Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N
DENGAN HIPOKALEMIA DIRUANG KENANGA
RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK

1. Destria Yolanda
2. Dewa Caniago
3. Dewi Retno Pambudi
4. Dila Puspita Sari
5. Dwiki Tanda Ikhtiara
6. Dwi Aprilia

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2019
KONSEP CAIRAN DAN
ELEKTROLIT

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena


metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon
terhadap stressor fisiologis dan lingkungan (Tarwoto & Wartonah, 2004).

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar

Cairan Intraseluler (CIS) Cairan Ekstraseluler (CES)

• cairan yang berada di dalam • cairan yang berada di luar


sel di seluruh tubuh (Abdul sel dan menyusun sekitar
H, 2008). Cairan ini 30% dari total cairan tubuh
menyusun sekitar 70% dari
total cairan tubuh (total
body water[TBW])
Urine
1. Umur

IWL
(Invisible
Water
5. Kondisi Loss)
2. Iklim
Sakit Kehilangan
Faktor-Faktor cairan tubuh
Keseimbangan
Cairan dan melalui
Elektrolit
Keringat

4. Stress 3. Diet
Feces
Mekanisme pergerakan cairan tubuh berlangsung

Pergerakan Cairan dan Elektrolit Tubuh

Transport
Difusi Filtrasi Osmosis
Aktif

Regulasi Elektrolit

Kation Anion

• Sodium (Na+) • Chloride (Cl-)


• Potassium (K+) • Bicarbonat (HCO3-)
• Calcium (Ca++) • Fosfat ( H2PO4- dan
HPO42-)
Gangguan Volume Cairan

Hipovolemia Hipervolemia
(Kekurangan (kelebihan
Volume cairan) Volume Cairan)

Hyponatremia dan hypernatremia

Hipokalemia dan hiperkalemia


Gangguan
Ketidak
Seimbangan
Hipokalsemia dan hiperkalsemia
Elektrolit
Hipokloremia dan hiperkloremia

Hipofosfatemia dan hiperfosfatemia


KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Implementasi

Evaluasi
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
• Nama : Ny. N
• Diagnosa Masuk Rs : Hipokalemia
• Tanggal Pengkajian : 02 Desember 2019

Keluhan utama
• Saat masuk rumah sakit 28 november 2019
• Pasien masuk ke IGD tanggal 28 november 2019 dengan keluhan sesak nafas dan lemas,
badan sulit digerakan.

Keluhan saat pengkajian 2 desember 2019


• P = pasien mengatakan sesak
• Q = pasien mengatakan sesak yang di rasakan bertambah saat beraktifitas
• R = sesak yang di rasakan di bagian dada
• S = sesak seperti tertimpa beban berat
• T = sesak yang di rasakan pada saat pasien beraktivitas dan sesak berkurang jika pasien
beristirahat
Kebutuhan dasar manusia
1. Kebutuhan nutrisi
• Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit dia makan 3x sehari dan minum 6-8 gelas/
hari. Nafsu makan baik
• Susudah sakit : pasien mengatakan stelah sakit nafsu makan menurun dengan hanya makan
2x perhari dan hanya mampu menghabiskan setengah porsi dan minum 3-4 gelas / hari
2. Kebutuhan cairan dan elektrolit
• Sebelum sakit : pasien mengatakan minum 6-8 gelas / hari kebutuhan cairan dapat terpenuhi
• Sesudah sakit : pasien mengatakan minum 3-4 gelas / hari dan gerpasang infus RL 20 tets/
menit 24 jam, dengan volume total kurang leboih 1440 cc
Pemeriksaan Fisik
• TTV
• TD : 130/80 mmHg
•N : 92 X / menit
• RR : 24 X / menit
•S : 36˚C
• TB : 160 CM
• BB : 60 KG
pasien Ny. M adalah IRT berusia 64 tahun yang beralamat di teluk betung. Pasien
Resume memiliki keluhan sesak nafas yang hilang timbul nyeri di dada, pasien merasa
lemas untuk mengerakan kaki dan tangan, mual dan nafsu makan menurun.
Analisa Data

No Data Masalah Etiologi

1. Ds Bersihan jalan nafas Sekret yang


- pasien mengatakan sejak nafas hilang timbul tidak efektif tertahan
- pasien mengatakan nyeri didada
Do
-pasien nampak menggunakan otot bantu nafas
-pasien nampak sesak
2 Ds Ketidak seimbangan diare
-Pasien mengatakan sulit menggerakan kaki dan tangan elektrolit
-Pasien mengatakan 4 hari yang lalu
Do
-Kalium 1,5
-Kalsium 7,2
-Pasien tampak lemas

3. Ds
-pasien mengatakan merasa lemah Intoleransi aktivitas Kelemahan
-pasien mengatakan kaki terasa lamah
-pasien mengatakan cepatrt lelah
Do
-Pasien Nampak lemah
- pasien Nampak hanya berbaring

Diagnosa Keperawatan
• Bersihan jalan nafas tidak efektif
• Keridak seimbangan elektrolit
• Intoleransi aktivitas
Rencana Keperawatan

No Tanggal Dx kep Tujuan Rencana tindakan Rasional


1 Bersihan Setelah dilakukan Manajemen jalan napas
jalan nafas asuhan keperawatan 1. Monitor pola napas 1. Untuk mengetahui
tidak efektif selama 3 x 24 jam pola napas pasien
diharapkan pasien 2. Pasien semi fowler 2. Untuk mengetahui
mampu inspirasi yang rasa nyaman pasien
memberikan ventilasi 3. Berikan oksigen 3. Untuk
yang adekuat dengan mempertahankan
kriteria hasil: 4. Ajarkan Teknik batuk asupan oksigen
- dipsnea menurun efektif 4. Agar pasien dapat
(5) melakukan Teknik
- penggunaan otot batuk efektif
bantu napas 5. Kolaborasi pemberian 5. Untuk membantu
menurun (5) bonkrodilator meredakan gejala
- frekuensi napas asma pada pasien
membaik (5)
- kedalaman napas
membaik (5)
No Tanggal Dx kep Tujuan Rencana tindakan Rasional

2 Keridaksei Setelah dilakukan Manajemen elektrolit :


mbangan asuhan keperawatan hipokalemia
elektrolit selama 3 x 24 jam kadar 1.Identifikasi tanda dan 1.Untuk mengetahui
serum elektrolit pasien gejala penurunn kadar tanda dan gejala kalium
dalam batas normal kalium pada pasien
dengan kriteria hasil : 2.Pasang akses intravena 2. untuk memudah
- Serum kalium pemasukan obat melalui
membaik (5) intravena
- Serum kalsium 3.Berikan suplemen kalium 3.Untuk meningkatkan
membaik (5) kadar kalium
- Serum natrium 4.Anjurkan modifikasi diit 4.Agar pasien
sedang (3) tinggi kalium mengetahui jenis jenis
- Serum kalsium makanan yang dapat
sedang (3) meningkatkan kalium
5.Kolaborasi pemberian kcl 5.Untuk mengetahui
intravena pemberian kcl terhadap
pasien
NO TGL DX. KEP TUJUAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL
3 Intolerans Setelah dilakukan asuhan Managemen energi 1.Untuk mengetahui
i aktivitas keperawatan selama 3 x 24 jam 1.Identifikasi gangguan penyebab terjadinya
diharapkan pasien mampu fungsi tubuh yang kelelahan
merespon secara fisiologis mengakibatkan kelelahan 2.Agar pasien dapat
terhadap aktivitas yang 2.Fasilitas duduk disisi menggerakan anggota
membutuhkan tenaga dengan tempat tidur tubuh
kriteria hasil : 3.Sediakan lingkungan 3.Agar pasien merasa
-kekuatan tubuh bagian atas nyaman dan rendah lebih nyaman
membaik (5) stimulus 4.Agar pasien dapat
-kekuatan tubuh bagian bawah 4.Anjurkan melakukan melakukan aktifitas
membaik (5) aktivitas secara bertahap secara bertahap
-keluhan Lelah menurun (5) 5.Kolaborasi dengan ahli 5.Untuk meningkatkan
-perasaan Lelah menurun (5) gizi tentang cara asupan gizi pada pasien
meningkatkan asupan
makanan
CATATAN PERKEMBANGAN

NO IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI


1 manajemen jalan napas) S : pasien
Memonitor pola napas mengatakan sudah
H : pola nafas normal merasa nyaman,
R: pasien tidak Nampak sesak tidak sesak lagi

memposisikan semi fowler O : dipsnea menurun


H : pasien telah duduk semi fowler 5
R : pasien tampak lebih nyaman Penggunaan otot
bantu nafasmenurun
memberikan oksigen 5
H : oksigen terpasang pada pasien Frekuensi nafas
R : pasien tampak nyaman meningkat 5
Kedalaman nafas
mengajarkan tekhik batuk efektif meningkat 5
H : pasien mampu melakukan tekhik
R : pasien kooperatif A : masalah teratasi

mengkolaborasi pemberian bronkodilator P : hentikan


H : pasien meminum obat intervensi
R : pasien tampak senang
NO IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

2 (manajemen elektrolit hipokalemia) S : pasien mengatakan sudah


Mengidentifikasi tanda dan gelaja penurunan tidak lemas dan sudah merasa
kadar kalium lebih bugar
H : pasien merasakan lemas di kaki dan tangan
R : pasien tampak lemas O : serum kalium meningkat 5
Serum kalsium meningkat 5
Memasang akses intravena
H : terpasang IV A : masalah teratasi
R : pasien tampak kooperatif
P : hentikan intervensi
Memberikan supleman kalium
H : pasien meminum obat
R : pasien kooperatif

Menganjurkan diet tinggi kalium


H : pasien mengerti
R : pasien kooperatif

Mengkolaborasi pemberian KCI intravena


H : pasien mengikuti arahan perawat
R : pasien tampak senang
NO IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

3 (manajemen energi) S : pasien mengatakan


Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang sudah mampu
mengakibatkan kelelahan beraktifitas secara
H : pasien mengikuti arahan bertahap
R : pasien tampak senang
O : kekuatan tubuh
Mengfasilitasi di sisi tempat tidur bagian atas meningkat
H : pasien mampu duduk 5
R : pasien tampak senang Kekuatan tubuh bagian
bawah meningkat 5
Menyediakan lngkungan nyaman dan rendah stimulus Keluhan lelah
H : lingkungan dekat pasien lebih bersih meningkat 5
R : pasien tampak nyaman Perasaan lemah
meningkat 5
Menganjurkan melakukan aktivitas secara baik
H : pasien mampu melakukan aktivitas A : masalah teratasi
R : pasien kooperatif
p : hentikan intervensi
Mengkolaborasikan dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
H : pasien mengikuti anjuran perawat
R : pasien kooperatif

Anda mungkin juga menyukai