Anda di halaman 1dari 19

Penyakit

Jantung dalam
Kehamilan,
Persalinan, dan
Nifas
Kelompok 2
01 02 03
Alysa Nurfitriani Azni Azhari Clarissa Putri Salsabilla
P17324118058 P17324118030 P17324118022

04 05 Anggota
Devi Purnamasari
P17324118004
Intan Fatimah Azzahra
P17324118038
Kelompok 2:

06 07
Neng Riska Rifka S Widayu Salsabila
P17324118044 P17324118010
Pembahasan :
• Definisi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas
• Etiologi dan Faktor Predisposisi
• Diagnosis dan Klasifikasi
• Dampak terhadap Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
• Penanganan dalam Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Penyakit jantung dalam
kehamilan merupakan salah satu
penyebab kesakitan dan kematian
yang tinggi pada kehamilan atau
persalinan.
Definisi
Dengan kehamilan pekerjaan
jantung menjadi sangat berat sehingga
klas I dan II dalam kehamilan dapat
masuk ke dalam klas III atau IV.
Faktor
Etiologi Predisposisi

• Kelainan jantung konginetal


Kelainan Primer • Perubahan hemodinamik pada
kehamilan
• Penyakit jantung koroner
• Bertambahnya volume darah
selama kehamilan pada
Kelainan penderita penyakit jantung
Sekunder • Penyakit jantung
• Perubahan gaya hidup
Diagnosa
D
I
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan A
Penunjang
• Bising diastolik,
presistolik, atau
G
bising jantung terus
elektrokardiografi,
ekokardiografi, dan
N
menerus
• Pembesaran jantung
radiografi toraks
akan memberikan
O
yang jelas
• Bising jantung yang
data yang S
diperlukan
nyaring, terutama
bila disertai thrill
A
• Aritmia yang berat
dan persisten
Klas II : aktivitas fisik K
K
Klas I : aktivitas
K terbatas, namun tak L
L L ada gejala saat
A tidak terganggu A A
istirahat
S S S
I
Klas III : Klas IV : waktu
F
aktivitas ringan istirahat sudah I
K K
L
sehari-hari
L
menimbulkan K
A terbatas A
keluhan A
S S S
I
Dampak terhadap
Kehamilan,
Persalinan, dan
Nifas
IUFD

Dekompensasi Kordis

DAMPAK PADA KEHAMILAN


Prematuritas

Dismaturitas

BBLR

IUGR

Abortus
DAMPAK PADA PERSALINAN

A B C
Kegagalan Hipoksemia Kematian
jantung pada Ibu dan maternal dan
(dekompensasi janin bayi
kordis)
DAMPAK PADA MASA NIFAS
pirau retroplasenta berakhir sehingga darah akan
kembali menuju sirkulasi umum sebesar 500-600
cc.

Terjadi retraksi otot jantung, sehingga tekanan


perifer akan meningkat

Terjadi perubahan retensio air dan garam kembali


menuju sirkulasi umum untuk dapat dikeluarkan
melalui ginjal

Terdapat kemungkinan perdarahan postpartum


Penanganan
dalam Kehamilan,
Persalinan, dan
Nifas
Penanganan pada Kehamilan
Salah satu prosedur penatalaksanaan
selama kehamilan adalah membatasi
aktifitas fisik sehingga mengurangi beban
sistem kardiovaskuler. Dianjurkan tidak
melakukan aktivitas fisik yang berat untuk
mempertahankan aliran darah uterus dan
menjaga kesehatan janin.

Penderita penyakit jantung harusnya dikonsulkan


sebelum kehamilan karena mempertimbangkan
risiko dari kehamilan, intervensi yang diperlukan
dan potensi risiko terhadap janin.
PENANGANAN PADA PERSALINAN
Persalinan Pervaginam
Standar penanganan
1. Diagnosis yang akurat
2. Jenis persalinan berdasarkan pada indikasi obstetri
3. Penanganan medis dimulai pada awal persalinan
• Hindari partus lama
• Induksi dilakukan bila serviks sudah matang

4. Pertahankan stabilitas hemodinamik


• Pemantauan hemodinamik invasif bila
diperlukan
• Mulai dengan keadaan hemodinamik yang
sudah terkompensasi sangat dianjurkan untuk pemantauan EKG
• Penanganan yang spesifik tergantung pada berkelanjutan selama persalinan.
kondisi jantung. Kateter Swan-Ganz sangat bermanfaat karena
dapat memberikan informasi akurat mengenai
status cairan tubuh dan fungsi jantung kiri
PENANGANAN PADA PERSALINAN

Persalinan Perabdominam

Angka komplikasi obstetris meningkat berat


pada kelahiran perabdominam, angka
morbiditas ibu meningkat dua kali lipat pada
kelahiran perabdominam daripada pervaginam.
Karena, prosedur bedah akan meningkatkan
beban jantung berupa:
• stress karena dioperasi,
• infeksi,
• anestesi yang lama,
• perdarahan yang banyak,
• serta risiko tromboemboli yang makin
meningkat.
PENANGANAN PADA MASA NIFAS
Penyakit jantung kelas II dan III besar
kemungkinan terjadi dekompensasio kordis
akut sehingga memerlukan penanganan
adekuat dari ahli penyakit jantung.

Pengawasan postpartum dilakukan di rumah


sakit selama 14 hari sampai dapat dipastikan
keadaan jantungnya stabil untuk aktivitas
puerperiumnya. Profilaksis antibiotik juga
dapat diberikan untuk mencegah terjadinya
Hati-hati dalam pemberian ergometrin-preparat ergot
infeksi postpartum.
karena dapat menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah

prinsip perawatan postpartum dengan mobilisasi dini tidak


berlaku bagi postpartum dengan penyakit jantung.
Kemampuan mobilisasi harus dilakukan sesuai dengan :
- Kelas penyakit jantungnya
- Apakah terjadi dekompensasio kordis postpartum
- Apakah terjadi perdarahan postpartum
KASUS

Seorang ibu G1P0A0 hamil 34 minggu datang ke BPM


untuk melakukan ANC. Ibu pernah menderita

STUDI
penyakit jantung, ibu mengeluh sulit untuk
melakukan aktifitas normal, mudah lelah, sulit
bernafas dan merasakan nyeri pada daerah dada KASUS
bagian kiri, dan sering BAK. Didapatkan hasil
pemeriksaan TD : 160/110 mmHg, Nadi : 70x/menit,
Respirasi : 12x/menit, Suhu : 380C, TFU 32 cm,
memanjang, sudah masuk PAP, DJJ : +155 x/menit
SOAP DITAMPILKAN DI WORD
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai