Anda di halaman 1dari 15

Oleh : YUNI NURAINI Amd, Kep

Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang


Tahun 2019
Vital sign

Normal vital signs berubah


dipengaruhi oleh :

umur, sex, berat badan,


Aktivitas, dan kondisi
(sehat/sakit)
PENGERTIAN TEKANAN DARAH

Tekanan darah adalah tekanan darah pada arteri saat itu dipompa ke
seluruh tubuh oleh jantung. Tekanan darah tinggi (hipertensi) biasanya
tidak memiliki gejala, tetapi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
serius.

 Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi selama ejeksi jantung


 Tekanan diastolik adalah titik terendah dalam siklus
 Tekanan nadi adalah selisih angka tekanan sistolik dan diastolik
 Faktor yang mempengaruhi tingginya tekanan darah : curah jantung, tahanan
pembuluh darah tepi, volume darah total, viskositas darah, kelenturan dinding
arteri.
 Curah jantung dan tahanan pembuluh darah mempunyai pengaruh yang besar
terhadap tekanan darah
Tingkatan Sistolik Diastolik
Hipotensi < 90 < 60
Normal 90-120 60-80
Prehipertensi 120-140 80-90
Grade 1/ringan 140-160 90-100
Grade 2/sedang 160-180 Tingkatan
Grade 3/berat 180-210 110-120
Grade > 210 > 120
4/emergency

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


TEKANAN DARAH

Obat-obatan
Keadaan
Variasi diurnal
Takut dan cemas
Aktivitas meningkat
Tujuan
- Mengetahui nilai tekanan darah

Persiapan Alat
- Sfigmanometer air raksa atau jarum
- Stetoskop

TEKNIK MENGUKUR TEKANAN DARAH :


 Mula-mula TD diukur dengan palpasi agar kesenjangan auskultasi masih dapat
di deteksi.
 Rabalah denyut A. radialis dan pompalah manset sampai denyut tak teraba lagi
 Perlahan – lahan kempiskanlah manset dengan kecepatan 2 mmHg dan catatlah
angka saat denyut tak teraba lagi.
1. Jelaskan prosedur pada pasien 8. Pasang stetokop di bawah manset pas
diatas arteri brakialis
2. Cuci tangan
9. Tentukkan denyut nadi radialis
3. Atur posisi pasien dengan tidur terlentang
10. Pompakan balon manset sampai nadi
4. Atur tangan dengan posisi supinasi
radialis tidak teraba dan pompakan lagi
5. Keataskan lengan baju kira-kira 20 mmHg setelah nadi tidak

6. Pasang manset pada lengan atas, 3 cm teraba.

diatas fossa cubitti dan jangan pada 11. Pasang stetoskop pada telinga sambil
memegang nadi radialis
lengan yang terpasang infuse.
12. Catat hasil pengukuran dan beritahukan
7. Memasang manset jangan terlalu ketat
kepada pasien, missal : sistolik 150
maupun longgar tetapi yang pas melekat
mmHg dan diastolic 100 mmHg atau
pada lengan.
ditulis TD: 150/100 mmHg
Nadi

Nadi adalah sensasi denyutan seperti gelombang yang dapat


dirasakan/ dipalpasi di arteri perifer, terjadi karena gerakan
atau aliran darah ketika konstraksi jantung
Umur Jumlah
Bayi baru lahir 140 x/menit Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah
Ateri radalis : Pada pergelangan tanga
Umur dibawah 1 110 x/menit Arteri temporalis : Pada tulang pelipis
bulan Arteri caratis : Pada leher
Umur 1-6 bulan 130 x/menit Arteri femoralis : Pada lipatan paha
6-12 bulan 115 x/menit Arteri dorsalis pedis : Pada punggung kaki
Arteri politela : pada lipatan lutut
1-2 tahun 110 x/menit Arteri bracialis : Pada lipatan siku
2-6 tahun 105 x/menit Ictus cordis : pada dinding iga, 5 – 7
6-10 tahun 95 x/menit
10-14 tahun 85 x/menit
Note: Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi
14-18 tahun 82 x/menit
normal, maka disebut bradicardi
18 tahun keatas 60-100 x/menit
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi
Lanjut usia 60-70 x/menit
normal, maka disebut tachicardi
Alat dan bahan Cara kerja
 Arloji (jam) atau stopwatch 1. Jelaskan prosedur pada klien
 Buku catatan nadi 2. Cuci tangan
 Pena 3. Atur posisi pasien (manusia coba)

4. Letakkan kedua lengan telentang di sisi tubuh

5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)

6. Periksa denyut nadi (arteri) dengan meng¬gunakan


ujung jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.

7. Tentukan frekuensinya per menit dan keteraturan


irama, dan kekuatan denyutan.

8. Catat hasil.

9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan


Pengertian Suhu
Suhu adalah suatu besaran yang menunjukan
derajat panas khususnya pada benda. Benda yang
mempunyai panas dapat menunjukan suhu yang
tinggi dibandingkan pada benda yang dingin. Untuk
dapat mengetahui seberapa besar suhu pada benda
tersebut, maka alat yang digunakan yaitu
termometer

 Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya


berada pada 36˚C - 37,5˚C. Seseorang dikatakan bersuhu tubuh
rendah (hypopirexia/hypopermia), jiak suhu tubuhnya < 36˚C
 Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
- Demam : Jika bersuhu 37,5 ˚C - 38˚C
- Febris : Jika bersuhu 38˚C - 39˚C
- Hipertermia : Jika bersuhu > 40˚C
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH
 Circadian Rhythms : perubahan fisiologis, seperti perubahan suhu dan TTV yang lain
.
secara fluktuatif : pagi hari lebih rendah dibandingkan sore hari, suhu tubuh berfluktuasi
0,28o – 1,1oC selama periode 24jam
 Usia : suhu tuuh bayi dan anak-anak berubah lebih cepat dalam merespon perubahan
panas dan dingin
 Hormonal : perempuan cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan laki-laki,
karena perubahan hormon
 Stress : respon tubuh terhadap stress fisik dan emosi akan meningkatkan produksi
epineprin dan nor epineprin sehingga mengakibatkan peningkatan metabolisme rate
peningkatan suhu tubuh

PENGUKURAN SUHU ADA 4 MACAM


1. ORAL Termometer diletakkan di dibawah lidah sublingual artery -biasanya hasil
pengukuran 0,5 – 0,8 °C dibawah suhu inti
2. Rektal : Berbeda 0,1°C dengan suhu inti
3. Aksila : Hasil pengukuran 0,6°C lebih rendah dibandingkan suhu oral Paling sering
dilakukan mudah, nyaman
4. Telinga (Aural) : Riset menunjukkan suhu ditelinga pada membran timpani paling
mendekati suhu inti tubuh
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUHU

1. Pastikan frekuensi dan cara pemeriksaan suhu sesuai dengan permintaan


dokter atau rencana keperawatan (nursing care plan)
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien
4. Pastikan termometer dalam keadaan siap pakai
5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila ada indikasi
6. Pilih letak pemasangan termometer
7. Ikuti tahap-tahap pengukuran sesuai pedoman secara berurutan
menyesuaikan dengan jenis termometer
8. Cuci tangan
9. catat hasil pengukuran
Respiration rate (RR)

Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen


dan pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau
pola pernapasan. Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang
mengambil napas per menit.

Jumlah pernapasan seseorang adalah:


- Bayi : 30 - 40 kali per menit
- Anak : 20 - 50 kali per menit
- Dewasa : 16 - 24 kali per menit
Pelaksanaan

Alat dan bahan


Arloji (jam) atau stop-watch
Buku catatan
Pena
Cara kerja
Jelaskan prosedur pada klien
Cuci tangan
Atur posisi pasien (manusia coba).
Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
Catat hasil.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai