Anda di halaman 1dari 15

Program Pencegahan dan

Penanganan Stunting di
UPTD Puskesmas Cireunghas
Disampaikan oleh :
dr. Yosef Sasmita, MH.Kes
Kepala UPTD Puskesmas Cireunghas Kab. Sukabumi
2
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
1. Praktek pengasuhan yang tidak baik
• Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan
• 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif
• 2 dari 3 anak usia 6-24 bulan tidak menerima MP-ASI yang tepat (sesuai kebutuhan)

2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care,


Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas
• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD*
• 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
• Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu
• Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi
3. Kurangnya akses ke makanan begizi**
• 1 dari 3 ibu hamil anemia
*PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini • Makanan bergizi mahal dan Kurangnya
**Komoditas makanan di Jakarta pengetahuan dan penyiapan
94% lebih mahal dibanding dengan 4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
di New Delhi, India. Buah dan
sayuran di Indonesia lebih mahal • 1 dari 5 rumah tangga masih BAB diruang
dari di Singapura. terbuka
Sumber: RISKESDAS 2013, SDKI • 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses
2012, SUSENAS berbagai tahun ke air minum bersih
Sumber: Kemenkes dan Bank Dunia (2017)
Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit,
menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan
Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan
Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted bahwa stunting….

Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan


Produktivitas Pasar kerja
Hilangnya 11% GDP
Mengurangi
pendapatan
pekerja dewasa
hingga 20%
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’
Anak Indonesia
17 Vietnam di urutan 64 terendah
Memperburuk kesenjangan/inequality
dari 65 negara*
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-generasi
52 Malaysia

64 Indonesia
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for
Economic Co-operation and Development - Programme for International
Student Assessment), suatu organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi
Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in
510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65 negara, termasuk Indonesia, dalam bidang
Early Years brief, 2016
membaca, matematika, dan science.
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN STIMULASI – PENGASUHAN dan


(HPK) PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

5
PILAR PENANGANAN STUNTING
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Kampanye Nasional Konvergensi,
Komitmen dan Berfokus pada Koordinasi, dan Mendorong Pemantauan
pemahaman,
Visi Pimpinan Konsolidasi Kebijakan dan Evaluasi
perubahan
Tertinggi Negara perilaku, komitmen Program Nasional, “Nutritional
politik dan Daerah, dan Food Security”
akuntabilitas Masyarakat

INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF

TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL


(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar, berinovasi dan
berkompetisi)

MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
Kerangka Penanganan Stunting

Intervensi yang ditujukan kepada anak


dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan

1
Intervensi Gizi Spesifik (HPK). Kegiatan ini umumnya dilakukan
(berkontribusi 30%) oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik
bersifat jangka pendek, hasilnya dapat
dicatat dalam waktu relatif pendek.

Intervensi yang ditujukan melalui berbagai


Intervensi Gizi

2
kegiatan pembangunan diluar sektor
Sensitif
kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat
(berkontribusi 70 %)
umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK.
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING
Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome
Konsumsi
Gizi yang Remaja Putri
• Perbaikan Gizi 1. Pemberian Tablet Tambah Darah Adekuat Bumil & Busui:
Masyarakat (remaja putri, catin, bumil)
• Anemia
• PKGBM 2. Promosi ASI Eksklusif
3. Promosi Makanan Pendamping- • BBLR
• GSC
ASI • ASI Eksklusif
• PKH Pola Asuh
4. Suplemen gizi mikro (Taburia) yang • Kecacingan Stunting
• PAUD-GCD 5. Suplemen gizi makro (PMT)
• PAMSIMAS tepat
6. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
• SANIMAS 7. Suplementasi vit.A
• STBM 8. Promosi garam iodium
• BKB 9. Air bersih, sanitasi, dan cuci
• KRPL tangan pakai sabun Akses ke Baduta:
• Kegiatan Lain 10. Pemberian obat cacing pelayanan
kesehatan,
• Diare
11. Bantuan Pangan Non-Tunai
dan • Gizi buruk
kesehatan
lingkungan

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana
ANUNG untuk Insentif
POPM Ditjen P2P Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan
10
10
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN ORANG
TERDEKAT (SUAMI, ORANG TUA,
GURU, REMAJA PUTRA)
Program 1000 HPK

HOLISTIK LINTAS GENERASI


INTERVENSI SOSIAL :
INTERVENSI SENSITIF : KUALITAS REMAJA PUTRI 1. Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat) untuk
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih serta INTERVENSI PENDIDIKAN : mensosialisasikan Keluarga Berencana
sarana sanitasi (jamban sehat) di keluarga
2. Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda untuk
1. Pendidikan Kespro di Sekolah
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan Keluarga Tidak Mampu (Keluarga Miskin)
2. Pemberian edukasi gizi remaja
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat

INTEGRASI KEGIATAN
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam Keluarga
3. Pembentukan konselor sebaya untuk
membahas seputar perkembangan remaja
TERSIER
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
PEMBERDAYAAN ORANG
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
Jaminan Persalinan TERDEKAT (SUAMI, ORANG
7. Pemberian Edukasi Kespro SEKUNDER TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
PRIMER KUALITAS REMAJA PUTRI INTERVENSI KESEHATAN :
1. Konsultasi perencanaan kehamilan dengan
PROGRAM 1000 HPK INTERVENSI KESEHATAN : melibatkan suami dan keluarga (orang tua)
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami untuk
INTERVENSI SPESIFIK : penundaan kehamilan
2. Pemberian obat cacing pada Remaja Putri
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 3. Promosi Gizi Seimbang 3. Bimbingan konseling ke Bidan bersama
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil KEK 4. Pemberian Suplementasi Zink dengan suami untuk penentuan tempat dan
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif 5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli penolong persalinan
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) Remaja) di Puskesmas 4. Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu 5. Mempersiapkan konseling Calon Pengantin
6. Pemberian Imunisasi
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang
8. Pemberian Vitamin A
9. Pemberian Taburia pada Baduta
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil 11
PENANGANAN STUNTING
CFC COLLABORATIVE
PENIMBANGAN BALITA
RESEARCH
1. PMT Pemulihan
2. Konseling

KONSELING GIZI KURANG


ANAK
TERLAMBAT PENANGANAN
SUPLEMENTASI GIZI USIA > 2 (SUDAH TERJADI STUNTING)
TAHUN
YANKES DASAR
TFC
1. Puskesmas
2. Rumah Sakit

BGM DAN GIZI BURUK 12


ANTISIPASI PADA ANAK-ANAK
SUDAH STUNTING PENYIAPAN SDM
JANGKA PANJANG

INVESTASI GIZI LINTAS GENERASI


1. Mengupayakan perbaikan SDM yang
telah stunting sejak dini dengan
pengasuhan yang baik
2. Persiapan “mencetak” generasi anak
berprestasi pada usia sekolah dengan
pengembangan UKS

13
INTERVENSI PUSKESMAS CIREUNGHAS
DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI
Intervensi Gizi Spesifik
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon pengantin, ibu hamil
(suplementasi besi folat)
Intervensi Gizi Sensitif lingkup dinkes:
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah
3. Kelas Ibu Hamil
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
4. Suplementasi vitamin A
3. Pendidikan gizi masyarakat
5. Promosi ASI Eksklusif
4. Imunisasi
6. Promosi Makanan Pendamping-ASI
5. Pengendalian penyakit TB
7. Suplemen gizi makro (PMT)
6. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
8. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium dan besi 7. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
9. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan perilaku Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
10. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 8. Jaminan Kesehatan Nasional
11. Pemberian obat cacing 9. Jaminan Persalinan (Jampersal)
12. Zinc untuk manajemen diare 10. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga
(PIS PK)
11. Akreditasi Puskesmas

14
TERIMA KASIH

15

Anda mungkin juga menyukai