM

 Penggunaan jangka panjang memengaruhi fungsi


kognitif

2/2/2020 99
Terima Kasih

2/2/2020 100

Anda mungkin juga menyukai