Anda di halaman 1dari 21

MEMBRAN PLASMA

Agatha Pratiwi
Agung Mahendra
Annisa Fauzia Rahmah
Fitri Handayani
Kresy Monery
Membran plasma atau membran sel
(bahasa Inggris: cell membrane,
plasma membrane, plasmalemma)
adalah fitur universal yang dimiliki
oleh semua jenis sel berupa
lapisan antar muka yang memisahkan
sel dengan lingkungan di luar sel,
terutama untuk melindungi inti
sel dan sistem kelangsungan hidup
yang bekerja di dalam sitoplasma
3 Sifat Membran Plasma
 Impermeabel
Suatu keadaan dimana semua zat yang ada di luar sel tidak dapat
masuk ke dalam sel karena adanya mekanisme penolakan oleh sel.
 Semipermeabel
Suatu keadaan dimana hanya zat – zat tertentu yang hanya dibutuhkan
oleh sel saja yang dapat masuk, sedangkan zat lainnya tidak dapat
masuk. Keadaan inilah yang lazim ditemui pada semua jenis sel.
 Permeabel
Suat keadaan dimana segala macam zat yang ada d luar sel dapat
masuk ke dalam sel. Keadaan ini biasa ditemui pada sel – sel yang
membrannya sudah rusak sehingga sel tidak dapat bertahan hidup.
Fungsi Membran Plasma
 Sebagai identifikasi
Beberapa glikoprotein (protein dengan rantai gula pendek) berfungsi sebagai label
identifikasi yang secara khusus dikenali oleh sel lain.
 Sebagai komunikasi sel
Membran plasma mampu ditandai oleh penanda protein tertentu yang membuat komunikasi
antar sel dapat terjadi. Pada membran plasma juga terdapat beberapa titik reseptor untuk
hormon, neurotransmitter dan protein imunitas. Dengan cara ini, sel mampu tanggap
terhadap respon lingkungan diluar sel melalui adanya membran plasma
 Sebagai regulasi pertukaran zat
Membran plasma mencegah pertukaran materi secara bebas dari satu sisi ke sisi lain pada
saat bersamaan. Membran plasma harus menjamin pertukaran molekul antara bagian luar
dan dalam pada saat yang tepat.
 Sebagai isolasi
Membran plasma membagi protoplasma menjadi beberapa kompartemen (ruangan), yaitu
membran sel yang membungkus seluruh protoplasma. Selain itu membran plasma membagi
sitoplasma menjadi beberapa kompartemen yang disebut dengan organel. Adanya selaput
pembatas ini sangat penting karena memungkinkan kegiatan setiap kompartemen dapat
berlangsung tanpa gangguan dari kompatemen lain namun tetap dapat bekerja sama.
Sejarah Perkembangan Teori Membran Plasma

 Charles Overton (1895)


Dalam percobaannya, ia menemukan bahwa persenyawaan
hidrofobik masuk ke dalam sel lebih cepat dari persenyawaan
hidrofilik. Dari percobaannya Overton percaya bahwa lapisan sel
sebelah luar berupa lapisan lemak (lipid layer) dan diduga berupa
kolesterol, lesitin & asam lemak.
 Gorter dan Grendel (1925)
Mereka mempelajari membran sel dari eritrosit. Secara tidak
langsung mereka menemukan bahwa permukaan eritrosit dilapisi
oleh dua lapisan molekul lemak (bilayer/ bimolekular) yang
bersifat hidrofilik (menghadap ke luar) dan hidrofobik
(menghadap ke dalam)
Model Membran menurut Gorter & Grendel
 J.F. Danielli dan E.N. Harvey (1933)
Dia mengusulkan bahwa membran plasma terdiri atas dua fase
yaitu fase cair dan fase minyak. Bagian lipid yang hidrofobik
mengarah ke fase cair. Protein terhidrasi bekerja sebagai suatu
buffer diantara kepala lipid yang hidrofilik dan fase cair.
 Danielli dan Davson (1954)
Membran plasma terdiri dari tiga lapis dimana dua lapisan
pinggir merupakan protein dan ditengahnya lapisan lipid
bimolekuler. Membran tersebut mempunyai sifat selektif
permeabel.
 Robertson (1957)
Model ini disebut membran unit dimana membran plasma
memperlihatkan trilaminar (tiga lapisan). Dua lapisan luar
merupakan lapisan yang gelap dan bersifat osmofilik dan
lapisan tengah atau lapisan terang bersifat osmofobik.
Protein pada kedua permukaan bilayer lipid memiliki
konfirmasi memanjang sehingga Robertson mengajukan ide
bahwa membran sel bersifat asimetri.
 Singer dan Nikolson (1972) , mengajukan teori :
Teori lembaran (leaflet theory), yaitu membran
plasma tersusun lapis-lapis.
Teori bola-bola (globular theory), dimana
komponen lipid-protein berbentuk seperti bola-bola
tersusun seperti lembaran.
Teori dinamis, yaitu struktur membran dapat
berbentuk lembaran berlapis dan dapat berubah
menjadi susunan bola-bola.
Model Mozaik Cair

Model membran mozaik cair ini menjelaskan bahwa membran


sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar)
dan masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid.
Fosfolipid tersusun dari dua lapis, protein ekstrinsik (periferal)
dan protein intrinsik (integral)
Struktur Anatomi
Struktur Kimiawi
 Lipida
Lipida pada membran sel terdiri atas dua lapisan. Setiap molekul lipida
bersifat amfifatik dan mengandung komponen yang bersifat hidrofobik (non
polar/tidak suka air) dan komponen yang bersifat hidrofilik (polar/suka air).
Molekul-molekul lipid dari membran sel ternyata tersusun dari 3 jenis, yaitu :
(i) Fosfolipida
(ii) Kolesterol
(iii) Glikolipid
Ketiga jenis lipid tersebut bersifat amfipotik, artinya
molekulnya memiliki ujung hidrofobik atau nonpolar
(menjauhi air) dan ujung hidrofilik atau polar (menyenangi
air).
Molekul fosfolipid digambarkan sebaga bentuk yang
memilik kepala (ujung polar) dan dua ekor (ujung nonpolar).
Bentuk ekor tersebut berasal dari 2 molekul asam lemak
yang terikat pada gliserol dengan 3 karbon dn bentuk kepala
bersal dari ikatan molekul degan asam posfat.
Apabila molekul-molekul lipid yang bersifat amfipotik
dikitari oleh lingkungan air, maka mereka cendrung
menyusun diri sehingga bagian ekor yang hidrofobik
terlindung dari air.
Gerakan-gerakan molekul lipid dalam dwi lapisan
molekul yaitu :
1. Molekul lipid pindah dari satu lapisan ke lapisan lain.
Gerakannya dinamakan “flip-flop” ini sangat jarang
terjadi.
2. Difusi lateral, molekul lipid berpindah tempat dalam
lapisannya sendiri.
3. Gerakan rotasi, molekul lipid berputar pada sumbu
molekul.
4. Ekor rantai molekul lipid dapat mengadakan gerakan
fleksi.

Dengan adanya gerakan demikian lapisan lipid bukan


merupakan struktur yang kaku, melainkan merupakan
struktur yang mempunyai sifat fluiditas seperti cairan
 Protein

Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai protein
pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma, menerima
isyarat (signal) hormonal, dan meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel
sendiri atau ke sel lainnya.

Protein membran plasma juga berfungsi sebagai pangkal pengikat


komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler.
Beberapa jnis protein membran dapat dibedakan
berdasarkan hubungan dan kedudukan terhadap dwi lapisan
molekul lipid :
1. Moleul rotein menembus kedua lapisan molekul lipid,
sehingga ujung-ujung molekul dapat menonjol pada
kedua permukaan membran plasma
2. Sebgian dari molekul protein terdapat diantara molekul
lipid dari bagian dwi lapisan ; ujung molekul protein
menonjol pada salah satu permukaan membran plasma
3. Sebagian molekul protein berikatan secara kovalen
dengan molekul lipid, sebagian ujung molekul protein
menonjol pada ermukaan membran plasma
4. Molekul protein berada pada permukaan membran
plasma, tetapi terikat dengan perantaraan molekul
protein lain.
Kedudukan molekul protein terhadap lapisan lipid :

1. Protein integral tersusun secara mosaik diantara lapisan


molekul lipid
2. Molekul protein ikut bergerak mengikuti molekul dwi-
lapisan lipid yang merupakan struktur dasar membran
plasma yang bersifat cairan yang dapat bergerak
 Karbohidrat
Karbohidrat pada membran plasma terikat pada protein atau lipida dalam
bentuk glikolipida dan glikoprotein.
Semua sel eukariotik memiliki karbohidrat, pada permukaannya yang
sebahagian bisa berbentuk sebagai rantai oligosakarida yang terikat dengan
protein membran (gikoprotein) dan sebahagian kecil terikat pada lipid
(glikolipid). Sebahagian besar dari protein membran yang nampak pada
permukaan membran sel diduga meingkat gugus gula, sedang kurang dari 1/10
molekul lipid dari lapisan luar lipid mengikat karbohidrat. Setiap glikoprotein
sebahagian besar memiliki rantai rantai cabang oligosakarida, sebaliknya setiap
molekul glikolipid hanya memiliki sebuah rantai cabang.
 Pada semua membran organisme hidup, molekul
karbohidrat selalu berada pada permukaan membran
plasma yang tidak berhadapan dengan sitoplasma. Inilah
salah satu penyebab adanya bentuk asimetri dari membran
plasma yang terbentuk dari dwi lapisan lipid.
 Dari lebih 100 jenis monosakarida yang terdapat di alam,
hanya 3 jenis yang ditemukan pada molekul glikoprotein dan
glikolipid membran. Monosakarida yang utama adalah
galaktose, manosa, fukose, galaktosamin, glukosamin,
glukose dan asam sialik.
Gerak Komponen Membran
 Gerak lipida
1) Gerak lateral, bertukar tempat dgn lipida di dekatnya.
2) Gerak flip-flop, perpindahan lipida dari monolayer satu ke
yang lain
 Gerak protein
1) Difusi lateral
2) Difusi rotasi, melalui sumbu yang tegak lurus dengan
permukaan membran
3) Difusi rotasi, melalui sumbu yang sejajar dengan permukaan
membran

Anda mungkin juga menyukai