Anda di halaman 1dari 92

PERUBAHAN POLA PIKIR (MINDSET)

DA L A M K U R I K U L U M 2 0 1 3

Disajikan oleh

Netriyani V Toelle,S.Pd
BIODATA
Nama : Netriyani V Toelle, S.Pd
TTL : Kupang, 20 November 1968
Jabatan : Pengawas Madya
Instansi : Dinas PKO Kab Rote Ndao
Alamat : Kelurahan Namodale, Lobalain
No. Hp : 081236327881
Email : toellenetri68@gmail.com
PENGERTIAN

 Mindset berasal dari 2 kata bahasa Inggris


 “mind” yaitu pikiran, akal, ingatan
“set” yaitu kumpulan, perangkat
Jadi Mindset adalah kumpulan atau perangkat
pikiran atau akal atau ingatan
MINDSET

 Pola pikir yang mempengaruhi pola kerja


atau sikap individu dimana sinkronnya antara
pola pikir/pengetahuan, ketrampilan dan
sikap perilaku
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir
 Dalam Kurikulum 2013 , guru diposisikan sebagai fasilitator dan
Mediator

Guru adalan Desain Pembelajaran

Pusat pembelajaran ada pada peserta didik

Guru harus mendorong peserta didik lebih kreatif dan mandiri

Peserta didik mampu belajar sendiri dan mencari tahu


A. Pembelajaran pada Kurikulum 2013
(Permendikbud 103 Th. 2014)
Prinsip belajar umum:
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.

Pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta


didik untuk mengonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.
P R I N S I P - P R I N S I P P E M B E L A JA R A N :
Pembelajaran pada Kurikulum 2013
(Permendikbud 103/2014)

Metode pembelajaran: Menggunakan pendekatan saintifik atau


pendekatan berbasis proses keilmuan dan model-model pembelajaran
lainnya, antara lain discovery learning, project-based learning,
problem-based learning, dan inquiry learning.
P E M B E L A J A R A N PA D A K U R I K U L U M 2 0 1 3

L ANGK AH-L ANGK AH PEMBEL AJARAN :

1. M E N G A M AT I
2. M E N A N YA
3. MENGUMPULK AN INFORMASI/MENCOBA
4. MENALAR/MENGASOSIASI
5. MENGOMUNIKASIKAN

*) ( K E G I ATA N P E M B E L A J A R A N PA D A S E T I A P L A N G K A H )
D A PAT D I S E S U A I K A N D E N G A N K E K H A S A N M A S I N G -
M A S I N G M ATA P E L A J A R A N
L A N G K A H - L A N G K A H P E M B E L A J A R A N D E N G A N P E N D E K ATA N
S A I N T I F I K D A P AT D I P A H A M I M E L A L U I L A N G A H - L A N G K A H
METODE ILMIAH:
L A N GK AH-L ANGK AH P E MBEL AJARAN
D E N G A N P E N D E K ATA N S A I N T I F I K

1. Mengamati:
SISWA mengamati fenomenon dengan indera (mendengarkan, melihat, membau, meraba,
mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah).

Fenomenon: kejadian/keadaan alam (IPA), peristiwa/ situasi sosial (IPS),


interaksi/komunikasi verbal (Bahasa), dsb. – sesuai kekhasan mata pelajaran dan kompetensi
yang dipelajari.
Masalah: gap of knowledge and/or skill – pengetahuan dan/atau keterampilan yang belum
dimiliki oleh peserta didik.

CONTOH:

Bahasa Inggris: makna kosakata, tatabahasa, struktur teks, fungsi sosial teks
Matematika: cara menghitung luas segitiga
Kimia: mengapa larutan X menghantarkan listrik sementara Y tidak
Fisika: mengapa lampu X lebih hemat dibandingkan Y
IPS: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya harga-harga kebutuhan pokok

Pengetahuan yang belum dimiliki dapat mencakup pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif.
2. Menanya: SISWA merumuskan pertanyaan berangkat dari masalah (gap of knowledge
and/or skill) yang diperoleh dari pengamatan.

CONTOH:

Bahasa Inggris: Apa makna kata-kata yang dicetak tebal pada bacaan?

IPS/PPKn: Mengapa saat ini banyak begal motor?

Kimia: Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik?

PPKn: Bagaimana mengamandemen UUD?


3. Mengumpulkan informasi/mencoba: SISWA mengumpulkan informasi/data dengan satu
atau lebih teknik yang sesuai, misalnya eksperimen, pengamatan, wawancara, survey,
dan membaca dokumen-dokumen.

CONTOH

IPS/PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber


Kimia: eksperimen
PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
PJOK: observasi, mencoba

4. Menalar/mengasosiasi: SISWA mengolah informasi/data yang sudah
dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan.
5. Mengomunikasikan: SISWA menyampaikan jawaban atas pertanyaan
(kesimpulan) berdasarkan hasil penalaran/asosiasi informasi/data secara
lisan dan/atau tertulis.

CATATAN: Sampai langkah 5 (mengomunikasikan) peserta didik akan


telah memperoleh pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan/atau metkognitif.
6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA mencipta dan/atau menginovasi produk,
model, gagasan dengan pengetahuan yang telah diperoleh.

CIPTAAN:
 merupakan aplikasi dari pengetahuan yang diperoleh
 merupakan sesuatu yang tangible maupun non-tangible

CONTOH:
Bahasa: teks lisan dan tulis
IPA: …
IPS: …
Seni Budaya: …
C ATATA N :

Kelima atau keenam langkah pembelajaran TIDAK HARUS tercakup dalam setiap
atau satu pertemuan.

CONTOH:
Pertemuan 1: mengamati, menanya, mengumpulkan data/informasi/mencoba
Pertemuan 2: menalar/mengasosiasi data/informasi dan mengomunikasikan
Pertemuan 3: mencipta
1. Mengamati
2. Menanya

(Dengan bantuan guru) peserta didik mengamati fenomenon untuk menemukan masalah dan merumuskan pertanyaan.

a. Pertanyaan 1 (apa)
b. Pertanyaan 2 (siapa)
c. Pertanyaan 3 (kapan) Pertanyaan sekurang-kurangnya mencakup
d. Pertanyaan 4 (mengapa) semua indikator pencapaian kompetensi.
e. Pertanyaan 5 (bagaimana)
f. ..

3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 1 dan 2


4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan
5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran.

3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 3 dan 4


4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan
5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran.

3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 5 dan 6


4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan
5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran.

6. Mencipta
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.


2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
3. Memberi umpan balik.
4. Memberikan penjelasan.
5. ...
GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK
MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN SENDIRI.
GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG DIPERLUKAN OLEH
PESERTA DIDIK.
1. Tahap mengamati: Membantu peserta didik
menemukan masalah (gap of knowledge/skill).
2. Tahap menanya: Membantu peserta didik merumuskan
pertanyaan berdasarkan daftar maslalah.
3. Tahap mengumpulkan informasi/data/mencoba:
Membantu peserta didik merencanakan dan
memperoleh data/informasi untuk menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan.
4. Tahap menalar/mengasosiasi: Membantu peserta
didik mengolah/menganalisis data/informasi dan
menarik kesimpulan.
5. Tahap mengomunikasikan: Mengatur, memberi umpan balik,
memberi penguatan, memberi penjelasan/ informasi lebih
luas.
6. Tahap mencipta: memberi contoh/gagasan, menyediakan
pilihan, memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai
anggota yang terlibat langsung.
Perubahan Pola Pikir
Perubahan Perilaku Guru
PENGERTIAN

Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill


(HOTS) adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan
materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
mengnalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan
aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
TA K S O N O M I B L O O M L O T S K E H O T S ( M C
C U R RY
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir sesuai dengan
ranah kognitif, afektif, dan
Keterampilan yang memiliki psikomotor yang menjadi satu
keinginan kuat untuk dapat kesatuan dalam proses belajar dan
memecahkan masalah muncul mengajar.
pada kehidupan sehari-hari
Keterampilan yang dikerahkan
dalam memecahkan
persamalahan yang muncul,
mengambil keputusan,
menganalisis, menginvestigasi,
dan menyimpulkan
HOTS

HOT memberi penekanan lebih pada proses:


• Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.
• Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
• Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang
berbeda.
• Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.
• Menguji informasi dan gagasan secara kritis.
HOTS

HOT memberi penekanan lebih pada proses:


• Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.
• Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
• Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang
berbeda.
• Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.
• Menguji informasi dan gagasan secara kritis.
TRANSFER KNOWLEDGE
UNTUK DIKETAHUI!!!!

Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi arat


kaitannya dengan ketrampilan berpikir sesuai
dengan ranah Kognitif, Afektif dan
Psikomotor
PROSES KOGNITIF
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
L
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
C2 O Memahami
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T
Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi
C3 S
Mengaplikasikan yang tidak biasa
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
C4 Menganalisis menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan
antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
H
Menilai / Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau
C5 O
Mengevaluasi standar
T
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
S
Mengkreasi / membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
C6
Mencipta menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau
struktur baru
D I M E N S I P E N G E TA H UA N A N D E R S O N DA N
K A R T H WO L

Dimensi Definisi
Pengetahuan
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi pengetahuan tentang
terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik.

Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup klasifikasi dan kategori,
prinsip, model, dan struktur

Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam hal keterampilan dan
algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.

Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah,
kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai informasi
untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
MATRIK KOMBINASI DIMENSI
P E N G E TA H UA N DA N P RO S E S B E R P I K I R ( P E R M E N D I K BU D N O M O R 2 0
TAHUN 2016 TENTANG SKL)
PENJELASAN

 Pada matrik hubungan antara dimensi pengetahuan dan dimensi proses berpikir, untuk
dimensi proses berpikir C1 s.d. C3 dengan seluruh dimensi pengetahuan dan C1 s.d. C6
dengan dimensi pengetahuan faktual, masuk kategori keterampilan berpikir tingkat rendah,
sedangkan untuk C4 s.d. C6 untuk dimensi pengetahuan konseptual, prosedural, dan
metakognitif merupakan katagori Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
KATA KERJA OPERASIONAL
RANAH KOGNITIF
RANAH AFEKTIF

Kartwohl & Bloom juga menjelaskan bahwa selain


kognitif, terdapat ranah afektif yang berhubungan dengan
sikap, nilai, perasaan, emosi serta derajat penerimaan atau
penolakan suatu objek dalam kegiatan pembelajaran dan
membagi ranah afektif menjadi 5 kategori, yaitu
RANAH AFEKTIF
KATA KERJA OPERASIONAL
RANAH AFEKTIF
RANAH PSIKOMOTOR

Keterampilan proses psikomotor merupakan keterampilan dalam


melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota tubuh yang
berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks,
keterampilan pada gerak dasar, perseptual, ketepatan, keterampilan
kompleks, ekspresif dan interperatif. Keterampilan proses psikomotor
RANAH PSIKOMOTOR
Proses Berfikir Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti
petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk
melakukan keterampilan tertentu.

P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan akurasi,
proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir

P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi baru, atau
menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.

P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan membuat
keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah
otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis
(misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
KATA KERJA OPERASIONAL
RANAH PSIKOMOTOR
CRITICAL AND CREATIVE
THINKING
K E T E R A M P I L A N B E R P I K I R T I N G K AT T I N G G I
S E BAG A I C R I T I C A L A N D C R E AT I V E T H I N K I N G

John Dewey mengemukakan bahwa berpikir kritis secara


esensial sebagai sebuah proses aktif, dimana seseorang
berpikir segala hal secara mendalam, mengajukan berbagai
pertanyaan, menemukan informasi yang relevan daripada
menunggu informasi secara pasif (Fisher, 2009)
LANJUTAN

Berpikir kritis merupakan proses dimana segala pengetahuan dan


keterampilan dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul,
mengambil keputusan, menganalisis semua asumsi yang muncul dan
melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data dan informasi
yang telah didapat sehingga menghasilkan informasi atau simpulan yang
diinginkan.
ELEMEN DASAR TAHAPAN
BERPIKIR KRITIS
FRISCO
PROBLEM SOLVING
K E T E R A M P I L A N B E R P I K I R T I N G K AT
T I N G G I S E BAG A I P RO B L E M S O LV I N G

Keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai problem solving diperlukan


dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran yang dirancang dengan
pendekatan pembelajaran berorientasi pada keterampilan tingkat tinggi tidak
dapat dipisahkan dari kombinasi keterampilan berpikir dan keterampilan
kreativitas untuk pemecahan masalah.
6 A S P E K YA N G D I G U N A K A N U N T U K M E N G U K U R K E T E R A M P I L A N
PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK (MENURUT MOURTOS,
O K A M O T O DA N R H E E )

 Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan,


menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui sebelum digunakan untuk
mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk
menentukan hasil pembahasan dari masalah yang dihadapi;
 Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan masalah,
memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan hipotesis yang terkait dengan
masalah
LANJUTAN

Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana


untuk memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan
masalah, memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan masalah,
dan menentukan informasi untuk menemukan solusi;
Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan
rencana yang telah ditetapkan;
LANJUTAN

Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk


memecahkan masalah;
Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait
dengan solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh ketika
mengimplementasikan solusi dan mengkomunikasikan solusi yang telah
dibuat.
KOMPETENSI KETRAMPILAN 4C
Creativity, Critical Thinking, Collaboration dan Communication
P E T A K O M P E T E N S I K E T E R A M P I L A N 4 C S S E S UA I
DENGAN P21
P E T A KO M P E T E N S I K E T E R A M P I L A N 4 C S S E S UA I D E N G A N P 2 1
( I N D O N E S I A N PA R T N E R S H I P F O R 2 1 C E N T U RY S K I L L S T A N DA R D )
TEHNIK PENULISAN SOAL HOTS
P E N G E R T I A N B E R P I K I R T I N G K AT T I N G G I

Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran


yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggiKemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite)
LANJUTAN..

 Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:

 1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,

 2) memproses dan menerapkan informasi,

 3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,

 4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan

 5) menelaah ide dan informasi secara kritis.

 Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal

.
recall
 Dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif,
tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja. Dimensi
metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang
berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem solving), memilih
strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen
(reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.
DIMENSI PROSES KOGNITIF
Krulik & Bloom Bloom Presseisen “HOTS”
Rudnick Orisinil Revisi
recall Pengetahuan Mengingat

basic Pemahaman Memahami

Penerapan Menerapkan

critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir kreatif; Pemecahan


masalah; Pembuatan keputusan
creative Sintesis Mengevaluasi

Evaluasi Mencipta
DIMENSI PROSES KOGNITIF
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) & Puspendik
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mengkreasi • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan, dll.
• Mengambil keputusan sendiri.
Penalaran
HOTS Mengevaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
(Level Kognitif 3)
memutuskan, memilih, mendukung, dll.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, ,
mengkritisi, menguji, dll.
• Menggunakan informasi pada domain berbeda
Aplikasi
Mengaplikasi • Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
(Level Kognitif 2)
mengilustrasikan, mengoperasikan, dll.
MOTS
• Menjelaskan ide/konsep.
Memahami • Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi,
Pengetahuan &
menerima, melaporkan, dll.
Pemahaman (Level
• Mengingat kembali.
Kognitif 1)
LOTS Mengingat • Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
menirukan, menentukan, dll.
PENTING

Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah


menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi
(creating-C6).
Pada pemilihan kata kerja operasional (KKO) untuk merumuskan
indikator soal HOTS, hendaknya tidak terjebak pada pengelompokkan KKO
PENTING

 Contoh kata kerja “menentukan‟ pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan
C3. Dalam konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja “menentukan‟ bisa jadi
ada pada ranah C5 (mengevaluasi) apabila untuk menentukan keputusan didahului
dengan proses berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus lalu
peserta didik diminta menentukan keputusan yang terbaik.
PENTING

 Bahkan kata kerja “menentukan‟ bisa digolongkan C6 (mengkreasi) bila


pertanyaan menuntut kemampuan menyusun strategi pemecahan masalah baru.

 Ranah kata kerja operasional (KKO) sangat dipengaruhi oleh proses berpikir apa
yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
KARAKTERISTIK HOTS

Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi;


Berbasis permasalahan kontekstual
MENGUKUR KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI
T H E AU S T R A L I A N C O U N C I L F O R E D U C AT I O N A L
R E S E A RC H ( AC E R )

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses:


menganalisis, merefleksi, memberikan argumen (alasan),
menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun,

menciptakan.
LANJUTAN

Kemampuan berpikir tingkat tinggi bukanlah kemampuan


untuk mengingat, mengetahui, atau mengulang. Dengan
demikian, jawaban soal-soal HOTS tidak tersurat secara
eksplisit dalam stimulus.
LANJUTAN

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk


memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir
kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),
kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil
keputusan (decision making).
D I F F I C U LT Y ’ I S N O T S A M E A S H I G H E R O R D E R
THINKING

 Tingkat kesukaran dalam butir soal tidak sama dengan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Sebagai contoh, untuk mengetahui arti sebuah kata yang tidak umum
(uncommon word) mungkin memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi, tetapi
kemampuan untuk menjawab permasalahan tersebut tidak termasuk higher order
thinking skills. Dengan demikian, soal-soal HOTS belum tentu soal-soal yang
memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.
BERBASIS PERMASALAHAN
KONTEKSTUAL
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi
nyata dalam kehidupan sehari-hari, di mana peserta didik
diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran
di kelas untuk menyelesaikan masalah.
L I M A K A R A K T E R I S T I K A S E S M E N K O N T E K S T UA L , YA N G
D I S I N G K AT R E AC T

a. Relating, asesmen terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
 b. Experiencing, asesmen yang ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan
(discovery), dan penciptaan (creation).

 c. Applying, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
L I M A K A R A K T E R I S T I K A S E S M E N K O N T E K S T UA L , YA N G
D I S I N G K AT R E AC T

d. Communicating, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk


mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.

 e. Transfering, asesmen yang menuntut kemampuan peserta didik untuk


mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau
konteks baru.
BAGAIMANA BUTIR SOAL YANG
DAPAT MENUNTUT HOTS . . . ?
Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap
butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)  berbentuk sumber/bahan
bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng,
puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta,
film, atau suara yang direkam

 dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan


L A N G K A H - L A N G K A H P E N Y U S U N A N S OA L H O T S

1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS.

2. Menyusun kisi-kisi soal.

3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual.

4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-kisi soal.

5. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.


CONTOH KISI-KISI SOAL
No Kompetensi dasar IPK Materi Indikator Soal Bentuk Nomor
Level
pokok Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3.7 membandingkan fungsi sosial, 3.7.1 Menjelaskan fungsi Teks Narratif Peserta didik dapat menentukan urutan C3/L3 Pilihan 1
struktur teks, dan unsur sosial, struktur teks dan unsur- Fairy Tales kalimat acak menjadi teks yang runut Ganda
kebahasaan beberapa teks unsur kebahasaan teks sesuai dengan struktur teks narrative
naratif lisan dan tulis dengan narrative lisan dan tulis. yang tepat.
memberi dan meminta
informasi terkait fairy tales, 3.7.2 Mengurutkan paragraph
pendek dan sederhana, sesuai acak menjadi teks narrative
dengan konteks yang runut sesuai dengan
penggunaannya urutan yang logis secara lisan
dan tulis.

3.7.3 Menjelaskan unsur-unsur


kebahasaan dalam teks
narrative lisan dan tulis

3.7.4 Membandingkan fungsi


social teks narrative; fairy tales
lisan dan tulis.

3.7.5 Membandingkan struktur


teks narrative; fairy tales lisan
dan tulis.

3.7.6 Membandingkan unsur-


unsur kebahasan teks
narrative; fairy tales lisan dan
tulis
CONTOH KISI-KISI PENILAIAN
PENGETAHUAN
BENTUK SOAL HOTS
P I L I H A N G A N DA K O M P L E K S
( B E N A R / S A L A H , YA / T I D A K )

 Bertujuan untuk menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah secara
komprehensif yang terkait antara pernyataan satu dengan yang lainnya.
 Soal-soal HOTS yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat stimulus yang
bersumber pada situasi kontekstual. Peserta didik diberikan beberapa pernyataan yang
terkait dengan stilmulus/bacaan, lalu peserta didik diminta memilih benar/salah atau
ya/tidak
LANJUTAN

 Pernyataan-pernyataan yang diberikan tersebut terkait antara satu


dengan yang lainnya. Susunan pernyataan benar dan pernyataan
salah agar diacak secara random, tidak sistematis mengikuti pola
tertentu. Susunan yang terpola sistematis dapat memberi petunjuk
kepada jawaban yang benar.
LANJUTAN

peserta didik menjawab benar pada semua


pernyataan yang diberikan diberikan skor 1 atau
apabila terdapat kesalahan pada salah satu
pernyataan maka diberi skor 0.
URAIAN

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya


menuntut siswa untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-
hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut menggunakan kalimatnya
sendiri dalam bentuk tertulis.
CONTOH SOAL HOTSHOT PILIHAN
GANDA.PPTX
SOAL_ HOT.PPTX
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai