Anda di halaman 1dari 12

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

Kelompok 7

Widyastuti Nur Salsabila 1913451080


Marcella Anggraini 1913451084
Sekar Hayu Utami 1913451091
Rikza Valensia 1913451094
DEFINISI

Riwayat alamiah penyakit (natural


history if disease) adalah perkembangan
suatu penyakit tanpa adanya campur
tangan medis atau bentuk intervensi
lainnya sehingga suatu penyakit
berlangsung secara natural.
1. Tahap pre patogenesis (stage of susceptibility)
telah terjadi interaksi antara penjamu dengan
bibit penyakit, tetapi interaksi ini terjadi di
luar tubuh manusia.

2. Tahap inkubasi (stage of presymtomatic disease)


Masa inkubasi adalah periode waktu sejak
masuknya penyebab awal pada pejamu hingga
timbulnya manifestasi klinis dari suatu
penyakit infeksi

3. Tahap penyakit dini (stage of clinical disease)


Tahap ini mulai dihitung dari munculnya
gejala-gejala penyakit, pada tahap ini penjamu
sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan
masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari.
4. Tahap Penyakit Lanjut
Tahap ini penjamu memerlukan perawatan dan
pengobatan yang intensif.
5. Tahap Penyakit Akhir
 Sembuh

 Cacat

 Karier

 Kronis

 Meninggal
POLA PERKEMBANGAN DAN SPEKTRUM
PENYAKIT

Intensitas infeksi dan derajat penyakit bergantung


pada :
1. Agent
jenis kuman, jumlah kuman, kualitas (virulensi
kuman,toksisitas), kemampuan biologis, dan lain
sebagainya. Jika agen kausal penyakit infeksi terpapar
pada individu lalu memasuki tubuh dan sel (cell entry),
melakukan multiplikasi dan maturasi, dan
menimbulkan perubahan patologis yang dapat dideteksi
secara laboratoris atau terwujud secara klinis, maka
individu tersebut dikatakan mengalami infeksi.
UKURAN YANG MENUNJUKKAN KEMAMPUAN AGEN PENYAKIT
UNTUK MEMPENGARUHI RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
SEBAGAI BERIKUT:

1. INFEKTIVITAS - KEMAMPUAN AGEN PENYAKIT UNTUK


MENYEBABKAN TERJADINYA INFEKSI. PROPORSI ORANG YANG
TERPAJAN MENJADI TERINFEKSI.

2. PATOGENESITAS – KEMAMPUAN AGEN PENYAKIT UNTUK


MENYEBABKAN PENYAKIT KLINIS. ORANG TERINFEKSI
BERKEMBANG MENJADI PENYAKIT KLINIS

3. VIRULENSI – KEMAMPUAN PENYAKIT UNTUK


MENYEBABKAN KEMATIAN. PROPORSI ORANG DENAN
PENYAKIT KLINIS YANG MENJADI SAKIT BERAT ATAU
MENINGGAL
2. Host manusia – umur, jenis kelamin, kondisi
fisiologis (hormonal)
 Dalam proses perjalanan penyakit,
perpindahan agen dari pejamu ke reservoir
atau sebaliknya, harus melalui pintu masuk
tertentu (portal of entry) calon penderita baru
dan kemudian untuk berpindah ke penderita
baru lainnya, kuman akan melalui pintu
keluar (portal of exit).
Portal of entry/portal of exit, ialah:

1. Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya dijumpai pada


beberapa penyakit mata tertentu.

2. Melalui saluran nafas (hidung & tenggorokan): melalui droplet


sewaktu reservoir/penderita bicara, bersin, batuk atau melalui
udara pernapasan.

3. Melalui pencernaan: baik bersama ludah, muntah maupun


bersama tinja.

4. Melalui saluran urogenitalia: biasanya bersama-sama dengan


urine atau zat lain yang keluar melalui saluran tersebut.

5. Melalui luka pada kulit ataupun mukosa

6. Secara mekanik: seperti suntikan atau gigitan pada beberapa


penyakit tertentu.
Secara garis besarnya, jalur penularan (mode of
transimission) dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Penularan langsung: yakni penularan yang terjadi


secara langsung dari penderita atau reservoir, ke
pejamu potensial yang baru.

2. Penularan tidak langsung: adalah penularan yang


terjadi melalui media tertentu; seperti media udara (air
borne), melalui benda tertentu (vechicle borne), dan
melalui vektor (vector borne).
Air borne
 Transmisi melalui udara
 Partikel yang berada di udara : debu
 misal : penyakit tuberkulosis, histoplasmosis

Vechicleborne
• Transmisi secara tidak langsung oleh suatu agen
yang masuk dalam makanan, air, produk biologik
(darah)

Vectorborne
Transmisi mekanis
• agen tidak mengalami perubahan fisiologik

Transmisi biologik
• agen mengalami perubahan dalam tubuh vektor
Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas
pengobatan. Terdapat 4 tingkatan pencegahan dalam
epidemiologi penyakit tidak menular, yaitu :

1. Pencegahan primordial
Berupa upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang
memungkinkan penyakit tidak dapat berkembang karena tidak
adanya peluang dan dukungan dari kebiasaan, gaya hidup maupun
kondisi lain yang merupakan faktor resiko untuk munculnya suatu
penyakit.

2. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) seperti promosi


kesehatan dan pencegahan khusus

3. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) seperti diagnosis


dini serta pengobatan tepat.

4. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) seperti pencegahan


terhadap cacat dan rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai