Anda di halaman 1dari 27

KEBUTUHAN

ISTIRAHAT-
TIDUR
Ns. Mustika Rahim, S.Kep
Pengertian
• Istirahat suatu keadaan tenang,relaks,tanpa
tekanan emosional & bebas dari perasaan gelisah
• Tidur  status perubahan kesadaran ketika
persepsi & reaksi individu terhadap lingkungan
menurun (aktifitas fisik minimal, tingkat
kesadaran bervariasi, perubahan proses fisiologis
tubuh,& penurunan respons thd stimulus
eksternal).
• Tidur  memulihkan/ mengistirahatkan fisik
setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress &
kecemasan,serta dapat meningkatkan
kemampuan & konsentrasi saat hendak
melakukan aktivitas sehari-hari.
Fisiologi Tidur
• Aktivitas tidur diatur & dikontrol di batang otak:
Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar
Synchronizing Region(BSR).
• RAS di bag. atas batang otak diyakini memiliki
sel2 khusus yang dapat mempertahankan
kewaspadaan & kesadaran; memberi stimulus
visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta
emosi dan proses berfikir.
• Pada saat sadar  RAS melepaskan
katekolamin(hormon yg berperan dalam
mengatasi stres/syok)
• Pada saat tidur  BSR melepaskan
serotonin(hormon pemberi perasaan nyaman dan
tenang)
Tahap-tahap Tidur
Ada 2 tahap irama dr. tidur
1. NREM (Non Rapid Eye
Movement)
2. REM (Rapid Eye Movement)
TAHAPAN TIDUR
Dua tahapan tidur:
1. Non-rapid eye movement(NREM)  tidur
gelombang-pendek krn gelombang otak
yang ditunjukkan oleh orang yang tidur
lebih pendek daripada gelombang alfa dan
beta yang ditunjukkan orang yang sadar.
- penurunan sejumlah fungsi fisiologi
tubuh
- semua proses metabolic termasuk TTV,
metabolism, dan kerja otot melambat.
Istirahat dan Tidur
1. Tahapan tidur NREM
a. NREM tahap I
- tingkat transisi
- merespon cahaya
- berlangsung beberpa menit
- mudah terbangun dengan rangsangan
- aktifitas fisik menurun, tanda vital & metabolisme
menurun
- bila terbangun terasa sedang bermimpi
b. NREM tahap II
- periode suatu tidur
- mulai relaksasi otot
- berlangsung 10 – 20 menit
- fungsi tubuh berlangsung lambat
- dapat digunakan dengan mudah
c. NREM tahap III
- awal tahap dari keadaan tidur nyenyak
- sulit dibangunkan
- relaksasi otot menyeluruh
- TD menurun
- berlangsung 15 – 30 menit
d. NREM tahap IV
- tidur nyenyak
- sulit u/ dibangunkan, buruh stimulus
intensif
- istirahat, tonus otot menurun
- sekresi lambung menurun
2. Tahapan tidur REM
a. Lebih sulit dibangunkan atau
justru dapat bangun tiba-tiba
b.Mata cepat tertutup dean terbuka
c. Tidur REM penting
u/keseimbangan mental, emosi jg
berperan dlm belajar, memori dan
adaptasi
d.Sering terjadi mimpi
3. Karakteristik tidur REM
a. mata : cepat tertutup & terbuka
b. otot-otot : kejang otot kecil, ot.
Besar imobilisasi
c. pernapasan : irreguler, kadang dgn
apnea
d. nadi : cepat dan iregular
e. TD : meningkat a/ fluktuasi
f. sekresi gaster : meningkat
g. metabolisme : meningkat, temperatur
tubuh naik
h. siklus tidur : sulit dibangunkan
Pola Tidur Normal

1. Neonatus sampai dengan 1 bulan


a. kira – kira membutuhkan 14-18
jam/hari
b. mudah berespon terhadap
stimulus
c. pada minggu 1 kelahiran 50 %
adalah tahap REM
d. Siklus tidur berlangsung selama 45-
60 menit
2. Bayi (1-12 bulan)
a. Bayi mungkin akan tidur
sepanjang malam
b. usia 1 – 12 bulan kira-kira tidur
12-14 jam/hari
c. tahap REM 20 – 30 %
3. Toddler (1-3 tahun)
a. tidur 10 – 12 jam / hari
b. 25 % REM
c. Anak-anak tidur sepanjang malam
dan tidur siang hari
4. Prasekolah (3-6 tahun)
a. tidur 11 jam / hari
b. 20 % REM
5. Usia Sekolah (6-12)
a. tidur 10 jam / hari
b. 18,5 % tahap REM
6. Remaja (12-18 tahun)
a. tidur 7-8,5 jam / hari
b. 20 % tahap REM
7. Dewasa Muda (18-40 tahun)
a. tidur 7 – 8 jam / hari
b. 20 – 25 % tahap REM
8. Usia Dewasa Pertengahan (40-60 tahun)
a. Tidur 7 – 8 jam / hari
b. 20 % tahap REM
9. Usia Tua (>60 tahun)
a. ± 6 jam / hari, 20 – 25 % tahap REM
b. tahap IV NREM menurun dan kadang-
kadang tidak ada
c. sering terbangun pada malam hari
d. Insomnia
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
TIDUR

1.Penyakit
2.Lingkungan
3.Kelelahan  semakin pendek siklus
tidur REM
4.Gaya Hidup
5.Stres emosional
6.Stimulant & alkohol
7.Diet dan nutrisi
GGN.TIDUR
1. Insomnia  ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur,
baik secara kualitas maupun kuantitas  Penyebabnya bisa
karena gangguan fisik atau karena factor mental seperti
perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia:
1.Insomnia inisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
2.Insomnia intermiten :Kesulitan untuk tetap tertidur
karena seringnya terjaga.
3.Insomnia terminal: Bangun terlalu dini dan sulit untuk
tidur kembali.

Cara mengatasi insomnia : olahraga rutin, menghindari


ransangan tidur di sore hari, melakukan relaksasi sebelum
tidur (mis; membaca, mendengarkan music),dan tidur jika
benar-benar mengantuk.
2. Parasomnia : perilaku yang dapat
mengganggu tidur atau muncul saat
seseorang tidur  >> anak-anak
Bbp turunan parasomnia :sering terjaga
(mis; tidur berjalan), gangguan transisi
bangun-tidur (mis; mengigau),
parasomnia yang terkait dengan tidur REM
(mis; mimpi buruk)
3. Hipersomnia : kebalikan dari insomnia,
yaitu tidur yang berlebihan terutama pada
siang hari. Penyebab : kerusakan system
saraf
4.Narkolepsi : gelombang kantuk
yang tak tertahankan yang
muncul secara tiba2 pada siang
hari. Gangguan ini disebut juga
sebagai “serangan tidur” atau
sleep attack.

5. Apnea (henti napas) saat tidur


6. Somnabulisme
Merupakan keadaan ketika tengah
tertidur, tetapi melakukan
kegiatan orang yang tidak tidur.
Penderita sering kali duduk dan
melakukan tindakan motorik,
misalnya berjalan, berpakaian,
pergi ke kamar mandi, berbicara,
dll.
7.Enurese
Enurese atau
mengompol merupakan
kegiatan buang air kecil
yang tidak disengaja pada
waktu tidur.
ASKEP
• Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada masalah
kebutuhan istirahat tidur meliputi :
- Pola tidur : kuantitas (lama tidur)
- Ritual sebelum tidur : aktivitas,
rekreasi, atau kebiasaan yang
dilakukan sebelum tidur
- Lingkungan tidur : penerangan,
tingkat kebisingan, dengan siapa
pasien tidur
- Penggunaan obat tidur dan obat-
obatan yang lain sebelum tidur
- Perubahan terkini pada pola tidur :
apakah ada kesulitan tidur atau
perubahan pola tidur serta adakah
masalah yang pasien yakini dapat
mempengaruhi pola tidurnya
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola tidur b/d ;
a)Sering terjaga pada malam hari
b)Tidur berlebihan pada siang hari
c)Immobilitas
d)Depresi dan takut
e)Nyeri
f) Lingkungan yang mengganggu
2. Kecemasan b/d ketidakmampuan
untuk tidur, henti napas saat tidur
(sleep apnea)
3. Koping individu tidak efektif b/d
insomnia
4. Gangguan pertukaran gas b/d
apnea saat tidur
5. Potensial cedera
6. Gangguan konsep diri b/d
penyimpangan tidur hipersomnia
INTERVENSI RASIONAL
1. Lakukan kajian masalah 1. memberikan informasi
gangguan dasar dalam menentukan
tidur pasien, karakteristik dan
penyebab kurang tidur
rencana perawatan
2. Lakukan persiapan untuk tidur
malam seperti pada jam 9 2. mengatur pola tidur
malam
sesuai dengan pola tidur
pasien
3. mandi air hangat sebelum
3. meningkatkan tidur
tidur
4. Anjurkan makan yg cukup satu
jam 4. meningkatkan tidur
sebelum tidur
5. Berikan susu hangat sebelum
tidur
5. meningkatkan tidur
Intervensi Rasional
6. Keadaan tempat tidur yg 6. meningkatkan tidur
nyaman,
bersih, dan bantal yg
nyaman
7. Kurangi distraksi 7. mengurangi
lingkungan dan hal-hal
yang dapat mengganggu gangguan tidur
tidur
8. Lakukan masase pd daerah
8. mengurangi
belakang, tutup
pintu/jendela gangguan tidur
9. Tingkatkan aktivitas 9. mengurangi tidur
sehari-hari &
kurangi aktivitas sebelum
tidur
10 . Pendidikan kesehatan 10. meningkatkan pola
tidur
EVALUASI KEPERAWATAN

• (SOAP) Evaluasi terhadap masalah


kebutuhan istirahat tidur dapat
dinilai dari kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan tidur dan
dapat mengatasi gangguan tidur

Anda mungkin juga menyukai