Kuliah EED
Kuliah EED
MANADO
Mata tdd :
RONGGA MATA :
Dinding tulang, berbentuk piramida, bersisi 4 dengan
puncak pada foramen optik
Dibelakang rongga ditemukan 3 lobang :
Foramen optikum
jalan n.optik,a.oftalmik,n.simpatik
Fissura orbitalis superior
Tdd : Palpebra
Sistem lakrimal
FUNGSI :
1. Melindungi mata terhadap trauma,pengeringan
2. Mengeluarkan sekret kelenjarnya membentuk
film air mata(depan kornea) karena buka tutup
mata
3. Memberi jalan masuk sinar penglihatan
4. Menyingkirkan kotoran pada permukaan mata
Lapisan tdd:
Kulit
Jaringan longgar
Otot : M.Orbikularis okuli menutup
mata(N.VII)
M.Levator palp. Membuka mata(N.III)
Tarsus: tdd jar.ikat /jar.penyokong memberi
kerangka palpebra
Konjungtiva tarsal merupakan selaput lendir
mempunyai sel Goblet yang menghasilkan musin
yang fungsinya mencegah penguapan air mata
Kelenjar kelenjar :
Kel.Moll (kel.keringat)
Kel.Zeis (pada pangkal
rambut),berhubungan dengan fol. rambut
Kel.Meibom (pada tarsus)
Kel.Krause
Pembuluh darah : A.Palpebra
Kel.limfe pada palp. menuju kelenjar
pre aurikuler,parotis,submax.
Persarafan : sensorik ramus frontalis N.V
(kelopak atas) &
cab.2 N.V
( kelopak mata bawah)
PEMERIKSAAN :
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Lab.
PA
I. INFEKSI :
Blefaritis :
Peradangan subakut / kronis margo palp.
Penyebab : tak diketahui dengan jelas
alergi, infeksi
Gejala umum :
Subjektif : merah, gatal, sakit
Obyektif : edema, sisik, hiperemi ,penebalan
palpebra ,silia rontok, ulserasi
Bentuk :
1. Blefaritis Seboroik (skuamosa)
Hubungan dengan ketombe
Peradangan pada akar rambut
Sering pada kulit berminyak
Penyebab : belum diketahui dengan pasti
kelainan metabolik, jamur Pitirosporum ovale
Tanda khas :
sisik halus, kering putih,kalau diangkat
kulit hiperemi (tak ulserasi), rambut rontok
tapi dapat bertumbuh
Pengobatan : Membersihkan tepi palp.
Jarang memberikan komplikasi
Komplikasi : konjungtivitis
Blefaritis Skuamosa/Seboroik
2. Blefaritis ulserativa (B.stafilokok)
Penyebab stafilokok aureus
Tanda khas ulsera yang ditutupi dengan
krusta, mudah berdarah, warna kuning, melekat
pada silia, rambut rontok dan tak dapat bertumbuh
lagi
Terapi : Bersihkan
Antibiotika
Komplikasi :
madarosis, trikiasis,
entropion, ektropion,
keratitis,konjungtivitis,
hordeolum
3.Blefaritis angularis :
letak pada daerah kantus
Biasanya disebabkan oleh Morax
Axenfeld
Hordeolum :
Adalah peradangan supuratif dari kelenjar
merupakan abses pada lumen Kelenjar
Penyebab : terbanyak stafilokok
2 bentuk :
Ekternum : pada kel Zeis dan Moll
penonjolan kearah kulit
Internum : pada kel.Meibom penonjolan
kearah konj.tarsalis biasanya
lebih besar
Gejala :
Subjektif : bengkak, sakit, merah
Objektif :
Hiperemi
edem yang berbatas tidak jelas, mengkilap
penonjolan kearah kulit ( H.ekternum),
kearah konjungtiva tarsal (H.internum)
pseudoptosis
abses pecah
nyeri tekan
pembesaran kelenjar preaurikuler
Terapi
Kompres air panas
Antibiotika
Insisi bila telah terjadi abses kuretage
Hordeolum eksternum arah kulit
Hordeolum internum arah vertikal
Sering rekuren
Kena 1 atau 2 mata
Komplikasi :
Konjungtivitis
Abses
Blefaritis
Sellulitis
Hordeolum interna
Hordeolum eksterna
Herpes Zoster oftalmikus
Penyebab : Virus Herpes Zooster yang menyerang ganglion
Gaseri saraf tigeminus, bila kena pada ganglion cabang
oftalmik- HZ pada mata biasanya menyerang pada usia
lanjut jarang pada anak anak
menyerang/mengenai sebelah mata (monokuler)
Gejala :
Nyeri
Edema
Komplikasi :
Iris,keratitis.koloboma palpebra,meningitis,
glaukoma, neuritis optika
Khalazion
Peradangan menahun pada kel.Meibom
Gejala :
Subjektif : bengkak
Injeksi konjungtiva
Injeksi siliar
Injeksi episklera
Subkonj.hemorage :
Penyebab :trauma,radang,kelainan pembuluh
darah
Hiperemi iritasi
Konjungtivitis inj.konj + hiperemi
Injeksi Injeksi Siliar Injeksi
konjungtiva Episklera
Asal a.Konjungtiva a.siliar a.siliar longus
post
radang
degenerasi
visus menurun
Stadium :
I. puncak pada limbus
II. puncak pada kornea(1/2 antara limbus dan pupil)
III. puncak pada kornea( melewati ½ antara limbus
dan pupil)
IV. puncak melewati pupil per magnum
Pterygium
Pseudo pterygeum :
Terjadi akibat ulkus kornea/kerusakan permukaan kornea
dalam
Penyembuhan seolah-olah konjungtiva menjalar ke
kornea
Diferensial Diagnosa
hiperemi konj.tarsal
maserasi
Pada dewasa
Sekret dibersihkan
Komplikasi :
Ulkus kornea
Diferensial Diagnosa :
Konjungtivitis non Go
EPISKLERITIS
Adalah peradangan dari bagian superfisial sklera
SKLERITIS
Adalah peradangan daripada sclera bukan merupakan
peradangan dengan dasar suatu infeksi langsung.
Tiga bentuk:
Scleritis anterior
Skleritis difusa
Skleritis nodular
Skleritis nekrotik kerusakan sklera yang
lebih berat.
Scleritis Posterior
Skleromalasia perforans lisis sklera berat
perforasi sklera
Jarang dijumpai di Indonesia.
Biasanya ditemukan dalam bentuk noduler dan
difusa.
Ditemukan pada orang dewasa.
Penyebab:
tidak diketahui.
Diduga karena reaksi alergi penyakit
kolagen (atritis reumatoid), TBC atau toksis
Dapat mengenai satu mata (scleritis noduler) atau
kedua mata (scleritis difusa).
Bersifat rekuren
Gejala :
Subjektif :
Nyeri, mata merah, kabur, rasa mengganjal, takut melihat
cahaya.
Objektif :
nyeri tekan pada mata menjalar ke sekitar mata
sampai ke pelipis (bentuk nekrotika nyeri
hebat, bentuk perforans nyeri berkurang).
Kongesti pembuluh darah episklera dan sklera
(umumnya pada bagian sklera anterior).
Nodul yang tidak dapat digerakkan dari dasar dan
berwarna merah.
Visus menurun.
Khemosis
Komplikasi :
Keratitis, Uveitis, Katarak, Glaukoma, Perforasi.
Terapi: Kortikosteriod.
Diferensial Diagnosis :
Episkleritis Skleritis
Lokasi Episklera Sklera
Nyeri Kurang nyeri Nyeri/nyeri hebat
Nodul Dapat digerakkan, Tidak dapat digerakkan
Hanya satu nodul Lebih dari satu
Skleritis Nodular
Sklertitis difusa
Terdiri dari dua bagian
Sistem produksi (glandula lakrimal pada
temporo antero superior rongga orbita)
Sistem eskresi (pengaliran airmata) pungtum
lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal dan
duktus nasolakrimalis.
Airmata masuk ke pungtum lakrimal (oleh
karena kontraksi m.orbikularis okuli) kanalikuli
lakrimal sakus lakrimal rongga hidung
(meatus inferior).
Air mata berguna untuk melicinkan permukaan
kornea.
Istilah:
Epifora keluarnya air mata o/k gangguan
pada sistim ekskresi lakrimal.
Lakrimasi keluarnya air mata o/k
gangguan pada sistim sekresi lakrimal
Pemeriksaan:
Inspeksi sistem lakrimal.
Palpasi
Schirmer tes I dan 2 (untuk fungsi dan refleks
bgn sekresi ) PR
Anel test (fungsi saluran sistem eksresi)
Pemeriksaan: Dakriosistografi melihat
penyumbatan sistim lakrimal.
Kongenital
Atresia duktus nasolakrimal, tidak ada
pungtum dan kanalikuli, Fistula.
Dakrioadenitis
Peradangan kelenjar lakrimal.
Jarang ditemukan.
Bentuk unilateral dan bilateral.
Perjalanan akut atau kronis.
Penyebab: infeksi virus, bakteri, jamur dan
idiopati.
Gejala subjektif: nyeri, kelopak mata
bengkak.
Gejala objektif: nyeri tekan pada daerah
temporal, edema papebra, kemotik,
pembesaran kel.preaurikuler,epifora,ptosis
Komplikasi: Fistula
Terapi: Kompres panas
Antibiotika
Insisi
Deferensial Diagnosis : Kalazion, Orbital
selulitis, Tumor kelenjar lakrimalis
Dakriosistitis
Peradangan sakus lakrimal.
Biasanya dimulai dengan obstruksi duktus
nasolakrimal.
Anak-anak oleh karena tidak terbukanya
membran nasolakrimal pada
Orang dewasa oleh karena adanya
penekanan saluran polip hidung.
Perjalanan akut atau kronik.
Penyebab: stafilokok, streptokok,
pseudomonas, TBC, lepra.
Gejala subjektif : nyeri di daerah sakus lakrimal, rasa
panas, bengkak, demam
Gejala objektif: pembengkakan pada daerah sakus
lakrimal, nyeri tekan, sekret mukopurolen bila sakus
ditekan, hiperemi,epifora.
Komplikasi: fistula sakus lakrimal, abses papelbra, ulkus
kornea, selulitis orbita
Terapi:
kompres panas, pengurutan daerah sakus, AB, insisi.
Dakriosistorinostomi (obstruksi duktus nasolakrimal)
DD: orbital selulitis, sinusitis frontal, sinusitis ethmoidal
Dacryocistisis
Dry eye (mata kering ) :
Produksi kurang parese N VII,
xeroftalmia Kelainan kornea
Terapi air mata buatan
Inf perkontinetatum
Inf endogen :
Inf. Jarang
Biasanya merupakan reaksi alergi
Pembagian :
Keratitis non ulseratif dan ulseratif (ulkus kornea)
Keratitis superfisialis (lapisan epitel):
K.pungtata superfisial( a.l. herpes simpleks,
herpes zoster)
K.flikten
K.bulosa
K.superfisial marginal
K.sika
K.numularis
K.lepra
Keratitis interstitialis (Membrana bowman,
stroma):
K.luetika, K.disiform, K.sklerotikans
Gejala gejala :
Subjektif : nyeri mata, keluar air mata, mata sukar dibuka, sukar
melihat cahaya, kabur
Objektif :
Infiltrat permukaan kornea tidak rata dan
tidak licin tidak bening
Bila diserap seluruh kornea
bening
Bila diserap sebagian sikatriks
Pernanahan ulkus
Khas pada K.herpes simpleks :
K.pungtata superfisial(plaque kecil,putih)
K.disiform
Ulkus dendiktik,
siliar injeksi
blefarospasmus
lakrimasi
ULKUS KORNEA
Hilangnya sebagian kornea(pada infiltrat)
Faktor pencetus : luka pada kornea, dakriosistitis,
infeksi kornea, gangguan nutrisi pada kornea,
lagoftalmos, infeksi selama operasi
Perjalanan ulkus menyebar 2 arah melebar dan
mendalam
Menghancurkan membran Bowman dan sebagian
stroma sikatriks
Meyebabkan hipopion
Penyebab a.l bakteri, jamur, virus ,reaksi
hipersensitiviti
Ulkus pseudomonas :
Ulkus mulai sentral,bentuk kecil dan
secara cepat meluas dan perforasi dalam
waktu 48 jam
Drug of choice : basitrasin
Keratomikosis :
Peyebab al.pemakaian obat A.B. dan preparat.
kortikosteroid yang lama
Khas ulkus warna abu abu, meluas secara pelan-
pelan, adanya fenomea satelit kekeruhan pungtata
sekitar ulkus
Pemeriksaan dengan KOH 10 % terhadap kerokan
kornea hifa
Ulkus Mooren:
Merupakan bintik ulkus yang nonexudatif, letaknya
dekat limbus yang secara pelan-pelan meluas dan
menghancurkan seluruh kornea, pinggir ulkus lebih
tinggi dan tidak ada mikroorganisme
Komplikasi keratitis/ulkus kornea:
Perforasi kornea
Infeksi : iridosiklitis,enoftalmitis,panoftalmitis
Desemetokel
Sinekia
Katarak
Perdarahan intraokuler
Sekuele ulkus kornea : nebula,makula dan leukoma
Pengobatan:
Tergantung penyebab
Pemberian atropin atau skopolamin istirahat,
mencegah sinekia, memberi makanan pada kornea
Kompres panas
Ulkus kerokan pada ulkus
Kauterisasi untuk mencegah
Perluasan
Cara:Zat kimia(jodine)
Panas(elektrokauter)
Pemberian air mata buatan
Keratoplasti / Bank mata
Keratoplasti menggantikan kornea yang rusak
dengan kornea yang baik
Donor mata :
Penerangan/penyuluhan
Syarat syarat
Pengangkatan
Penyimpanan pengawetan,mata donor
dan resipien
Resipien : pasien yang memenuhi syarat
Tranplantasi keratoplasti operasi
Bank mata kegiatan untuk mendapatkan donor mata