Anda di halaman 1dari 13

OSTEOARTRITIS

PENDAHULUAN

Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi  Secara Etiopatogenesis, osteoartritis


degeneratif dan inflamasi yang ditandai adalah kegagalan perbaikan kerusakan
dengan perubahan patologik pada seluruh sendi yang disebabkan oleh stres
struktur sendi. mekanik yang berlebih
Keadaan patologis yang terjadi adalah
hilangnya rawan sendi hialin, diikuti  Faktor risiko osteoartritis:
penebalan dan sklerosis tulang subkondral, 1. Faktor genetik
pertumbuhan osteofit pada tepi sendi, 2. Faktor konstitusional (usia, JK
teregangnya kapsul sendi, sinovitos ringan, perempuan, obesitas)
dan kelemahan otot yang menyokong 3. Faktor biomekanik (jejas sendi,
sendi. penggunaan pada pekerjaan,
berkurangnya kekuatan otot,
malalignment sendi)
ANAMNESIS
• Nyeri dirasakan berangsur-angsur (onset Faktor Risiko Penyakit:
gradual) • Bertambahnya usia
• Tidak disertai adanya inflamasi (kaku sendi • Riwayat keluarga dengan OA generalisata
dirasakan < 30 menit, bila disertai inflamasi, • Aktivitas fisik yang berat
umumnya dengan perabaan hangat, bengkak
yang minimal, dan tidak disertai kemerahan • Obesitas
pada kulit) • Trauma sebelumnya atau adanya deformitas pada
sendi yang bersangkutan.
• Tidak disertai gejala sistemik
• Nyeri sendi saat beraktivitas Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
keluhan nyeri dan fungsi sendi:
• Sendi yang sering terkena: Sendi tangan:
• Nyeri saat malam hari (night pain)
carpo-metacarpal (CMC I), Proksimal
interfalang (PIP) dan distal interfalang (DIP), • Gangguan pada aktivitas sehari-hari
dan Sendi kaki: Metatarsofalang (MTP) • Kemampuan berjalan
pertama. Sendi lain: lutut, V. servikal, lumbal, • Lain-lain: risiko jatuh, isolasi social, depresi
dan hip. • Gambaran nyeri dan derajat nyeri (skala nyeri
yang dirasakan pasien)
PEMERIKSAAN FISIK

• Tentukan BMI
• Perhatikan gaya berjalan/pincang?
• Adakah kelemahan/atrofi otot
• Tanda-tanda inflamasi/efusi sendi?
• Lingkup gerak sendi (ROM)
• Nyeri saat pergerakan atau nyeri di akhir gerakan.
• Krepitus
• Deformitas/bentuk sendi berubah
• Gangguan fungsi/keterbatasan gerak sendi
• Nyeri tekan pada sendi dan periartikular
• Penonjolan tulang (Nodul Bouchard’s dan Heberden’s)
• Pembengkakan jaringan lunak
• Instabilitas sendi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Tidak ada pemeriksaan darah khusus untuk mendiagnosis


OA. Pemeriksaan darah membantu menyingkirkan diagnosis
lain dan monitor terapi.
• Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk klasifikasi diagnosis
atau untuk merujuk ke ortopaedi.
RADIOGRAFIS
Gambran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA ialah:
1. Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian yang
menaggung beban)
2. Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral
3. kista tulang
4. osteofit pada pinggir sendi
5. perubahan struktur anatomi sendi
Berdasarkan radiologis OA digradasi berdasarkan kriteria Kellgren dan Lawrence:
1. Grade 0 : Tidak tampak gambaran radiografi OA
2. Grade 1 : Penyempitan celah sendi atau Joint Space Narrowing (JSN) yang
diragukan dan kemungkinan ada ostefit
3. Grade 2 : Osteofit nyata dan kemungkinan JSN pada radiografi penopang berat
anteroposterior
4. Grade 3 : Multiple osteofit, JSN, sklerosis, kemungkinan adanya deformitas
5. Grade 4 : Osteofit besar, JSN, sklerosis berat dan deformitas tulang nyata
Kriteria Diagnosis Osteoartritis lutut bedasarkan American
Collage of Rheumatology (ACR)
Klinis dan Laboratorium Klinis dan Radiografi Klinis
Nyeri lutut dan setidaknya 5 dari Nyeri lutut dan setidaknya 1 dari 3 Nyeri lutut dan setidaknya 3 dari 6
kriteria berikut: kriteria berikut: kriteria berikut:
1. Usia > 50 tahun 1. Usia > 50 tahun 1. Usia > 50 tahun
2. Kaku sendi < 30 menit 2. Kaku sendi < 30 menit 2. Kaku sendi < 30 menit
3. Krepitus 3. Krepitus+osteofit 3. Krepitus
4. Nyeri tulang 4. Nyeri tulang
5. Pembesaran tulang 5. Pembesaran tulang
6. Tidak teraba hangat pada palpasi 6. Tidak teraba hangat pada palpasi
7. LED ≤ 40 mm/jam
8. Faktor reumatoid (RF) < 1:40
9. Cairan sinovial petanda OA
(jernih, viscous, atau hitung
leukosit < 2000/mm3)
Sensitifitas 92%, Spesifisitas 75% Sensitifitas 91%, Spesifisitas 86% Sensitifitas 95%, Spesifisitas 69%
DIAGNOSIS BANDING

Reumatik ekstraartikuler (bursitis, tendinitis)


Artritis gout
Artritis reumatoid
Artritis septik
Spondilosis ankilosa
PENGELOLAAN
1. Terapi Non Farmakologis
• Edukasi pasien.
• Program penatalaksanaan mandiri (self-management programs): modifikasi
gaya hidup.
• Bila berat badan berlebih (BMI > 25), program penurunan berat badan,
minimal penurunan 5% dari berat badan, dengan target BMI 18,5-25.
• Program latihan aerobik (low impact aerobic fitness exercises).
• Terapi fisik meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan otot-
otot (quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu gerak sendi (assistive devices
for ambulation): pakai tongkat pada sisi yang sehat.
• Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi, menggunakan
splint dan alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik sehari-hari.
PENGELOLAAN
2. Terapi Farmakologis
• OA Ringan-Sedang
Paracetamol 1g 3-4 kali sehari
Capsaicin Topikal 3 kali sehari
Indometacin 180-200 mg perhari (jika gejala klinis menetap)
Monitoring Tekanan Darah dan Fungsi Ginjal
• OA Sedang-Berat
Paracetamol 1g 3-4 kali sehari
Indometacin 180-200 mg perhari
Inj. triamsinolone hexatonide 40 mg 1 kali selama 1-3 minggu
PENGELOLAAN
3. Terapi Bedah
Terapi ini diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil untuk
mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi
deformitas sendi yang mengganggu aktivitas sehari-hari
KOMPLIKASI

Efusi Sendi
Gastritis
GERD
Nefropati
PROGNOSIS

• Tergantung kepada sendi apa yang terkena OA dan derajat keparahan


OA
• Sendi lutut dan panggul memiliki prognosis yang baik dengan terapi
non farmakologis dan farmakologis

Anda mungkin juga menyukai