Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 2

PKN
Anggota kelompok :

1. Eka rifqy firdausy


2. Muhammad fahran nashiri
3. Muhammad hairul aslam
4. Risha armilla sari

Mampus kau dikoyak-koyak tugas


- Chairil anwar (ketika banyak tugas)
IDEOLOGI
Ideologi adalah kumpulan ide-ide dasar, gagasan, keyakinan
dan kepercayaan yang sifatnya sistematis sesuai dengan arah
dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan nasional suatu
bangsa dan negara.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Destutt de Tracy,


seorang filsuf asal Perancis. Secara etimologis kata “Ideologi”
berasal dari bahasa Perancis, yaitu:

• Idéo yang artinya ide, cita-cita, melihat, memandang.


• Logie yang artinya logika atau rasio.
IDEOLOGI
Pengertian ideologi menurut para ahli :
1. Francis Bacon
Menurut Francis Bacon, pengertian ideologi adalah sintesa pemikiran
mendasar dari suatu konsep hidup.

2. Alfian
Menurut Alfian, pengertian ideologi adalah sebuah pandangan ataupun
sistem nilai yang menyeluruh dan juga mendalam mengenai bagaimana
cara yang sebaiknya, yakni secara moral dianggap benar dan juga adil,
mengatur tingkah laku bersama dalam beragam segi dan bidang
kehidupan.

3. Gunawan Setiardjo
Menurut Gunawan Setiardjo, arti ideologi adalah kumpulan ide atau
gagasan atau aqidah ‘aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses
berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
Beberapa macam ideologi

komunisme kapitalisme anarkisme liberalisme sosialisme

nasionalisme monarkisme konservatisme fasisme demokrasi

Pancasila
komunisme
Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial,
dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan
sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas
sosial, uang, dan negara.

Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology


kapitalisme dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap
sebagai salah satu faktor produksi saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah
terjadinya ketimpangan yang sangat besar antara pengusaha dan buruh. Oleh karena
itu muncullah partai komunis yang memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan,
industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan
memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar.

Ideology kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia hingga


saat ini. inti dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak
swasta dimana negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya sistem ekonomi dan
hanya berperan sebagai pengawas saja. para pengusaha ini memiliki tujuan yang jelas
yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang
seminimal mungkin sehingga untuk mencapai hal tersebut negara tidak boleh ikut
campur dalam usaha mereka
Anarkisme
Anarkisme atau dieja anarkhisme adalah filsafat politik yang menganjurkan
masyarakat tanpa negara atau sering didefinisikan sebagai lembaga sukarela yang
mengatur diri sendiri. Tapi beberapa penulis telah mendefinisikan sebagai lembaga
yang lebih spesifik berdasarkan asosiasi bebas non-hierarkis

Anarkisme berpegangan pada konsep bahwa negara menjadi tidak


diinginkan, tidak perlu, atau berbahaya. Sementara anti-statisme adalah pusat dari
pemikiran ini, anarkisme juga menentang otoritas atau organisasi hierarkis dalam
pelaksanaan hubungannya dengan manusia, sehingga tidak terbatas pada sistem
negara saja.
Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan
hak adalah nilai politik yang utama. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan
dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama
didasarkan pada kebebasan mayoritas.
ciri-ciri ideologi liberalisme :
1. Setiap Individu Punya Kesempatan Sama
2. Berhak Mendapat Perlakuan yang Sama
3. Ada Hukum dan Hukum Diterapkan
4. Pemerintah Ditentukan Dengan Persetujuan
Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai
dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi,
serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem
tersebut."Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum,
kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya
Ideologi sosialisme ingin mewujudkan masyarakat yang memiliki hak milik
bersama terhadap setiap faktor produksi agar produksi tidak lagi dikuasai oleh orang-
orang atau suatu lembaga swasta tertentu. Kepemilikan bersama tersebut
dimaksudkan untuk kesejahteraan rakyat
Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam
mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin
mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara
atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis,
budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan
kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua elemen
tersebut.
Monarkisme
Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama
dari kesejahteraan negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut
paham monarki diantaranya adalah brunei Darussalam, arab Saudi dan lainnya. jadi
pusat kekuasaan tertinggi adalah raja yang memerintah dan segenap keturunannya.
Seorang monarkis dapat mendukung kekuasaan seseorang yang sedang duduk di
tahta, seseorang yang mengklaim sebagai penguasa tahta, atau seseorang yang
seharusnya menguasai tahta tetapi telah dijatuhkan.
konservatisme
Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai
tradisional. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga,
memelihara, mengamalkan". Karena adanya perbedaan niliai disetiap negara maka
tujuan dari paham konservtaif juga berbeda sesuai dengan budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideology ini tidak bergitu terkenal hingga meletusnya
revolusi perancis yang kemudian banyak orang yang ingin kembali ke tatanan dunia
lama. Hal ini sangat beralasan karena modernisasi ternyata tidak memberikan dampak
yang baik bagi warga negara dan menumbuhkan perpecahan di dalamnya sehingga
merujuk pada bagian yang sangat tidak menyenangkan. Negara yang sampai saat ini
masih menggunakan paham ini adalah negara-negara di eropa yang biasanya di dukung
oleh para pekerja pasar dan para pengusaha serta pejabat berkerah putih.
Fasisme
Fasisme adalah ideologi yang berdasarkan pada prinsip kepemimpinan
dengan otoritas absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa
pengecualian. Pasukan dengan otoritas (atau militer) menjadi sangat penting dalam
ideologi fasis, karena ideologi ini selalu membayangkan adanya musuh, sehingga
pemimpin dan militer harus kuat menjaga negara. Gerakan ini memiliki satu tujuan:
menghancurkan musuh, dimana musuh dikonstruksikan dalam kerangka konspirasi
atau ideologi lain.
Paham fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus
berkembang hingga pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras dan
menguntungkan satu pihak saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian
banyak mendapatkan pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
Demokrasi
Demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Dalam
pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan
untuk rakyat. Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang pada
kenyataannya menjadi lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan legislative.
Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara
langsung melalui proses pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih wakil-
wakilnya sebagai sarana penyalur lidah rakyat kepada pemerintahan yang berkuasa
Pancasila
• Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
• Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
• Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Sejarah perumusan dan lahirnya Pancasila
Sejarah perumusan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan
di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu,
Kuniaki Koiso (國昭 小磯 atau 国昭 小磯) pada tanggal 7 September 1944. Lalu,
pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Maret 1945 (2605, tahun Showa 20) yang
bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tata pemerintahan
Indonesia Merdeka.
Organisasi yang beranggotakan 74 orang (67 orang Indonesia, 7 orang
Jepang) ini mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945
untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama tiga hari itu
tiga orang, yaitu, Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, menyumbangkan
pemikiran mereka bagi dasar negara Indonesia.
Dalam pidato singkatnya hari pertama, Muhammad Yamin mengemukakan 5
asas bagi negara Indonesia Merdeka, yaitu kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan,
kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Soepomo pada hari kedua juga mengusulkan 5
asas, yaitu persatuan, kekeluargaan, mufakat dan demokrasi, musyawarah, dan
keadilan sosial. Pada hari ketiga, Soekarno mengusulkan juga 5 asas. Kelima asas itu,
kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan, persatuan dan
kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, yang pada akhir
pidatonya Soekarno menambahkan bahwa kelima asas tersebut merupakan satu
kesatuan utuh yang disebut dengan Pancasila, diterima dengan baik oleh peserta
sidang. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara
1. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan
persatuan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia unutk mencapai tujuannya.
3. Memberikan kemauan untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa
Indonesia
4. Menerangi dan mengawasi keadaan, serta kritis kepada adanya upaya untuk
mewujudkan cita-cita yang terkandung di dalam pancasila.
5. Sebagai pedoman bagi kehidupan bangsa Indonesia dalam upaya menjaga keutuhan
negara dan memperbaiki kehidupan dari bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu
menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Ini
bukan berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diubah dengan nilai dasar yang lain yang
sama artinya dengan meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/jati diri
bangsa Indonesia (AL Marsudi, 2000:62). Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung
makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika
kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan
memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.
Makna Ideologi Pancasila
Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai
Ideologi Nasional bangsa Indonesia. Sehingga makna pancasila dari ketetapan
tersebut bahwa nilai-nilai yang tercamtum dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita
normatif bagi penyelenggaraan bernegara.
Pancasila sebagai ideologi mempunyai makna sebagai berikut:
1. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif
penyelenggaraan bernegara.
2. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama
dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat
Indonesia.
Dimensi Ideologi Pancasila
1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang tercamtum di ideologi tersebut
mencerminkan kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat dimana ideologi itu
ada untuk pertama kalinya.
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang tercamtum dalam nilai dasar
tersebut bisa memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat
mengenai masa depan yang lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.
Nilai-nilai Ideologi Terbuka
• Nilai dasar, merupakan sebuah nilai yang mendasar yang relatif tetap dan tidak
berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila dalam Pancasila.
• Nilai instrumen, ialah nilai dasar yang diuraikan secara lebih dinamis seperti
dalam UUD 1945, maupun perundang-undangan lainnya yang perlu diuraikan
maknanya supaya lebih dipahami oleh masyarakat.
• Nilai praktis, merupakan perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam
perwujudannya nilai praktis bersifat abstrak, misalnya saling menghormati,
bekerjasama, dan kerukunan antar sesama.
Arti penting Pancasila sebagai dasar negara

• Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ayang di tetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945. Sebagai dasar negara, nilai yang terkadung dalam Pancasila mempunyai nilai
estetika, dan nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan cita-cita nenek
moyang bangsa.
• Dengan adanya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia bebrati segala yang ada
dalam negara tersebut haruslah taat asas dengan dasar negara kita yaitu Pancasila,
termasuk aturan hukum atau perundang-undangan yang berlaku.
• Pancasila sebagai dasar negara di jadikan sebagai dasar dalam mengatur
penyelenggaraan pemerintahan negara. Dalam pelaksanaannya, Pncasila mempunyai
sifat mengikat dan keharusan sebagai norma hukum yang tidak boleh dilanggar.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
• Pancasila sebagai pandangan mempunyai kedudukan sebagai alat pemersatu bangsa
yang berfungsi sebagai rancangan dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran baru.
• Pancasila sebagai ideologi terbuka, artinya pancasila sejalan dengan perubahan dan
perkembangan zaman
• Pancasila sebagai cita-cita nenek moyang bangsa yang harus kita wujudkan.
• Untuk mengatur serta menyelesaikan masalah dan persoalan yang dihadapi negara dan
bangsa.
• Wadah pembangunan negara.
• Alat pemersatu bangsa Indonesia
Pengamalan Pancasila dalam kehidupan
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SILA KE-1
• Berusaha menjadi anak yang shalih/shalihah atau menjadi anak yang dekat kepada
agama serta berbakti kepada kedua orangtua.
• Mengajarkan nilai-nilai religius akan Ketuhanan Yang Esa.
• Mengajak teman untuk shalat berjamaah.
• Saling menghormati teman yang berbeda agama.
• Menjaga keharmonisan antar umat beragama.
• Membiarkan orang lain menjalankan kepercayaan dan keyakinannya sendiri.
• Memberikan kebebasan beragama terhadap orang lain.
• Beribadah sebaik mungkin dan mendalami ilmu agama tanpa memperhatikan batasan
umur.
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SILA KE-2
• Tidak bersikap sewenang-wenang terhadap adik sendiri.
• Bertingkah penuh sopan dan santun terhadap orangtua.
• Gemar membantu teman-temannya yang berada dalam kesusahan.
• Mentraktir teman untuk makan di kantin.
• Membela orang-orang yang ditindas.
• Menegakan HAM sesuai porsinya.
• Bersikap adil terhadap sesama.
• Tidak bersikap semena–mena sebagai pimpinan maupun kepala keluarga.
• Bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.
• Menumbuhkan sikap tenggang rasa antar teman.
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SILA KE-3
• Tidak mudah bertengkar di dalam rumah.
• Senantiasa menjaga amarah dan emosi.
• Berteman dengan siapa saja.
• Menghindari perbuatan tawuran antar sekolah.
• Tidak menciptakan kelompok-kelompok yang dapat menyebabkan disintegrasi
nasional.
• Menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu maupun kelompok.
• Sikap toleran yang tinggi atau mudah memaafkan orang lain.
• Menjaga suasana masyarakat agar selalu tentram dan tidak menimbulkan perpecahan.
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SILA KE-4

• Tidak memaksakan anggota keluarga yang lain untuk berperilaku di luar


kemampuannya.
• Menjadi kepala keluarga yang penuh tanggung jawab dan kasih sayang.
• Melakukan musyawarah OSIS dengan musyawarah.
• Memilih pengurus-pengurus kelas secara arif.
• Melakukan Pemilu dan Pilkada.
• Tidak melakukan Black Campaign.
• Memutuskan masalah secara bersama–sama.Mendengarkan pendapat oranglain
dengan bijak.
PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SILA KE-5
• Menghargai seluruh hak-hak setiap komponen keluarga.
• Menjalankan kewajiban di rumah sebaik mungkin.
• Menjadi ketua kelas yang amanah dalam mengemban tugas.
• Bersikap adil terhadap junior kelas.
• Menjadi penguasa yang pro rakyat bukan justru pro terhadap asing maupun para
kapitalis.
• Hidup sewajarnya saja tidak berlebihan.
• Ikut berperan aktif dalam membayar pajak untuk mensejahterakan oang yang
kurang mampu.
• Menjaga keseimbangan diantaranya mengerjakan kewajiban dan menerima hak
baik dikeluarga, sekolah, masyarakat, maupun negara.

Anda mungkin juga menyukai