Anda di halaman 1dari 37

Penanganan

Anak Berkebutuhan Khusus

Magister Kebidanan
2019/2020

Ni Luh Putu Herli Mastuti, SpA. Mbiomed

1
SITUASI ANAK DI INDONESIA:
Program untuk anak
di negara berkembang (Unicef) :
1.Child Survival
2.Increase Quality of life
3.Children protection
Child Survival (GOBIFFF)

•Growth monitoring
•Oral Rehidration
•Brest feedingImmunization
•Female Education
•Food Suplementation
•Family Planing

Increase Quality of life


1.Children need
(Love /Asih,Asuh/Care ,Asah/Education )
2.Early detection
3.Early intervention
ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGN KHUSUS

6 KATEGORI (UNICEF):
1. PEKERJA ANAK
2. ANAK JALANAN & KEKERASAN
3. PERLAKUAN SALAH / EKSPLOITASI
SEKSUAL (komersial / non-komersial)
4. ANAK CACAT (fisik , mental , inderawi)
5. Kehilangan KELUARGA / PENGASUH
secara permanen atau temporer
6. HUKUM yg kurang menguntungkan dan/atau
perlakuan salah dalam proses hukum &
pengadilan
GANGGUAN PROSES TUMBUH
KEMBANG :
• Paling ringan s.D berat
• Mudah terdeteksi sejak awal
• Yang sulit terdeteksi
• Gangguan menetap
• Gangguan dapat diperbaiki

DIKOREKSI SEJAK AWAL HASIL LEBIH BAIK

TERLAMBAT DIKOREKSI WALAUPUN KELAINAN MINIMAL PUN AKAN DAPAT


MENYEBABKAN GANGGUAN ATAU MEMPENGARUHI KEHIDUPAN ANAK DI
KEMUDIAN HARI
ANAK YANG TERGANGGU

MEMPUNYAI KEMAMPUAN LEBIH LAMBAT


MEMPUNYAI RINTANGAN UNTUK MELAKUKAN
KEGIATAN SECARA LAYAK
MEMERLUKAN PENDIDIKAN ATAU PELAYANAN
KHUSUS AGAR MENCAPAI KEHIDUPAN YANG LEBIH
BAIK DI KEMUDIAN HARI

GOLONGAN ANAK :
YANG BERKELAINAN/ CACAT/ ANAK
YANG MEMERLUKAN PERLAKUKAN
KHUSUS
Definisi Anak Berkebutuhan Khusus
UURI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
• Anak yang memiliki kelainan fisik dan mental
tersebut disebut dengan istilah anak
berkebutuhan khusus

anak yang mengalami keterbatasan atau


keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual,
sosial, maupun emosional, yang berpengaruh
secara signifikan dalam proses pertumbuhan
atau perkembangannya dibandingkan dengan
anak-anak lain yang seusia dengannya.
Definisi Anak Berkebutuhan Khusus

• Segolongan anak yang memiliki kelainan atau


perbedaan dari anak rata-rata normal dalam
segi fisik, mental, emosi, sosial, atau gabungan
dari ciri-ciri tersebut
• Hal tersebut menyebabkan mereka mengalami
hambatan untuk mencapai perkembangan yang
optimal sehingga mereka memerlukan layanan
pendidikan khusus untuk mencapai
perkembangan yang optimal.
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

• Anak berkebutuhan khusus sementara (temporer)


yang mengalami hambatan belajar dan hambatan
perkembangan yang disebabkan oleh faktor-faktor
eksternal. Misalnya anak yang mengalami gangguan
emosi karena trauma, dan sebagainya.
• Anak berkebutuhan khusus ~ tetap (permanen)
mengalami hambatan belajar dan hambatan
perkembangan yang bersifat internal dan akibat
langsung dari kondisi kecacatan, yaitu anak yang
kehilangan fungsi penglihatan, gangguan perkembangan
kecerdasan dan kognisi, gangguan gerak (motorik), dan
sebagainya.
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

• Tuna netra
• Tuna rungu
• Tuna grahita
• Tuna daksa
• Tuna laras
• Anak gangguan belajar spesifik
• Lamban belajar
• Cerdas, istimewa dan bakat istimewa
• Autism
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
1. Anak disabilitas penglihatan
2. Anak disabilitas pendengaran
3. Anak disabilitas intelektual
4. Anak disabilitas fisik
5. Anak disabilitas sosial (tuna laras)
6. Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH) /ADHD
7. Anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD)
8. Anak dengan gangguan ganda
9. Anak lamban belajar (slow learner)
10. Anak dengan kesulitan belajar khusus
11. Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi
12. Anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa
PEMBAGIAN LAIN :

1. CACAT FISIK TANPA KELAINAN MENTAL


2. CACAT FISIK DENGAN KELAINAN MENTAL

KELAINAN MENTAL :
1. GGN FAKTOR INTELEKTUAL (MENTAL RETARDASI)
2. GGN TINGKAH LAKU (HIPERAKTIFITAS)
3. GGN EMOSI (DEPRESI CEMAS)
4. GGN MASALAH FISIK (ANOREKSI, NGOMPOL, GAGAP)
5. GGN PERKEMBANGAN
SPESIFIK ( HITUNG, BACA, GAGAP)
PERVASIF (AUTISME INFANTIL)
JENIS KECACATAN MENURUT WHO

1. GGN GERAK 6. GGN TINGKAH LAKU


2. GGN BICARA 7. GGN KEJANG
3. GGN PENDENGARAN 8. GGN MATIRASA
4. GGN PENGLIHATAN 9. GGN NYERI SENDI
5. GGN BELAJAR 10. GGN LAINNYA
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Tuna Netra.

• Hambatan pada penglihatan/gangguan


penglihatan sehingga membutuhkan pelayanan
khusus dalam pendidikan atau kehidupannya

1. Anak kurang awas (low vision)


2. Anak tuna netra total (totally blind)
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Tuna Rungu
• anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya
pendengarannya sehingga mengalami gangguan
berkomunikasi secara verbal.
• sehingga tidak mampu mendengarkan bunyi secara
menyeluruh atau sebagian.
• Meskipun telah diberikan alat bantu dengar, mereka
tetap memerlukan layanan pendidikan khusus. :
1. Tuna rungu ringan
2. Tuna tungu sedang
3. Tuna rungu berat
4. Tuna rungu berat sekali
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Tuna Grahita
anak yang secara nyata mengalami hambatan dan
keterbelakangan perkembangan mental-intelektual
di bawah rata-rata, sehingga mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya :
• Keterlambatan kecerdasan secara umum atau
dibawah rata rata
• Ketidakmampuan dalam perilaku sosial adaptif
• Hambatan perilaku sosial adaptif terjadi pada usia
perkembangan (< 18 th)
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Tuna Laras (gangguan perilaku)
anak yang berperilaku menyimpang baik pada taraf
sedang, berat dan sangat berat sebagai akibat
terganggunya perkembangan emosi dan sosial atau
keduanya sehingga merugikan dirinya sendiri
maupun lingkungan
Tuna Daksa
kondisi yang menghambat kegiatan individu sebagai
akibat kerusakan atau gangguan pada tulang dan
otot, sehingga mengurangi kapasitas normal
individu untuk mengikuti pendidikan ataupun untuk
berdiri sendiri
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI)
anak yang memiliki potensi kecerdasan (inteligensi),
kreativitas, dan tanggungjawab di atas anak-anak
normal seusianya, sehingga untuk mewujudkan
potensinya menjadi prestasi nyata memerlukan
pelayanan khusus.
Anak CIBI ~ tingkat intelegensi dan kekhasan masing-
masing :
• Superior
• Gifted (Anak Berbakat)
• Genius.
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Lamban Belajar (Slow Learner)
anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah
normal tetapi belum termasuk tunagrahita.
beberapa hal mengalami hambatan atau
keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan
adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik
dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban
dibanding dengan yang normal,
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Gangguan belajar spesifik
anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam
tugas-tugas akademik khusus, terutama dalam hal
kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau
matematika.
karena faktor disfungsi neurologis, bukan disebabkan
karena faktor inteligensi.
• kesulitan belajar 16 membaca (disleksia)
• kesulitan belajar menulis (disgrafia)
• kesulitan belajar berhitung (diskalkulia)
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Autism
ganguan perkembangan yang mengkombinasikan
gangguan komunikasi sosial, gangguan interaksi
sosial dan angguan imajinasi sosial.
Gangguan-gangguan tersebut cenderung parah dan
menyebabkan kesulitan belajar pada anak.
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Gangguan Bicara dan Bahasa
American Speech-language hearing association (ASHA) :
gangguan bicara :
kemunduran artikulasi pengucapan suara, kefasihan dan atau
bunyi suara :
• Gangguan artikulasi
• Gagap (stuttering) : pengulangan suku kata, pemanjangan
suku kata dan terbata bata
• Bicara nyerocos (cluttering)
Gangguan Bahasa : kesulitan dalam mengembangkan dan
menggunakan bahasa, bukan mengeluarkan ucapan
Penatalaksanaan
Upaya penanganan anak gangguan tumbuh kembang

 Melibatkan banyak sektor


 sistem kerja terpadu dalam suatu tim
 peranan keluarga, institusi pendidikan akan Menentukan
keberhasilan

TIM PENANGANAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

*PETUGAS MEDIS, REHABILITASI TDD :


PETUGAS TERAPI WICARA, OKUPASI,
FISIOTERAPIST, PERAWAT, PSIKOLOG
*PETUGAS DARI INSTITUSI PENDIDIKAN
*PEKERJA SOSIAL
TUGAS TIM MEDIS :

PEMBINAAN KESEHATAN, PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN ANAK. MENCARI PENYEBAB DAN
SEJAUH MANA TERJADI GANGGUAN (DIAGNOSA
FUNGSIONAL), STIMULASI DINI, REHABILITASI DINI ,
PENGOBATAN.

SUSUNAN TIM MEDIS


KOORDINATOR : DOKTER ANAK (T. KEMBANG)
ANGGOTA : AHLI SYARAF ANAK, AHLI
HORMON, PEDIATRIC SURGERY, PEDIATRIC
ORTHOPEDIC, PEDIATRIC REHABILITATION,
OPTHALMOLOGIST, ENT, PLASTIC SURGERY,
AHLI GENETIKA
TUGAS DARI REHABILITASI/HABILITASI
UPAYA MENGEMBALIKAN FUNGSI ANGGOTA, MELATIH,
MENGEMBANGKAN SISA KEMAMPUAN ANGGOTA
SEHINGGA MEMILIKI KEMANDIRIAN.
DIBANTU OLEH :
PETUGAS TERAPI WICARA DAN TERAPI OKUPASI

PETUGAS FISIOTERAPI
MERENCANAKAN LATIHAN, MENGEVALUASI,
GANGGUAN OTOT DAN TULANG DENGAN CARA :
MASSAGE, ELEKTRIK, RADIASI .

ORTHOTIS PROSTHETIS
MEMBERIKAN ALAT BANTU DAN PENGGANTI UNTUK
MENDORONG PERKEMBANGAN GERAK KASAR DAN
HALUS.
TUGAS PERAWAT
PELAYANAN THD PENDERITA ,PELATIHAN
PENGOSONGAN KANDUNG KENCING , PELATIHAN
BAB, SERTA ASPEK KEPERAWATAN LAINNYA.

TUGAS PSIKOLOG
MENDORONG PERKEMBANGAN KOGNITIF, EMOSI,
PERSONAL SOSIAL DAN BICARA SERTA ASPEK
PSIKOLOGI LAINNYA TERMASUK PEMBINAAN
PSIKOLOGIS KELUARGA.

TUGAS PEKERJA SOSIAL


SEBAGAI PENDORONG/ PENGANJUR (MOTIVATOR)
UNTUK KELUARGA MAUPUN ANAK YANG
BERKELAINAN (PENYANDANG CACAT)
PEMBINAAN OLEH KELUARGA
PEMBINA UTAMA ANAK SEJAK BAYI, TERMASUK
ANAK YANG BERKELAINAN

SEBAIKNYA HIDUP BERSAMA KELUARGA,


TETANGGA, MASYARAKAT SEKITARNYA.
KELUARGA BERPERAN SEBAGAI PELATIH ANAK
DAN INI MENDORONG KEBERHASILAN
MENINGKATKAN PERKEMBANGAN ANAK
PEMBINAAN OLEH SEKOLAH
SEMUA ANAK WAJIB SEKOLAH TERMASUK
YANG BERKELAINAN MENGAJARKAN
BAGAIMANA BERTEMAN, BERGAUL DENGAN
ORANG LAIN, BELAJAR MEMATUHI PERATURAN,
TANGGUNG JAWAB.

WHO : 8 DARI 9 ANAK DENGAN KECACATAN


AKAN MENDAPATKAN KEUNTUNGAN BILA
SEKOLAH DISEKOLAH UMUM.

GANGGUAN BERAT : PERLU SEKOLAH KHUSUS,


SLB (SEKOLAH LUAR BIASA)
SLB A UNTUK TUNA NETRA, B UNTUK TUNA
RUNGGU, C UNTUK TUNA GRAHITA, D UNTUK
TUNA DAKSA, D1 UNTUK CP, G UNTUK CACAT
GANDA
Pendidikan Inklusif

penyatuan atau penggabungan bagi anak yang berkebutuhan


khusus (penyandang hambatan/ cacat) ke dalam program
sekolah formal.
Fenomena pendidikan inklusif merujuk kebutuhan semua anak
dalam mendapatkan pendidikan, tanpa ada perbedaan
dalam segi fisik maupun psikis anak.
sekolah harus mengakomodasikan semua anak tanpa
memandang kondisi fisik, intelektual, sosial-emosional,
linguistik atau kondisi lainnya.
sistem layanan pendidikan khusus yang mensyaratkan semua
anak yang berkebutuhan khusus dilayani di sekolah dan di
kelas seperti biasa bersama temanteman seusianya.
Home schooling

sekolah rumah adalah model pendidikan atau aktivitas belajar


yang dilaksanakan di rumah atau di tempat lain selain di
sekolah konvensional baik secara kolega (keluarga) maupun
komunitas dimana dilakukan pengaturan sendiri terhadap
penyelenggaraan pendidikan, tujuan pendidikan, nilai-nilai
yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan,
kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar.
Home schooling

proses layanan pendidikan yang secara sadar dan terarah yang


dilakukan oleh orang tua atau keluarga dengan proses
belajar mengajar yang kondusif.

proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan


terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah
atau tempat-tempat lain dengan penuh tanggung jawab
dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam
suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi
anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
PEMBINAAN KETERAMPILAN LUAR SEKOLAH.

SETELAH SELESAI DI SLB ADA :


1.TDK MAMPU MELANJUTKAN SEKOLAH UMUM
2. BELUM SIAP UNTUK BEKERJA,
3.TDK MAMPU MENGIKUTI PENDIDIKAN FORMAL

SEHINGGA MEMBUTUHKAN PROGRAM-PROGRAM


KETERAMPILAN LUAR SEKOLAH.

PEMBINAAN KETERAMPILAN LUAR SEKOLAH :


1. MENGHASILKAN SUATU PRODUK
2. BEBERAPA ORANG MENGHASILKAN SUATU
PRODUK LENGKAP (COCOK UNTUK ANAK CP CACAT
SEDANG SAMPAI BERAT).
Terima kasih

37

Anda mungkin juga menyukai