Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

ASPEK TEOLOGI DALAM ISLAM

KELOMPOK 1:

Monica Elysa
Nabila Tsamarah
Larasati Fina Arisandi
Pengertian teologi
Pengertian teologi

 Harfiah: = teo atau teos adalah ketuhanan


= logi atau logos adalah pengetahuan, paham, pembicaraan
jadi, teologi adalah ilmu yang membicarakam tentang hal-hal yang berkaitan
dengan ketuhanan atau ilmu ketuhanan
 Terminologis: fergelius ferm: pemikiran sistematis yang berhubungan dengan
alam semesta
ensyklopedia everymen’s: pengetahuan tentang agama yang karenanya
membicarakan tentang tuhan dan manusia dalam pertalianya dengan tuhan.
Jadi, teologi adalah ilmu yang membicarakan tuhan (sifat sifatnya, wujudnya) yang
berkaitan erat dengan alam dan manusia.

Dari setiap pengertian pengertian tersebut dapat dibuat satu
pemahan bahwa setiap agama apa pun pasti memiliki keyakinan
atau kepercayaan terhadap agama yang mereka anut dan bentuk
keyakinan itu dinamakan dengan teologi.

MACAM MACAM TEOLOGI

1. teologi natural: teologi yang berasal dari pemikiran falsafah saja


2. teoloi wahyu: teologi yang berasal dari wahyu
Persamaan dan Perbedaan Teologi dengan Ilmu Ilmu

Ilmu Tauhid
Ilmu kalam
Lebih meneankan Ilmu aqaid Ilmu ushuluddin
Pembahasannya tidak
pada keyakinan untuk
lepas dari Lebih diyakini dalam Membahas prinsip-
mengesakan Tuhan,
argumentasi dan adil hati kita, sehingga tak prinsip kepercayaan
dengan dalil-dalil yang
akal sesuai logika ada keraguan denga dalil akal
sesuai dengan akal
dalam persoalan yang sedikitpun pikiran dan dalil qath’i
dan juga dalil-dalil
dibahas
sam’iyat

Persamaan: semua ilmu bermuara pada satu pembahasan yaitu


membahas tentang persoalan –persoalan ketuhanan
Aliran-Aliran Teologi dalam
Islam
A. Aliran Khawarij
Aliran al- khawarij
Secara etimologis, kata khawarij, berasal dari bahasa arab, yaitu
kharaja yang berarti “ keluar”, muncul, timbul, atau
memberontak.

Secara terminologi Khawarij adalah kelompok atau aliran yang


berasal dari pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar dari barisan
karena ketidaksepahaman pendapat terhadap keputusan Ali yang
menerima Arbitrase ( tahkim ) kelompok pemberontak Mu’awiyah
bin Abi sufyan perihal persengketaan khilafah.
Ajaran aliran khawarij

• Seorang yang dosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus
dibunuh
• Orang yang baik akan masuk syurga, sedangkan orang yang jahat
akan masuk neraka ( janji dan ancaman / wa’ada dan wa’id ).
• Memalingkan ayat-ayat al-qur’an yang mutasyabihat.
B. Aliran Murji’ah

• Nama murji’ah diambil dari kata arab, arja’a yang berarti


menangguhkan, mengakhirkan, dam juga memberi pengharapan.
• Berdasarkan pengertian para ulama,murji’ah adalah suatu
kelompok yang menunda keputusan orang-orang islam yang
berselisih, berperang, dan menumpahkan darah, hingga kalah di
hadapan allah SWT.
Ajaran Aliran Murji’ah
• Imam adalah, ma’rifah kepada allah dan kepada para rasul-rasul .
Selain ma’rifah, baik berupa ketaatan dalam melaksanakan perintah
Allah maupun dalam menjauhi larangannya, bukanlah termasuk iman.
Akibatnya mereka mengakhirkan amal dari pada iman, serta memiliki
prinsip.
• Orang islam yang melakukan dosa besar tidak menjadi kafir, tetapi
tetap muslim. Soal dosa besar di tunda dulu dan di serahkan kepada
keputusan Allah swt. Kelak di akhirat jika diampuni dia akan masuk
surga , tetapi jika tidak diampuni dia akan masuk neraka. Paham
Murji’ah tentang pelaku dosa besar yang moderatini akan pada
akhirnya dianut oleh ahl al-sunnah wal al-jama’ah.
c. Aliran Mu’tazilah

• I’tazala menurut bahasa berarti orang yang menjauhi sesuatu


atau orang yang memisahkan diri.
• Adapun menurut istilah ialah nama yang di pakai untuk suatu
aliran teologi islam yang besar, yang menciptakan dasar-dasar
rasional akidah islam.

• ( aliran ini lahir di Bashrah pada akhir tahun 100 H ( ‘abd al-
hamid, t.t: 100 ) ).
Ajaran Aliran Mu’tazilah
• Al-tawhid atau kemahaesaan tuhan, tuhan dalam paham mereka, akan betul-betul Maha Esa hanya
kalau tuhan merupakan suatu Zat yang Unik, tidak ada serupa dengan dia.
• Al-adl menyucikan perbuatan tuhan dari persamaan dengan perbuatan makhluk. Tuhanlah yang
berbuat adil, Tuhan tidak bisa berbuat zalim. Pada makhluk terdapat perbuatan zalim. ( dengan kata
lain, kalau al-tauhid membahas keunikan diri tuhan, al’adl membahas keunikan perbuatan Tuhan )
• Al-wa’ad wa al-waid, janji dan ancaman. Tuhan tidak akan disebut adil, jika ia tidak memberi pahala
kepada orang yang berbuat baik dan jika tidak memberi pahala kepada orang yang berbuat baik dan
jika tidak menghukum orang yang berbuat buruk. Keadilan menghendaki supaya orang yang
bersalah di beri hukuman dan orang yang berbuat baik diberi upah, sebagaimana dijanjikan Tuhan.
• Al-manzilah bain al-manjilatain, posisi menengah bagi berbuat dosa besar. Pembuat dosa besar
bukanlah kafir, karena ia masih percaya kepada Tuhan dan Nabi Muhammad, tetapi bukanlah
mukmin, karena imannya tidak lagi sempurna . Karena bukan mukmin , ia tidak dapat masuk surga,
dan karena bukan kafir pula , ia sebenarnya tak mesti masuk neraka. Ia seharusnya ditempatkan di
luar surga dan di luar neraka. Inilah sebenarnya keadilan.
• Perintah berbuat baik dan larangan berbuat jahat. Dianggap sebagai kewajiban bukan oleh kaum
mu’tazilat saja , tetapi juga boleh golongan umat muslim lainnya. Perbedaan yang terdapat pada
golongan-golongan itu adalah tentang pelaksanaanya. Kaum mu’tazilat kalau dapat cukup dengan
seruan, tetapi kalau perlu dengan kekerasan.
Aliran Ahlussunnah wal jamaah

• Ahlussunah berarti ahli sunnah atau pengikut


ajaran sunnah Nabi Muhammad. Sementara
Jamaah yang di maksud merujuk pada jamaahnya
Nabi Muhammadyang tak lain adalah para
sahabat dan generasi selanjutnya sepertitabi’in,
tabi’ut.
Ajaran Ahlussunnah wal
jamaah
• At-tawatsuh. Sikap tengah-tengah , sedang-sedang,
tidak ekstrim kirimaupun kanan. Ini disarikan dari
firman Allah SWT:
• “ Dan demikian kami jadikan kamu sekalian (umat
islam) umat pertengahan ( adil dan pilihan ) agar kamu
menjadi saksi ( ukuran penilaian ) atas ( sikap dan
perbuatan ) manusia umumnya dan supaya Allah SWT
menjadi saksi ( ukuran penilaian )atas ( sikap dan
perbuatan )kamu sekalin”. (QS. Al-baqarah: 143).
Lanjutan…..
• At-tawazun, seimbang dalam segala hal, termasuk dalam penggunaan dalil aqli
( dalil yang bersumber dari pikiran rasional ) dalil naqli ( bersumber dari al-
quran dan hadits ). Firman Allah SWT:
• “ sungguh kami telah mengutusrasul-rasul kami dengan membawa bukti
kebenaran yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab dan
neraca ( penimbang keadilan ) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan”.
( QS. Al-hadid: 25 )
• Al-I’tidal, tegak lurus. Dalam al-qur’an Allah SWT berfirman:
• “ Wahai orang-orang yang berimanhendaklah kamu seklianmenjadi orang-
orang yang tegak membela ( kebenaran ) karena allah menjadi saksi (
pengukur kebenaran) yang adil . Dan janganlah kebencian kamu pada suatu
kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil. Berbuat adilah karena keadilan itu
lebih mendekatkan pada taqwa.Dan bertaqwalah kepada allah, karena Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. ( ( QS> al-maidah : 8 ).
Lanjutan….

• Tasamuh, toleransi . Yakni menghargai perbedaan serta


menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak
sama. Namun, bukan berarti atau membenarkan keyakinan yang
berbeda tersebut dalam meneguhkan apa yang di yakini.
Sebagaimana yang di sabdakan oleh Rasulullah SAW:
• “ perumpamaan orang-orang mukmindalam hal saling
mengasihi,saling belas kasih, dan saling cinta itu bagaikan satu
jasad ( tubuh )yang lain gelisah dan panas demam”. ( HR.
Bukhari )
Latar Belakang Sejarah Lahirnya Teologi Islam
1) Golongan yang mengingkari agama dan
1. Faktor dari dalam,
Tuhan, dan mengatakan bahwa yang
a. Berdasarkan dari isi al-Qur’an, yang mengajak
menyebabkan kerusakan adalah waktu
untuk bertauhid dan mempercayai kenabian serta
2) Golongan-golongan syirik, yakni mereka yang
sedikit membahas tentang agama pada masa nabi
menyembah bintang, bulan, matahari, dan
Muhammad, yang merupakan kepercayaan.
menjadikan berhala sebagai Tuhannya.
Dalam hal ini dapat dikelompokkan
3) Golongan yang tidak percaya akan nabi-nabi.
menjadi 4 golongan yang kepercayaan mereka tidak
4) Golongan ini mengatakan bahwa semua yang
membenarkan al-Qur’an dan nabi Muhammad diutus
terjadi di bumi ini adalah perbuatan Tuhan, dan
untuk membantah kepercayaan tersebut dengan
tidak ada campur tangan dari manusia itu
halus.
sendiri

Oleh karena itu, maka Allah mengutus


Rasulullah untuk terus meneruskan dakwahnya dan membantah
perkataan tersebut secara halus, karena pernyataan yang mereka
katakan adalah tidak benar.
c. Sebab yang ketiga yaitu dikarenakan faktor
b. Sebab dari dalam yang kedua yaitu, ketika pikiran politik yang terjadi di kalangan kaum muslimin itu
kaum muslimin telah tenang, maka mereka berusaha sendiri. Persoalan politik pertama kali muncul di
mengungkapkan persoalan agama dan kalangan umat islam pada saat nabi Muhammad
mempertemukan nash-nash agama yang terlihat wafat. Yang mana pada saat itu kaum muslimin
saling bertentangan. Sehingga, hal tersebut lebih sibuk memikirkan pengganti Nabi
mendatangkan fase penyelidikan dan pemikiran Muhammad sebagai pemimpin dibandingkan
secara filosofis untuk membicarakan persoalan merawat jenazah beliau. Dikarenakan sebelum
agama. wafat, Nabi Muhammad adalah sebagai kepala
pemerintahan
sekaligus sebagai kepala agama di Madinah.
Sehingga, penduduk Madinah lebih sibuk untuk
mencari pengganti dari Nabi Muhammad.
Dan pada saat ‘Umar bin Khattab wafat, maka
setelah dimusyawarahkan, maka Abu Bakarlah yang
digantikan oleh ‘Utsman bin ‘Affanmenurut ahli
ditunjuk untuk menjadi pemimpin (khalifah) pada
sejarah, ‘Utsman dipandang sebagai orang yang
saat itu, dikarenakan Abu Bakarlah yang paling
lemah dan tidak sanggup untuk menentang ambisi
dekat dengan Nabi semasa hidupnya. Namun,
keluarganya yang kaya dan berpengaruh itu. Ia
terdapat sebagian kaum muslimin yang tidak puas
mengangkat keluarganya menjadi
dengan hasil keputusan tersebut, dikarenakan yang
gubernurgubernur di daerah-daerah yang tunduk
pantas untuk memperoleh jabatan tersebut adalah Ali
terhadap kekuasaan Islam. Sedangkan gubernur
bin Abi Thalib (sebagai Ahl Bait). Dari kejadian
yang telah diangkat oleh ‘Umar dijatuhkan oleh
tersebut muncullah aliran Syi’ah, yaitu pengikut Ali.
‘Utsman. Sehingga tindakan tersebut tidak
Namun, aliran itu tidak lagi muncul pada saat masa
menguntungkan baginya, dan para sahabat-
pemerintahan berlangsung, mulai dari pemerintahan
sahabat Nabi yang awal mulanya menyokong
Abu Bakar dan ‘Umar bin Khattab, situasi
‘Utsman mulai meninggalkannya, sehingga situasi
pemerintahan pada masa tersebut aman dan
pemerintahan mulai kacau, hingga membawa
terkendali.
kepada pembunuhan ‘Utsman.
setelah ‘utsman wafat, maka calon yang kuat yaitu
‘Ali bin Abi Thalib. Namun situasi pemerintahan
telah kacau. Hingga pada saat dalam perang Siffin
tejadi peristiwa tahkim, yang mengakibatkan
pecahnya tentara ‘Ali menjadi dua golongan, yakni
Syi’ah (pengikut ‘Ali) dan Khawarij dikarenakan
Setelah ‘Ali wafat, aliran Khawarij pecah menjadi
‘Ali telah berbuat salah karena menerima tahkim,
beberapa
dan mereka berkeyakinan bahwa tidak ada hukum
sekte, salah satunya adalah aliran Murji’ah, yang
selain hukum Allah.
artinya kembali. Kemudian diikuti munculnya
Dari peristiwa tersebut, maka muncullah persoalan
aliran Mu’tazilah.
siapa yang kafir dan siapakah yang bukan kafir.
Maksudnya ialah siapa yang keluar dari Islam dan
siapakah yang masih tetap dalam Islam. Dan aliran
Khawarij menganggap bahwa ‘Ali kafir, karena telah
menerima peristiwa tersebut, dan orang kafir, halal
darahnya.
2. Selain faktor dari dalam, faktor dari luar juga
sangat berpengaruh terhadap munculnya
permasalahan dalam teologi Islam, antara lain:14
a. Banyaknya pemeluk Islam yang awal mulanya
beragama Yahudi, Masehi, dan lain-lain. Dan
setelah pikiran serta hati mereka tenang dengan
c. Dan mereka menemukan bahwa lawan-
agama baru mereka (Islam), mereka mulai
lawannya memakai falsafah sebagai senjata dalam
mengingat kembali ajaran agamanya terdahulu,
membela ‘aqidah mereka. Sehingga, mereka pun
dan berusaha memasukkannya ke dalam agama
mempelajari falsafah Yunani, dan
Islam.
memasukkannya dalam ilmu tauhid mereka untuk
b. Partai-partai Islam yang berusaha membela
mempertahankan ‘aqidah mereka.
‘aqidah Islamiyah (Mu’tazilah) berpendapat
bahwa mereka tidak dapat menunaikan
kewajiban mereka sebagaimana mestinya,
melainkan dengan mengetahui sebaik-baiknya
‘aqidah yang dianut oleh pihak lawan serta dalil-
dalil yang mereka pergunakan.
Ruang lingkup teologi islam atau pokok-pokok masalah yang dibahas dalam
teologi islam

Iman dan kufur Taqdir Tauhid

1. Menurut aliran khawarij, iman bukan hanya sekedar pengakuan dalam hati,
tetapi amalpun termasuk dalam iman.
2. Menurut aliran murji’ah, iman hanya pengakuan dalam hati
3. Menurut aliran mu’tazilah, iman bukan hanya pengakuan dalam hati, melainkan
iman adalah pelaksanaan kewajiban kepada tuhan
4. kesimpulan
Ruang lingkup teologi islam atau pokok-pokok masalah yang dibahas dalam
teologi islam

Iman dan kufur Taqdir Tauhid

Taqdir berasal dari kata qadar yang berarti kuasa. Dan taqdir dapat diartikan
sebagai ketetapan yang telah ditetapkan terhadap seseorang.
Dalam persoalan taqdir ini melahirkan dua aliran, yaitu aliran Qadariyah dan
Jabariyah:
1. aliran Qadariyah menganggap bahwa taqdir seseorang itu bisa berubah, apabila
mereka mau merubahnya
2. aliran Jabariyah, yang menyandarkan semua perbuatan manusia itu atas
kehendak Allah, tidak ada campurtangan manusia
Ruang lingkup teologi islam atau pokok-pokok masalah yang dibahas dalam
teologi islam

Iman dan kufur Taqdir Tauhid

Tauhid berasal dari kata wahid yang berarti satu atau Esa. Kata tauhid dapat diartikan
meng-Esa-kan.
1. Menurut Syaikh Muhammad Abduh, mengatakan bahwa ilmu tauhid yaitu ilmu yang
membahas tentang wujud Allah, tentang sifatsifat yang yang wajib tetap bagi-Nya, sifat-sifat
yang jaiz disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali yang wajib
ditiadakan (mustahil) bagi-Nya.
2. Menurut Ibnu Khaldun mengatakan bahwa ilmu tauhid yaitu ilmu yang berisi alasan-alasan
mempertahankan kepercayaankepercayaan iman, dengan menggunakan dalil-dalil pikiran
dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan
salaf dan ahli sunnah.
Menyikapi perbedaan paham teologi islam
• Adanya perbedaan di kalanga paham/pendapat
umat Islam mengakibatkan, antara lain, timbulnya
berbagai aliran dan madzhab. Dalam bidang akidah
atau teologi timbul aliran-aliran: Khawarij, Murji'ah,
Mu'tazilah, dan ahlussunnah wal jamaah.
• DALAM menyikapi perbedaan paham, adalah
seyogianya diperhatikan sikap toleran atau
menghargai paham orang lain, lapang dada
(tasamuh), serta tidak merasa paling benar, apalagi
sampai menyalahkan paham yang lain. Karena
kebenaran sepenuhnya milik Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai