Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 7

DESI SARI DEWI


DEVI NURFITRIANI
LULU DIYAUL AULIA
NADA KAMILIA
Eklamsia adalah suatu komplikasi kehamilan yg ditandai dengan
peningkatan TD (S > 180 mmHg, D > 110 mmHg), proteinuria,
oedema, kejang dan/atau penurunan kesadaran.

Eklampsia adalah suatu keadaan ketika pre eklampsia memburuk menjadi


kejang (Helen Varney ; 2007).

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan yaitu :

Eklampsia adalah suatu keadaan dimana pre eklampsia tidak dapat diatasi sehingga
mengalami gangguan yang lebih lanjut yaitu hipertensi, edema, dan proteinuria serta
kejang.
Menurut Manuaba, IBG, 2001 penyebab secara pasti belum
diketahui, tetapi banyak teori yang menerangkan tentang sebab akibat dari
penyakit ini, antara lain:

1. Teori Genetik
2. Teori Imunologik
3. Teori Iskhemia Regio Utero Placental
4. Teori Radikal Bebas
5. Teori Kerusakan Endotel
6. Teori Trombosit
7. Teori Diet Ibu Hamil
Eklampsia biasa terjadi pada kehamilan ke 20 minggu atau lebih,
tandanya yaitu :

1. Kejang
2. Penurunan kesadaran/koma
3. Hipertensi
4. Edema
5. Proteinuria

Kejang dalam eklampsia ada 4 tingkat, meliputi :

a. Tingkat awal atau aura (invasi)


b. Stadium kejang tonik
c. Stadium kejang klonik
d. Stadium koma
Berdasarkan waktu terjadinya, eklampsia dapat dibagi:

b. Eklampsia parturientum
a. Eklampsia gravidarum
· Kejadian sekitar 30% sampai 35%
· Kejadian 50% sampai 60%
· Batas dengan eklampsia
· Serangan terjadi dalam keadaan
gravidarum sukar ditentukan
hamil
terutama saat mulai inpartu

c. Eklampsia puerperium
· Kejadian jarang yaitu 10%
· Terjadi serangan kejang atau koma setelah persalinan berakhir
Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Usaha utama
ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita eklampsia. Komplikasi di
bawah ini biasanya terjadi pada eklampsia :

a) Solusio plasenta
b) Hipofibrinogenemia
c) Hemolisis
d) Perdarahan otak
e) Kelainan mata
f) Edema paru-paru
g) Nekrosis hati
h) Kegagalan Ginjal
Uji Diagnostik Dasar

a) Pengukuran tekanan darah


b) Analisis protein dalam urine
c) Pemeriksaan oedem
d) Pengukuran tinggi fundus uteri
e) Pemeriksaan funduskopi.

Uji Laboratorium Dasar

a) Evaluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi


eritrosit pada sediaan hapus darah tepi).

b) Pemeriksaan fungsi hati (billirubin, protein serum, aspartat amino


transferase, dan lain-lain).

c) Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).


Tujuan pertama pengobatan eklampsia :
- Menghentikan kejangan
- Mengurangi vasospasmus

Pertolongan yang perlu diberikan jika timbul kejangan :


1. Mempertahankan jalan pernapasan bebas
2. Menghindarkan tergigitnya lidah
3. Pemberian oksigen
4. Menjaga agar penderita tidak mengalami trauma
a. Ketidakefektifnya kebersihan jalan nafas b.d kejang

b. Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan


dengan perubahan pada plasenta

c. Risiko cedera pada janin berhubungan dengan tidak adekuatnya


perfusi darah ke placenta

d. Gangguan psikologis (cemas) berhubungan dengan koping yang


tidak efektif terhadap proses persalinan

Anda mungkin juga menyukai