Anda di halaman 1dari 20

Coredr

il
Ekstrak
Pengujia
si n
lapanga
n
EKSTRAKSI ASPAL

• SNI 03-3640-1994 : metode pengujian kadar aspal


dengan cara ekstrasi menggunakan alat soklet

• DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL, SEKSI 6.3.


CAMPURAN BERASPAL PANAS,
6.3.4.PENGENDALIAN MUTU
TUJUAN
UNTUK MENTUKAN KADAR ASPAL
DALAM CAMPURAN BERASPAL
PELAKSANAAN DENGAN METODE
SOCKLET DAN MENENTUKAN
GRADASI DARI AGREGAT YANG DI
EKSTRASI.
Ekstrasi campuran aspal biasanya menggunakan 2 metoda
yaitu:
 Metoda soklet merupakan metoda yang
menggunakan cairan kimia triklone (CCl3) yang
berada didalam alat socket, metoda ini cukup
aman karena cairan ini tidak berbahaya.
 Metoda sentrifugal : metoda ini menggunakan
bensin sebagai cairan pengurai dengan cara
digoyang-goyangkan. Metoda ini cukup berbahaya
karena bensin merupakan bahan yang mudah
terbakar.

Uraian Toleransi Kadar aspal


± 0,3 % berat total
campuran
PERALATAN

4. Oven Kond
1. Alat socket 7
ensor

Ayakan
2. Kertas saring 5.
standar

3. Timbangan 6 Hot Plate


BAHAN

•Benda uji campuran aspal yang tidak terganggu sebelum dipadatkan.

•Triklone (CCl3).

•Air
LANGKAH KERJA
DATA DAN PERHITUNGAN
SATUAN NOMOR CONTOH

I II

Berat benda uji Sebelum ekstrasi (A1) gram 217,9 223,1

Sesudah ekstrasi (A2) gram 202,1 213,6

Berat kertas filler Sebelum ekstrasi (B1) gram 4,8 4,8

Sesudah ekstrasi (B2) gram 6,9 6

Berat mineral C=B2-B1 gram 2,1 1,2

Berat benda uji tanpa D=A2+C gram 204,2 214,8


aspal

Berat aspal E=A1-D gram 13,7 8.3

Kadar aspal E/A1 x 100% % 6.29 3.72

rata-rata kadar aspal % 5.005


Berat benda uji sebelum ekstraksi (A1) = 217,9 gr
Berat benda uji setelah ekstraksi (A2) = 202,1 gr
Berat kertas filter (atas) sebelum ekstraksi (B1) = 4,8 gr
Berat kertas filter (atas) sesudah ekstraksi (B2) = 6,9 gr
Berat kertas filter (bawah) sebelum ekstraksi (C1) = 4,8 gr
Berat kertas filter (bawah) sesudah ekstraksi (C2) =6 gr
Jadi, Kadar aspal =
A1  [ A2  ( B2  B1 )  (C 2  C1 )]
 100%
A1
217,9  [202,1  (6,9  4,8)  (6  4,8)]
 100%
217,9
= 5,005 % Kadar aspal yang diperoleh
KESIMPULAN
DARI HASIL PENGUJIAN EKSTRAKSI DILABORATORIUM DIDAPAT NILAI KADAR ASPAL
EFEKTIF 5,005%
KETENTUAN TOLERANSI KADAR ASPAL ± 0,3 % DARI BERAT TOTAL CAMPURAN, DAN
KADAR ASPAL RENCANA 5%. MAKA HASIL EKSTRASI MEMENUHI PERSYARATAN YAITU
5.005% KARENA BERADA DI ANTAR 4,7 % - 5,3 %.

back
 
Core Drill

REFERENS
I
Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan
Jembatan Bina Marga 2007, Divisi 6;
6.3.4 Pengendalian Mutu
TUJUAN
Untuk menentukan ketebalan
aspal dan density dari
perkerasan aspal beton yang
telah di ambil.
DASAR TEORI
 Di lapangan pengambilan benda uji dilakukan
menggunakan core drill. Pengambilan benda uji
dijalan suatu lajur dilakukan di tempat yang sering
dilalui kendaraan dengan jarak pengambilan
sample interval 100 meter. Sedangkan untuk jalan
2 lajur, jarak titik pengambilan adalah 200 meter
selang-seling dan banyaknya benda uji adalah
sesuai dengan kebutuhan.
PERALATAN KERJA

TUAS
TUAS
PEMUTAR
PEMUTAR

KAKI- TABUNG
TABUNG BOR
BOR
KAKI-
KAKI
KAKI MESIN
MESIN CORE
CORE DRILL
DRILL
BEBAN JANGKA SORONG KUNCI INGGRIS PALU KARET

WATER PASS TIMBANGAN TANG OVEN

SUMBER
EMBER AIR&SELANG
LANGKAH KERJA
DATA DAN PERHITUNGAN
 Pengukuran Dimensi

Dilakukan tiga kali pengukuran karena hasil pengambilan benda uji


tidak rata.
t1= 25,2 mm
t2= 37,2 mm
t3= 43,7 mm
 Pengukuran Density
Berat Kering = 413,1 gram
Berat Jenuh = 425,3 gram
Berat dalam air = 231,1 gram
  Perhitungan tebal rata-rata

T rata-rata = = = 35,37 mm

 Perhitungan density

Density =
= = 2,13
KESIMPULAN
 Dari hasil pengujian ketebalan benda uji, didapat
ketebalan beton aspal rata-rata 35,37 gram, kemudian
untuk uji density didapatkan nilai 2,13.

Anda mungkin juga menyukai