Anda di halaman 1dari 19

NURSING CENTER

Kelompok 4 :
• Reza Ayu Nurul Karimah
• Hilda Herliawati Fitrianengsih
• Alvira Wulan Suci
• Nurmaulida Azzahra
• Cindi Aulia Purnama Sari
• Rhawziana Nurdin
• Dea Amiranti Andini
• Aenaya Karimah
• Feni Rosdianti
NURSING CENTER
Nursing center merupakan pengelolaan
terpadu dalam pelayanan, pendidikan, dan
penelitian keperawatan melalui
pemberdayaan seluruh potensi yang ada
secara optimal (Samba, 2014).
Tujuan Nursing Center
 Tujuan Umum
adalah terselenggaranya pelayanan, pendidikan, dan penelitian
keperawatan yang berkualitas secara efektif dan efisien.

 Tujuan Khusus
1. Teridentifikasinya kebutuhan klien dan mahasiswa/peserta latihan baik
yang aktual maupun potensial.
2. Tersusunnya rencana pelayanan dan pengalaman belajar lapangan yang
terpadu
3. Terselenggaranya pengalaman belajar lapangan dan pelayanan
keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama.
4. Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi pengalaman belajar dan
pelayanan keperawatan.
5. Tersusunnya rencana penelitian keperawatan dan pelaksanaannya.
6. Tersusunnya rencana pengembangan keperawatan berdasarkan kajian
ilmiah.
Peneria Pelayanan Nursing Center
Untuk dapat mencapai tujuan nursing center,
yang menjadi sasaran utama adalah peserta
didik/pelatihan keperawatan dan klien (baik
individu, keluarga, kelompok khusus, maupun
masyarakat umum) dari semua umur.
Karakteristik Nursing Center
 Keterpaduan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
program pendidikan, pelayanan, dan penelitian/pengembangan
keperawatan
 Pengelolaan secara terpadu akan mengoptimalkan
pemberdayaan seluruh potensi yang ada
 Untuk dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang ada
tersebut, diperlukan persamaan persepsi seluruh personal
yang terlibat terhadap keperawatan komunitas, baik eksternal
maupun internal.
 Secara internal keperawatan, persamaan persepsi dapat
diperoleh melalui membangun masyarakat ilmiah keperawatan
komunitas.
 Secara eksternal, persamaan persepsi juga mutlak diperlukan
dari seluruh stake holder yang terkait dengan semua upaya
kesehatan masyarakat melalui kolaborasi dengan berbagai
sektor
Peran Perawat dan Fokus Intervensi
Nursing Center
Perawat yang terlibat dalam nursing center baik yang
berasal dari puskesmas maupun institusi pendidikan
mempunyai empat peran utama, yaitu sebagai
pemberi pelayanan kepada klien, pendidik
keperawatan untuk mahasiswa/peserta pelatihan,
peran sebagai peneliti untuk pengembangan ilmu dan
praktik keperawatan, dan pengelola keperawatan

Fokus intervensi nursing center berupa upaya


memfasilitasi dan advokasi serta koordinasi serta
kolaborasi seluruh kegiatan nursing center untuk
mencapai pelayanan, pendidikan, serta penelitian
keperawatan yang berkualitas.
Tahap Pengembangan Nursing
Center
a.Tahap Inisial/Persiapan
Dalam tahapan initial atau tahap persiapan
dilakukan sosialisasi tentang konsep nursing
center ke semua pihak terkait untuk
memperoleh komitmen dan dukungan.

b.Tahap beginning/Awal
Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan
dipersiapkan berbagai faktor pendukung
pelaksanaan nursing center baik perangkat
keras maupun perangkat lunak sesuai
dengan kebutuhan pelayanan, pendidikan,
dan penelitian keperawatan.
c.Tahap Working/Kerja
Nursing center dalam tahap ini sudah dapat
dimulai sesuai kesiapan sumber dan
kebutuhan yang ada. Pada tahun pertama
biasanya kegiatan difokuskan pada pelayanan
dan pendidikan. Kegiatan penelitian baru
dapat dimulai setelah kegiatan pelayanan dan
pendidikan berlangsung. Hal ini dilakukan
untuk memperoleh data dasar dari hasil
pendataan/survei mawas diri yang dilakukan
oleh masyarakat didampingi oleh staf
Puskesmas, mahasiswa/peserta pelatihan dan
dosen.
d.Tahap Terminal/Akhir
Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan
perbaikan/modifikasi sesuai hasil tahap kerja
yang telah dilakukan. Evaluasi dan modifikasi
dilakukan baik terhadap perencanaan
maupun proses pelaksanaan dan hasil yang
didapat. Dalam tahap terminal perlu
dilakukan bersama oleh semua pihak yang
terkait (dinas pendidikan, dinas kesehatan,
puskesmas, pemda, masyarakat dan lintas
sektor lainnya).
e.Tahap Adoption/Adopsi
Nursing center yang telah berlangsung
beberapa waktu dan telah dievaluasi serta
dianggap bermanfaat bagi kesehatan
masyarakat, biasanya akan dikembangkan di
daerah lain. Pada tahap ini nursing center yang
lama dapat melakukan fungsi pendampingan
dan bimbingan bagi nursing center yang baru
memasuki tahap persiapan dan awal.
Penerapan Nursing Center
Nursing center sebagai pengelolaan terpadu
dalam pendidikan dan/atau pelatihan,
pelayanan, penelitian, dan pengembangan
dapat diselenggarakan baik di puskesmas
(pusat kesehatan masyarakat) sebagai lahan
praktik pendidikan dan pelatihan maupun
klinik perawatan swasta tempat praktik
bersama atau perorangan perawat.
Nursing Center sebagai Tempat Praktik
Mandiri/Berkelompok Perawat
Ide penerapan Nursing Center sebagai model
praktik mandiri muncul karena dua alasan kuat,
yaitu (1) keperawatan sebagi profesi yang
seharusnya melakukan pelayanan kepada
masyarakat dengan praktik keperawatan
mandiri, ternyata di lapangan belum ada.
(2) disahkan Undang-Undang Praktik
Kedokteran, membuat legalitas balai
pengobatan yang dilakukan oleh perawat
menjadi tidak berlaku lagi.
Pendekatan praktik bersama dipilih agar cukup
kuat untuk menghadapi segala kendala yang
ada, mengingat persepsi masyarakat luas
tentang perawat yang praktik mandiri pasti
melakukan praktik pengobatan, yang secara
hukum telah dilarang. Karena akan memulai
hal yang baru, ditempuh pendekatan proses
adopsi.
Tahapan :
Tahap Inisiasi
Dalam tahap ini, pembahasan ide dasar
nursing center dilakukan oleh seluruh
pengurus PPNI provinsi Jawa Barat.
Pembahasan ini menghasilkan kesepakatan
untuk membuka praktik bersama
keperawatan sebagi proyek percontohan di
kota Bandung, bertempat di ruangan lantai
satu gedung sekretariat PPNI.
 Tahap Awal
Sambil mengerjakan persiapan sarana
ruangan, dilakukan persiapan sumber daya
manusia, terutama perawat yang akan praktik
dengan mengurus Surat Izin Praktik Perawat
dan surat izin pembukaan tempat praktik,
baik dari dinas kesehatan maupun dari Kota
Madya Bandung.
 Tahap Kerja
Kegiatan pendidikan/pelatihan direncanakan
akan menyelenggarakan pelatihan pengasuh
lanjut usia karena terdapat kecenderungan
peningkatan penduduk usia lanjut dengan segala
permasalahannya. Izin Depnaker telah diperoleh
dan penyebaran informasi telah dilakukan untuk
menjaring calon perserta latihan.

 Tahap Terminal dan Tahap Adopsi


Kedua tahap ini belum dilakukan karena ESPO
Nursing Center baru berjalan beberapa bulan.
Faktor Pendukung dan Penghambat
 Faktor Pendukung
Hal yang menjadi faktor pendukung utama
dalam pelaksanaan Nursing Center adalah:
 Komitmen pengambil kebijakan, baik di
institusi pendidikan maupun dinas kesehatan
provinsi dan kabupaten/kota sehingga
memperlancar dana, fasilitas, dan puskesmas,
baik untuk pelatihan perawat, maupun
penyediaan sarana dan prasarana (ruangan,
CHN kit, alat transportasi, family folder, dll).
 Kolaborasi lintas sektor (pendidikan,
palayanan, pemerintah daerah dan DPRD,
organisasi profesi/PPNI dan sektor lain yang
terkait) yang dirasakan sangat mendukung
pelaksanaan nursing center.

 Faktor Penghambat
Masih adanya persepsi keliru, baik dari
masyarakat luas, profesi kesehatan lain,
maupun anggota profesi keperawatan tentang
profesi keperawatan dan lingkup kerjanya. Hal
ini wajar terjadi karena perubahan
keperawatan dari vokasi menjadi profesi masih
relatif baru.

Anda mungkin juga menyukai