Anda di halaman 1dari 18

SELENIUM FOR ACUTE WATERY

DIARRHEA IN CHILDREN
Dokter Pembimbing :
dr.Kartini, Sp.A
Disusun Oleh :
Gama Hermawan
2015730049
LATAR BELAKANG

Diare akut berair tetap menjadi masalah


kesehatan utama yang mempengaruhi bayi dan
anak-anak di negara berkembang. Defisiensi
selenium dapat menjadi faktor risiko pada diare
atau sebaliknya. Beberapa penelitian dilakukan
pada efektifitas selenium untuk pengobatam
diare pada anak

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


Untuk menentukkan keefektifan selenium dal am
TUJUAN menurunkan keparahan diare berair akut.

WAKTU Bulan mei sampai agustus tahun 2012.

LOKASI Pusat kesehatan masyarakat di Simalungun.

SUBJEK Pasien yang berusia 6 bulan sampai 2 tahun.

PENGUKURAN Frekuensi diare, konsistensi tinja, dan durasi diare di pantau. Data
diproses dengan SPSS versi 1.50. Mann-Whitney, Fisher’s, dan
Kolmogorow-Smirnov test digunakan untuk membandingkan dua
grup.
Acute watery diarrhea adalah salah satu manifestasi dari gangguan
gastrointestinal yang dapat menjadi penyebab kematian pada balita dan anak,
terutama di Indonesia.

Sejak tahun 1980, peneliti sudah mempertanyakan apakah defisiensi


mikronurient mungkin mempengaruhi risiko diare. Selenium adalah salah satu
mikronutrien esensial yang dianggap berperan dalam gangguan sistem
gastrointestinal, tapi penelitian tentang hubungan selenium dan diare akut
masih terbatas.

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


Tubuh membutuhkan antioksidan, salah satu contohnya adalah selenium yang
mengandung glutathione peroxidase gastrointestinal, yaitu enzim yang paling
sering ditemukan di epitel mukosa sistem gastrointestinal.

Defisiensi selenium bersamaan dengan diare, dapat meningkatkan stres


oksidatif dan menurunkan diferensiasi serta proliferasi pada sel T, serta
peningkatan toksisitas pada limfosit T.

Kondisi ini memberi hipotesis bahwa selenium memiliki peran dalam


penyembuhan diare akut. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan
selenium dengan placebo dalam menurunkan keparahan diare akut pada
anak.

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


METODE
Penelitian dilakukan dari bulan Mei sampai Agustus 2012 di Pusat Kesehatan
Masyarakat di Tiga Balata, Simalungun, Sumatera Utara secara acak.

Kriteria inklusi : Kriteria ekslusi :

• Pasien berusia 6-24 bulan • Pasien yang sudah


dengan diare akut, beberapa mendapatkan suplemen
dehidrasi dengan kategori selenium.
WHO. • Malnutrisi
• Tidak ditemukan darah atau • Encephalitis
leukosit pada tinja di • Meningitis
pemeriksaan mikroskopik. • Sepsis
• Bronkopneumonia
• Tuberkulosis

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


Semua orang tua pasien yang terlibat sudah diberikan informed consent
setelah dijelaskan tentang penelitian ini. Penelitian ini sudah disetujui oleh
Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


Pasien yang memenuhi kriteria inklusi

Usia >12-24
Usia 6-12 bulan
bulan Grup placebo
• Diberikan
• Diberikan diberikan
selenium 15
selenium 20 maltodextrin
mg/hari per
mg/hari per dengan jumlah
oral selama 7
oral selama 7 yang sama
hari
hari

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


Data di proses dengan SPSS versi 15.0

Mann-Whitney, Fisher’s digunakan untuk analisa hubungan antara


selenium dan frekuensi serta durasi diare.

Kolmogorow-Smirnov test digunakan untuk analisa hubungan antara


selenium dengan konsistensi tinja.

P value < 0.05 dianggap spesifik.

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


HASIL
73 anak dengan diare
akut
8 anak di eksklusi :
• Malnutrisi berat (2)
• Dehidrasi berat (2)
• Menolak untuk
partisipasi (2)

65 Terdaftar

Grup selenium Grup placebo


36 29

15 mg/hari (n=19) 15 mg/hari (n=16)


20 mg/hari (n=17) 20 mg/hari (n=13)

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


KARATERISTIK SUBJEK

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


KONSISTENSI TINJA SETELAH PENGOBATAN

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


DURASI DIARE

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


RATA-RATA FREKUENSI DIARE SETELAH
PENGOBATAN

placebo

selenium

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


DISKUSI

Penelitian di Turkey menyatakan bahwa level selenium menurun pada pasien


diare akut dan jumlahnya kembali meningkat setelah terapi jika
dibandingkan dengan grup kontrol.

Penelitian di New York menyatakan bahwa 40-50% mencit dengan diare


mengalami penurunan kadar selenium, hal ini menyebabkan gangguan
sistem imun di saluran gastrointestinal.

Penelitian di New Zeland menemukan hubungan antara penurunan kadar


selenium pada banteng dengan kejadian diare yang parah, sementara
suplemen selenium dapat mengobati diare nya .

Penelitian di Inggris menemukan penurunan kadar selenium pada pasien


diare kronik.

Backrground Materials & metode Hasil Diskusi


KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki keterbatasan dimana kadar


selenium sebelum dan sesudah terapi tidak diukur,
tidak melakukan observasi harian terhadap perubahan
pasien dan hanya menggunakan data informasi dari
orang tua.
KESIMPULAN

Anak dengan diare akut yang diterapi dengan selenium


menunjukkan :

Penurunan frekuensi diare

Perubahan konsistensi tinja

Memperpendek durasi diare dan


mempercepat masa
penyembuhan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai